Ratusan Kali Melamar Kerja, Ditolak karena Gendut

Saat masih kuliah, aku selalu berpikir untuk cepat-cepat lulus. Bayangan akan menjadi perempuan mandiri secara finansial, bisa sekolah lagi dengan uang sendiri selalu berputar-putar di kepalaku. Namun, kenyataan memang tak seindah harapan, Ferguso. Selepas lulus di 2018, aku harus jatuh bangun cuma demi mendapatkan satu pekerjaan.

Kendati telah melamar kerja kesana kemari, pekerjaan belum juga aku dapat. Mulanya, aku memang melamar di tempat prestisius, maklum idealisme dan gengsi sebagai fresh graduate masih kuat. Setelah melamar ke lebih dari seratus perusahaan tapi nihil, aku cuma bisa berdoa, “Enggak apa-apa pekerjaan apa saja selama halal dan aku bisa segera mandiri.” Namun, menurunkan ekspektasi pun tak cukup. Aku masih belum mendapat pekerjaan.

Puluhan kali menjalani wawancara, puluhan kali pula menerima surat penolakan. Puluhan kali menjalani psikotes, sampai-sampai aku hafal di luar kepala soal-soal yang biasanya diujikan. Perusahaan perbankan, tambang, e-commerce, makanan dan minuman, media massa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), semua aku jajal.

Dari semua lamaran dan wawancara yang pernah aku rasakan, ada beberapa yang cukup membekas bahkan membuat level ketidakpercayaan diriku naik berlipat-lipat. Aku ditolak karena perkara berat badan.

Baca juga: Sekadar Mengingatkan, Pekerjaan Bukan Satu-satunya Identitasmu

Diskriminasi Kerja Gara-gara Berat Badan

Ceritanya, saat itu aku melamar dua pekerjaan di kota tempat aku tinggal. Perusahaannya bagus, setidaknya mereka memberikan gaji dan kesejahteraan layak untuk karyawannya, itu yang aku dengar.

Aku datang dengan percaya diri karena yakin kemampuanku berorganisasi, rekam jejakku selama kuliah cukup pas dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Aku juga makin yakin karena pegawai di perusahaan itu bilang, perkara fisik yang good looking tak jadi pertimbangan untuk diterima di perusahaan tersebut.

Betul juga, usai mengirimkan berkas, aku dipanggil untuk interview. Salah seorang yang mewawancarai aku adalah lelaki paruh baya. Ia lantas memandangiku dari ujung kepala sampai kaki dengan tatapan template: Meremehkan dan menganggapku jelek karena berat badanku. Aku paham soal ini karena beberapa kali ditolak dengan alasan serupa.

Meskipun aku merasa gugup, aku tetap menjalani wawancara dengan maksimal. Namun, sesuai dugaan, aku ditolak lagi. Belakangan aku baru tahu, mereka yang baru terpilih, ternyata punya badan yang tinggi semampai. Nyaris tak ada perempuan dengan fisik besar yang diterima. Aku kesal. Lalu untuk apa dari awal mereka woro-woro kalau dalam rekrutmen kerja, fisik tak jadi ukuran?

Masalahnya, hal semacam ini tidak hanya sekali terjadi, aku sudah mengalaminya berulang-ulang. Aku pun berpikir, “Apa perempuan gendut memang tidak seharusnya bekerja ya?”

Ternyata keraguanku itu memang telah terbukti. Di Inggris, dalam riset Stuart Flint, doktor Psikologi dari Universitas Leeds dan rekan-rekannya, bertajuk Obesity Discrimination in the Recruitment Process: “You’re Not Hired!” (2016), sejak 2000-an memang telah terjadi peningkatan stigmatisasi dan diskriminasi terhadap mereka yang bertubuh gemuk (obesitas). Dalam hal ini, sejumlah lembaga berkontribusi pada pengembangan dan pemeliharaan sikap anti-gemuk, khususnya media, seperti televisi atau koran. Biasanya media ini menggunakan framing bahwa gemuk itu tidak cantik, atau gemuk itu tak ideal.

Karena jangkauan media yang luas, stigmatisasi obesitas cepat menular ke berbagai bidang, seperti juri, profesional kesehatan, profesional pendidikan, transportasi umum, industri kecantikan, dan sebagainya.

Bahkan, penelitian yang Flint kutip dari Levine dan Schweitzer (2015) dan Schulte et al. (2007) menemukan, orang gendut dikaitkan dengan kompetensi yang rendah. Tak heran mereka biasanya menerima gaji awal yang lebih rendah, digolongkan sebagai karyawan kurang berkualitas, dan bekerja lebih lama daripada karyawan dengan berat badan normal.

Baca juga: Perempuan Kerja, Buat Apa?

Apa yang Bisa Dilakukan?

Karena tahu perkara mencari pekerjaan itu tak mudah untuk orang berbadan gemuk, saya sempat frustasi lama. Aku sampai di tahap enggan bertemu teman-teman sekolah. Banyak dari mereka mengundangku untuk datang ke pernikahan, tapi aku minder. Stres datang hingga aku mengalami menstruasi selama satu tahun lebih.

Siklus haid yang berkepanjangan ini sampai membuat mama berkali-kali membawa aku ke bidan dan dokter kandungan. Bidan ini pun memberikan obat yang awalnya untuk menghentikan pendarahan pada ibu hamil, tapi itu tidak mempan.

Stresku makin parah setelah papa sakit dan meninggal dunia. Ibarat dipukul palu godam berkali-kali di kepala, aku makin putus harapan. Rasa bersalah terus menghantuiku, karena tumpuan keluarga tak ada, sedangkan sebagai anak sulung, aku belum bisa melakukan apa-apa. Aku pengangguran gendut dan menyedihkan, pikirku saat itu. Diam-diam aku kerap menangis tiap malam.

Masih lekat di ingatanku kebiasaan papa yang membanggakanku di depan keluarga. Mungkin karena sejak masih kecil aku termasuk anak yang lumayan pintar. Mungkin harapannya aku akan selalu seperti itu.

Lama-lama, aku mulai sadar, enggak bisa terus bersedih hati seperti sekarang. Kata-kata mama yang menyuruhku sabar ini menjadi mantra untuk tetap kuat. Di titik inilah aku menganggap, yang bisa dilakukan ketika kamu kehilangan harapan usai ditolak kerja adalah mencari support system. Dalam hal ini, pendukung terbesar adalah orang tua dan keluargaku lainnya. Tak ada penghakiman, tak ada tekanan. Mereka mendukungku untuk maju, untuk bangun lagi saat jatuh, untuk tak berkecil hati.

Tiga tahun berselang, tepatnya pada 2021, harapanku terjawab. Seorang teman kuliah menghubungi karena dia ingin liburan di kotaku. Dia pun bertanya sedang sibuk apa sekarang. Aku jawab kalau sedang mencari pekerjaan tapi belum ada hasil. Tiba-tiba dia menawarkanku sebuah pekerjaan sebagai asistennya di ibu kota.

Baca juga: Gendut dan Cantik, Setop ‘Fatshaming’ Perempuan Lain

Tanpa pikir panjang aku pun langsung mengiyakan tawarannya ini. Aku melompat-lompat saking girangnya. Aku pikir ini adalah awal yang baik untuk memulai kemandirian. Aku menulis, membuat konten media sosial, belajar banyak dengan teman-teman baru. Aku merasa sangat beruntung.

Meski begitu, kekesalan menerima diskriminasi saat rekrutmen kerja masih tetap menyala di kepalaku. Kapan ya, perusahaan bisa betul-betul bersifat inklusif, tak mendiskriminasi orang cuma perkara berat badan?

Read More
penyebab dan cara mengatasi mood swing

4 Penyebab ‘Mood Swing’ Saat Bekerja dan Cara Mengatasinya

mood swing – Pernah enggak kamu merasa sangat bahagia, lalu dalam waktu yang berdekatan berubah jadi sedih? Begitu melulu sampai akhirnya kamu kebingungan sendiri dengan perubahan mood itu.

Inilah yang dinamakan mood swing. Itu merupakan salah satu gangguan yang bisa terjadi di berbagai tempat, termasuk kantor yang berpotensi mengurangi konsentrasi serta produktivitas kerja. Apalagi kalau kamu ada pekerjaan atau deadline yang harus segera rampung.

Kalau kamu tidak segera mengatasinya dengan baik, keadaan ini dapat merusak hubungan kamu dengan rekan kerja yang lain. Karena itulah, agar hal buruk ini tidak sampai terjadi, kamu perlu tahu sebab-sebab dan tips mengatasinya berikut.

