Berpikir kreatif bisa ditingkatkan

8 Jurus Ampuh Agar Kamu Lebih Kreatif

Berpikir kreatif atau creative thinking adalah kemampuan untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang baru dan berbeda. Dengan berpikir kreatif, kamu diharapkan bisa mendapatkan cara baru dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Di dunia kerja pula, berpikir kreatif sangat dibutuhkan dalam membuat keputusan dan menemukan jalan keluar atas masalah

Bahkan, berpikir kreatif juga bisa memengaruhi kesehatan mental kita loh!

Makanya, yuk coba berbagai macam kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuanmu berpikir kreatif yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber.

1. Olahraga Ringan Seperti Jalan Kaki

Dikutip dari greatist.com, bila kita sering bergerak, maka oksigen yang mengalir ke otak semakin lancar.

Otak memerlukan oksigen untuk bisa bekerja dengan baik, mulai dari belajar, mengingat sesuatu, sampai berpikir kreatif.

Baca Juga: 8 Tips Cara Membuat CV yang Menarik di Mata Perekrut

Dengan kita sering bergerak, otak akan mengeluarkan hormon endorfin yang dapat memicu perasaan senang.

Ketika pikiran kita senang dan tak terbebani, itu sangat membantu kamu untuk berpikir jernih. Endorfin juga membuat kita merasa kita jadi lebih percaya diri.

Usahakan untuk rutin bergerak minimal 10 sampai 15 menit per hari. Akan lebih bagus lagi kalau kamu berolahraga di luar ruangan.

Tidak cuma jalan kaki, kamu bisa pilih olah raga jogging atau bersepeda.

2. Bekerja Sambil Dengarkan Musik

Menurut klikdokter.com, mendengarkan musik dan bernyanyi pelan, akan merangsang bagian otak yang mengatur emosi dan kemampuan berfikir kreatif.

Mendengarkan musik juga bisa meningkatkan produktivitas kerja. Beberapa penelitian yang baru juga mengemukakan, produktivitas yang naik tersebut terjadi bukan karena mendengarkan musik secara langsung, tapi karena mood kita yang berubah.

Semua jenis musik dipercaya bisa memunculkan efek tersebut. Namun, kalau kamu selama ini cuma mendengarkan genre musik yang itu-itu saja, coba sesekali kamu mendengarkan genre lain.

Hasil penelitian juga ada yang mengemukakan kalau kita mendengarkan musik klasik bisa meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.

Baca Juga: 7 Tips Wawancara Kerja untuk Orang Introvert

Mendengarkan karya musik dari Mozart, Beethoven, atau komponis lainnya juga bisa meningkatkan fokus dan fungsi kognitif otak.

3. Bermain Building blocks

Dikutip dari indeed.com, Permainan building blocks adalah kegiatan yang bisa membantu tingkatkan kemampuan berpikir kreatif.

Kita tidak diberikan aturan atau syarat waktu bermain building blocks ini. Kamu dapat bebas sesuai kreativitas kamu dalam membuat bentuk. Tidak ada peraturan yang membatasi.

Dalam menyusun balok-balok tersebut, otak akan terus bekerja dengan berpikir bagaimana caranya mengeluarkan ide-ide abstrak menjadi sebuah kenyataan.

Diharapkan nantinya kesadaran spasial yang kita kembangkan selama kegiatan ini, bisa menaikan kemampuan berpikir kreatif untuk semua jenis proyek kerja.

4. Tidur Sejenak Bisa Tingkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif

Jika pikiran dirasa sedang suntuk banget, sehingga susah untuk mencari solusi untuk masalah yang tidak terlalu besar, coba tidur siang.

Manfaat tidur siang untuk para pekerja nggak cuma untuk menghilangkan ngantuk, loh! ternyata tidur itu bisa membuat pikiran menjadi segar kembali.

Tidur sebentar saja sudah bisa menolong otak untuk bekerja lebih baik dan bisa memicu proses creative thinking, membuat koneksi, menciptakan ide, dan membuat solusi.

Kalau kurang tidur, otak malah harus bekerja lebih keras untuk menjalankan fungsi terbaiknya.

5. Melamun Sejenak Dapat Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif

Menurut sehatq.com, melamun sering dianggap sesuatu yang negatif. Berdiam diri dan membiarkan pikiran kita melayang kemana-mana dianggap sebagai sesuatu yang membuang waktu.

Padahal, kegiatan ini dapat menjadi sesuatu yang manjur untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.

Baca Juga: Sering Takut Sama Atasan Saat Pertama Kerja? Ini Tips untuk Atasi Masalahmu

Melamun membuat pikiran kita masuk ke area bawah sadar yang mungkin belum pernah terjamah.

Siapa tahu, sehabis melamun akan memunculkan gagasan dan ide-ide baru yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan.

6. Membaca Buku Cara yang Mudah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif

Membaca buku merupakan salah satu cara yang sudah biasa dan gampang dilakukan untuk mengasah pola pikir menjadi lebih kreatif. Ini disebabkan karena pengetahuan yang kamu terima dari membaca, dapat dijadikan sebagai inspirasi dalam menciptakan ide baru.

7. Membuat Cerita Pendek

Dikutip dari indeed.com, kegiatan lain yang gampang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif adalah membuat tulisan berupa cerita pendek. Tidak masalah kalau kamu sebelumnya belum pernah menulis.

Kamu bisa coba memilih kata secara acak dari kamus (bahasa Indonesia atau Inggris). Gunakan kata yang kamu pilih, satu kata di atas, dan satu di bawah untuk membuat cerita pendek yang menarik serta berlekatan.

Baca Juga: 7 Tips Menjaga ‘Work-Life Balance’ Buat ‘Fresh Graduate’

Tanpa kamu sadari, dengan cara ini dapat meningkatkan kemampuanmu untuk membuat koneksi dan menghubungkan ide-ide yang tidak selalu berhubungan.

8. Berteman dengan Orang Kreatif

Selain lewat buku, berita dan sebagainya kamu pun bisa memperoleh banyak inspirasi dengan bergaul bersama orang yang kreatif. Karena, kamu dapat melihat pandangan baru dan cara mereka dalam mencari jalan keluar dari permasalahan.

Itulah beberapa cara dalam meningkatkan berpikir kreatif yang dapat kamu lakukan. Nggak cuma dalam pekerjaan, untuk kehidupan sehari-hari pun kemampuan ini sangat penting untuk kamu punya, demi menunjang kualitas hidup yang lebih baik serta efektif.

Read More
miskonsepsi tentang kodrat perempuan

Tidak Bekerja sampai Bukan Pemimpin, 4 Miskonsepsi Kodrat Perempuan

Ketika melemparkan pertanyaan apa kodrat perempuan, jawabannya sering kali tidak lepas dari anggapan yang mendomestifikasi perannya, seperti perempuan ditakdirkan untuk di rumah saja. Pandangan tersebut juga semakin menjamur dengan ajaran ultrakonservatif yang beredar di dunia maya. Perempuan yang kemudian melakukan sesuatu di luar rumah, seperti bekerja, dianggap melanggar norma. 

Meski demikian, tanggapan semacam itu sudah sering dipatahkan. Alimatul Qibtiyah, Guru Besar Kajian Gender Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga di Yogyakarta mengatakan, kodrat dipahami sebagai hal biologis, seperti menstruasi, hamil, dan melahirkan. Sedangkan hal yang berkaitan dengan urusan domestik, seperti membuat kopi dan menyapu bukan kodrat, ujarnya kepada Magdalene beberapa waktu lalu. 

Karenanya, perempuan bebas berkiprah di ruang profesional dan memulai karier. Selain itu, pemerintah juga memiliki misi membangun kesetaraan gender untuk mencapai poin kelima Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Tujuan tersebut bisa dicapai dengan meningkatkan peran perempuan di ruang kerja

Akan tetapi, miskonsepsi tentang kodrat perempuan kerap menghambat kiprah di ruang profesional. Berikut empat kesalahpahaman itu dan penjelasannya:

1. Kodrat Perempuan: Sumur, Kasur, dan Dapur

Anggapan tugas perempuan hanya berkisar pada sumur, kasur, dan, dapur merupakan miskonsepsi kodrat perempuan yang dilanggengkan budaya patriarki. Karenanya, perempuan yang ingin mengambil peran lain akan dinilai menyimpang. Selain itu, kelompok konservatif agama menyebutnya sebagai bentuk perusakan nilai keluarga akibat feminisme. Sementara feminisme ingin menunjukkan ruang domestik adalah milik semua orang dan perempuan mempunyai hak untuk memilih peran yang diinginkannya. 

