pengertian fatigue management

Apa itu ‘Fatigue Management’: Tips Atasi Lelah Berlebih di Tempat Kerja

fatigue management – Kamu pernah enggak merasakan lelah yang sangat saat bekerja? Saking lelahnya, pekerjaan jadi terbengkalai dan kamu bingung dan kerap meragukan banyak hal. “Ngapain aku masih di sini, apa yang lagi aku cari?”

Jika merasakan itu di lingkungan kerja, bisa jadi kamu mengalami fatigue. Dari hasil penelitian National Safety Council, 69 persen pekerja pernah mengalami fatigue di tempat kerja. Karena itu, fatigue management merupakan suatu hal yang penting dilakukan.

Secara sederhana, cara kerja fatigue management adalah perusahaan mesti punya mitigasi dalam menangani problem fatigue para pekerjanya. Strategi ini penting, sebab fatigue tidak cuma berpengaruh pada produktivitas kerja, tapi juga kesehatan mental buat para pekerja.

Supaya hal tersebut jangan sampai terjadi, kenali lebih dalam apa itu fatigue management dan bagaimana melakukannya di tempat kerja.

Pengertian Fatigue Management

Fatigue management adalah usaha untuk mencegah terjadinya fatigue atau rasa lelah, capek, tidak bersemangat, serta turunya motivasi kerja.

Baca Juga: ‘Digital Fatigue’: Kelelahan Digital dan Cara Tepat Mengatasinya

Menurut Psychology Today, fatigue di kantor merupakan penurunan kapasitas kinerja secara mental dan fisik seseorang.

Workplace fatigue ini penyebabnya pun beragam. Berikut beberapa penyebab dari workplace fatigue:

  • insomnia
  • lingkungan kerja yang tidak mendukung untuk fokus
  • jam kerja yang berlebihan

National Safety Council juga melakukan penelitian yang menunjukkan, 13 persen masalah atau kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja disebabkan oleh fatigue. Ini jadi bukti kalau fatigue management di tempat kerja sangat penting dilakukan oleh perusahaan serta para pekerja.

Strategi Fatigue Management yang Dapat Diterapkan di Tempat Kerja

Berikut ini beberapa strategi untuk menjalankan fatigue management dan mengurangi stres di tempat kerja yang dirangkum dari beberapa sumber:

  1. Atur jadwal dan jam kerja karyawan

Ada banyak pekerja yang sukarela untuk bekerja lembur, maka sangat penting perusahaan untuk memberikan kejelasan dalam kebijakan tim atau perusahaan mengenai jam kerja.

Baca Juga: Apa itu ‘Zoom Fatigue’ dan Bagaimana Cara Menghadapinya?

Perusahaan dapat memberikan arahan ke setiap manajer yang ada di setiap divisi, dengan memberikan batasan mengenai jam kerja, jadwal shift kerja, sampai deadline yang dibuat dalam timnya.

Akan sangat bagus juga bila diberikan sosialisasi mengenai pentingnya work-life balance.

  1. Lakukan komunikasi dengan karyawan

Sangat penting buat perusahaan untuk meningkatkan komunikasi dengan karyawan yang ada. Dalam fatigue management, perusahaan dapat melakukan pendekatan dan membuat kebijakan untuk memfasilitasi komunikasi yang baik. Contohnya, dengan melakukan survei, kuisioner, atau menggunakan kotak saran.

Banyak karyawan yang tidak mengetahui apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan solusi dari perasaan fatigue di tempat kerja.

Dengan adanya kebijakan dan pendekatan untuk komunikasi yang lebih baik akan membantu karyawan untuk mendapatkan solusi nantinya.

  1. Memberikan edukasi ke karyawan mengenai istirahat yang cukup

Istirahat dapat menjadi cara mengurangi risiko terjadinya fatigue di tempat kerja. Perusahaan dapat membuat semacam program edukasi kepada karyawannya mengenai pentingnya istirahat.

Saat perusahaan dapat memberikan edukasi tentang hal ini, karyawan akan jadi lebih paham mengenai batasan, juga kebutuhan mereka dalam hal istirahat. Jadi produktivitas kerja mereka juga dapat meningkat.

Baca Juga: 7 Cara Jitu Atasi ‘Mental Fatigue’ di Tempat Kerja

  1. Perusahaan lakukan penilaian tingkat fatigue

Dalam melakukan penilaian, perusahaan dapat melakukan beberapa metode berikut ini:

  • survei: cara yang pertama ini untuk mengidentifikasi area mana yang menyebabkan karyawan stres di tempat kerja dan menyebabkan kelelahan serta hilangnya motivasi dalam bekerja.
  • one-on-one: ini adalah cara penilaian dengan pendekatan yang lebih personal, cara ini dapat dilakukan oleh manajer, yang akan langsung berbicara ke setiap anggota di divisinya.
  • one-to-ten shout outs: cara ini menggunakan semacam survei, dengan mengkategorikan apa yang karyawan rasakan dengan skala angka 1-10 (1 paling buruk dan 10 paling baik)
  1. Membuat program kesejahteraan untuk karyawan

Program ini bisa dibuat berbagai bentuk. Contohnya, dibuat kelas olahraga di kantor seminggu sekali, perusahaan menyediakan alat olah raga, atau mengadakan medical check up sebulan sekali buat para karyawan.

Bukan cuma dengan menyediakan fasilitas saja, fatigue management juga dapat berbentuk dorongan pada anggota tim kamu untuk dapat berkonsultasi. Tepatnya, ketika ada masalah atau perusahaan dapat melakukan kampanye tentang inisiatif yang berkaitan dengan kesejahteraan.

Read More
metode pengambilan keputusan di perusahaan

7 Metode Pengambilan Keputusan di Perusahaan

metode pengambilan keputusan – Pernah galau enggak, sih waktu harus memutuskan hal penting di perusahaan tempatmu bekerja. Tenang saja, kamu enggak sendiri karena hal ini relatif lazim dialami banyak karyawan.

Tak cuma atasan, kemampuan membuat keputusan juga penting dimiliki oleh semua karyawan. Memang pengambilan keputusan sering kali merupakan hal yang susah dilakukan, karenanya perlu banyak pertimbangan.

Tak jarang keputusan yang kurang tepat, akan menghasilkan solusi kurang efektif. Nah, agar bisa membantu kamu melakukannya, ada beberapa metode pengambilan keputusan yang bisa kamu lakukan.

Metode-metode yang  biasa disebut sebagai teknik mengambil keputusan, dipakai untuk mendapatkan solusi efektif. Tidak cuma itu saja, beberapa metode ini juga akan membantumu jadi lebih percaya diri atas keputusan yang diambil.

Agar lebih jelas, berikut ini beberapa contoh metode pengambilan keputusan, yang sudah kami rangkum dari beberapa sumber.

7 Metode Pengambilan Keputusan

  1. Decision matrix

Metode decision matrix bisa membantumu dalam mengevaluasi berbagai pilihan dengan menyeluruh dalam menentukan keputusan.

Baca Juga: 7 Gaya Kepemimpinan yang Disukai Karyawan

Dikutip dari Indeed, kamu perlu membuat tabel dengan beberapa kolom.

Setiap kolom berisi beragam keputusan yang sekiranya akan kamu ambil. Lalu, kolom lainnya berisi alasan serta faktor mengapa opsi tersebut perlu dipilih.

Lewat informasi yang didapat dari decision matrix, kamu bisa mendapat urutan dari setiap alternatif keputusan lewat kepentingan dan kebutuhanmu.

  1. Trial and error

Trial and error adalah alat pengambilan keputusan ‘aktif’ yang memungkinkan kamu untuk menguji berbagai opsi dan menilai hasilnya. Metode pengambilan keputusan ini melibatkan uji coba terhadap opsi keputusan tersebut dan mengevaluasi setiap manfaat secara langsung.