Pengertian Mood Swing

Dikutip dari Psychology Today, perubahan suasana hati atau mood swing adalah perubahan mood yang jelas terasa atau terlihat. Beberapa orang ada yang menggambarkan seperti sedang naik roller coaster, karena perubahan emosi yang drastis saat mengalaminya. Dari perasaan senang dan gembira, kamu bisa dengan tiba-tiba langsung merasa sedih, jenuh, marah, dan merasa malas untuk bekerja.

Pada dasarnya, perubahan suasana hati ini sebenarnya sangat wajar terjadi pada beberapa kondisi, dan hal ini bukan disebabkan oleh kelainan tertentu.

Baca juga: Merasa Kehilangan Saat Teman Kerja Resign, Apa yang Bisa Dilakukan?

Namun, kalau sampai mengganggu aktivitas sehari-hari atau disertai tanda-tanda lain, mood swing perlu kamu dicurigai sebagai gejala kesehatan mental. Jika kamu sering mengalami hal ini, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi ke psikolog.

Ciri atau Tanda Mood Swing

Dalam hal ini, sangat penting untuk kita mengetahui tanda-tanda mood swing. Berikut ciri yang sudah dirangkum redaksi Magdalene.

Merasa cemas secara terus menerus

Merasa cemas atau sedih itu merupakan hal yang sangat wajar. Apa lagi kalau kita baru mengalami kegagalan, putus cinta, atau yang lainnya. Namun, untuk seseorang yang mengalami mood swing, bisa ditandai dengan merasa cemas atau sedih terus menerus.

Perasaan negatif ini kalau dibiarkan saja bisa mengganggu aktivitas kita setiap harinya.

Gampang marah

Tanda yang selanjutnya adalah gampang tersinggung dan marah. Seseorang yang gampang sekali tersulut emosi dan cepat tersinggung biasanya ia akan susah diajak komunikasi dengan orang lain, atau bisa saja orang jadi malas mengajaknya berkomunikasi dengannya.

Dengan kata lain, seseorang yang gampang sekali emosi dapat dihindari oleh orang lain.

Susah untuk fokus

Apakah akhir-akhir ini kamu susah untuk fokus dalam mengerjakan sesuatu? Kalau kamu mengalami hal ini, bisa jadi kamu sedang mengalami mood swing. Susah fokus akan menyebabkan terjadinya kesalahan saat mengerjakan tugas atau pekerjaan yang diberikan, sehingga kamu jadi sering mendapatkan teguran dari kesalahan-kesalahan yang kamu buat.

Hal buruk yang bisa terjadi dari sulit untuk fokus adalah rasa percaya orang lain ke kamu dalam menyelesaikan pekerjaan akan berkurang.

Bicara terlalu Cepat

Seseorang yang berbicaranya terlalu cepat atau terlihat bukan seperti orang-orang pada umumnya merupakan salah satu tanda mood swing

Berbicara terlalu cepat akan menimbulkan ketidakjelasan informasi. Bahkan, ada beberapa orang yang akan kesal ketika mendengarkan cara berbicara orang lain yang terlalu cepat.

Nafsu makan yang sering berubah

Kadang nafsu makan naik kadang nafsu makan turun adalah tanda dari mood swing berikutnya. Selain itu nafsu makan yang sering berubah merupakan tanda pola makan sedang tidak teratur. Hal seperti itu bisa membahayakan bagi kesehatan tubuh, tubuh bisa menjadi gemuk secara tiba-tiba dan bisa menjadi kurus secara tiba-tiba.

Baca Juga: Apa itu ‘Monday Blues’, Rasa Sedih yang Hampiri Pekerja Tiap Senin

Penyebab Mood Swing

Berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan mood swing:

  1. Perubahan hrmon

Setiap manusia sangat wajar mengalami perubahan hormon, selama dalam taraf yang wajar dan tidak mengganggu kesehatan. Namun, kalau perubahan hormon sudah tidak wajar dan mengganggu kesehatan tubuh, sangat disarankan untuk segera memeriksanya ke dokter.

Perubahan hormon ini yang dapat menyebabkan terjadinya mood swing. Umumnya perubahan hormon ini sering dialami oleh perempuan yang sedang mengalami siklus menstruasi, menopause, atau sedang hamil. Setelah melewati siklus ini, umumnya hormon akan kembali normal dan mood juga akan lebih gampang dikendalikan.

  1. Gaya hidup yang kurang sehat

Gaya hidup yang kurang sehat bisa berdampak pada mood kamu nantinya. Orang yang menjaga pola makan, tidur, dan rajin berolahraga akan mempunyai tubuh yang lebih sehat. Sebaliknya, ketika kamu kurang tidur, keesokan harinya kamu akan merasa lemas atau kurang bersemangat.

Hal ini bisa membuat kamu jadi gampang stres saat menghadapi kesulitan di tempat kerja.

Menjaga pola hidup sehat memanglah bukan sesuatu yang mudah, apalagi untuk para pekerja. Akan tetapi, dengan dorongan yang kuat, kamu pasti dapat mengubah pola hidup jadi lebih sehat.

  1. Stres

Faktor lain yang bisa menyebabkan penyebab mood swing adalah keadaan lingkungan sekitarmu yang menyebabkan timbulnya stres. Misalnya, menghadapi kemacetan, kereta yang terlambat datang, dan sebagainya bisa menyebabkan stres. Pekerjaan juga salah satu sumber tekanan yang dapat memperparah level stres kamu.

Bahkan, banyak para karyawan yang mempunyai masalah kesehatan mental di tempat kerja. Saat kamu sedang stres, kebiasaan tidur dan makan juga bisa terganggu.

Hal-hal ini yang akhirnya menyebabkan emosi naik turun.

  1. Gejala kesehatan mental atau fisik yang terganggu

Dikutip dari Alodokter, ternyata mood swing dapat jadi salah satu gejala dari berbagai gangguan kesehatan mental dan fisik, seperti:

  • depresi
  • gangguan bipolar
  • gangguan kepribadian ambang
  • skizofernia
  • ADHD
  • tiroid
  • penyakit jantung

Perlu diingat, jangan sampai kamu mendiagnosis diri sendiri. Informasi ini harus hanya bisa kamu konfirmasi sesudah menjalani beberapa prosedur pemeriksaan oleh dokter.

Apabila kamu mengalami mood swing yang dibarengi dengan beberapa gejala gangguan kesehatan fisik dan mental, kamu harus segera ke tenaga medis.

Cara Mengatasi Mood Swing

Kalau perubahan emosi ini tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, emosi yang naik turun biasanya bisa mereda sendiri tanpa perlu ke dokter. Biarpun begitu, ada beberapa cara tepat yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi dan mencegah munculnya mood swing ini, yaitu:

  1. Memperbaiki kebiasaan tidur

Cara pertama yang dapat mengatasi mood swing adalah dengan memperbaiki kebiasaan tidur. Tidur yang berkualitas sangat menentukan level energi dan kesehatan fisik yang nantinya akan berpengaruh pada mood kamu di tempat kerja.

Baca Juga: 8 Cara Sederhana Meningkatkan Rasa Percaya Diri di Tempat Kerja

Bila kamu tidak mendapat tidur yang cukup maupun tidur terlalu lama, tubuhmu tidak akan berfungsi dengan baik. Jam tidur yang direkomendasikan adalah 7 sampai 8 jam setiap malam. Apabila kamu kesulitan dalam memperbaiki pola tidur, mungkin kamu bisa mencoba beberapa cara berikut ini:

  • jangan mengonsumsi kafein
  • mengatur pencahayaan kamar
  • menghindari gawai satu jam sebelum tidur
  1. Melaksanakan gaya hidup sehat

Melaksanakan pola hidup yang sehat, seperti olahraga teratur, tidur yang cukup, konsumsi makanan sehat, dan mengelola stres, bisa membantu menjaga mood tetap stabil.

  1. Membuat mood diary

Kalau kamu sering mengalami emosi yang naik turun, coba untuk perhatikan tiap kali kamu mengalami perubahan suasana hati ini, kapan waktunya dan apa alasannya lalu, kamu catat. Dengan memperhatikan pola-pola tersebut, faktor penyebab mood swing bisa kamu kenali, sehingga kamu bisa menghindarinya.

  1. Berkonsultasi ke psikolog

Untuk mood swing yang parah, sebaiknya kamu konsultasikan ke psikolog. Psikolog bisa membantu kamu untuk mencari penyebab mood swing sekaligus memberikan tindakan yang tepat.

Read More
cara meningkatkan rasa percaya diri di tempat kerja

8 Cara Sederhana Meningkatkan Rasa Percaya Diri di Tempat Kerja

Apakah kamu pernah atau sekarang sedang merasa kurang percaya diri dalam pekerjaan? Lalu, bagaimana cara kamu untuk meningkatkan rasa percaya diri tersebut?