Menurut Nurul Bahrul Ulum, seorang feminis muslim yang mengadvokasikan hak perempuan, kodrat tidak berkaitan dengan konstruksi sosial, seperti peran gender dan tugas domestik.  “Sumur, dapur, dan kasur itu konstruksi sosial, artinya bisa dipertukarkan dan bisa diubah tergantung situasinya,” ujar Nurul dalam sesi Instagram live Magdalene, Bisik Kamis ‘Bicara Feminisme dan Agama Bisakah Seirama” (10/3). 

Regional Director Ashoka Southeast Asia Nani Zulminarni juga mengatakan, pembagian tugas domestik yang adil pun dan membebaskan perempuan pekerja dari beban ganda akan membuka peluang lebih besar untuk perempuan berkarier. 

“Ranah publik dan domestik sama-sama menjadi tanggung jawab pasangan, sehingga pekerjaan menjadi lebih ringan dan perempuan bisa semakin produktif,” kata Nani dalam webinar ‘Chose to Challenge: Merayakan Keragaman Perempuan Bekerja’, Maret lalu. 

2. Kodrat Perempuan yang Tidak Boleh Bekerja

Miskonsepsi kodrat tentang perempuan dilarang bekerja juga menjadi hal utama yang menghambat perempuan berkompetisi di ranah profesional dan mengetahui potensinya. Tidak jarang juga pendapat ‘wanita fitrahnya di rumah. Jika dia suka keluyuran dan betah di luar rumah, berarti dia sudah keluar dari fitrahnya’ digaungkan untuk menghalangi perempuan berkarier.

Selain itu, ada juga yang menilai perempuan pekerja sangat terikat dengan hal duniawi dan egois karena bekerja untuk nilai materiil. Hasilnya, mereka yang memutuskan untuk bekerja dilabeli sebagai perempuan yang melanggar perintah Tuhan. 

Meski demikian, dalam ajaran agama disebutkan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain. Kepala Pusat Riset Gender Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia, Iklilah MD Fajriyah mengatakan, semakin besar cakupan kemanfaatan seseorang, maka derajat kebaikannya akan lebih tinggi. 

“Kalau kita melihat bahwa bagaimana hukum perempuan bekerja di dalam Islam, saya dalam posisi meyakini bahwa bekerja itu bukan hanya sebagai sesuatu yang dibolehkan namun dianjurkan karena merujuk pada hadis tadi,” ujarnya kepada Magdalene beberapa waktu lalu. 

Meski demikian, bukan berarti ibu rumah tangga rendah derajatnya karena mereka memberi manfaat bagi keluarganya. Selain itu, perlu dipahami juga poin kritis menghalangi perempuan untuk memiliki kemandirian finansial adalah bentuk kekerasan. Karenanya, ketika ada pilihan untuk tidak bekerja dilakukan tanpa paksaan, keinginan sendiri, dan tidak merugikan bagi semua yang terlibat. 

3. Perempuan Bukan Seorang Pemimpin

Ketika perempuan mulai berkancah di ranah profesional mereka kerap terbentur oleh prasangka perempuan tidak cocok menjadi pemimpin karena terlalu emosional, sehingga sulit mengambil keputusan secara logis. Tanggapan semacam itu juga yang menegaskan bukan kodrat perempuan menjadi pemimpin. 

Hal tersebut juga terus langgeng karena ranah kerja belum ramah akan kesetaraan gender. Belum lagi dibumbui dengan ungkapan bahwa perempuan tidak akan fokus bekerja karena mereka harus mengurus rumah tangga. 

Meski demikian, kemampuan kepemimpinan seseorang tidak bergantung pada jenis kelamin dan gendernya. Selain itu juga dibutuhkan ruang kerja inklusif yang mendukung keberagaman, dan aturan fleksibel untuk perempuan dengan peran ganda di ruang domestik dan profesional. 

Selain itu, jika perempuan memiliki gaya kepemimpinan yang dicap ‘feminin’, seperti lembut, komunikatif, dan berempati, bukan sesuatu yang buruk. Merujuk pada buku Athena Doctrine: How Women (and the Men Who Think Like Them) Will Rule The Future oleh John Gerzema dan Michael D’Antonio, tipe kepemimpinan feminin lebih efektif untuk mencapai kesuksesan. 

Keduanya menekankan, model kepemimpinan itu lebih diharapkan daripada karakteristik yang sering dicap maskulin karena mengutamakan koneksi antar pekerja dan pemimpin, lebih terbuka, serta jujur dalam menyampaikan perspektif beragam untuk menemukan solusi. 

4. Perempuan Harus Menikah dan Menjadi Ibu

Pernikahan dan menjadi ibu sering dibingkai sebagai perjalanan terakhir yang harus dilakukan perempuan. Setelah memutuskan untuk menikah dan menjadi ibu lalu dibenturkan dengan pernyataan untuk tidak melanjutkan kerja. Pasalnya, sebagai ibu dan istri harus mengurus dan berbakti pada keluarga dengan tinggal di rumah. 

Meski demikian, tidak semua perempuan menikah dan menjadi ibu. Beberapa perempuan yang menikah juga tidak memiliki anak, childfree menjadi salah satu alasannya. Konsep kodrat yang berkaitan dengan hal biologis, seperti melahirkan pun menjadi pilihan, sama halnya dengan menikah atau tidak. 

Mengutip Ann Oakley, feminis asal Inggris, miskonsepsi kodrat perempuan menjadi ibu berakar dari konsep motherhood bahwa semua perempuan harus menjadi ibu karena dilahirkan dengan naluri keibuan. Oakley sendiri berpendapat konsep naluri ibu tidak ada. 

Oakley juga mengatakan ada asumsi ibu biologis yang paling dibutuhkan anak, akan tetapi ibu sosial juga bisa memberikan kasih sayang kepada anak. Selain itu, anak membutuhkan collective mothering, orang dewasa terlibat dalam proses pertumbuhan anak tanpa memandang gendernya.

Ketika perempuan juga telah berkeluarga, tetap menjadi haknya memilih untuk lanjut bekerja atau tidak. Perempuan bebas memilih peran, menjadi ibu, pekerja, atau keduanya. Masalah terletak ketika masyarakat mengotak-ngotakkan dan menyalahkan peran yang mereka pilih. Selain itu, ketika menjalankan perannya perlu kantor yang menyediakan hak perempuan serta dukungan keluarga agar perempuan tidak sendiri menanggung beban ganda. 

Read More
tips membuat cv yang benar

8 Tips Cara Membuat CV yang Menarik di Mata Perekrut

Bagaimana cara membuat CV yang menarik? Buat kamu yang masih fresh graduate atau yang baru lulus sekolah pasti pernah kepikiran pertanyaan tersebut. Terkadang, perekrut butuh waktu tidak lebih dari 10 detik untuk menilai CV seseorang apakah layak untuk dipanggil ke tahap wawancara atau tidak.

Itulah mengapa kita harus tahu dan belajar tentang bagaimana cara membuat curriculum vitae yang menarik. Yuk disimak tips berikut ini, yang sudah di rangkum dari berbagai sumber.

1. Membuat CV Tidak Perlu Terlalu Panjang

Menurut totaljobs.com, CV yang bagus adalah CV yang singkat, padat, dan jelas ringkasannya. Jadi, tidak membingungkan perekrut saat membacanya.

Baca Juga: 7 Tips Latihan ‘Interview’ Kerja demi Pikat HRD

Kamu bisa membuat CV dengan padat mungkin, dan bagusnya paling banyak 2 halaman saja.

Jangan lupa mencantumkan data pribadi dengan jelas dan singkat. Kalau kamu ingin menyertakan deskripsi diri, usahakan perlihatkan apa yang jadi kelebihan kamu, supaya tidak terlalu panjang lebar.

2. Masukan Pengalaman yang Relevan

Cara selanjutnya untuk membuat CV yang menarik adalah mencantumkan beberapa pengalaman kerja selama ini.

Perlu dipastikan pengalaman yang kamu cantumkan tersebut, relevan dengan posisi yang kamu lamar.

Contohnya, kamu ingin melamar untuk posisi sales marketing. Kamu bisa memasukkan pengalaman sebagai sales di perusahaan sebelumnya. Dengan memasukkan pengalaman tersebut di CV, kamu akan memperoleh nilai tambah di mata perekrut.