Trial and error sangat pas digunakan untuk membuat keputusan dalam skala dan dampak yang tidak terlalu besar, serta keputusannya dapat ditarik kembali.

  1. Analisis SWOT

Metode pengambilan keputusan yang umum digunakan adalah analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats). Analisis SWOT akan sangat membantu dalam menilai setiap aspek dari opsi keputusan yang ada.

Baca Juga: Pengertian Pola Pikir Kreatif dan Bagaimana Cara Meningkatkannya

Lewat penelitian yang mendalam dari berbagai sudut pandang, ini akan membuat kamu dapat mengetahui apa yang jadi kekuatan serta kelemahan dari setiap keputusan.

Dari sana, kamu bisa memaksimalkan kekuatan dan kesempatan setiap pilihan serta meminimalisasi kelemahan juga ancaman yang dimiliki.

  1. Pareto analysis

Pareto analysis merupakan metode pengambilan keputusan di mana kamu menilai setiap alternatif. Lewat metode ini, kamu bisa mengurutkan alternatif berdasarkan prioritas yang ada.

  1. Metode multivoting

Multivoting adalah metode yang sangat berguna apa lagi kalau ingin dilakukan secara kolaboratif.

Metode tersebut membantu kelompok mempersempit opsi dengan memilih keputusan sesuai kebutuhan setiap individu di dalamnya. 

6. Cost-benefit analysis

Cost-benefit analysis merupakan metode pengambilan keputusan yang bisa dipakai ketika kamu berhadapan dengan pilihan yang punya dampak finansial. Misalnya, untung rugi perusahaan, untung rugi karyawan, biaya produksi, dan sejenisnya.

Metode ini akan membantumu menilai biaya dari setiap opsi mana yang lebih menguntungkan, tapi biaya yang dikeluarkan paling rendah. 

  1. Konsultasi

Cara selanjutnya adalah dengan berkonsultasi. Kamu bisa mengundang orang lain untuk memberikan saran agar lebih mudah mengambil keputusan. Dalam hal ini, kamu dapat menggunakan jasa seperti konsultan atau rekan kerja lain yang lebih paham.

Metode pengambilan keputusan macam ini biasanya memang tidak diwarnai banyak perdebatan, tetapi akan butuh waktu yang lebih lama. Pasalnya, kamu perlu mempertimbangkan berbagai saran yang masuk.

Read More
pengertian holiday stress

‘Holiday Stress’: Memahami Stres yang Datang Menjelang Liburan

Tidak terasa sebentar lagi kita akan berganti tahun, musim liburan menjelang. Biasanya, orang-orang akan senang menyambut hari libur mereka, dan mempersipakan perjalanan liburan tahun baru bersama orang-orang terdekat. Namun, ternyata perasaan senang itu tidak dialami semua orang.

Ada teman saya yang setiap menjelang akhir tahun justru merasa sedih dan kurang semangat. Ternyata, fenomena itu biasa disebut holiday stress.

Holiday stress ternyata sering dialami oleh banyak orang. Perasaan stres atau rasa sedih yang dialami tiap orang akan berbeda, mulai dari ringan sampai depresi berat.

Nah, agar lebih paham tentang hal ini, berikut penjelasan lengkapnya mengenai holiday stress, dan cara tepat untuk mengantisipasinya.

Pengertian Holiday Stress

Holiday stress adalah stres atau perasaan negatif yang yang muncul sekitar akhir tahun, atau menjelang liburan. Menurut Healthline, holiday stress ini bisa menyerang siapa saja, bahkan anak-anak.

Penyebab hal ini biasanya karena ada tekanan atau keharusan untuk berupaya semaksimal mungkin untuk acara liburan nantinya. Karena banyak orang yang memilih akhir tahun untuk menjadi momen untuk berkumpul dengan keluarga atau bersenang-senang.

Baca Juga: Apa itu ‘Post Graduation Blues’ yang Sering Serang ‘Fresh Graduate’

Belum lagi, akhir tahun menjadi waktu yang sibuk buat banyak perusahaan, sehingga tekanan kerja jadi semakin tinggi.

Semua hal-hal tersebut yang berujung pada holiday stress yang harus dihindari.

Meskipun kamu tidak mengalami hal ini, kamu dapat memperhatikan orang yang di sekelilingmu dan membantu mereka kalau memperlihatkan tanda-tandanya.

Berikut ini beberapa tanya yang muncul:

Tanda di atas memang umum dan mungkin dapat berarti hal lain.

Akan tetapi, coba perhatikan kapan tanda-tanda ini muncul dan apakah perilakunya berbeda dari biasanya.

Cara Tepat Mengantisipasi Holiday Stress

Supaya hal ini tidak sampai terjadi, berikut beberapa cara, dikutip dari Verywell Mind, yang bisa kamu lakukan sebelum musim liburan datang.

Hal-hal ini akan membantu kamu merencanakan akhir tahun, menekan stres, dan mengelola keuangan dengan baik.

1. Tentukan budget yang akan kamu keluarkan

Agar kondisi finansialmu tetap aman sehabis liburan, tips menghindari holiday stress yang pertama adalah menentukan budget. Selain itu, penting untuk menghindari emotional spending atau membeli hal yang tidak begitu penting.

Kamu juga perlu ingat kalau tidak wajib untuk memaksakan diri membeli barang mahal sebagai hadiah untuk orang lain. Yang terpenting adalah niat serta rasa tulus yang bisa tersampaikan.

2. Berani untuk menolak

Di akhir tahun, mungkin kamu banyak menerima ajakan dari teman atau keluarga untuk ikut ke berbagai acara.

Kamu boleh saja, kok, menolaknya kalau memang sudah merasa lelah secara mental dan fisik. Kamu dapat memberanikan diri untuk menolak dengan mengatakan tidak secara tegas.

Ini lebih baik dibanding mengikuti semua acara namun kamu jadi merasa stres dan terlalu lelah waktu akhirnya harus kembali bekerja nantinya.

3. Buat rencana

Aktivitas liburan dan akhir tahun dapat menjadi lumayan padat. Oleh karena itu, cara selanjutnya untuk menghindari holiday stress adalah membuat rencana terlebih dahulu.

Baca Juga: 4 Penyebab ‘Mood Swing’ Saat Bekerja dan Cara Mengatasinya

Buatlah daftar aktivitas yang ingin kamu lakukan dengan teman atau keluarga saat liburan nanti. Jangan lupa juga untuk mencatat kira-kira budget yang akan dikeluarkan nantinya.

4. Menentukan skala prioritas

Kalau menjelang akhir tahun pekerjaanmu masih banyak yang perlu diselesaikan, kamu dapat mengatasinya dengan cara menyusun prioritas. Caranya dengan membuat daftar pekerjaan dengan skala prioritas, pekerjaan apa saja yang perlu diselesaikan sebelum liburan dan tuliskan juga deadline dari setiap pekerjaan.

Bila sudah membuat skala prioritas, tapi masih ada pekerjaan yang sebenarnya masih dapat ditunda untuk dikerjakan setelah liburan, jangan ragu untuk meminta izin kepada atasan supaya ia dapat memberikan kelonggaran kepadamu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut setelah libur akhir tahun.

Setelah itu, kamu dapat membereskan pekerjaan yang sudah akan mendekati deadline lebih dahulu. Biarpun kelihatan sederhana, faktanya cara ini sangat efektif untuk menekan stres.

Read More
Badai PHK massal Startup

Badai PHK di Perusahaan ‘Startup’, Bagaimana Menghadapinya?