Di dunia kerja, kurang percaya diri merupakan suatu hal yang sering dirasakan oleh pekerja. Menurut Indeed, sebanyak 98 persen dari pekerja di Amerika mengatakan kinerja mereka menjadi lebih baik waktu merasa percaya diri. Hal ini termasuk keterampilan dasar dan semangat kerja.

Kalau kamu mempunyai masalah kepercayaan diri, misalnya sering merasa takut salah waktu diminta melakukan sesuatu oleh atasan atau merasa pekerjaanmu tidak maksimal dan bisa diperbaiki, maka kamu berada dalam artikel yang tepat.

Nah, hal apa saja sih yang penting dilakukan saat menghadapi situasi tersebut? Berikut ini beberapa cara untuk meningkatkan rasa percaya diri, khususnya di tempat kerja.

Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri di Tempat Kerja

  1. Mengevaluasi Kinerja

Cara yang perama untuk meningkatkan rasa percaya diri adalah dengan melakukan evaluasi kinerja kamu selama ini.

Dikutip dari Forbes, dengan evaluasi kerja kamu akan jadi tahu seberapa jauh kemampuanmu.

Baca Juga: Pengertian dan Manfaat ‘Goal Setting’ di Dunia Kerja

Contohnya, dilihat dari tiga bulan terakhir kamu sudah berhasil melebihi target penjualan yang sudah ditetapkan sebelumnya, karena strategi marketing-mu.

Dari sana, rasa percaya dirimu akan bertambah dan membuat kamu jadi lebih bersemangat dalam bekerja.

  1. Jangan Malu Bertanya ke Atasan

Cara selanjutnya untuk meningkatkan rasa percaya diri adalah dengan terus bertanya terkait pekerjaan yang kamu masih belum ketahui atau pahami.

Contohnya, kalau ada yang belum kamu mengerti mengenai pembahasan saat rapat. Kamu bisa langsung menanyakan hal yang belum kamu pahami ke atasan atau rekan kerja.

Di saat kamu mempunyai informasi yang cukup dan ada rekan kerja yang lain menanyakan informasi, maka kamu bisa mempunyai jawaban untuk membantunya. Mempunyai informasi dan pengetahuan yang cukup tersebut bisa menaikan rasa percaya diri kamu.

  1. Menginfokan Saat Sudah Menyelesaikan Tugas

Dikutip dari Indeed, cara yang tepat untuk menaikan rasa percaya diri saat kerja adalah dengan menginfokan atasanmu kalau kamu sudah menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.

Contohnya, dalam satu hari kamu diberikan beberapa pekerjaan yang harus kamu selesaikan.

Setelah kamu membereskan satu pekerjaan, kamu bisa menginfokan ke atasan kalau kamu sudah menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Dengan begitu, paling tidak kamu sudah menyuarakan diri sebagai seorang individu yang bertanggung jawab atas tugas yang diberikan.

Dengan cara seperti ini, rasa percaya diri perlahan akan meningkat di dalam dirimu, sehingga bisa membuat kamu jadi lebih bersemangat untuk membereskan pekerjaan selanjutnya.

  1. Meminta Feedback dari Atasan

Kamu tidak perlu ragu untuk meminta feedback kepada rekan kerja ataupun atasan.

Hal ini sangat baik dilakukan untuk memperlihatkan kalau kamu peduli mengenai pekerjaanmu dan membuatmu jadi lebih tenang dalam menghadapi pekerjaan.

Baca Juga: Apa itu ‘Monday Blues’, Rasa Sedih yang Hampiri Pekerja Tiap Senin

Pasalnya, kamu jadi tahu apa yang masih perlu kamu tingkatkan. Secara tidak langsung, hal ini nantinya akan menaikan rasa percaya dirimu di dalam bekerja.

  1. Mempelajari Skill Baru

Di dunia kerja, penting buat kamu untuk bisa menguasai beragam skill penunjang yang bisa meningkatkan produktivitas kerja kamu. Mempelajari skill yang belum kamu kuasai bisa meningkatkan rasa percaya diri kamu nantinya.

Hal ini bisa membuatmu jadi lebih percaya diri kalau menguasai skill baru yang belum kamu kuasai.

  1. Membuang pikiran negatif

Cara selanjutnya yang bisa dilakukan untuk membuat dirimu jadi lebih percaya diri dengan menghilangkan semua pikiran negatif dan mengenyampingkan segala sesuatu yang membuat kamu jadi tidak nyaman. Bila kamu berfikir positif,diharapkan perasaan kamu jadi lebih nyaman, sehingga kamu bisa mengerjakan pekerjaan dengan baik.

Menurut Life Hack, berpikir positif bukan berarti kamu harus terus menghindar atau mengabaikan hal-hal buruk. Bukannya, mengkhawatirkan hal tersebut, kamu bisa memanfaatkan situasi yang berpotensi buruk dengan mencoba melihat sisi positifnya dari masalah yang ada.

Contohnya, kalau kamu termasuk orang yang introvert dan lebih senang bekerja sendiri. Namun, pada suatu waktu kamu harus dipindahkan ke dalam divisi yang senang mengobrol dan berdiskusi. Kalau dilihat satu sisi hal ini seperti masalah untukmu, tetapi kalau kamu coba untuk berpikir positif hal tersebut dapat membantumu waktu membutuhkan teman untuk berdikusi mengenai pekerjaan atau project. Ya, semua itu tergantung bagaimana kamu bisa melihat dari sisi mana dan membuat kamu nyaman.

Contoh lainnya, kamu dapat mencoba untuk meyakinkan dan memberikan semangat ke diri sendiri. Misalnya waktu kamu harus presentasi kerja, kamu bisa meyakinkan dirimu terlebih dahulu, “aku pasti bisa” atau “semuanya akan baik-baik saja”.

Baca Juga: Pengertian Pola Pikir Kreatif dan Bagaimana Cara Meningkatkannya

Namun, hal yang sangat penting adalah mencegah agar kamu untuk tidak selalu mengeluh. Karena mengeluh bisa membuat perasaan jadi kacau dan berpengaruh pada rasa kepercayaan diri.

  1. Mencari Rekan Kerja yang Bisa Memberikan Dukungan

Memperoleh dukungan dari teman juga sangat penting untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam kerja. Kamu bisa mencari rekan kerja yang mau memberikan suport kepadamu, bukan yang malah menjatuhkan.

  1. Ikut Kegiatan Perusahaan

Rasa tidak percaya diri memang harus dikalahkan dengan tindakan yang nyata. Contohnya kamu dapat ikut dalam kegiatan yang diadakan oleh kantor. Setiap perusahaan umumnya akan membuat kegiatan untuk menaikan kekompakan antarpekerja.

Kegiatan yang buat pastilah sangat beragam, misalnya acara outbound. Di kesempatan ini, kamu bisa bersosialisasi dengan karyawan dari divisi lain. Hal ini cepat atau lambat bisa menaikan rasa percaya diri kamu.

Itu dia beberapa cara yang bisa kamu terapkan untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam kerja. Tetap lakukan hal-hal positif agar kamu bisa meniti karier profesionalmu.

Read More
pengertian dan manfaat goal setting di dunia kerja

Pengertian dan Manfaat ‘Goal Setting’ di Dunia Kerja

Baik untuk kehidupan personal ataupun profesional, goal setting adalah bagian penting yang bisa bikin kita menjadi lebih baik lagi.

Kalau tujuan kamu dirasa belum tercapai juga, bisa jadi penyebabnya karena goal setting yang belum maksimal.

Selain itu, menentukan tujuan yang kurang tepat juga nantinya bisa berpengaruh pada produktivitas kerja serta motivasi kamu untuk melakukan yang terbaik.

Kalau kamu baru menyadari akan pentingnya hal ini, tidak ada kata terlambat untuk segera memulainya. Artikel kali ini akan membahas bagaimana cara merumuskan gol agar lebih optimal. Yuk, langsung di simak penjelasannya di bawah ini!

Apa Itu Goal Setting?

Sebelumnya kamu harus tahu pengertian dari goal setting itu sendiri. Gol adalah tujuan seseorang yang ingin ia raih, umumnya keahlian atau kemampuan yang ingin kamu kuasai dalam kurun waktu tertentu.

Jadi, goal setting adalah proses dalam menentukan sasaran yang ingin dituju dan cara untuk mendapatkannya.

Goal setting tidak cuma berisi pencapaian dan reward yang ingin kamu dapatkan, tetapi juga kerja keras yang harus kamu lewati.

Baca Juga: Apa itu ‘Monday Blues’, Rasa Sedih yang Hampiri Pekerja Tiap Senin

Lebih jauh lagi, dijelaskan kalau penetapan tujuan ini sangat berpengaruh pada motivasi untuk mengerjakan sesuatu.

Itulah mengapa setiap orang punya kinerja yang berbeda-beda, karena seseorang yang goal-oriented akan mempunyai motivasi kerja yang yang lebih tinggi.