Buat yang baru lulus dan belum pernah bekerja sebelumnya, kamu bisa mencantumkan hard skill atau soft skill yang kamu kuasai waktu kuliah.

Selain itu, pengalaman dalam berorganisasi juga bisa kamu masukan ke dalam CV. Apalagi jika kamu memegang jabatan yang cukup penting saat berorganisasi,. Kamu bisa tuliskan dengan detail apa yang kamu lakukan di sana dan memberikan dampak apa ke diri kamu.

3. Periksa Kembali Tata Bahasa yang Kamu Gunakan

CV-mu mau di tulis dalam bahasa apa? Indonesia atau Inggris? Bahasa apapun yang kamu gunakan, pastikan di CV kamu tidak ada typo dan grammar yang salah.

Supaya grammar-nya tidak salah, typo, dan lain-lain, kamu perlu membaca ulang cv kamu atau kamu bisa meminta bantuan teman.

4. Perhatikan Font Waktu Membuat CV

Cara ini mungkin terlihat kurang penting, tetapi dalam membuat CV yang menarik, pastikan font yang kamu pilih kelihatan profesional, bukan font yang sembarangan yang akhirnya membuat susah buat dibaca.

Baca Juga: Baru Nyemplung ke Dunia Kerja? Ini 7 Cara Kenali Bakat Sendiri

Pada dasarnya, font yang sering dipilih dalam membuat CV adalah Arial, Calibri, dan Times New Roman.

Selain itu, menurut prospects.ac.uk, font yang baik berukuran antara 10 sampai 12. Pemilihan font sangat penting agar perekrut saat membacanya tidak bingung dan pusing.

5. Masukan Kontak Kamu yang Dapat Dihubungi

Hal ini kadang terlewat oleh para pencari kerja. Dalam membuat CV mereka sering memasukan nomor handphone atau email yang jarang mereka pakai, bahkan sudah tidak aktif.

Padahal, kontak dalam CV sangat penting buat perekrut, untuk menghubungi kamu kalau lolos ke tahap selanjutnya.

Oleh karena itu, pastikan lagi kamu memasukan nomor ponsel yang aktif, begitu juga email.

Untuk email, jangan pernah membuat nama email yang terlihat tidak profesional. Cukup pakai nama pribadi kamu saja.

6. Masukan Pencapaian yang Pernah Kamu Raih

Kalau kamu memiliki pencapaian, maka hal tersebut bisa menjadi nilai plus kamu di mata rekrutmen. Kamu bisa tulis capaian atau penghargaan yang pernah kamu raih dengan detail, termasuk di tahun berapa, di mana, dan seberapa besar pengaruh pencapaian tersebut untuk perusahaan.

Baca Juga: 7 Tips Menjaga ‘Work-Life Balance’ Buat ‘Fresh Graduate’

7. Menggunakan Kata-kata yang Tepat

Pada dasarnya, cara terbaik dalam membuat CV yang menarik adalah memperhatikan penggunakan kata-kata.

Kamu bisa memilih kata yang memiliki power atau kekuatan. Sebab, menurut topuniversities.com, kata-kata yang dipilih dalam CV sangat memberikan pengaruh terhadap penilaian perekrut.

Jadi, apa yang dimaksud dengan kata-kata yang mempunyai kekuatan?

Singkatnya, dibanding kamu memilih kata ”pekerja keras” kamu dapat memakai kata “kreatif”.

Pasti para perekrut sudah sering membaca atau mendengar kata “pekerja keras”.

Coba bayangkan kalau kamu memilih menggunakan kata seperti “kreatif”. Maka, otomatis HRD akan melihatmu sebagai orang yang punya kreativitas dan bisa mengembangkan perusahaan ke depannya.

Jadi, jangan lupa gunakan kata-kata yang tepat, untuk kamu masukan ke CV.

8. Pilih Keyword yang Relevan dalam Membuat CV

Selain memasukan pengalaman yang relevan, cara lain untuk membuat CV yang menarik adalah memasukkan keyword yang relevan dengan posisi yang kamu incar.

Baca Juga: Apa itu ‘Life Skill’ dan Bagaimana Cara Mengembangkannya?

Contohnya seperti ini, kalau kamu ingin melamar sebagai Social Media Specialist. Mungkin, kamu dapat memasukan kata kunci seperti SEM, Digital Media Specialist, Digital Marketing, dan lain-lain.

Skill yang kamu tulis tersebut akan membantumu untuk meyakinkan perekrut kalau kamu merupakan pribadi yang berkualitas.

Selain itu, dengan memasukan keyword yang relevan akan memudahkan kamu di temukan oleh perekrut waktu mereka mencari kandidat di LinkedIn.

Itu dia delapan cara yang bisa kamu lakukan dalam membuat CV yang menarik. Kamu bisa memilih template CV yang simpel dan menarik, ya, supaya semakin memikat perhatian perekrut. Selamat mencoba!

Read More
mengatasi mental fatigue di tempat kerja

7 Cara Jitu Atasi ‘Mental Fatigue’ di Tempat Kerja

Apakah akhir-akhir ini kamu sering merasa stres dengan pekerjaan kantor? Kamu kurang bersemangat waktu berangkat kerja di pagi hari? Bila demikian, mungkin kamu mengalami mental fatigue.

Mental fatigue atau beban mental di tempat kerja itu bisa diatasi kok. Namun, memang butuh latihan serta proses alias tak bisa instan. 

Simak beberapa tips di bawah ini yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber!

1. Cari Tahu Penyebab Stres, Berguna Atasi Mental Fatigue

Tips paling penting dalam mengatasi mental fatigue adalah cari tau apa yang menyebabkan kamu jadi stres.

Bisa jadi ada masalah relasi dengan rekan kerja, istirahat yang kurang, beban kerja berlebih, atau karena pekerjaanmu bersifat sangat genting (contohnya petugas kesehatan di tengah pandemi COVID-19).

Kalau sudah menemukan penyebab kamu stres, kamu akan jadi gampang dalam menemukan solusinya.

2. Berpikir Realistis

Sifat perfeksionis serta ambisius ternyata bisa menimbulkan mental fatigue. Ya, punya target dan ekspektasi memang penting waktu bekerja.

Namun, kamu tetap harus realistis saat menentukan kapasitasmu sendiri. Tidak perlu menyanggupi semua tugas atau tenggat waktu yang diberikan.

Kamu harus paham, ada saatnya untuk jadi perfeksionis dan memastikan semua hal berlangsung sesuai rencanamu. Namun, ada saatnya kamu menjadi lebih fleksibel.

3. Kerjakan Pekerjaan yang Mendesak Dahulu

Menurut healthline.com, kita harus sering mengatur pikirkan serta tenaga.

Perlahan, atur prioritasmu dan tunda dulu pekerjaan yang sifatnya tidak begitu mendesak.

Kamu bisa berdiskusi dengan tim atau atasan, pekerjaan mana saja yang harus cepat diselesaikan dan mana yang bisa ditunda sementara waktu.

Lalu, bagi pekerjaanmu dalam beberapa tugas kecil supaya gampang untuk dipantau dan dikendalikan.

4. Istirahat yang Cukup, Merupakan Hal Penting Atasi Mental Fatigue

Istirahat merupakan hal penting buat mengatasi mental fatigue. Oleh sebab itu, kamu perlu mengatur waktu istirahat agar pekerjaanmu tidak tertunda dan berujung lembur.

Kamu bisa mencoba dua metode. Yang pertama, sediakan waktu istirahat singkat setiap beberapa jam.

Kedua, batasi jam kerjamu. Di luar jam yang sudah kamu tentukan, jangan tergoda buat mengecek email kantor atau melanjutkan bekerja. Kalau perlu, kamu bisa menggambil cuti beberapa hari.

5. Teknik Relaksasi Sederhana Atasi Mental Fatigue

Stres berkepanjangan bisa memberikan dampak buruk buat kesehatan fisik dan mental, kalau kamu tidak dapat mengelolanya dengan benar. Kondisi ini bisa mendatangkan berbagai penyakit, misalnya sakit kepala, gangguan kecemasan, sampai burnout.

Dikutip dari alodokter.com, ada beberapa teknik relaksasi yang dapat kamu coba. Namun tentu saja, setiap orang punya cara yang paling efektif yang berbeda-beda. Di antaranya adalah:

  • Latihan pernapasan
  • Meditasi
  • Yoga
  • Terapi Musik

6. Kelilingi Diri dengan Energi Positif

Mengelilingi diri kamu dengan orang-orang yang berpikir serta bersikap positif bisa membantumu untuk tetap fokus, pikiran jadi segar kembali, dan berenergi sepanjang hari. Hal ini pastinya akan mengoptimalkan semangat dan produktivitas kerja kamu.