Makin hari makin sering kita mendengar kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di berbagai perusahaan startup. Bahkan di antara perusahaan tersebut, ada yang sudah punya nama besar, dengan jumlah karyawan tak sedikit. Sebut saja Ruangguru, Meta, Twitter, Shopee, sampai salah satu perusahaan marketplace besar di Indonesia, GoTo.

Tak tanggung-tanggung, jumlah karyawan yang dirumahkan mencapai ribuan orang sekaligus. Kendati dijanjikan diberi pesangon dan sejumlah tunjangan lainnya, tapi kasus PHK massal di GoTo dan perusahaan lain ini patut jadi sorotan.

Biasanya, perusahaan startup seperti GoTo, punya alasan PHK yang mirip-mirip. Mulai dari mengubah strategi usaha, sampai melakukan penghematan karena perusahaan harus bersiap hadapi resesi ekonomi yang diprediksi terjadi tahun depan. Resesi ini sendiri agak ngeri-ngeri sedap, mengingat anggaran kas mereka juga sedang tak cukup baik-baik saja. Laporan keuangan resmi yang dirilis di Meta misalnya menyebutkan, pada kuartal 3 2022, pendapatan Meta ambles sebesar 4 persen year-on-year pada kuartal 3 2022, menjadi US$27,7 miliar, dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$29 miliar.

Aspek Hukum dari Badai PHK Massal Perusahaan Startup

Dikutip dari Hukum Online, Andy William Sinaga, Advokat sekaligus Sekretaris Eksekutif Labor Institute Indonesia bilang, perusahaan harus memerhatikan ketentuan yang jelas terkait perusahaan, termasuk PHK, jam kerja, upah, lembur, dan bonus.

Sayangnya, dalam pengamatan Andy, banyak perusahaan startup yang tidak memberikan perlindungan kerja memadai untuk karyawan. Karena banyak perusahaan startup yang pemiliknya tidak berada di Indonesia dan menjalankan aktivitas kerja secara daring, karyawan cenderung sulit menuntut pertanggungjawaban. Terlebih ketika pemilik usaha melakukan pelanggaran terhadap perlindungan tenaga kerja.

Baca Juga: Apa Itu Startup Bubble dan Mengapa Startup Melakukan PHK Besar-besaran?

Di Indonesia sebenarnya sudah punya regulasi yang mengatur hubungan kerja dan perlindungan tenaga kerja, seperti Undang Undang (UU) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja serta UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Lalu, bagaimana dalam kasus PHK? Apa yang bisa karyawan lakukan? Upaya yang bisa kita lakukan bila terjadi PHK sepihak adalah pekerja bisa mengajukan perjanjian bersama atau menyelesaikan perkara di Pengadilan Hubungan Industrial.

Menurut UU Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, PHK sah waktu perusahaan dan pekerja memang setuju. Pekerja yang memang dirinya tidak terima di PHK secara sepihak, bisa mencoba melakukan dua cara tersebut.

Korban PHK sepihak tanpa ada alasan dalam hal ini memang masih punya kewajiban dan hak yang harus diperjuangkan. Karena itulah, perusahaan mesti paham dan berkomitmen untuk tak semena-mena melakukan PHK.

Tips Mempersiapkan Diri Menghadapi PHK

Mendengar peringatan kalau perusahaan akan melakukan PHK (pemutusan hak kerja) massal, tentu membuat kita sebagai karyawan akan kaget serta stres. Meskipun begitu, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mempersiapkan diri sejak ada desas-desus atau memang pihak perusahaan memberitahukan secara resmi.

Di bawah ini, beberapa persiapan yang bisa kamu coba untuk lakukan.

  1. Mempunyai dana darurat

Persiapan pertama untuk menghadapi badai PHK adalah dengan mempunyai dana darurat. Sebaik apa pun posisi dan kinerja kamu selama ini, ada kemungkinan keuangan perusahaan tiba-tiba terganggu atau malah perusahaan bangkrut, lalu mau tidak mau perusahaan harus melepas banyak karyawannya.

Baca Juga: Apa itu Surat Peringatan Kerja? dan Cara Tepat dalam Menanggapinya

Kalau hal ini terjadi secara tiba-tiba, mencari pekerjaan baru pasti butuh waktu bukan? Di sinilah fungsi dana darurat sebenarnya.

Dengan dana darurat, paling tidak kamu dapat bertahan hidup setidaknya 6 sampai 12 bulan (tergantung tanggungan) tanpa belum adanya pemasukan tetap.

Setelah akhirnya bisa memperoleh pekerjaan baru, usahakan untuk tetap menyisihkan uang dari gaji untuk disimpan sebagai dana darurat, ya.

  1. Mempelajari skill yang relevan dengan bidangmu

Persiapan selanjutnya untuk menghadapi PHK, kamu dapat mempersiapkan diri dengan mempelajari beragam skill yang relevan dengan bidang pekerjaanmu.

Kamu bisa mengikuti kursus dengan sertifikasi. Karena sertifikasi yang kamu sudah kamu miliki nantinya, dapat menjadi nilai tambah saat melamar kerja di tempat baru.

Bisa saja kan, saat melamar kerja ada banyak pesaing dengan pengalaman kerja yang sama denganmu, namun kamu jadi lebih unggul di mata perusahaan, karena mempunyai sertifikasi lebih.

  1. Tetap bersikap positif

Meskipun kamu sudah mengetahui kalau akan ada PHK, kamu tetap harus menghadapinya, dengan bersikap positif di kantor. Kamu tetap harus membereskan setiap pekerjaanmu, dan sebaiknya jangan sampai menjelekkan perusahaan atau atasan kamu di kantor. 

  1. Memperbarui CV dan portofolio

Dikutip dari Forbes, kamu perlu untuk terus memperbarui CV dan portofolio. Mengapa begitu? Ini dilakukan agar kamu bisa sat set sat set menemukan peluang kerja baru jika terjadi PHK sepihak dan mendadak.

Baca Juga: Balada Budak Korporat dan Solusi Lawas Jadi PNS

  1. Membuat catatan keuangan pribadi

Setelah perusahaan sudah mengumumkan kamu termasuk salah satu pekerja yang terkena PHK, makan penting untuk membuat catatan keuangan pribadi

Kamu juga harus mengurangi pengeluaran yang dirasa kurang penting agar dapat fokus pada kebutuhan primer.

Kamu pun dapat mencari tahu mengenai pesangon PHK yang seharusnya perusahaan berikan.

      6. Merefleksi diri

Persiapan terakhir yang dapat kamu lakukan untuk menghadapi badai PHK adalah dengan merefleksikan diri. Memang, kamu harus fokus dalam mencari pekerjaan lagi. Namun, waktu ini dapat juga kamu manfaatkan untuk mencari tahu apa yang apa yang sebenarnya menjadi tujuan kamu.

Setelah lama berkarier, mungkin kamu sadar kalau mau mencoba bekerja freelance sambil membuat usaha sendiri? Intinya, pergunakan waktu ini untuk lebih mengenali dirimu lebih baik lagi.

Read More
apa itu career switch

Simak Hal Ini Sebelum Putuskan ‘Career Switch’

Saya pernah ada di fase sangat membenci pekerjaan saya. Jenuh dengan rutinitas yang sama di kantor, akhirnya memicu saya untuk berganti posisi kerja (career switch). Pernahkah kamu merasakannya juga?

Career switch artinya pindah posisi pekerjaan serta jenjang karier. Contohnya, saya berganti karier dari yang sebelumnya tiga tahun bekerja sebagai sales marketing lalu menjajal profesi di tempat lain. Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa bosan sekaligus menantang diri untuk belajar hal baru.