Manfaat Goal Setting di Tempat Kerja

Dikutip dari Psychology Today, berikut ini beberapa manfaat yang bisa kamu peroleh, kalau kamu mengimplementasikan goal setting di kehidupan pribadi ataupun di tempat kerja.

1. Membuat kamu tetap fokus

Goal setting dapat memudahkan kamu dalam berkonsentrasi pada pekerjaan-pekerjaan penting. Ketika kamu tahu apa yang kamu kejar dari sebuah proyek, kamu akan lebih fokus pada langkah-langkah paling penting untuk menyelesaikan proyek tersebut.

Contohnya, bila kamu seorang telemarketing dan ingin mencapai target penjualan bulanan, kamu bisa menetapkan misi kecil misalnya melakukan 10 panggilan ke calon klien atau mengirimkan penawaran lewat email per hari.

2. Membantu menggapai gol yang lebih besar

Untuk bisa mencapai yang menjadi tujuanmu, kamu mungkin harus melewati banyak rintangan sebelum akhirnya bisa mendapatkannya.

Nah, dengan menentukan tujuan, kamu dapat terus menarik langkah lebih dekat dengan mimpi terbesar kamu.

Contohnya, kamu punya mimpi untuk mendapatkan beasiswa S2 di luar negeri. Maka, kamu dapat membuat gol yang lebih spesifik seperti belajar menguasai bahasa asing sampai fasih.

3. Memberikan kamu dorongan untuk terus melakukan sesuatu

Mimpi cuma akan jadi angan-angan kalau kita tidak berusaha untuk menggapainya. Penentuan tujuan bisa jadi motivasi kamu dalam menjalankan action plan yang sudah ditentukan.

Ingat, progres kecil tetaplah sebuah progres. Jadi, sebuah tujuan tidak harus sesuatu yang besar.

Yang penting, goltersebut membuat kamu jadi lebih tertantang untuk melakukan hal yang lebih baik dari sebelumnya.

Baca Juga: Kehilangan Kerja karena Jejak Digital, Ini Tips Membersihkannya

4. Menghindari mimpi yang hanya sesaat

Kebanyakan dari kita pasti mempunyai mimpi besar, namun sering juga untuk lupa mengejar mimpi tersebut atau menggantinya dengan mimpi yang lain.

Goal setting adalah cara yang dapat kamu lakukan untuk menghindari hal ini. Mengapa demikian?

Penetapan tujuan bisa membantu kamu untuk tetap fokus pada hal-hal yang saat ini paling penting untukmu dan harus kamu utamakan terlebih dahulu.

Langkah Membuat Goal Setting dalam Pekerjaan

Setiap orang penting mempunyai goals setting atau target yang ingin dicapai dalam pekerjaan. Bahkan di kehidupan sehari-hari target tersebut harus selalu ada. Nah, berikut ini beberapa langkah membuat goal setting.

  • Menentukan tujuan yang jelas

Menentukan tujuan yang baik adalah saat kamu dapat memilih tujuan yang tidak ambigu. Nah, kamu dapat pelajari metode SMART. Metode ini sering sekali dipakai dan terbukti memberikan manfaat positif dalam mewujudkan target dalam bekerja.

S : Spesific yang berarti sangat jelas tentang apa, kapan dan dimana kamu harus bisa mencapai target tersebut. Contohnya saat kamu ingin jabatan maka, kamu perlu menentukan dengan jelas kapan waktunya dan cara yang dipakai seperti apa.

M : Measurable yaitu target bisa diukur dengan adanya patokan ukuran realistis. Contohnya ingin gaji sekarang Rp5 juta, lalu kamu menentukan target tahun depan gaji jadi Rp7 juta misalnya.

A : Attainable yaitu realistis sehingga tidak mustahil untuk dicapai namun juga tidak terlalu gampang juga untuk dicapai. Contoh ingin mempunyai tabungan Rp30 juta dalam waktu 3 tahun namun sekarang ini kamu belum mendapatkan pekerjaan.

R : Relevant. Saat menentukan tujuan untuk diri sendiri, kamu perlu mempertimbangkan apakah tujuan itu relevan atau tidak. Setiap tujuan kamu harus sejalan dengan nilai-nilai kamu dan tujuan jangka panjang yang lebih besar.

T : Time-Based artinya setiap goals setting yang sudah kamu buat harus ditentukan batas waktunya atau deadline. Dengan adanya deadline akan membuat kamu jadi lebih semangat sehingga kamu tidak akan menunda pekerjaan.

  • Mempunyai komitmen yang kuat

Komitmen sangat berhubungan dengan seberapa kuat tekadmu untuk mencapai tujuan.

Sebagian besar tujuan bisa tercapai saat seseorang mempunyai komitmen yang kuat, bahkan saat harus menghadapi hambatan yang lumayan sulit.

Sebaliknya, kalau komitmen kamu tidak begitu kuat, kemungkinan besar kamu akan gampang untuk menyerah saat menggapai tujuan tersebut.

  • Tentukan gol yang menantang tapi tetap realistis

Sebuah tujuan haruslah menantang tetapi juga mampu untuk kamu mencapainya. Salah satu hal yang dapat berikan motivasi adalah perasaan bangga dan senang waktu mencapai sebuah prestasi.

Baca Juga: Apa itu ‘Zoom Fatigue’ dan Bagaimana Cara Menghadapinya?

Maka, sebaiknya jangan membuat gol yang terlalu gampang supaya kamu dapat merasakan perasaan tersebut.

Namun, kamu juga harus hati-hati dengan tujuan yang terlalu tinggi, takutnya kamu malah menjadi tidak termotivasi dan membuat kamu jadi stres.

  • Minta feedback dari orang yang kamu percaya

Mengapa feedback juga punya peran penting dalam membuat goal-setting?

Dengan adanya feedback, kamu dapat menilai efektivitas dan tingkat keberhasilanmu untuk mencapai tujuan kamu tersebut.

Read More
alasan pindah kerja yang tepat

6 Alasan Pindah Kerja yang Bisa Kamu Pakai

alasan pindah kerja – Memilih resign atau mengundurkan diri merupakan hal yang wajar dalam dunia kerja. Ini biasanya dilatarbelakangi oleh berbagai macam alasan. Mulai dari jenuh, menemukan tempat kerja yang lebih baik, hingga alasan personal seperti keluarga atau pengembangan pendidikan.

Buat kamu yang sekarang ini memang berencana undur diri dari kantor sekarang, apakah sudah terpikir alasan apa yang bakal kamu gunakan?

Alasan mundur atau pindah kerja ini enggak cuma buat kamu sendiri, tapi biasanya akan ditanyakan kembali saat kamu wawancara kerja di perusahaan baru. Pertanyaan ini memang terkesan tricky karena ketika jawabanmu tampak menjelek-jelekkan perusahaan atau atasan di kantor sebelumnya, kamu bisa menimbulkan kesan kurang baik di mata rekruter.

Karena itulah penting buatmu memahami alasan pindah kerja tapi tak menimbulkan kesan buruk. Kira-kira apa sajakah itu? Ayo simak selengkapnya.

1. Alasan Pindah Kerja yang Pertama, Mencari lingkungan Kerja Baru

Bekerja dalam lingkungan yang toksik dan tak mendukungmu untuk berkembang, tentu tidak nyaman. Namun, saat wawancara di tempat kerja yang baru, usahakan untuk tidak terlalu mengekspos tempat kerja lamamu.

Baca Juga: Mahalnya Biaya Ibu Bekerja, Sebagian Putuskan ‘Resign’

Meski memang tempat kerjamu toksik, kamu dapat memilih alternatif narasi lain waktu menyampaikan alasanmu. Ini beberapa yang bisa kamu pertimbangkan:

  • Kamu ingin mencari lingkungan kerja yang lebih dinamis supaya skill yang didapat lebih berkembang lagi.
  • Kamu ingin ikut menjadi bagian dalam tim yang lebih besar, sehingga kamu lebih banyak belajar hal-hal baru. Selain itu, tim yang besar akan membuat kamu menantang diri sendiri.

Supaya lebih detail, kamu juga bisa menambahkan alasan mengapa lingkungan tersebut bisa membantu perkembangan kariermu, sehingga rekruter bisa lebih percaya.

2. Ingin Mencari Pengalaman serta Tantangan Baru

Alasan pindah kerja selanjutnya yang bisa kamu sampaikan ke rekruter adalah untuk mencari pengalaman baru.

Saat dalam sesi interview, baiknya kamu juga menjelaskan berapa lama kamu sudah bekerja di perusahaan sebelumnya, serta pekerjaan apa yang kamu kerjakan di sana. Mentok di tempat kerja dengan tugas yang monoton, bisa jadi alasan kuat seseorang untuk pindah kerja.