Rasa lelah dan stres dalam bekerja bukanlah hal yang bisa dianggap remeh, karena bisa mempengaruhi produktivitas kerja maupun kualitas hidup. Kalau kamu merasa sedang mengalami mental fatigue, segeralah bergegas untuk mengatasinya.

7. Minta Bantuan Psikolog

Kamu sudah coba tips di atas untuk mengatasi mental fatigue, tapi tidak ada dampak yang berarti?

Itu berarti kamu butuh bantuan orang lain. Jika teman sekantor atau atasan dan keluarga dirasa tidak membantu, maka kamu perlu mengunjungi profesional.

Kamu bisa memulainya dengan datang ke psikolog untuk dibantu menemukan akar permasalahan dan mencari solusinya.

Read More
wawancara kerja untuk introvert

7 Tips Wawancara Kerja untuk Orang Introvert

interview kerja introvert Kesulitan berinteraksi dengan orang lain dapat menjadi masalah bagi kaumintrovert saat wawancara kerja. Untuk itu, kamu harus tahu tips interview kerja agar proses wawancara bisa berjalan lancar.

Orang-orang introver mudah merasa lelah saat terlalu lama melakukan interaksi dengan orang lain. Tentunya hal tersebut akan menyulitkan mereka saat melakukan wawancara kerja.

Untuk kamu yang termasuk introver, tidak perlu takut. Kamu tetap bisa berhasil dalam wawancarakerja, kok.

Tapi bagaimana caranya? Yuk, kita simak beberapa tips interview kerja untuk paraintrovert yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber di bawah ini!

1. Sediakan Waktu untuk Persiapan Wawancara Kerja

Tips interview kerja untuk introver yang pertama ini sangat penting. Dengan menyediakan waktu yang dipakai buat menyiapkan diri, maka kamu bisa tampil maksimal di hadapan HRD.

“Baterai” seorang introvert akan cepat habis bila berhubungan dengan orang lain dalam waktu yang lama.

Baca Juga: Sering Takut Sama Atasan Saat Pertama Kerja? Ini Tips untuk Atasi Masalahmu

Untuk itu, sebaiknya sebelum interview kamu sediakan waktu untuk menenangkan diri. Hal ini bertujuan agar kamu bisa lebih fokus dan lebih percaya diri dalam menghadapi para calon atasan.

2. Riset Perusahaan

Tidak cuma untuk introvert, tips interview kerja yang kedua ini patut dilakukan oleh semua orang. Pasalnya, salah satu kunci kesuksesan wawancara kerja adalah dengan melakukan riset yang mendalam.

Menurut flexjobs.com, ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam melakukan riset perusahaan. Misalnya dengan melihat laman resmi, mencari artikel yang membahas seputar perusahaan tersebut, sampai mencari review seseorang yang pernah bekerja di sana.

Selain itu, penting buat kamu untuk mencari tahu seputar pekerjaan yang kamu lamar. Contohnya, jika kamu melamar sebagai internal auditor. Pastikan kamu sudah paham cara bekerjanya dan tren mengenai internal auditor yang terbaru.

3. Tunjukan Sifat Introvert-mu Sebagai Kelebihan

Tips interview kerja untuk introvert yang selanjutnya adalah dengan berani menunjukkan sifat introvert-mu sebagai kelebihan.

Baca Juga: 10 Tips Buat Kamu yang Baru Lulus dan Mau Lamar Kerja

Saat kamu diminta oleh perekrut untuk menceritakan dirimu, hendaknya jangan ragu untuk mengatakan mengenai kepribadianmu.

Seperti yang dijelaskan oleh thebalancecareers.com, kamu dapat mengatakan kalau kamu merupakan seorang introvert. Lalu, buat kepribadianmu itu menjadi kelebihan yang bisa membuatmu lebih unggul dibanding kandidat yang lain.

Jelaskan kalau kepribadian introvert-mu itu membuat kamu bisa lebih teratur dan teliti. Selain itu, kamu juga mandiri karena sudah biasa melakukan riset dan memecahkan masalah secara mandiri.

4. Siapkan Obrolan Ringan

Seorang yang introver umumnya menghindari obrolan ringan karena terkesan basa-basi. Mereka lebih senang ke obrolan yang langsung ke poin utamanya.

Namun, biasanya para perekrut akan mengajak kamu membahas obrolan ringan terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara kerja.

Setelah obrolan ringan tersebut, kamu baru diberikan pertanyaan-pertanyaan serius tentang deskripsi pekerjaan dan budaya kerja di perusahan tersebut.

Karena itu, menurut themuse.com kamu perlu menyiapkan diri buat menjawab obrolan ringan dari para pencari pegawai. Hal ini terbilang penting supaya kamu dapat membangun hubungan yang baik dengan perekrut dan membuat mereka menyukaimu.

5. Ciptakan Kesan Pertama yang Baik

Supaya bisa memberikan kesan pertama yang baik, kamu dapat melakukan obrolan ringan dan menarik untuk memperlihatkan antusiasme tinggi.

Baca Juga: Maksimalkan Jadwal Kerja ‘Hybrid’ dengan Cara Ini

Saat kamu masuk ke ruangan wawancara, tunjukkan sikap yang sopan serta percaya diri. Kamu juga boleh menawarkan berjabat tangan ke perekrut dengan ramah. Hal tersebut pastinya akan membuat perekrut berpikir kamu merupakan seorang kandidat yang bersemangat, ramah, serta percaya diri.

Kalau kamu bisa memberikan kesan pertama yang baik, pastinya akan membuatmu lebih menonjol dan akan membuat perekrut gampang mengingatmu.

6. Beri Tahu Pencapaianmu

Banyak kaum introver yang merasa kurang nyaman dalam membicarakan pencapaian yang mereka raih. Namun saat wawancara kerja, mau tidak mau kamu perlu memperlihatkan hasil pencapaianmu. Hal ini bertujuan supaya perekrut tahu kalau kamu merupakan kandidat yang mereka cari.

Menurut topresume.com, perekrut akan mempertimbangkan kesuksesan serta hasil pencapaian kandidat tersebut dalam sesi wawancara kerja.

Baca Juga: Kerja, Kerja, ‘Burnout’: Dilema Perempuan Karier

Jadi, coba tinggalkan dulu rasa tidak nyaman kamu waktu membicarakan pencapaian. Perlihatkan kalau kamu adalah kandidat yang pantas diterima di perusahaan tersebut.

7. Tunjukan Antusiasmu dengan Bertanya

Introvert jelas berbeda dengan ekstrovert. Rasa percaya diri yang dimiliki juga tidak setinggi ekstrovert, sehingga butuh menyusun kata-kata dulu sebelum akhirnya berbicara. Saat perekrut melemparkan pertanyaan, jawablah dengan jawaban yang logis, singkat, dan padat. Manfaatkan waktu yang disediakan rekruter untuk menyusun kata dengan baik.

Selain menjawab pertanyaan, kamu juga harus aktif bertanya. Tidak salah kalau memberikan beberapa pertanyaan kepada perekrut. Dengan begitu akan membuat sesi wawancara terasa hidup.

Introvert atau ekstrovert, pada dasarnya keduanya sama saja. Sama-sama punya kesempatan memperoleh pekerjaan yang baik dan layak di dunia kerja. Cuma saja para introvert harus lebih berusaha untuk mendapatkan pekerjaan, karena karakternya yang pendiam dan terkadang pemalu. Dengan melakukan beberapa tips di atas, diharapkan para introvert dapat lolos waktu interview kerja.

Read More
Persiapan magang

9 Jurus Penting Sebelum Sah Jadi Anak Magang

persiapan magang – Para mahasiswa semester akhir biasanya dituntut untuk ikut program magang. Selain jadi kesempatan meningkatkan soft skill mahasiswa, momen ini juga membuat mereka cenderung siap menghadapi dunia kerja nantinya.

Buat saya, magang merupakan kegiatan yang menyenangkan. Pasalnya, kamu bisa mendapatkan pengalaman serta relasi baru, pun kamu bisa belajar dunia kerja (yang kejam) itu seperti apa. Hehe.

Namun, apakah kamu sudah tahu, apa yang perlu dipersiapkan sebelum magang? Nah, berikut ini tips persiapan magang yang sudah kita rangkum dari berbagai sumber.