Dikutip dari CNBC, ternyata banyak pekerja di Amerika yang melakukan career switch saat pandemi. Ini didorong oleh maraknya pemutusan hubungan kerja, sehingga mereka berpikir untuk mengubah arah kemudi.

Survei yang dilakukan Harris Poll mendapati dari 903 pekerja, separuhnya ingin melakukan perubahan karier.

Mungkin kamu juga berpikir untuk berpindah karier dan bekerja di bidang yang berbeda dengan pekerjaan yang sekarang kamu geluti. Jika iya, sebaiknya kamu perlu mempelajari seluk beluk career switch lebih dulu.

Apa itu Career Switch?

Menurut The Guardian, career switch adalah tindakan seseorang untuk mencapai posisi pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan lingkup posisi sekarang.

Baca Juga: 7 Pertimbangan Sebelum Memutuskan resign untuk Mulai Bisnis

Career switch tak berarti harus pindah dari perusahaan saat ini. Bisa saja seorang karyawan ingin pindah dari divisinya kini ke divisi lain dalam perusahaan yang sama. Contohnya, karyawan dari divisi finance ingin pindah ke pemasaran di perusahaan yang sama.

Career switch mungkin dapat menyebabkan penurunan posisi bahkan gaji. Pasalnya, seseorang harus belajar lagi sistem kerja dan keterampilan baru, atau dianggap belum ada pengalaman di posisi teranyarnya.

Meski begitu, menurut Forbes, hal ini dapat kamu cegah dengan mengikuti kursus atau kelas online.

Penyebab Seseorang Memutuskan untuk Berpindah Karier

Alasan terbesar seseorang memutuskan untuk career switch adalah merasa jenuh dengan pekerjaannya sekarang. Namun, ada beberapa alasan lain seseorang akhirnya memutuskan untuk mengubah kariernya.

  1. Mencari work-life balance

Karena pandemi, banyak perusahaan yang akhirnya memilih untuk work from home, yang membuat para pekerja merasa waktu kerjanya terasa fleksibel.

Baca Juga: Habis WFH Terbit ‘Workcation’, Ini Fakta-fakta yang Perlu Kamu Tahu

Sampai sekarang ini, sistem WFH digemari karena pekerja jadi lebih fleksibel dalam menyeimbangkan waktu kerja dan kehidupan pribadinya.

Karena itu, banyak pekerja yang akhirnya memutuskan untuk berpindah karier karena merasa ada posisi lain yang bisa memberikan work-life balance lebih baik.

  1. Merasa tidak cocok dengan budaya perusahaan sekarang

Merasa tidak cocok dengan budaya perusahaan juga menjadi alasan utama mengapa karyawan memutuskan untuk career switch. Faktor internal yang biasa dipermasalahkan karyawan adalah lingkungan kerja toksik.

Contoh lingkungan kerja toksik, yakni rekan kerja yang suka bergosip dan drama, hingga membuat kamu terganggu saat bekerja.

  1. Kepuasan kerja

Selain dua alasan di atas, kepuasan kerja juga dapat menjadi alasan kuat untuk bertukar karier dan posisi kerja.

Kepuasan kerja tentu diidamkan karyawan yang memang sudah bekerja dengan keras dan berdedikasi cukup lama di dalam perusahaan. Mereka ingin memperoleh apresiasi yang setimpal karena hasil kerjanya selama ini.

Namun, ketika sudah menunggu lama dan perusahaan tampak tidak peduli, mereka mungkin merasa jadi tidak diapresiasi. Jika sudah begini, kemungkinan ia akan memutuskan untuk keluar, dan pindah ke perusahaan lain yang bisa memberi kesempatan lebih besar.

Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Career Switch

Pindah dari suatu bidang ke bidang yang lainnya tentu bukan permasalahan yang gampang. Perlu keinginan belajar dari awal dan kemungkinan turun jabatan. Jika memang kamu sudah yakin melakukannya, berikut persiapan penting yang mesti kamu perhatikan.

  1. Evaluasi diri sendiri

Kalau kamu memang sudah berniat untuk berganti karier dan ingin mencoba hal baru, langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah dengan evaluasi diri.

Baca Juga: 8 Cara Sederhana Memberikan Motivasi untuk Rekan Kerja

Kamu perlu mengevaluasi diri dari beragam aspek. Salah satunya melihat kembali kemampuan dan pengalaman yang sudah dimiliki sekarang. Kamu juga perlu memikirkan jenis dan sistem pekerjaan yang memang kamu inginkan.

  1. Mencari peluang pekerjaan yang diinginkan

Kalau kamu sudah punya alasan yang kuat untuk pindah karier, hal yang bisa kamu lakukan selanjutnya adalah mencari peluang kerja yang dapat menunjang tujuanmu ke depannya.

Hal penting yang perlu kamu pastikan juga adalah apakah keterampilan dan pengalamanmu sekarang ini dapat digunakan untuk melamar pekerjaan yang memang kamu minati itu.

Bila pertanyaan tersebut sudah terjawab, barulah kamu dapat membuat rencana career switch.

  1. Susun rencana career switch

Supaya persiapan career switch-mu bisa berjalan dengan lancar, kamu dapat membuat tahapan yang harus dilalui dan dilakukan dalam sebuah action plan.

Salah satu hal yang penting kamu sertakan dalam rencana ini adalah dengan menyiapkan dokumen lamaran, seperti CV serta portofolio.

Mungkin kamu juga perlu untuk belajar skill baru, baik otodidak atau dibantu mentor.

Read More
menolak pujian karena kurang percaya diri

Di Balik Menolak Pujian: Rendahnya Kepercayaan Diri Hingga Budaya

Menerima dan mengakui pujian bukanlah perkara mudah. Setidaknya bagi Lisa, mahasiswa berdomisili di Yogyakarta. Mengucapkan “terima kasih” bukan jadi respons utamanya. Lisa justru mengelak dan menganggap kinerja baiknya terjadi karena tidak disengaja.

Salah satunya ketika perempuan 21 tahun itu magang di sebuah startup. Kemampuan Lisa dalam copywriting kerap disanjung. Kata atasannya, Lisa jago menulis dan memilih kata-kata. Namun, ia menanggapinya dengan mengatakan, “Enggak kok, cuma kebetulan.”

Lisa mengaku terbiasa menolak ketika dipuji sejak kecil. Meskipun senang dan enggak menyangka, ada perasaan di bawah tekanan dan takut dicap sombong, apabila mengakui kelebihannya. Karena itu, Lisa memilih merendahkan diri.

“Aku merendah dan menganggap itu bukan apa-apa, mungkin akan lebih diterima masyarakat,” ujarnya pada Magdalene, Selasa (15/11).

Bahkan, merespons dengan rendah diri tidak hanya dilakukan di lingkup tempat magang. Lisa melakukannya berulang kali. Misalnya ketika belajar kelompok dengan teman-temannya. Teman-teman Lisa memuji caranya menjelaskan mudah dipahami. Sementara di tempat kursus bahasa Inggris yang didirikannya, Lisa disebut mahir dalam menyusun materi modul.

Namun, tanggapan Lisa masih sama. Ia meyakininya kebetulan belaka–yang disebut Lisa success by accident. Lalu, apa yang membuat seseorang menolak pujian?

Baca Juga: ‘Kamu Enggak Kayak Perempuan Lain’ Itu Bukan Pujian

Alasan Kita Menolak Pujian

Ketika ditanya alasannya, Lisa menjawab kurang percaya diri. Pasalnya, ia sering dikritik orang lain, dan apa pun yang dilakukan selalu salah di mata orang lain. Hal-hal tersebut membuat Lisa berusaha meyakinkan orang lain, bahwa tidak memiliki kelebihan itu.