Selain itu, saat kamu memperlihatkan keinginan untuk berkembang dan belajar, itu bisa jadi poin tambahan bagi HRD. Agar apa yang disampaikan lebih meyakinkan, coba juga jelaskan secara detail visi misimu jika diterima di perusahaan yang baru nanti.

3. Pindah Jalur Karier dapat Menjadi Alasan Pindah Kerja

Apakah kamu enggak suka dengan pekerjaan yang sekarang ini? Apakah kamu terpikir untuk switch career atau berganti karier? Career switch sekarang ini sudah menjadi hal yang lumrah terjadi dan bukan tidak mungkin untuk dilakukan.

Kemudahan untuk belajar dan mengambil kursus daring sekarang ini memungkin orang untuk mempelajari sesuatu yang tak dia pelajari di bangku kuliah. Untuk menjadi tenaga pemasaran digital misalnya, kamu perlu memahami seluk beluk dunia digital. Pekerjaan-pekerjaan yang bisa dipelajari dengan otodidak sangat memungkinkan untuk kamu switch career.

Baca juga: Pentingnya Mentor dalam Mengembangkan Karier

Dikutip dari The New York Times, saat memilih pindah jalur karier, kita biasanya mengalami kesulitan karena bersaing dengan para pekerja lainnya. Namun, jika terus dijalani dan portofolio kita terus bertambah, bukan tidak mungkin kita bisa meyakinkan pihak perusahaan.

Jika kamu memang sudah ada niatan untuk switch career dan belum punya portofolio, lebih baik kamu mulai dari sekarang, sedikit demi sedikit mempelajari pekerjaan yang kamu impikan.

4. Ada Tawaran Kerja yang Lebih Baik

Kesempatan kerja bisa saja tiba-tiba datang tanpa kamu sangka. Misalnya, ada rekuter yang langsung menghubungi kamu lewat media sosial seperti Linkedin karena melihat personal branding yang kamu bangun, dan menawarkan kompensasi yang lebih tinggi. Dengan adanya kemudahan teknologi seperti sekarang ini, para rekruter lebih gencar mencari kandidat lewat berbagai macam platform.

Adanya tawar kerja lebih baik merupakan salah satu alasan yang realistis di dunia kerja, sehingga kamu dapat menggunakan alasan ini saat kamu ditanya mengapa tertarik untuk melanjutkan proses rekrutmen kerja tersebut.

5. Gaji tidak Sepadan dengan Beban Pekerjaan yang Ada

Kalau kamu resign dari perusahaan karena merasa beban kerja yang diberikan terlalu berat, tapi gaji tak sepadan, ini dapat menjadi alasan pindah kerja.

Meski pembahasan soal gaji seringkali tabu di Indonesia, namun ini justru penting dibicarakan saat proses interview. Alasan gaji bisa kamu kemukakan waktu ditanya rekruter saat melamar kerja di tempat baru. Karena alasan ini bisa dibilang logis dan dapat diterima oleh pihak HRD waktu interview kerja.

Baca Juga: 8 Pekerjaan yang Cocok untuk Kamu Si Kutu Buku

Tentunya gaji yang diberikan memang harus sesuai dengan beban kerja yang dilakukan, karena hal ini merupakan hak sebagai karyawan. Jadi, tidak perlu sampai takut apalagi malu untuk menyampaikan masalah gaji waktu wawancara kerja.

6. Terkena Dampak Layoff

Pemutusan Hubungan Kerja sering kali terjadi tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, alhasil kita keluar kerja tanpa ada persiapan. Biasanya, alasan perusahaan untuk efisiensi, adanya merger atau akuisisi, hingga restrukturisasi perusahaan. Karena kena PHK bukan salah karyawan, tidak apa-apa untuk bilang saat interview bahwa kamu terkena layoff.

Agar perusahaan lebih yakin tidak ada yang salah dengan kinerjamu di perusahaan sebelumnya, coba jelaskan pencapaian yang sudah pernah kamu raih sebelumnya. Pun, jelaskan bagaimana kamu ingin meneruskan karier di bidang tersebut dengan pengalaman yang sudah kamu kantongi.

Read More
pengertian dan cara sederhana atasi monday blues

Apa itu ‘Monday Blues’, Rasa Sedih yang Hampiri Pekerja Tiap Senin

Monday blues adalah permasalah yang sering dihadapi oleh banyak pekerja. Sesuai namanya, itu datang setiap Senin menjelang. Imbas dari monday blues ini bisa lumayan mengganggu. Dari membuat tidak bersemangat, stres, produktivitas kerja jadi turun, bahkan bisa memengaruhi kesehatan mental kamu.

Supaya permasalahan ini tidak berkepanjangan, berikut penjelasan lengkap mengenai Monday Blues dan cara mengatasinya, yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.

Apa itu Monday Blues?

Monday blues adalah istilah untuk menggambarkankan keadaan di mana seseorang merasa mood menurun dengan drastis pada Senin pagi. Keadaan ini lebih dari sekadar rasa malas setelah melewati akhir pekan.

Baca Juga: Kesehatan Mental Pekerja Masih Diabaikan, Perusahaan Perlu Buat Perubahan Kebijakan

Dikutip dari Healthline.com, sindrom Senin bukanlah gangguan kejiwaan apalagi depresi. Perasaan negatif yang timbul ketika depresi tidak mempunyai waktu yang spesifik seperti halnya Monday Blues. Ditambah lagi, depresi juga dapat terjadi secara terus-menerus.

Perbedaan selanjutnya, seseorang yang mengalami Monday Blues masih mempunyai minat pada aktivitas yang dianggapnya menyenangkan. Sementara, untuk orang yang mengalami depresi cenderung sebaliknya.

Namun, bukan berarti Monday Blues bisa dianggap remeh. Kalau dibiarkan berlarut-larut nantinya dapat memengaruhi kualitas hidup dan kinerja kamu.

Penyebab Monday Blues

Menurut Wyatt Fisher, PsyD, dalam artikel How to Beat the (Very Real) Monday Blues di Healthline.com, gangguan Monday Blues dapat timbul dari beberapa hal, di antaranya:

  • Suasana kantor yang kurang kondusif.
  • Tuntutan kerja yang berat.
  • Kurang beristirahat atau kurang bersenang-senang di akhir pekan.

Ciri Seseorang yang Terkena Sindrom Senin

Berikut ini merupakan ciri-ciri yang umum ditemui pada seseorang yang merasakan Monday Blues:

  • Merasa tidak ada semangat untuk menghadapi Senin
  • Merasa sangat jenuh
  • Overthinking
  • Produktivitas yang menurun

Tips Mengatasi Monday Blues

Berikut ini beberapa cara yang bisa membantu kamu dalam mengatasi Monday blues:

  1. Jauhkan diri dari berbagai pekerjaan saat weekend

Pada Sabtu dan Minggu sebaiknya kamu gunakan untuk beristirahat. Hindari untuk melihat email atau membahas pekerjaan di akhir pekan. Kamu dapat berfokus pada kegiatan yang kamu senangi seperti melakukan hobi.

Baca Juga: Quiet Quitting: Kenapa Sedikit Kerja itu Bagus untukmu dan Bos

Namun, kalau memang tidak memungkinkan, kamu dapat sisihkan waktu 1 sampai 2 jam untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda. Kamu juga bisa memakai waktu ini untuk mengerjakan pekerjaan lebih awal, sehingga tekanan pekerjaan pada hari senin bisa lebih berkurang.

  1. Mempersiapkan Senin pada Jumat sebelumnya

Senin dapat menjadi hari yang lebih stres dikarenakan ada pekerjaan yang belum diselesaikan pada minggu sebelumnya. Supaya tidak mengalami hal tersebut, kamu harus menyelesaikan pekerjaan pada Jumat, dan membuat semacam catatan, pekerjaan apa yang akan dikerjakan di Senin. Cara ini dapat membantu kamu memulai pekan selanjutnya jadi lebih santai.

  1. Jangan begadang

Di Minggu malam, sangat disarankan untuk kamu tidur lebih awal, atau paling tidak, kamu perlu memastikan diri untuk tidak begadang.

Senin akan terasa sangat melelahkan kalau energi tidak penuh hanya karena masalah tidur yang kurang cukup.

Selain itu, akan sangat bagus kalau saat Senin, kamu bisa bangun lebih awal. Jadi, persiapan menuju kantor bisa lebih cepat. Energi penuh, tidur cukup, dan masih punya banyak waktu untuk menuju kantor. Tiga hal ini akan membuat hari Senin jadi terasa lebih ringan.

  1. Melakukan aktivitas yang menyenangkan usai jam kerja

Rasa cemas di Senin juga dapat diatasi dengan membuat rencana menyenangkan setelah pulang kerja.