1. Persiapan Magang Paling Penting: Riset Perusahaan

Persiapan penting yang pertama sebelum mengikuti program magang adalah kamu harus riset perusahaan tersebut. Di sini, kamu harus mencari dan mempelajari budaya serta aturan yang ada dalam perusahaan tersebut.

Baca Juga: 7 Tips Latihan ‘Interview’ Kerja demi Pikat HRD

Informasi ini berguna buat kamu menjadi karyawan yang pas untuk kebutuhan organisasi.

Tidak cuma itu, kamu bisa mencari tahu review orang-orang yang pernah magang di perusahaan tersebut.

Dari hasil riset yang sudah kamu dapat, kamu bisa mulai mempersiapkan mental dan hal-hal penting lainnya yang akan membuatmu unggul selama magang.

2. Cari Tahu Job Description

Jika kamu sudah tahu detail perusahaannya seperti apa, sekarang kamu perlu mencari informasi mengenai tugas yang akan kamu kerjakan selama magang nanti. Dengan mengetahui detail pekerjaan waktu magang nanti, maka kamu bisa mendapatkan gambarannya.

Jangan lupa untuk selalu mau belajar di setiap kegiatan yang kamu ikuti. Ini akan sangat bermanfaat kedepannya.

3. Cari Tahu Rute atau Transportasi ke Kantor Tempat Magang

Dikutip dari careereducation.columbia.edu, mencari rute atau transportasi ke kantor merupakan salah satu persiapan penting sebelum memulai magang.

Kamu bisa mencari tahu rute terbaik ke kantor, satu hari sebelum. Hal ini sangat penting dilakukan supaya kamu tidak telat di hari pertama, karena kamu belum tahu letak posisi kantor.

Baca Juga: 10 Tips Buat Kamu yang Baru Lulus dan Mau Lamar Kerja

Kamu jadi punya gambaran juga ongkos yang perlu dikeluarkan selama magang berlangsung. Perhatikan juga biaya bensin bila kamu membawa kendaraan motor sendiri atau ongkos kendaraan umum.

4. Siapkan Beberapa Pertanyaan Penting

Menurut hercampus.com, persiapan magang selanjutnya adalah kamu perlu siapkan beberapa pertanyaan yang ingin kamu tanyakan.

Kamu harus selalu ingat, magang adalah momen paling tepat buat kamu mendapatkan skill baru serta serba-serbi kehidupan profesional.

Makanya kamu sangat perlu belajar dengan maksimal. Sediakanlah beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan keterampilan yang ingin kamu pelajari lebih mendalam nantinya. Kamu bisa menanyakan ke rekan kerja atau atasanmu di kantor.

5. Hubungi Calon Atasan Merupakan Persiapan Magang yang Penting

Sebagai langkah persiapan magang yang produktif, kamu dapat hubungi calon atasan nanti di kantor.

Bukan cuma untuk menanyakan kabar, di sini kamu dapat menanyakan apapun seputar kantor, seperti misalnya peraturan berpakaian kantor. Kamu juga perlu menanyakan dokumen penting apa saja yang perlu dibawa.

Jadi, menanyakan ulang ke calon atasan bisa menjadi langkah tepat supaya kamu tidak ada yang lupa di hari pertama magang.

6. Siapkan Dokumen Pribadi

Saat magang kamu akan di minta data pribadi. Biasanya data yang dibutuhkan seperti CV, fotokopi KTP, kartu mahasiswa, kartu keluarga, serta foto.

Baca Juga: 7 Tips Menjaga ‘Work-Life Balance’ Buat ‘Fresh Graduate’

Kadang perusahaan ada yang meminta surat keterangan sehat dari rumah sakit atau dokter. Jadi bagusnya kamu perlu mempersiapkan beberapa data penting tersebut sebelum kamu apply untuk magang.

7. Siapkan Pakaian yang Tepat

Menurut beberapa orang, mempersiapkan pakaian sebelum magang bukan hal yang penting.

Padahal, hal ini tidaklah benar. Sebab, selain untuk meninggalkan penilaian yang baik, perusahaan biasanya punya dress code atau aturan berpakaian sendiri.

Kamu tidak mau kan di hari pertama magang kamu salah kostum? maka dari itu siapkan baju yang sopan dan rapi. Jangan lupa cari tahu dress code di perusahaan tersebut dengan menanyakan HRD atau calon atasan kamu.

8. Persiapkan Fisik dan Mental

Sejatinya, program magang lumayan mirip dengan pekerjaan full-time.

Sebab, biarpun beban kerjanya tidak begitu berat, kamu tetap harus bekerja pada durasi yang sama dengan karyawan full-time.

Baca Juga: 9 Pekerjaan Bergaji Tinggi yang Cocok untuk Orang Introvert

Saat magang kamu bisa saja mendapatkan kritikan dari rekan kerja atau atasan kamu. Maka dari itu, supaya kamu tidak merasa lelah dan malah mau menyerah, mempersiapkan kesehatan mental serta fisik dirasa hal yang sangat penting.

9. Persiapan Magang dengan Membuat Target untuk Diri Sendiri

Persiapan terakhir yang penting sebelum magang adalah membuat target diri sendiri. Menurut careereducation.columbia.edu, membuat target akhir akan membuatmu jadi lebih fokus waktu menjalankan program magang.

Target ini bisa jadi pedoman tentang hal-hal yang harus kamu lakukan nantinya waktu magang. Untuk membuat target pribadi ini, kamu harus pikirkan secara matang.

Kamu pun bisa mendiskusikannya kepada atasan atau senior kamu di kantor. Sebab, dengan punya target yang jelas akan membuat kamu kelihatan profesional.

Mereka nantinya bisa saja memilih kamu menjadi karyawan full time bila ada posisi yang kosong.

Itulah beberapa persiapan magang yang bisa kamu siapkan nanti. Intinya, mempersiapkan magang dibutuhkan supaya kamu dapat belajar dan bekerja dengan maksimal.

Read More
pekerjaan yang cocok untuk orang introvert

9 Pekerjaan Bergaji Tinggi yang Cocok untuk Orang Introvert

Pekerjaan yang cocok untuk introvert sebenarnya sangat beragam. Apalagi sejatinya, orang dengan kepribadian introvert cenderung lebih bersemangat dan fokus. Berbeda dengan orang dengan kepribadian ekstrovert, mereka akan makin bersemangat waktu dikelilingi oleh banyak orang.

Nah, apa saja pekerjaan yang pas buat introvert? Yuk simak rangkuman dari dari berbagai sumber.

Menjadi Personal Chef

Kamu ternyata sangat senang memasak? Kalau ia, menjadi koki pribadi merupakan pekerjaan yang pas buat kamu coba.

Baca Juga: Tanda Kamu Tidak Suka Pekerjaanmu dan Apa yang Harus Kamu Lakukan

Tidak seperti chef profesional yang biasanya harus bekerja di dapur yang besar, personal chef bisa bekerja dalam lingkungan yang lebih tenang.

Umumnya mereka akan bekerja di dapur pribadi kepunyaan klien dengan di bantu 1 sampai 2 orang.

Selain itu, personal chef juga punya wewenang lebih buat mengeluarkan kreativitas dan kemampuan yang mereka miliki.

Kedua hal tersebut sangat penting buat orang introvert supaya jadi lebih nyaman dan meningkatkan kariernya ke depan.

Pekerjaan Introvert Gaji Besar: Programmer

Di zaman digital ini, perusahaan teknologi informasi sudah sangat berkembang. Mereka banyak membutuhkan programmer. Profesi ini dinilai cocok, lho, untuk pekerja introvert.

Mengapa begitu? Sebab, enggak seperti jenis pekerjaan lainnya, programmer bisa menyelesaikan pekerjaan mereka dari rumah atau WFH.

Karena bekerja di depan layar komputer saja dan tidak begitu banyak berinteraksi dengan orang lain, pekerjaan ini bisa mendorong orang dengan kepribadian introvert untuk jadi seseorang yang lebih produktif serta inovatif.

Pekerjaan introvert satu ini juga tidak mengharuskan untuk sering berinteraksi dengan rekan kerja. Deskripsi pekerjaan mereka juga umumnya sudah tersedia dalam brief harian yang singkat.