“Mungkin impostor syndrome ya, takut “nipu” yang muji karena aku nggak sejago yang mereka kira,” tuturnya.

Impostor syndrome yang disebutkan Lisa, merupakan kondisi ketika seseorang meragukan kemampuan dan prestasinya. Sebab, keberhasilan itu diyakini terjadi akibat keberuntungan, menimbulkan perasaan takut jika orang lain mengetahuinya.

Lisa pun khawatir tidak mampu mempertahankan performa kerja yang baik, ataupun mematahkan ekspektasi atasannya terhadap kemampuannya. Akibatnya, setiap pujian yang diberikan atasannya, membuat Lisa berada di bawah tekanan. Ia menginternalisasi perspektif yang dibangun atas kepercayaan diri yang rendah, sampai tidak dapat melihat kapabilitasnya. Bahkan, Lisa merasa tidak mampu melakukan sesuatu.

“Aku merasa paling enggak bisa apa-apa, kayak I don’t belong in the environment. Jadi enggak berani menyampaikan pendapat sama sekali,” katanya.

Perihal kepercayaan diri sebagai faktor seseorang menolak pujian, juga pernah disampaikan psikolog Guy Winch. Dalam tulisannya di Psychology Today, Winch menyebutkan, rendahnya kepercayaan diri membuat orang tidak nyaman ketika dipuji.

Ini disebabkan, pujian yang bertolak belakang dengan sistem kepercayaan dan pandangan diri sebagai individu. Alhasil, respons yang diberikan berupa penolakan, seperti Lisa yang menilai keberhasilannya adalah kebetulan.

Baca Juga: Bagaimana Stereotip dan Norma Gender Mematikan Kepercayaan Diri Perempuan

Lebih dari itu, menurut Winch pujian dapat terdengar seperti sindiran. Penyebabnya sama, yakni persepsi terhadap diri sendiri yang menginternalisasi pandangan negatif. Seperti Lisa yang mengaku ada faktor internal, yang memengaruhi kepercayaan dirinya.

“Aku juga nggak pernah mengapresiasi milestone yang udah tercapai. Terus menetapkan standar yang terlalu tinggi untuk diri sendiri, dan ngebandingin diri sama kehidupan orang lain,” jelasnya.

Namun, selain rendahnya kepercayaan diri, ada faktor budaya yang berperan dalam hal ini. Winch mencontohkan pada sejumlah negara, yang menormalisasi pada anak-anaknya. Umumnya pada negara-negara Barat, yang menganut budaya low context. Pasalnya, komunikasi di negara tersebut disampaikan secara eksplisit. 

Sementara negara-negara Asia, cenderung sulit mengekspresikan pujian. Hal ini dipengaruhi budaya high context–komunikasi yang tidak disampaikan eksplisit maupun fokus ke permasalahan. Maka itu, mungkin kamu termasuk yang jarang menerima pujian, seperti Lisa. Mahasiswa farmasi itu mengatakan, tidak pernah menerima apresiasi dari orang lain.

Sayangnya, menolak pujian dapat berdampak pada pengembangan diri. Lisa menyampaikan, hal ini dialaminya secara langsung. Pujian yang diterima dari atasan tidak membuatnya semangat untuk mengembangkan kemampuan, karena Lisa memandang kinerja yang baik bukan dihasilkan oleh kapabilitasnya.

“Aku nggak tahu points of improvement-nya, kira-kira apa yang bikin hasilnya bagus,” kata Lisa.

Lama-kelamaan, Lisa dapat menerima pujian itu dan mengubahnya sebagai sesuatu yang berdampak. Lalu, apa yang perlu dilakukan untuk mengatasinya?

Baca Juga:Merdeka dari ‘Insecurity’ lewat ‘Self-Love’, Mungkinkah?

Belajar Menerima Pujian

Pada dasarnya, pujian dapat membuat seseorang merasa baik. Ini disampaikan oleh peneliti Keise Izuma, Daisuke Saito, dan Norihiro Sadato. Dalam riset Processing of Social and Monetary Rewards in the Human Striatum (2008), ketiganya menuliskan, ada reaksi yang timbul dalam otak ketika menerima pujian. Reaksi tersebut serupa dengan menerima penghargaan berupa uang.

Keuntungan lainnya adalah, pujian dapat membantu seseorang mempelajari kemampuan motorik dan perilaku baru. Sebab, memberikan pujian dapat membantu seseorang mengenali kapabilitasnya. Mungkin yang sebelumnya tidak disadari.

Contohnya Lisa, yang awalnya belum cukup aware dengan keahlian copywriting-nya. Setelah mengakhiri magangnya di perusahaan startup yang berlangsung selama enam bulan, ia mengetahui punya keahlian dalam bidang tersebut. Menurutnya, itu tercermin dari engagement konten di media sosial yang Lisa produksi.

“Awalnya kupikir kebetulan aja viral. Tapi aku notice ada pola yang bikin kontennya berhasil,” cerita Lisa.

Perubahan pola pikir hingga akhirnya menerima pujian bukan sesuatu yang mudah.  Menurut Lisa Schuman, pekerja sosial asal New York, menerima pujian dapat diawali dengan latihan bersyukur. Setelah itu, barulah hal-hal positif dapat dirasakan. Selanjutnya, akan lebih mudah mengucapkan terima kasih.

Kesadaran pada Lisa berawal dari feedback yang ditekankan atasannya, setiap ia mengirimkan hasil kerja. Lisa menceritakan, atasannya selalu menyebutkan kalimat berikut: “You have to own your work, negative or positive. Also celebrate your mistakes and accomplishments.”

Pengalaman Lisa menunjukkan, peran atasan sangat berperan dalam pengembangan diri pekerjanya. Pujian yang diberikan membantu pekerja untuk mencapai tujuan mereka. Sebab, pujian sekaligus jadi pengingat, sejauh mana kemampuan dan perkembangan karier seseorang.

Lisa pun mengamininya. Setelah mempertimbangkan ucapan atasannya, ia menyadari keberhasilannya dalam memproduksi konten media sosial, didasarkan pada kemampuannya menyesuaikan minat audiens. Yakni menyukai tulisan yang singkat dan berkesan bagi audiensnya.

Kini Lisa mampu menerima pujian dengan mengucapkan terima kasih, dan meminta feedback atas kinerjanya dari orang-orang tertentu. Setelah menerima kelebihan dan mengetahui aspek yang harus di-improve, Lisa berusaha mencari tahu contoh kerja yang baik, biasa saja, dan yang buruk berdasarkan variabelnya.

Read More
arti kata fear mongering yang viral di twitter

Arti Kata ‘Fear Mongering’ yang Viral, Kenapa Pekerja Harus Tahu

Belum lama ini istilah fear mongering viral di Twitter. Frasa ini dipakai saat orang-orang membicarakan isu ancaman resesi global di mana ekonomi dunia bakal tertatih-tatih di 2023. 

Supaya masyarakat bersiap bila terjadi krisis ekonomi, beberapa influencer finansial berusaha memberikan edukasi. Isinya tak jauh-jauh dari apa saja yang bisa kita persiapkan untuk menghadapinya.

Namun, sebagian lainnya justru berpendapat kalau ancaman resesi di 2023 tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, kehebohan yang berlebihan ini cuma membuat rasa takut berlebihan, persis seperti tujuan fear mongering.

Jadi, sebenarnya apa itu fear mongering dan apakah dampaknya selalu negatif?

Pengertian Istilah Fear Mongering

Dikutip dari Kompas, fear mongering adalah tindakan yang dilakukan hanya untuk membuat orang atau sekelompok orang merasa takut. Sementara kita tahu, takut yang berlebih akan membuat kesehatan mental menjadi terganggu.