Contohnya, kamu dapat membuat rencana nongkrong bareng dengan rekan kerja yang lain. Pun, mungkin kamu dapat berencana untuk melakukan aktivitas lain yang menjadi hobimu seusai kerja.

Mempunyai rencana menyenangkan setelah pulang kerja seperti itu bisa mengalihkan perasaan negatif yang datang di hari itu. Kamu juga akan lebih bersemangat karena ada aktivitas menyenangkan yang menunggu untuk setelah bekerja seharian.

  1. Mencari tahu alasan munculnya Monday Blues

Kalau Monday Blues terjadi hampir setiap pekan, ada sesuatu yang salah dengan yang kamu jalani. Kalau cuma merasa cemas dengan apa yang terjadi nantinya tidak akan menyelesaikan masalah.

Baca Juga: 7 Tips Menjaga ‘Work-Life Balance’ Buat ‘Fresh Graduate’

Setidaknya, ada dua cara yang dapat kamu coba untuk mencari tahu penyebab dari munculnya Monday Blues:

  • Melakukan refleksi atau bertanya pada diri sendiri kenapa kamu merasa cemas.
  • Mencoba ambil pulpen dan kertas, lalu tuliskan hal-hal yang kamu rasakan.
  • Ketika penyebabnya sudah kamu ketahui, akan lebih gampang untuk mendapatkan solusi dari permasalahan ini.
  1. Memilih pakaian favorit yang akan dikenakan di Senin

Dikutip dari Halodoc.com, ada beberapa penelitian yang menyatakan kalau memilih pakaian favorit untuk dipakai keesokan hari dapat menjadi cara sederhana menaikan mood agar lebih semangat menghadapi hari.

  1. Lakukan olahraga teratur

Olahraga dengan teratur 30 menit per hari, bermanfaat untuk membuat mood menjadi baik dan mengurangi risiko stres.

Pilih olahraga yang kamu senangi, misalnya bersepeda, jalan pagi, atau lari bersama keluarga atau teman di akhir pekan, supaya jadi lebih menyenangkan.

Kamu juga bisa melakukan olahraga ringan sebelum memulai kegiatan di Senin. Hal ini karena olahraga bisa meningkatkan kadar endorfin, yaitu hormon yang bisa menciptakan perasaan senang.

Read More
tips meningkatkan social skill waktu WFH

‘Social Skill’, Cara Agar Tetap Terhubung Saat WFH

Buat kamu yang masih bekerja dari rumah (WFH), penting untuk tetap menjaga komunikasi dan sosialisasi dengan rekan kerja. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan social skill kamu.

Agar sosialisasi tetap terjaga, berikut ini beberapa tips sederhana untukmu. Yuk simak tips untuk menaikan social skill berikut.

Tips Meningkatkan Social Skill saat WFH

  1. Tetap Update dengan Kegiatan Kantor

Cara pertama dan juga termudah untuk dapat bersosialisasi serta menjaga hubungan baik dengan teman kantor adalah dengan mengobrol mengenai kegiatan yang ada di kantor atau membicarakan berita yang lagi hangat di media sosial misalnya.

Kamu juga bisa membahas jobdesk yang kalian kerjakan, namun perlu digarisbawahi, ngobrol mengenai kantor dengan rekan kerja, enggak sama dengan bergosip atau membicarakan hal-hal sensitif, seperti politik kantor ya.

Baca Juga: Quiet Quitting: Kenapa Sedikit Kerja itu Bagus untukmu dan Bos

Mengobrol sesuatu di luar pekerjaan seperti hobi, musik, maupun hal lainnya dapat jadi cara yang tepat untuk menaikan social skill saat WFH.

  1. Melatih Rasa Empati

Tips yang selanjutnya untuk meningkatkan social skill adalah dengan melatih rasa empati. Empati merupakan salah satu kemampuan untuk kita bisa memahami dan mengerti perspektif serta perasaan orang lain. 

Bila kamu berempati dengan orang lain, ini akan membentuk koneksi yang kuat dengan orang tersebut. Bahkan, kalau ada rekan kerja yang sedang dililit permasalahan, kamu bisa lebih sensitif.

Namun, bagaimana kalau kamu dan rekan kerja yang lain bekerja dari rumah? Di momen inilah kamu harus bisa lebih proaktif. Salah satu tipsnya kamu bisa melakukan pendekatan lebih dulu. Contohnya, kalau ada teman di kantormu yang mengabari, anggota keluarganya \sakit, kamu dapat menanyakan kabarnya.

  1. Melatih Kemampuan Berkomunikasi

Kemampuan komunikasi sangat penting untuk dikuasai. Sebab, ini akan membuat orang lain jadi lebih gampang memahami pendapatmu.

Baca Juga: Apa itu ‘Self Acceptance’ dan Pengaruhnya di Dunia Kerja?

Waktu WFH, kamu dapat mengasah kemampuan komunikasi dengan ikut dalam diskusi, presentasi di depan rekan kerja baik secara formal maupun informal. Jangan lupa untuk meminta feedback dari rekan kerja kamu, dari sana akan terbentuk komunikasi dua arah yang dapat menaikan pemahaman antara satu dengan yang lainnya.

  1. Menyapa Rekan Kerja

Melakukan hal-hal kecil dan biasa dilakukan di tempat kerja, seperti menyapa rekan kerja bisa kamu lakukan juga saat WFH. Kamu dapat melakukannya lewat chat atau bicara langsung.

Menanyakan pekerjaan yang akan dilakukan hari ini, atau menanyakan apakah ada pekerjaan yang belum terselesaikan di hari sebelumnya merupakan salah satu tips meningkatkan social skill saat WFH.

Baca Juga: ‘Burnout’ di Tempat Kerja, Ini Ciri dan Tips Mengatasinya

Tidak cuma membicarakan pekerjaan saja, menurut Lifehack.org, kamu bisa bisa membicarakan mengenai hal-hal kecil lainnya supaya bisa lebih engage dengan teman-teman kamu.

  1. Belajar Mendengarkan Secara Aktif

Dikutip dari Verywell Mind, mendengarkan secara aktif (active listening) adalah cara mendengarkan dengan fokus. Dengan kata lain, kamu benar-benar menghiraukan apa yang disampaikan oleh lawan bicara kamu.

Meskipun sekarang kamu bekerja dari rumah, kamu masih dapat melatih active listening ini dengan membuat catatan khusus.

Nah, itu dia beberapa tips sederhana meningkatkan social skill saat WFH yang bisa kamu coba. Langkah mana yang sudah pernah kamu lakukan?

Read More
pekerjaan hobi membaca buku

8 Pekerjaan yang Cocok untuk Kamu Si Kutu Buku

Membaca jadi salah satu kegiatan yang relatif menyenangkan dan bisa dilakukan siapa saja. Bagi beberapa orang, buku bahkan bisa jadi teman di waktu senggang dan dapar menjadi hobi melepaskan stres. Buku cerita fiksi misalnya, menawarkan berbagai macam fantasi yang bisa jadi alternatif eskapisme dari dunia nyata.

Keuntungan membaca tak selesai sampai di sini. Ternyata membaca juga menjadi salah satu kemampuan penting dalam beberapa pekerjaan, terutama yang terkait tulis menulis. Nah, buat kamu yang hobi membaca dan sangat mencintai buku, ini beberapa pekerjaan yang bisa kamu pertimbangkan untuk dipilih sebagai karier.

1. Editor Salah Satu Alternatif Berkarier untuk yang Hobi Membaca

Menjadi editor mungkin menjadi salah satu alternatif pilihan buat karier di dunia tulis menulis. Biasanya terdapat di perusahaan media, percetakan, sampai dunia hiburan.

Tugas utama editor adalah mengulas tulisan sesuai dengan standar tulisan yang telah disepakati, juga mengacu pada struktur penulisan yang benar.

Baca Juga: Afirmasi Positif dalam Pekerjaan dan Apa Pentingnya

Tak hanya mengoreksi tulisan, editor juga bisa berlaku seperti mentor, membaca keseluruhan artikel, memberi masukan, dan menjalin komunikasi dengan penulis.

2. Content Writer dapat Menjadi Pilihan untuk Kamu yang Hobi Membaca

Seiring dengan terus berkembangnya media sosial, sekarang ini content writer hampir jadi pekerjaan yang eksis di semua perusahaan. Pentingnya persona dan branding perusahaan di media sosial, menjadikan content writer dianggap sebagai pekerjaan penting. Pekerjaan yang satu ini tugasnya membuat promosi produk lewat tulisan yang dibuat dengan menarik.

Bagi kamu yang hobi baca buku dan terbiasa dengan bahasa tentunya content writer bisa jadi pilihan pekerjaan yang cocok.