Admin

Pekerjaan yang cocok untuk orang introvert selanjutnya adalah admin. Mengapa bisa cocok? karena pekerjaan seorang admin akan lebih gampang buat dikerjakan tanpa bantuan orang lain. Pekerjaan yang menyangkut administrasi akan lebih cepat selesai kalau dikerjakan oleh satu orang saja.

Baca Juga: Sekadar Mengingatkan, Pekerjaan Bukan Satu-satunya Identitasmu

Maka dari itu, pekerjaan admin dirasa sangat pas buat orang dengan kepribadian introvert.

Data Analyst

Seorang ilmuwan, pebisnis atau bahkan pemerintah saat melakukan riset, mereka perlu bantuan seorang data analyst buat membantu menganalisis sumber dan menyiapkan rencana pengkajian.

Nah, pekerjaan ini sangat cocok buat para introvert yang suka mengkaji hal baru dan memiliki latar belakang penelitian yang kuat.

Bidang pekerjaan ini juga mengutamakan metode kerja mandiri atau dalam sebuah grup kecil. Hal ini diterapkan, supaya meredam perbedaan opini yang berlebihan.

Data analyst pun umumnya mampu menyelesaikan tugas mereka secara mandiri tanpa perlu diawasi secara ketat dari atasan.

Hal ini merupakan keuntungan buat para introvert yang umumnya memilih keadaan lingkungan yang tidak kaku untuk menunjukkan kemampuannya secara maksimal.

Video Editor

Seorang video editor setiap harinya lebih dekat dengan komponen non-fisik seperti tulisan, gambar, serta special effects. Mereka juga dituntut untuk berpikir lebih kreatif.

Baca Juga: Ketika Pekerjaan yang Kita Impikan Tak Sesuai dengan Harapan

Buat kamu yang merasa introvert serta kreatif, video editor merupakan profesi yang pas. Pasalnya, pekerjaan ini tidak begitu banyak berinteraksi dengan orang lain dan butuh ketenangan.

Dikutip dari id.indeed.com, di Indonesia, rata-rata gaji seorang video editor bisa mencapai 65 juta rupiah per tahun, dan bila di kota besar seperti Jakarta, gajinya bisa sampai 74 juta per tahun.

Fotografer Profesional

Pekerjaan ini juga dirasa sangat cocok buat para introvert yang punya pemikiran kreatif. Fotografer profesional umumnya cuma mengarahkan atau memberi ide gaya untuk para model, supaya menghasilkan foto yang bagus. Tidak ada percakapan panjang lebar untuk menjelaskan.

Mungkin tidak cuma si fotografernya saja, tetapi si modelnya pun tidak membutuhkan banyak interaksi dengan orang lain.

Orang Introvert Cocok Menjadi Penulis atau Editor

Seorang penulis atau editor akan lebih banyak bekerja sendiri dalam menyelesaikan setiap pekerjaanya. Misalnya saat melakukan riset atau mencari informasi, menulis, dan mengedit tulisan orang lain.

Kedua profesi ini memungkinkan untuk membuat jadwal bekerja sendiri, selama bisa memenuhi deadline. Menjadi penulis atau editor bisa bekerja dimana saja.

Baca Juga: 10 Tips Buat Kamu yang Baru Lulus dan Mau Lamar Kerja

Orang yang suka menulis, punya pemikiran kreatif, suka sekali dengan detail, dan mampu bekerja dengan minim pengawasan dapat berkembang dengan pesat di bidang ini.

Akuntan

Seorang akuntan setiap harinya bekerja dekat dengan angka serta rumus, sudah pasti mereka butuh ruangan yang tenang supaya bisa fokus menyelesaikan pekerjaan mereka. Kalau ruangan kerja mereka tidak kondusif, pastinya akan membuat mereka hilang konsentrasi.

Ini akan jadi kesempatan emas buat kamu para introvert yang hebat dalam bidang akuntansi. Selain dapat bekerja dalam ruangan yang tenang, sendirian, kamu akan merasa lebih nyaman karena tidak akan banyak berkomunikasi dengan orang lain atau rekan kerja.

Social Media Specialist Pekerjaan buat Para Introvert yang Sekarang Banyak Dicari

Menjadi social media specialist merupakan salah satu pekerjaan yang cocok buat para introvert. Meski terdengar paradoks, para social media specialist ini tidak harus “menjadi sosial”

Tugas mereka seperti ke strategi konten dalam setahun, tema konten, dan membuat iklan sosial media. Profesi ini akan menghabiskan banyak waktu mereka di depan layar laptop atau komputer.

Itulah beberapa contoh pekerjaan yang cocok buat para introvert, dan tidak menutup kemungkinan untuk peluang karier lain yang dapat disesuaikan serta dikembangkan.

Read More
Tips Latihan Interview Kerja

7 Tips Latihan ‘Interview’ Kerja demi Pikat HRD

Kamu sudah banyak melempar lamaran dan akhirnya mendapatkan panggilan interview dari human resource development (HRD)? Jangan langsung senang dulu. Agar lebih siap, tak tergagap ketika menghadapi HRD, kamu bisa latihan interview matang-matang. Persiapan ini juga termasuk menyusun antisipasi pertanyaan yang mungkin diberikan HRD. Apalagi mengingat, kebanyakan fresh graduate sering merasa grogi dalam menghadapi wawancara kerja, sehingga hasilnya tak maksimal.

Sebelum mulai berlatih interview, kamu perlu mengetahui fakta berikut. Ternyata recruiter lebih mementingkan kepribadian dibanding pengalaman kerja calon karyawan.

Baca Juga: Pentingnya Social Intelligence di Dunia Kerja dan Cara Meningkatkannya

Menurut topinterview.com, kepribadian pelamar kerja memberikan dampak yang sangat besar, diikuti dengan keterampilan dan pengalaman. Sebaliknya, pendidikan tidak memberikan pengaruh yang besar.

Dalam hal kepribadian, menurut catatan getsmarter.com, perusahaan cenderung membenci calon karyawan yang tidak jujur, tidak bisa diandalkan, arogan, dan punya pemikiran sempit.

Tips Latihan Interview Kerja Supaya Lancar Menghadapinya

  1. Paham Kelemahanmu

Dikutip dari avatarjo.co.uk, waktu latihan interview, kamu sadar apa saja kelemahanmu. Contohnya saat berbicara terdengar terbata-bata, terlalu lambat, atau cepat. Dari sana kamu bisa mulai memperbaikinya pelan-pelan.

  1. Buat Daftar Pertanyaan serta Jawabannya

Kamu bisa memulai mencari tahu contoh pertanyaan apa saja yang umum ditanyakan HRD tentang posisi yang kamu lamar.

Misalnya, kamu melamar posisi sebagai sales executive. Berarti kamu bisa mencoba mencari pertanyaan interview yang biasa ditanyakan untuk sales executive lewat internet.

Baca Juga: Sering Takut Sama Atasan Saat Pertama Kerja? Ini Tips untuk Atasi Masalahmu

Setelah punya beberapa contoh pertanyaan, kamu dapat membuat pertanyaan yang tepat.

Kamu tidak perlu sampai menghafal sama persis jawabannya, karena bisa membuang waktu kamu. Menurut thebalancecareers.com, kamu cukup mengingat poin-poin pentingnya saja.

  1. Rajin Berlatih

Tips selanjutnya yang tidak kalah penting adalah rajin berlatih sebelum melaksanakan interview kerja.

Kamu bisa meminta teman atau anggota keluarga kamu buat mencoba mewawancarai kamu. Di kesempatan itu kamu bisa melatih jawaban yang sebelumnya kamu sudah persiapkan.

Selain itu, kamu juga bisa melatih cara berbicara, gaya bahasa, serta body gesture. Kamu bisa memakai gerakan tangan waktu sedang menjawab pertanyaan.

Lakukan ini secara rutin supaya kamu bisa terbiasa dan siap dalam menghadapi interview nanti.

  1. Cari Tahu Proses Wawancara

Tips selanjutnya saat latihan untuk interview kerja adalah mencari tahu prosesnya. Seperti hal pertama yang harus dilakukan? Apakah kamu perlu bersalaman dengan HRD atau langsung duduk di depannya?

Hal-hal seperti ini perlu kamu ketahui lebih dalam. Apalagi kalau kamu merupakan fresh graduate yang belum pernah interview kerja sebelumnya.

Baca Juga: 7 Tips Menjaga ‘Work-Life Balance’ Buat ‘Fresh Graduate’

Kamu bisa bertanya kepada teman-teman kamu yang sebelumnya pernah interview atau yang sudah keterima kerja.