Baca juga: Dian Eka Purnama Sari: Perempuan Pengusaha yang Lawan Stereotip

Seseorang yang akhirnya terpengaruh, bakal memakai segala kekuatannya supaya terhindar dari bahaya yang disebarkan dan akhirnya mengabaikan ancaman lainnya. Contohnya dapat kita lihat pada isu resesi sekarang ini.

Banyak orang yang akhirnya menahan untuk mengeluarkan uangnya karena takut tidak bisa bertahan dengan krisis ekonomi yang akan datang. Tanpa disadari, hal ini justru bisa membuat roda perekonomian terhenti.

Akibatnya, banyak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tidak dapat bertahan karena daya beli masyarakat berkurang.

Dampak Positif Fear Mongering

Kita sebagai masyarakat, perlu menyadari dampak positif dan negatif dari fear mongering, supaya dapat menapis dampak negatifnya dan memaksimalkan efek positifnya saja.

Berikut ini beberapa dampak positif dari fear mongering yang perlu diketahui, terutama dari kelas pekerja.

1. Mengubah perilaku kurang baik

Dampak positif yang pertama adalah mampu mengubah perilaku kurang baik yang selama ini susah dihilangkan. Orang-orang yang tadinya mempunyai gaya hidup konsumtif atau impulsive buying, sekarang jadi bisa menahan beli barang yang kurang diperlukan, karena ada dorongan untuk menabung.

Mereka jadi merasa khawatir kalau sampai krisis benar-benar terjadi, dan mereka tidak punya aset untuk bertahan.

Baca Juga: 4 Hal yang Tidak Kita Bicarakan saat Membicarakan Penyakit Mental

2. Menjadi lebih waspada

Karena banyak berita buruk, sebagai manusia kita pasti ingin dapat terhindar dari bahaya yang ada. Di lain sisi, kampanye menjual ketakutan ini efektif untuk menaikan kewaspadaan kita dibanding menggunakan pesan imbauan biasa.

Contohnya dapat dilihat pada pandemi Covid-19. Meskipun ada saja yang melanggar melanggar protokol kesehatan, bahaya itu terus disebarkan oleh media sukses. Sehingga, ini membuat masyarakat konsisten menjaga protokol kesehatan.

3. Menaikkan kesadaran

Memang tidak semua orang di masyarakat peduli dengan isu besar yang ada sekarang ini, padahal dampaknya dapat mempengaruhi kehidupan mereka secara langsung.

Ini termasuk isu resesi 2023. Kendati dianggap menimbulkan ketakutan yang tak perlu, keramaian mengenai krisis global di 2023 berhasil mencuri perhatian banyak orang. Tidak terkecuali masyarakat yang mungkin tadinya tidak begitu acuh dengan berita ekonomi.

Hasilnya, banyak orang yang mencari tahu apa itu resesi, strategi terbaik apa yang bisa dilakukan, serta belajar mengenai investasi.

Dampak Negatif Fear Mongering

Tidak cuma memberikan dampak positif, berikut ini beberapa dampak negatif dari fear mongering.

1. Percaya dengan berita hoaks

Dikutip dari Psychology Today, rasa takut dan gelisah dapat membuat kita berpikir berkali-kali mengenai suatu informasi.

Akan tetapi, bila dalam proses tersebut kita sedang merasa takut, kita akan cenderung mencari informasi yang mendukung kepercayaan kalau berita buruk tersebut memang terjadi.

2. Membuat kita jadi tidak rasional

Ada perbedaan antara waspada dan tidak rasional. Waktu pandemi, kewaspadaan kamu terlihat saat memutuskan untuk mengurangi aktivitas sosial, dan mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan mencuci tangan.

Bukan malah jadi takut berlebihan dengan melakukan panic buying, atau bahkan mengucilkan orang-orang terkena Covid-19.

Baca Juga: Kesehatan Mental Pekerja Rentan Selama Pandemi, Ini yang Bisa Dilakukan Perusahaan

Keputusan yang tidak rasional ini disebabkan oleh rasa takut berlebihan akibat fear mongering. Jadi, saat kamu merasa takut, segera jernihkan pikiranmu dan coba untuk menyaring informasi supaya tetap bisa berpikir rasional.

3. Mempengaruhi kesehatan mental dan fisik

Rasa takut yang terus menerus dapat membuat stres dan berpengaruh pada kekebalan tubuh. Imun tubuh yang melemah akan membuat kita menjadi rentan akan berbagai gangguan kesehatan fisik dan juga mental.

Pikiran dan hati yang bahagia merupakan kunci untuk kesehatan kita. Ketika kamu merasa ketakutan, sikap optimis dalam diri dapat berubah menjadi pesimis. Hal inilah yang akhirnya bisa menurunkan semangat kamu.

Intinya, fear mongering adalah teknik manipulasi yang bisa memberikan dampak positif dan negatif. Semoga penjelasan di atas bisa membuatmu jadi jauh lebih bijak dalam menyikapi segala hal, termasuk ancaman krisis global.

Terjadi atau tidak, belajar mengatur uang merupakan hal penting untuk dipelajari.

Read More
ost Graduation Blues Sindrom yang Sering Dirasakan Fresh Graduate

Apa itu ‘Post Graduation Blues’ yang Sering Serang ‘Fresh Graduate’

Selepas lulus kuliah, saya cemas bukan kepalang. Penyebabnya karena belum ada panggilan seleksi kerja dari semua perusahaan yang saya lamar. Setelah cari tahu, ternyata apa yang saya rasakan itu termasuk bentuk dari post graduation blues atau post-grad depression.

Perasaan ini memang wajar terjadi, karena setelah lulus kuliah, kita semua akan berhadapan dengan kehidupan nyata di dunia kerja. Hal yang mungkin tak cukup familier selama belajar teori di kampus.

Namun, berangkat dari pengalamanku, sebaiknya kamu jangan sampai terlalu lama larut dalam post graduation blues. Pasalnya, itu akan cenderung membuatmu rugi sendiri. Magdalene telah merangkum serba-serbi post graduation blues dan cara tepat untuk menghadapinya.

Pengertian Post Graduation Blues

Dikutip dari Healthline, post graduation blues adalah perasaan depresi yang muncul saat mahasiswa sudah lulus kuliah dan masuk ke fase hidup baru. Hal ini bisa terjadi karena banyaknya perubahan yang terjadi dalam satu waktu, sehingga cenderung muncul rasa tertekan hingga depresi.

Baca Juga: ‘Post-Graduate Depression’: Saat Lulusan Baru Berteman dengan Depresi

Setelah lulus kuliah, banyak sekali yang tidak mempunyai tujuan, atau bingung mau apa yang dilakukan selanjutnya.

Umumnya post graduation blues ditandai dengan munculnya perasaan sedih, kesepian, dan motivasi yang menurun. Apa lagi saat mengetahui teman seangkatan sudah ada yang mendapat pekerjaan impian.

Penyebab Terjadinya Post Graduation Blues

Kamu tidak akan langsung merasakan post graduation blues tepat setelah lulus, dan tidak semua orang merasakannya. Hal ini lantaran setiap orang punya respons berbeda dalam menghadapi kehidupan setelah kuliah.

Berikut ini beberapa penyebab yang dapat menimbulkan post graduation blues:

1. Kontak dengan teman berkurang

Saat masih kuliah, kamu setiap harinya bertemu dan berhubungan dengan teman-teman. Ikut kelas bareng, mengerjakan tugas, atau sekadar nongkrong.

Ketika akhirnya lulus, kamu akan merasa kangen dengan momen-momen tersebut. Kebiasaan itu bakal membuat kamu bergantung dengan mereka secara emosional.