Selain itu, menjadi content writer juga enggak selalu harus bekerja di perusahaan media besar. Kamu juga bisa menulis di rumah atau jadi pekerja lepas.

3. Pustakawan

Biarpun di era yang serba digital seperti sekarang ini, pasti tetap ada orang-orang yang senang dengan buku fisik.

Penelitian yang diterbitkan dalam Indeed.com bahkan menunjukkan, tidak mungkin buku fisik hilang meski sekarang sudah banyak orang beralih ke e-book. Jadi, meski sekarang orang lebih sering membaca dari gawai atau alat baca digital lain, tapi pustakawan tetap dibutuhkan.

Bagi kamu yang hobi membaca, bekerja di tengah ruangan yang dipenuhi buku-buku dengan cerita dan genre beragam tentu bukan hal buruk.

Baca Juga: 9 Pekerjaan Bergaji Tinggi yang Cocok untuk Orang Introvert

Beberapa ruang lingkup pekerjaan dari pustakawan di antaranya, mengkategorikan buku, serta memastikan koleksi buku yang ada di perpustakaan tidak ada yang rusak atau hilang.

4. Translator Cocok untuk Kamu yang Hobi Membaca Buku Berbahasa Asing

Bagi kamu yang suka dengan bahasa atau sering membaca buku-buku berbahasa asing, menjadi penerjemah atau translator bisa jadi jawabannya. Dikutip dari Indeed.com, seorang penerjemah mempunyai tugas serta tanggung jawab untuk mengalihbahasakan tulisan dari satu bahasa ke bahasa lain.

Selain bisa sambil membaca bukunya, pekerjaan menjadi translator juga punya tugas penting agar isi dari bukunya lebih accessible dan bisa dibaca lebih banyak orang. Karena, waktu kamu menerjemahkan tulisan atau dokumen, seorang translator harus membacanya dengan teliti untuk mencerna isi dan pemilihan kata yang tepat.

5. Sejarawan

Sejarawan termasuk pekerjaan yang mengharuskan untuk membaca banyak buku karena penulisan sejarah disusun berdasarkan pengetahuan dan sumber yang kita dapat. Bagi kamu yang punya hobi membaca, sepertinya bakal cocok dengan pekerjaan ini. Salah satu keterampilan yang perlu dimiliki untuk menjadi sejarawan adalah kamu harus mampu meneliti, menganalisis, menginterpretasi, serta mempelajari masa lalu lewat sumber dan dokumen historis.

Adapun tugas utamanya adalah membuat informasi yang dari masa lampau tersebut bisa diakses dengan mudah di masa sekarang.

6. Guru

Guru adalah profesi yang tidak terlepas dari segudang materi pelajaran. Mereka dituntut mempunyai pengetahuan yang luas untuk dibagikan ke murid-muridnya. Cara mendapatkan pengetahuan yang luas salah satu dengan rajin membaca buku. Tidak heran kalau pekerjaan yang satu ini dirasa sangat pas buat kamu yang memang hobi membaca buku.

Selain dapat ilmu dengan membaca buku, guru juga bisa berbagi dengan murid, sehingga bisa lebih bermanfaat.

7. Penulis Buku

Bagi kamu yang senang membaca dan menuangkan isi pikiranmu ke dalam tulisan, bisa jadi penulis adalah karier yang cocok untukmu. Meski perlu perjuangan yang panjang dan tidak sebentar dalam menulis buku, tapi akan ada kepuasan tersendiri saat karyamu sudah selesai dan dibaca banyak orang.

Selain itu, semua orang bisa menjadi penulis, terlepas dari latar belakangnya. Hobi membaca adalah salah satu keterampilan penting ketika kamu menjadi penulis. Ini bisa membantumu dalam melahirkan ide dengan berimajinasi dari berbagai macam genre bacaan serta menambah fantasi dalam cerita.

Baca Juga: Apa itu Pekerja Kreatif dan Siapa Saja Mereka?

Keterampilan lain yang dibutuhkan untuk jadi penulis juga adalah kamu harus punya kemampuan untuk menentukan pasar dan menyalurkan ide menjadi sebuah tulisan.

8. Bekerja Sebagai Publisher

Publisher atau perusahaan penerbit biasanya memiliki tugas untuk mengkurasi karya untuk diterbitkan menjadi buku. Bagi kamu yang hobi baca buku dan sudah banyak buku referensi yang sudah dibaca, tentu pekerjaan yang satu ini layak banget dipertimbangkan.

Selain harus suka membaca, seorang penerbit juga harus pintar melihat pasar pembaca. Ahli dalam pengeditan berbagai naskah sekaligus punya ketertarikan untuk menggali cerita yang menarik dan eye-catching.

Tugas lain dari publisher juga menawarkan kontrak penerbitan sampai mendukung si penulis dari proses penyuntingan sampai akhirnya diterbitkan.

Read More
externship adalah

Tes Kepribadian Saat Melamar Kerja: Yang Bisa dan Tak Bisa Ditanyakan Bos

artikel ini diterjemahkan oleh Diani Apsari

Pernahkah kamu dengar tentang pencari kerja yang diminta untuk menyelesaikan “tes kepribadian”, atau mungkin mungkin mengalami proses ini sendiri?

Pertanyaan dapat berkisar dari yang tidak berbahaya hingga yang sangat pribadi, dengan beberapa pelamar melaporkan ditanya tentang pandangan politik mereka dalam tes tersebut. The Guardian Australia baru-baru ini dilaporkan seorang pencari kerja karena dirinya diminta untuk melakukan tes kepribadian yang mengukur “antusiasme” dan “spiritualitas” seseorang.

Jadi, apa yang bisa dan tidak bisa ditanyakan oleh calon bos dalam tes kepribadian?

Pertanyaan tentang usia, jenis kelamin, ras, orientasi seksual, opini politik, atau disabilitas seseorang, melanggar hukum jika pemberi kerja mengambil keputusan berdasarkan jawaban yang diberikan

Namun, tidak selalu mudah untuk membuktikan, bos benar-benar membuat keputusan berdasarkan respons yang kamu berikan.

Sebagai contoh, katakanlah seorang bos bertanya kepada pelamar pekerjaan dengan disabilitas fisik tentang perubahan apa yang mereka perlukan di tempat kerja untuk mengakomodasi disabilitas mereka, kemudian tidak mempekerjakan mereka karena biaya yang harus dikeluarkan. Pengadilan mungkin akan menyimpulkan hal tersebut sebagai diskriminasi disabilitas.

Baca juga: Awas, Kekerasan Seksual Hantui Perempuan Pelamar Kerja

Rumitnya Undang-undang Anti-diskriminasi

Contoh terang-terangan seperti kasus di atas tidak mungkin terjadi, karena diskriminasi di tempat kerja telah melanggar hukum selama empat dekade; majikan yang cerdas tahu apa yang tidak boleh dilakukan.

Lalu, bagaimana dengan perekrut yang menanyakan apakah kandidat melihat diri mereka sebagai “hidup” atau “energik”? Bisakah pertanyaan ini digunakan untuk menentukan usia, dan kemudian digunakan untuk menolak pekerjaan pelamar yang lebih tua? Ini bisa menjadi diskriminasi usia tetapi tidak mudah dibuktikan.

Jika seseorang menemukan, mereka tidak dipekerjakan meskipun mereka memiliki keterampilan yang tepat tetapi mereka berusia di atas 55 tahun dan tidak menggambarkan diri mereka sebagai “energik”, bagaimana mereka akan membuktikan bahwa usia adalah faktor dalam keputusan ketika merekrut?

Tidak heran banyak orang yang skeptis dalam memberikan berbagai informasi – mereka tidak tahu mengapa pemberi kerja menginginkan informasi ini atau apa yang akan mereka lakukan dengan informasi tersebut.

Undang-undang anti-diskriminasi mengharuskan kandidat untuk membuktikan, alasan mereka tidak dipekerjakan adalah karena kecacatan atau usia mereka. Kecuali jika majikan memberi tahu mereka atau menuliskannya, ini sangat sulit.

Tanpa bukti langsung, kandidat harus meminta pengadilan untuk menyimpulkan bahwa alasan mereka tidak dipekerjakan adalah karena kecacatan atau usia mereka.

Ini merupakan kasus yang mahal, terutama jika ada keterlibatan pengacara di dalamnya. Bahkan jika kandidat menang, pembayaran kompensasi bukanlah dalam jumlah yang banyak. Tidak mengherankan begitu banyak klaim diskriminasi yang diselesaikan atau dilupakan.

Kasus Woolworths

Di Queensland, Australia; bos dilarang mengajukan pertanyaan tentang diskriminasi di mana keputusan yang akan diambil bisa berdasarkan hal itu.