Bila kamu sudah mendapatkan gambarannya, kamu bisa mencoba mempraktikkannya nanti secara langsung dari awal sampai akhir prosesnya.

  1. Rekam Dirimu Waktu Berlatih

Kamu juga bisa merekam proses latihan interview kerja yang sudah kamu lakukan.

Kamu dapat merekamnya memakai ponsel, kamera laptop, atau bahkan kamera DSLR. Dari hasil rekaman tersebut, kamu bisa lihat langsung bagaimana cara kamu berbicara serta gerak tubuhmu. Kalau dirasa ada bagian yang kurang, kamu bisa langsung memperbaikinya.

  1. Melatih Bahasa Tubuh serta Gerak Bibir

Melatih bahasa tubuh saat latihan interview kerja merupakan salah satu tips yang harus kamu perhatikan.

Karena bahasa tubuh akan menunjukkan rasa percaya diri kamu. Kalau kamu kelihatan tidak nyaman serta kurang antusias, perekrut bisa melihat bahasa tubuhmu dengan detail.

Baca Juga: Masalah Kepercayaan Diri Masih Hantui Perempuan Pemimpin Bisnis

Oleh sebab itu, sangat penting melatih bahasa tubuhmu dengan baik. Saat suasana terasa tegang, usahakan atur bahasa tubuh, jangan sampai kamu terlihat gugup.

Selain itu, kamu perlu melatih gerak bibir dengan melakukan senam mulut. Hal ini dilakukan supaya artikulasi lancar waktu kamu sedang berbicara berhadapan dengan perekrut.

  1. Berlatih Jauh-jauh Hari

Tips terakhir dalam melaksanakan latihan interview kerja adalah berlatih dari jauh-jauh hari. Karena perekrut biasanya akan meminta berkas ataupun portofolio waktu interview nanti.

Makanya kalau kamu latihan waktunya terlalu berdekatan dengan jadwal interview, dikhawatirkan kamu malah lupa mempersiapkan berkas yang harus dibawa nanti.

Itu dia beberapa tips yang bisa kamu lakukan waktu melaksanakan latihan untuk interview kerja. Tetap semangat dalam menunggu jadwal interview-mu.

Terakhir, kamu harus selalu optimis bisa lolos ke tahap interview nantinya.

Read More
Pentingnya Kecerdasan Emosional dalam Dunia Kerja

Mengenal Kecerdasan Emosional yang Penting di Dunia Kerja

Kecerdasan emosional atau yang lebih dikenal sebagai EQ (emotional quotient) sekarang ini menjadi salah satu pertimbangan bagi perusahaan mencari karyawan. Seseorang yang punya kecerdasan emosional akan mampu mengenali dan mengerti emosi diri sendiri serta orang lain.

Kecerdasan emosional sangat bermanfaat bagi pekerja. Hal ini bisa membantu kita dalam membuat keputusan, dapat memecahkan sebuah masalah, dan berkomunikasi dengan teman atau rekan kerja

Lalu, bagaimana kecerdasan emosional di tempat kerja dapat memberikan pengaruh untuk karier kamu kedepannya? Simak ulasannya di bawah ini.

Kenapa Kecerdasan Emosional Sangat Penting di Tempat Kerja?

Kalau seseorang punya EQ yang tinggi, berarti orang tersebut bisa mengenali dan mengontrol emosi seperti saat ia sedang frustrasi atau sedih. Dan ternyata, kemampuan ini bisa kita latih.

Baca Juga: Apa itu ‘Life Skill’ dan Bagaimana Cara Mengembangkannya?

Dikutip dari Verywell Mind, dalam sebuah survei terhadap beberapa perekrut pekerja dinyatakan, hampir 75 persen responden memperlihatkan bahwa mereka lebih mengutamakan EQ daripada IQ dari calon karyawan. Hal ini menunjukan bahwa EQ dinilai lebih penting dalam merekrut karyawan daripada kemampuan teknis mereka.

Berikut alasan pentingnya kecerdasan emosional di tempat kerja.

Membuat karyawan dapat bekerja di bawah tekanan

Sudah sedikit dijelaskan di atas, salah satu ciri seseorang yang mempunyai EQ tinggi adalah mereka dapat memahami apa yang sedang mereka rasakan dan mengaturnya.

Hal ini dapat menjadi sangat berguna bagi karyawan saat mereka bekerja di bawah tekanan. Mereka tidak membiarkan rasa stres atau sedih karena hal di luar pekerjaan memengaruhi kehidupan profesionalnya.

Orang dengan kecerdasan emosional tinggi mampu memisahkan mana yang jadi urusan pribadi dan urusan pekerjaan kantor, dan bisa mengatur perasaannya dengan baik.

Seseorang dengan kecerdasan emosional bisa menjadi pemimpin yang baik

Menurut Harvard Business Review, EQ menjadi salah satu kunci seseorang bisa menjadi pemimpin yang baik.

Baca Juga: 4 Cara Hadapi ‘Mansplaining’ dan Interupsi dari Rekan Kerja

Sebagai pemimpin, seseorang harus bisa mengatur, mengarahkan, dan didengarkan banyak orang.

Seseorang yang punya kecerdasan emosional tinggi bisa melakukan itu semua secara lebih efektif. Pasalnya, mereka bisa menjadi pendengar yang baik, dapat berempati, dan mencari solusi dari permasalahan dengan kepala dingin.

Meskipun begitu, keterampilan serta kemampuan teknis tetap menjadi aspek penting lain yang perlu diperhatikan untuk bisa menjadi pemimpin.

Mampu menemukan solusi dengan cepat

Mempunyai kecerdasan emosional di dunia kerja juga penting karena hal itu membantu kita memecahkan masalah. Waktu mendapati masalah, orang dengan kecerdasan emosional tinggi akan lebih cepat mendapatkan solusi. Pasalnya, mereka umumnya mempunyai kemampuan problem solving yang baik.

Waktu mereka mendapati masalah kecil ataupun besar, mereka bisa menyelesaikannya dengan tenang.

Hal ini disebabkan mereka bisa mengontrol diri serta pikiran dengan baik, sehingga tidak membiarkan perasaan seperti marah atau sedih memengaruhi proses pencarian solusi.

Mereka tidak berarti menjadi orang yang suka memendam perasaan dan meledak di saat yang tidak menentu. Akan tetapi, orang dengan EQ tinggi tetap dapat mengekspresikan perasaannya pada waktu dan tempat tertentu.

Membantu karyawan untuk bekerja dalam tim dengan baik

Bila kamu mempunyai kecerdasan emosional tinggi, kamu akan mudah bekerja sama dengan orang lain.

Orang dengan EQ tinggi akan gampang menghadapi perubahan dan beradaptasi, serta tidak lupa juga mengatur emosi.

Dengan begitu, mereka enggak akan menjadi beban untuk tim bisa berkembang.

Mampu menjadi pendengar yang baik

Salah satu karakter yang dimiliki seseorang dengan kecerdasan emosional tinggi adalah mereka lebih gampang buat berempati.

Nah, karakter ini sangat penting buat dimiliki di dunia kerja, dan hal tersebut bisa diasah dengan cara berlatih menjadi pendengar yang baik.

Dikutip dari Mindful, salah satu ciri dari pendengar yang baik adalah mereka biasanya menanyakan apa yang ada di pikiran orang lain, benar-benar mendengarkan, dan merespons orang tersebut sesuai porsinya.

Saat ada orang lain yang berbicara, pendengar yang baik enggak akan langsung memotong dan mengeluarkan pendapatnya begitu saja. Mereka akan sabar menunggu gilirannya untuk berbicara.

Pasti kamu sendiri merasa tidak senang kan, jika kamu belum selesai berbicara, namun rekan kerja atau atasan tiba-tiba memotong begitu saja?

Ciri seseorang dengan kecerdasan emosional, ia dapat menerima kritikan dari orang lain

Salah satu ciri seseorang dengan EQ tinggi adalah punya self-awareness yang tinggi.

Dengan begitu, mereka sangat paham dengan kelemahan dan kelebihan yang ada dirinya, dan bagaimana cara memanfaatkan kelebihannya itu.

Ketika mendapatkan sebuah kritikan, mereka akan mendengarkannya, lalu mereka akan melihat langsung ke diri sendiri, dan akan menerima kritik tersebut dengan baik, bukan malah menyalahkan orang lain.

Mereka enggak merasa bahwa sebuah kritik merupakan serangan, tetapi melihatnya sebagai sebuah dorongan untuk bisa memperbaiki diri.