Baca Juga: Ratusan Kali Melamar Kerja, Ditolak karena Gendut

Setelah lulus, kamu juga tidak bisa rutin menghubungi mereka lagi. Karena mungkin beberapa dari mereka sudah ada yang sibuk dengan pekerjaannya.

2. Proses mencari kerja

Waktu-waktu yang paling terasa berat pascalulus adalah fase mencari kerja. Post graduation blues seringkali muncul kepada lulusan yang mulai merasakan tidak mempunyai ambisi untuk bekerja pada perusahaan impian.

Banyak dari lulusan baru yang terjebak dengan keinginannya untuk bisa bekerja di perusahaan besar impian, dan saat gagal, itu membuatnya depresi. Mereka yang belum mempunyai pengalaman, ditambah persaingan yang ketat, akhirnya membuat mereka makin tak yakin dengan diri.

Belum lagi dari faktor luar seperti keadaan ekonomi serta pandemi, yang dapat memperparah hal ini.

3. Merasa bingung dan tidak ada kepastian

Setelah lulus, perasaan bingung dan tidak ada kepastian tentang apa yang akan terjadi dapat menjadi pemicu depresi lainnya.

Kamu akan mulai mempertanyakan, apakah ilmu selama ini di bangku kuliah sudah cukup, apakah dengan kemampuan sekarang ini bisa mendapatkan pekerjaan impian, serta pertanyaan tidak pasti lainnya. Ujung-ujungnya kamu jadi terlalu menganalisis banyak hal dan mempertanyakan kemampuan diri sendiri.

4. Rutinitas yang berubah

Perubahan yang terjadi setelah lulus kuliah dapat memberikan efek yang besar pada rutinitas kamu. Misalnya, kalau kuliah di luar kota, mungkin kamu jadi tidak ingin kembali ke kampung halaman dan memilih untuk bekerja di luar kota.

Namun, bila kamu belum mendapatkan pekerjaan, mau tidak mau harus kembali dahulu ke rumah. Hal seperti ini tentunya akan membuat perubahan rutinitas. Kebiasaan baru dapat menjadi tantangan tersendiri. 

Baca Juga: Merasa Kehilangan Saat Teman Kerja Resign, Apa yang Bisa Dilakukan?

Cara Hadapi Post Graduation Blues

Depresi ini tidak dapat tiba-tiba hilang dengan cepat. Namun, ada beberapa hal yang dapat membantu kamu supaya dapat menghadapinya.

Berikut ini beberapa strategi yang bisa kamu terapkan dalam menghadapi post graduation blues:

  • Jaga hubungan dengan teman kuliah

Kendati sudah berpisah pada pilihan karier yang berbeda, tetap berhubungan lewat media sosial dan sesekali bertemu, dapat menjaga kualitas hubunganmu dengan teman.

Selain agar memiliki hubungan baik, berbicara dan mengobrol dengan teman-teman kuliah dapat membantu kamu untuk tidak merasa terlalu kesepian.

  • Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain

Kita semua pasti pernah melihat keberhasilan orang lain yang mendapatkan pekerjaan beberapa saat setelah lulus kuliah. Tapi kita tidak dapat melihat mereka yang tidak lolos masa percobaan.

Maka dari itu, membandingkan diri dengan orang lain lewat kesuksesan atau kegagalan yang kamu alami cuma akan menimbulkan stres dan itu yang bisa membuat kamu jadi depresi.

  • Membuat tujuan jangka pendek

Tidak harus rumit, kalau kamu memang merasakan post graduation blues dan mengalami masa-masa sulit, coba mulai melangkah dengan perlahan dengan membuat tujuan jangka pendek.

Contohnya, kamu mulai rutinitas baru dengan bangun lebih awal dan berolahraga. Mempunyai tubuh yang sehat juga membantu kamu untuk berpikir positif.

  • Ikut berbagai kursus keterampilan

Kamu dapat mencari kursus untuk melatih keterampilanmu. Contohnya kelas public speaking untuk melatih keterampilan waktu wawancara kerja, kursus menjahit, memasak, dan lainnya. Selain untuk menaikan keterampilan, kamu juga bisa mendapat koneksi baru.

Semasa kuliah mungkin kamu lebih banyak belajar teori ilmu di bidang yang kamu tekuni. Karena itulah, kamu dapat memakai waktu ini untuk mempelajari hal baru sambil menunggu panggilan kerja.

Read More
pengertian coping mechanism dan cara mengatasinya

Apa itu ‘Coping Mechanism’ dan Manfaatnya untuk Pekerja

Belum lama ini saya bercerita ke beberapa teman tentang stres dalam menghadapi pekerjaan kantor. Rupanya, mereka pun merasa demikian. Bahkan saking stresnya, teman saya memilih pindah-pindah kantor, karena menurut dia, faktor penyumbang stres terbesar adalah karena pekerjaannya tak cocok.

Dari curhatan tersebut, saya jadi memahami, stres karena pekerjaan sangat wajar terjadi, bahkan dalam pekerjaan yang kita suka sekali pun. Dari sana saya juga baru tahu ada cara untuk mengurangi dampak stres, yaitu coping mechanism.

Strategi koping sangat membantu dalam menjaga kesehatan kita, terutama kesehatan mental. Agar lebih jelas, berikut penjelasan mengenai coping mechanism yang harus diketahui para pekerja.

Pengertian Coping Mechanism

Dikutip dari Healthline, strategi koping adalah strategi yang dilakukan seseorang dalam menghadapi situasi sulit hingga memicu stres. Strategi yang ia pilih ini akan membantu dalam mengatur emosinya.

Baca Juga: Apa itu ‘Monday Blues’, Rasa Sedih yang Hampiri Pekerja Tiap Senin

Kita sama-sama tahu, setiap harinya pasti bertemu dengan situasi sulit yang bisa menimbulkan stres. Contohnya, stres kena dimarahi atasan, deadline yang mepet, sampai jalanan macet.

Nah, coping mechanism dapat dipakai dalam menghadapi situasi yang dapat membuat kita menjadi stres.

Melansir dari Berkeley Wellbeing Institute, ada dua jenis coping mechanism, yaitu active (aktif) atau avoidant (menghindar). Active coping mechanism biasanya melibatkan kesadaran akan penyebab stress dan berusaha untuk mengurangi stres kamu. Sebaliknya, avoidant coping mechanism adalah kecenderungan untuk lebih memilih menghindari situasi yang membuat kamu menjadi stres, dengan mengalihkan perhatian dari permasalahan.

Contoh Coping Mechanism dalam Menghadapi Masalah

Agar lebih jelas berikut ini beberapa contoh dari dua strategi yang sudah disinggung sebelumnya.

Baca Juga: Kerja Jarak Jauh Kian Populer, Tapi Potensi Stres Saat Melakukannya Juga Besar

Active

  • Cerita kepada orang yang kamu percaya mengenai keadaan di kantor yang membuat kamu jadi stres.
  • Melakukan aktivitas yang membuatmu tenang seperti meditasi, olah raga, atau mendengarkan musik yang lembut.
  • Cuti beberapa hari untuk liburan sejenak.
  • Melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga

Avoidant

  • Menenangkan diri dengan cara yang tidak sehat, misalnya bermain game berlebihan
  • Bersikap tidak peduli atau pasrah terhadap sesuatu hal yang membuatnya menjadi stres
  • Melakukan hal yang menyakiti diri sendiri.

Cara Menemukan Coping Mechanism yang Tepat

Lalu, bagaimana cara menemukan strategi koping yang tepat untuk diri kita sendiri? Perlu dicatat kalau strategi koping yang orang lain terapkan belum tentu kita bisa mengikutinya.