Nah, itu dia penjelasan mengenai mengapa kecerdasan emosional sangat penting di dunia kerja.

Jika kamu ingin bisa sukses dalam berkarier, kamu bisa mulai meningkatkan soft-skill yang satu ini dengan mulai mengatur emosi dan lebih mengenal diri sendiri.

Read More
Rekan kerja

Maksimalkan Jadwal Kerja ‘Hybrid’ dengan Cara Ini

Jika ada dampak positif dari pandemi yang perlu disyukuri, sebagian besar pekerja mungkin menjawab bisa melakukan work from home. Meskipun awalnya mereka memerlukan adaptasi, mengalami burnout saat menjalani ini, dan berasumsi akan kembali bekerja di kantor setelah situasi membaik, pada perkembangannya sistem kerja tersebut justru mereka rasa membawa keuntungan. 

Seiring waktu, banyak perusahaan pun mulai menyesuaikan sistem kerja dengan tak lagi sepenuhnya menerapkan kerja dari kantor. Sebagian dari mereka memilih menerapkan sistem kerja hybrid atau sebagian waktu di kantor, sebagian lainnya di rumah atau tempat lain. Pekerja lantas mulai terbiasa dengan sistem kerja hybrid yang menawarkan fleksibilitas. Mereka juga menganggap, sistem tersebut menguntungkan karena mereka tidak perlu menghabiskan waktu lebih untuk bersiap-siap dan melakukan mobilitas setiap hari. Selain itu, mereka pun jadi memiliki peluang mengeksplor hobi dan aktivitas lain selama tak bekerja di kantor.

Laporan “The Next Great Disruption Is Hybrid Work-Are We Ready?” (2021) yang dirilis Microsoft menunjukkan, sejumlah 83 persen pekerja di Indonesia menginginkan kerja jarak jauh. Bahkan, 49 persen pekerja mempertimbangkan meninggalkan pekerjaannya, dengan memilih opsi kerja jarak jauh sebagai alasan utama.

Meski punya keunggulan seperti fleksibilitas tadi, bukan berarti sistem kerja hybrid tidak memiliki tantangan yang memengaruhi kinerja. Karena itu, pekerja perlu melakukan strategi-strategi tertentu agar selama bekerja dalam sistem tersebut, mesreka bisa tetap menghasilkan output optimal. Berikut kami rangkum beberapa langkah untuk mengatur jadwal kerja, untuk dilakukan para pekerja hybrid untuk bekerja dari jarak jauh.

Baca Juga: ‘Working from Home’ bagi Ibu Bekerja adalah Mitos

1. Ciptakan Ruang Kerja Ideal

Sebelum pandemi, mungkin hanya sebagian pekerja yang memiliki ruang kerja di rumahnya. Namun, sejak work from home diberlakukan, tampaknya ini menjadi kebutuhan untuk memisahkan pekerjaan dengan kehidupan pribadi. 

Selain itu, memiliki ruang kerja yang ideal artinya memenuhi keperluan aset, dan membangun suasana layaknya bilik kantor untuk memaksimalkan kinerja, terlebih jika lebih banyak hari kerja di rumah.

Apabila dalam menciptakan ruang kerja ideal pekerja terkendala masalah biaya, Vice President and General Manager Cisco Webex Calling and Strategy, Lorrisa Horton menyarankan pekerja untuk menanyakan pada perusahaan apakah mereka memiliki aset berlebih yang dapat pekerja manfaatkan.

Menurut Horton, seharusnya perusahaan mempertimbangkan hal ini demi produktivitas pekerjanya. Karena berpengaruh pada kinerja dan perkembangan perusahaan, hal itu perlu diprioritaskan.

Baca Juga: Perempuan dalam Politik Kantor, ‘Dos and Don’ts’ dari Pemimpin Perempuan

2. Saat Kerja Hybrid, Kenali Cara untuk Jadi Produktif

Di era digital, banyak distraksi yang sulit dihindari, membuat produktivitas dalam bekerja menjadi kemewahan, terutama jika seseorang bekerja jarak jauh. Sebut saja aktivitas seperti doomscrolling media sosial atau aplikasi ojek online untuk memilih menu makan siang, hingga menonton satu episode drakor terkini yang nanggung kalau ditinggal. Atau, pekerjaan domestik yang perlu diselesaikan sebelum petang.

Riset dari Pew Research Center menyatakan, kerja jarak jauh dapat memengaruhi tingkat motivasi seseorang, terutama pada 53 persen pekerja di usia 18-29 tahun. Mereka cenderung termotivasi apabila bertemu dengan rekan kerjanya. 

Tak dimungkiri, meskipun suasana rumah sudah mendukung, motivasi bekerja masih saja bisa minim karena berbagai alasan. Misalnya, pada Senin dan Jumat pagi, pekerja merasa masih ingin atau cepat-cepat rebahan. Atau di atas jam 12 siang, mereka tak semangat bekerja akibat kekenyangan setelah makan.

Untuk mengakali masalah motivasi kerja ini, kita dapat membentuk rutinitas yang membangun mood dan mendukung produktivitas. Misalnya, berolahraga selama 45 menit, mandi, dan sarapan sebelum mulai bekerja. Selain itu, kita bisa membuat to-do list agar gol dalam delapan jam bekerja dapat terlihat jelas.

Kemudian, kita butuh mengatur jadwal sesuai jam kerja dan memfokuskan diri pada pekerjaan yang menjadi prioritas, serta berusaha menyelesaikannya sebelum jam makan siang, selagi pikiran masih jernih.

Sementara dalam pengerjaan proyek besar, Tony Wong, seorang pakar manajemen dan produktivitas, memberikan tipsnya kepada Forbes. Ia mengatakan, sebaiknya proyek tersebut dibagi ke dalam beberapa tahap pengerjaan agar lebih ringan, tetapi berdampak besar.

Baca Juga: WFO, WFH, atau Keduanya? Menimbang Sistem Kerja Terbaik Usai Pandemi

3. Saat Kerja Hybrid, Pisahkan Pekerjaan di Rumah dan Kantor

Memisahkan pekerjaan di rumah dan kantor adalah salah satu cara menjaga efektivitas kerja jarak jauh. Alasannya, terdapat beberapa pekerjaan yang lebih baik dikoordinasikan langsung dengan rekan kerja agar komunikasinya lebih jelas.

Harvard Business Review menyebutkan beberapa di antaranya, seperti pembahasan proyek yang memerlukan pengambilan keputusan, pemecahan masalah, peninjauan objek secara langsung, maupun konten yang memicu emosi tinggi.

Sementara dalam memilih pekerjaan yang dilakukan di rumah, pertimbangkan untuk menyesuaikan porsinya dengan tanggung jawab dan aktivitas lainnya, seperti merawat anak dan menyelesaikan tugas domestik. 

4. Rutin Berkomunikasi dengan Rekan Kerja

Bagi sebagian pekerja, membatasi interaksi dengan kolega dianggap salah satu cara memisahkan kehidupan pribadi dan profesionalnya. Di sisi lain, support system justru diperoleh apabila menjalin kedekatan dengan orang kantor, diawali dengan membuka diri. Menurut Horton, hal ini menjadi kunci membangun pertemanan bagi pekerja berusia muda dan kelompok marginal.

Namun, pandemi membatasi interaksi langsung, dan upaya minimum yang dapat dilakukan adalah berkomunikasi secara virtual. Keadaan ini membuat seseorang lebih manusiawi dan aspek tersebut yang menjadi fondasi kuat dalam menjalin relasi, sebagaimana dijelaskan dalam Forbes. Hubungan tersebut merupakan salah satu pengingat bahwa pekerja merupakan bagian dari tim.

Tingginya intensitas komunikasi dengan rekan kerja juga meningkatkan kepercayaan setelah mengetahui satu sama lain dapat diandalkan. Kepada NPR, penulis dan profesor di Harvard Business School, Tsedal Neeley mengungkapkan cara-cara untuk melakukan ini. “[Pekerja] muncul ketika diperlukan, baik secara langsung maupun virtual, dan tepat waktu. Tunjukkan kompetensimu lewat kata-kata dan tindakan,” ujar Neeley.

Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab, atasan pun perlu menanyakan kondisi pekerjanya dan mendukung perkembangan potensi mereka, tanpa menunggu evaluasi akhir tahun. Rutinnya komunikasi itu juga membuat koordinasi pekerjaan lebih baik, dan menjaga alur kerja tetap terstruktur.

Read More