Very Well Mind, tidak masalah strategi koping berubah-ubah sampai kita menemukan yang pas. Penting untuk refleksi diri untuk mencari dan menentukan cara paling tepat saat berhadapan dengan situasi yang membuat kamu stres.

Baca Juga: Tips Mengatasi ‘Work Anxiety’ atau Rasa Cemas di Tempat Kerja

Misalnya, melakukan hobi bisa menjadi cara efektif buatmu untuk lebih rileks setelah seharian bekerja di kantor. Namun, curhat dengan teman mungkin saja menjadi hal terbaik yang kamu pilih saat merasa sedih.

Itu adalah beberapa hal mengenai strategi koping yang perlu kamu ketahui. Intinya, mempunyai strategi koping sangat disarankan karena membantumu dalam menghadapi situasi yang membuat jadi stres dengan efektif.

Namun, kamu tetap harus berhati-hati agar kamu menerapkan coping mechanism yang maladaptif dan berbahaya bagi kesehatan mental serta fisik kamu nantinya.

Read More
mengatasi work anxiety atau cemas di tempat kerja

Tips Mengatasi ‘Work Anxiety’ atau Rasa Cemas di Tempat Kerja

Pernah kah kamu merasa mual tiap kali mau rapat? Saking cemasnya, bukan cuma perut yang enggak enak, kamu juga jadi pusing dan panik. Bisa jadi ini adalah tanda work anxiety atau gangguan kecemasan saat kerja. Topik ini mulai ramai di kalangan pekerja sejak pandemi COVID-19 mengharuskan kita kerja di rumah (work from home alias WFH).

Tak cuma menyerang pekerja WFH saja, work anxiety juga bisa dialami pekerja yang WFO. Selain memberikan dampak negatif ke pekerja, work anxiety juga akan berpengaruh nantinya pada perusahaan atau tempat kamu bekerja.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjelasan mengenai work anxiety dan cara tepat untuk mengatasinya.

Pengertian Work Anxiety atau Gangguan Kecemasan saat Kerja

Dilansir dari Verywell Mind, work anxiety adalah perasaan stres, gelisah, atau tegang yang dipicu oleh hal-hal terkait pekerjaan. Misalnya, work Anxiety bikin kita mencemaskan kinerja dan performa kita, cemas tentang interaksi dengan rekan kerja.

Baca Juga: Kerja, Kerja, ‘Burnout’: Dilema Perempuan Karier

Dari survei yang dilakukan Anxiety Disorders Association of America, sebanyak 40 persen pekerja mengalami stres berkepanjangan dalam kehidupan sehari-hari mereka, karena dampak work anxiety. Gejala yang biasanya sering muncul di antaranya:

  • Merasa khawatir yang berlebihan
  • Sulit tidur di malam hari
  • Jantung sering berdebar
  • Sering mengambil cuti panjang
  • Sangat khawatir dengan performance reviews
  • Produktivitas kerja menurun

Gejala di atas mungkin sesuatu yang wajar terjadi, mengingat kamu menghabiskan banyak waktu dengan urusan pekerjaan. Jadi, ketika tidak berjalan sesuai yang kamu harapkan, terkadang rasa cemas yang berlebihan itu muncul. Ketika sampai terjadi berlarut-larut, hal tersebut bisa berdampak buruk pada banyak aspek di kehidupan sehari-hari kamu.

Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan di Kantor

Kecemasan di tempat kerja dapat kamu kelola dengan banyak cara. Berikut beberapa tips yang mungkin bisa membantu kamu mengelola kecemasan saat bekerja.

  1. Membuat To-do-list

Work anxiety dapat muncul karena kamu tahu ada pekerjaan atau tugas berat yang perlu kamu selesaikan. Untuk mengatasinya, kamu bisa mencoba bikin daftar (list) yang perlu kamu kerjakan. Meski kamu sedang merasa sangat panik atau cemas, tentu ada rasa tenang saat kamu bisa berhasil mencoret satu list pekerjaan, bukan? Untuk bisa meningkatkan perasaan positif ini, pastikan list yang punya dibuat dengan detail.

Baca Juga: Ratusan Kali Melamar Kerja, Ditolak karena Gendut

Contohnya, kamu mendapat pekerjaan membuat artikel. Kamu bisa membaginya jadi tugas-tugas kecil dan di buat ke dalam to-do list. Misalnya dibagi menjadi: mencari bahan, membuat janji dengan narasumber, wawancara narasumber, sampai akhirnya menyelesaikan artikel. Semakin detail mini checklist yang kamu buat, semakin banyak juga baris yang dapat dicoret.

  1. Rajin olahraga

Badan akan mengeluarkan hormon endorfin yang dapat membuat pikiran menjadi lebih tenang saat selesai berolahraga. Olah raga yang dilakukan sebelum bekerja bisa membantu tubuh mengatasi situasi tempat kerja yang menyebabkan rasa cemas.

Untuk bisa memperoleh manfaat tersebut, kamu disarankan untuk rutin berolahraga selama 30 menit setiap hari. Atau paling tidak, tiga sampai lima kali seminggu.

Sebenarnya jenis olahraga apa pun yang dilakukan secara teratur dapat membantu meredakan gejala kecemasan dan depresi, apalagi kalau kamu memang suka dengan jenis olahraga tersebut.

  1. Mencari pemicu yang membuat kamu stres

Stres bisa datang dari banyak faktor. Kamu dapat mengatasinya dengan mencati tahu penyebabnya. Kamu bisa menuliskan momen-momen yang sering memicu kecemasan atau perasaan stres.

Dengan mengetahuinya, kamu bisa melakukan antisipasi atau mencari cara agara lebih tenang ketika hal-hal yang memicu cemas itu datang.

  1. Berbicara ke atasan

Ketika kamu sering merasa cemas, tentu akan berpengaruh pada produktivitas kamu. Atasan kamu pasti mengetahui perubahan ini. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya untuk berdiskusi dengan atasan mengenai cara mengatasi work anxiety di kantor.

Baca Juga: Apa Itu ‘Monday Blues’, Rasa Sedih yang Hampiri Pekerja Tiap Senin

Siapa tahu, atasan kamu dapat membantu melihat kecemasan kamu dengan sudut pandang berbeda. Intinya adalah bagaimana supaya kamu dapat menyelesaikan tugas yang ada dengan lebih efektif. Namun, pastikan bahwa atasanmu bukan sumber kecemasan itu. Dan situasimu cukup aman untuk berbicara dengannya.

  1. Curhat ke rekan kerja

Apabila ada rekan kerja yang bisa kamu percaya, tidak ada salahnya untuk curhat padanya. Ini dapat menjadi sebuah dorongan semangat karena ada dukungan sosial. Dengan begitu, rasa stres kamu bisa berkurang.

  1. Bekerja sesuai kapasitas

Jika work anxiety selalu hadir karena pekerjaan yang menumpuk, kamu bisa mencoba untuk bekerja sesuai kapasitas. Berikut hal-hal yang dapat kamu coba:

  • Jangan multitasking dan coba fokus pada satu pekerjaan
  • Bicarakan dengan atasan mengenai skala prioritas pekerjaan
  • Mendengarkan lagu di tempat kerja
  • Istirahat saat kamu merasa burnout
  • Berjalan kaki ke luar kantor saat istirahat makan siang
  1. Ambil waktu untuk menyendiri

Menyendiri bukan berarti kesepian, tetapi sebaliknya, menyendiri dapat menjadi salah satu cara untuk menyegarkan pikiran dari stres pekerjaan. Bisa jadi, ini merupakan cara mengatasi cemas di kantor yang cocok untukmu karena jenuh dengan rutinitas selama ini.

Itu dia beberapa informasi mengenai work anxiety. Jangan lupa untuk memperhatikan work life balance supaya kamu dapat menguranginya.

Read More