Hal ini menjadi kasus untuk Woolworths pada tahun 2014, ketika seorang pria melamar kerja di SPBU diminta untuk memberikan jenis kelamin, tanggal lahir, dan bukti tertulis tentang haknya untuk bekerja di Australia.

Dia mengajukan pengaduan dan kasus itu didengar di Pengadilan Sipil dan Administratif Queensland.

Woolworths mengatakan perlu tanggal lahirnya untuk merampingkan perekrutan, membantu menentukan apakah dia bisa bekerja di gerai minuman keras dan berapa tingkat gajinya.

Pengadilan menemukan, tindakan Woolworths dalam meminta pelamar pekerjaan untuk memberikan tanggal lahir dan jenis kelamin pada formulir aplikasi online bertentangan dengan bagian 9 dari Undang-Undang anti diskriminasi.

Woolworths bisa mengumpulkan data itu dengan cara lain seperti bertanya apakah dia sudah berusia diatas 18 tahun, dan mengharuskan pencari kerja memberikan bukti jika mereka akan diterima.

Woolworths diperintahkan untuk membayar sebanyak A$5,000 atau sekitar Rp 51 juta.

Pengadilan juga mencatat, pada saat itu, pengadilan telah mengambil langkah-langkah untuk mengubah formulir aplikasi daring, yang telah menjawab semua kekhawatiran pelapor.

Kasus ini tidak melibatkan pengujian kepribadian, tetapi ini menunjukkan bagaimana pemberi kerja harus jelas tentang mengapa mereka mencari informasi pribadi.

Keputusan dalam kasus Woolworths muncul sekitar setahun setelah pria itu melamar pekerjaan, menunjukkan betapa lambat dan beratnya proses pengadilan atau tribunal. Sebagian besar orang tidak akan repot-repot untuk mencoba.

Baca juga: Jangan Datang dengan Kepala Kosong, 4 Alasan ‘Kepoin’ Calon Perusahaan

Ini Soal Bagaimana Informasi Digunakan

Mengumpulkan data statistik tentang tenaga kerja dapat berguna dalam mengatasi diskriminasi jika diikuti dengan tindakan ketika ketidaksetaraan terdeteksi, dan tindakan tersebut dipantau.

Sebagian besar pemberi kerja diharuskan mengumpulkan data tentang komposisi gender tenaga kerja mereka dan melapor setiap tahun ke Badan Kesetaraan Gender Tempat Kerja.

Jika data menunjukkan kurangnya perempuan dalam pekerjaan tertentu, mereka dapat mencatat dan secara aktif merekrut perempuan, atau mendorong perempuan untuk mencari promosi.

Tindakan ini tidak akan dianggap sebagai diskriminasi jenis kelamin selama majikan dapat menunjukkan strategi mereka yang memang dirancang untuk meningkatkan kesetaraan.

Dominique Allen, Associate Professor, Monash University. Sedangkan Arina Apsarini dari Binus University.

 Artikel ini pertama kali diterbitkan oleh The Conversation, sumber berita dan analisis yang independen dari akademisi dan komunitas peneliti yang disalurkan langsung pada masyarakat.

Opini yang dinyatakan di artikel tidak mewakili pandangan Magdalene.co dan adalah sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Read More
pengertian pola pikir kreatif

Pengertian Pola Pikir Kreatif dan Bagaimana Cara Meningkatkannya

Mempunyai creative mindset atau pola pikir kreatif penting untuk pengembangan diri. Creative mindset ini juga tidak cuma wajib dimiliki oleh para seniman saja. Lebih dari itu, kemampuan ini juga sebetulnya ada pada berbagai ragam profesi.

Dikutip dari creativesdoingbusiness.com, pola pikir kreatif akan sangat membantu kamu nantinya dalam mendapatkan solusi dalam mengatasi permasalahan yang ada.

Nah, apa itu pola pikir kreatif dan bagaimana cara kita untuk mengembangkannya? Yuk simak rangkuman selengkapnya di bawah ini!

Definisi Pola Pikir Kreatif

Pola pikir kreatif adalah keyakinan yang bersifat personal (personal belief) dari seseorang yang yang memungkinkannya kreatif dalam mencapai tujuan. Dengan creative mindset, akan sangat membantu kamu dalam menemukan cara baru dalam melakukan pekerjaan sehari-hari termasuk dalam menghadapi permasalahan yang ada.

Baca Juga: Kreatif dan Inovatif, Apa Bedanya?

Keyakinan ini dapat muncul dari gaya hidup dan juga pengalaman yang kamu punya. Kalau kamu yakin dengan kemampuan serta potensi diri, kamu akan jadi lebih gampang untuk mempunyai creative mindset.

Dilansir dari verywellmind.com, pola pikir kreatif juga nantinya akan memberikan kamu pengalaman baru yang dapat membantu meraih potensi diri.

Seseorang yang mempunyai creative mindset terbukti lebih andal dalam komunikasi, mencari solusi, dan sangat tekun.

Dengan mempunyai pola pikir ini, tentu kamu juga bisa mengembangkan kemampuan kamu dalam berpikir kreatif atau creative thinking.

Ciri-Ciri Pola Pikir Kreatif

Kamu sekarang sudah mengetahui definisi dari creative mindset. Dalam benak kamu pasti berpikir orang yang mempunyai creative mindset tersebut pasti seseorang yang memiliki sudut padang yang berbeda dari orang lain, serta mempunyai banyak sekali ide dan inovasi.

Nah, berikut ini merupakan ciri-ciri dari orang yang mempunyai pola pikir kreatif.

  1. Mampu membuat banyak ide-ide baru

Orang yang kreatif adalah orang yang mampu membuat ide serta motivasi kerja yang belum pernah ada sebelumnya.

Menciptakan ide baru tentu saja harus didukung dengan kemampuan analisa dan creative mindset. Kalau kamu merasa seperti apa yang disebutkan, selamat kamu mungkin merupakan salah satu orang kreatif.

  1. Bersemangat dan fokus

Orang dengan creative mindset umumnya mempunyai banyak energi baik secara fisik maupun mental.

Mereka betah berjam-jam untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan yang menyita perhatian dan fokus.

Baca Juga: Apa itu ‘Sense of Belonging’ di Tempat Kerja dan Kenapa Penting

Orang yang kreatif selalu kelihatan bersemangat waktu mengerjakan sesuatu. Mereka lebih imaginatif, rasa ingin tahu yang tinggi, dan pintar mengatur waktu, kapan waktu untuk bekerja dan beristirahat.

  1. Ceria dan disiplin

Sifat ceria merupakan salah satu tanda kreativitas. Waktu sedang mengerjakan tugas, orang dengan creative mindset akan sangat serius dan rajin.

Mereka tidak suka untuk menunda pekerjaan, dan memastikan pekerjaannya tersebut selesai dengan baik.

  1. Mempertimbangkan berbagai hal sebelum mengambil keputusan

Mempertimbangkan suatu hal terlebih dahulu sebelum bertindak merupakan pemikiran khas orang-orang kreatif. Tidak ada yang namanya bersifat terburu-buru dan ceroboh.

Buat orang-orang kreatif, melihat dari berbagai sudut pandang atas suatu hal adalah hal paling penting, sebelum akhirnya memutuskan langkah selanjutnya yang akan diambil.

  1. Open minded

Orang yang kreatif mempunyai pemikiran yang terbuka dan tidak egois ingin menang sendiri. Ciri khas dari orang kreatif adalah mereka sangat terbuka dengan hal-hal baru dan tidak menolak gagasan atau ide dari orang lain.

Dan juga, orang dengan creative mindset Selalu menghargai perbedaan dan tidak pernah puas dengan pencapaian yang sudah ia raih.

Cara Meningkatkan Creative Mindset

Dikutip dari writingcooperative.com, berikut merupakan beberapa cara untuk bisa menumbuhkan dan meningkatkan creative mindset.

  1. Disiplin ke diri sendiri

Disiplin sangat membantu kamu untuk bisa menghadapi kelemahan serta tantangan personal.

Proses membentuk pola pikir ini memang tidaklah gampang dan butuh waktu yang tidak singkat.

Self-discipline akan menolong kamu untuk memulai proses dimana kamu dapat mencapai creative mindset bahkan waktu tidak berfokus untuk itu.

  1. Menumbuhkan self-awareness

Dalam menumbuhkan creative mindset, sangat penting untuk paham hal-hal yang tepat dan tidak tepat untuk kamu.

Baca Juga: Apa itu ‘Self Acceptance’ dan Pengaruhnya di Dunia Kerja?

Waktu kamu sudah memahami diri kamu sendiri, maka hal tersebut menguntungkan proses untuk membangun creative mindset.

Kamu dapat menentukan cara kerja dan rutinitas yang sesuai dengan preferensi serta kemampuan yang kamu miliki.

  1. Pintar mengatur waktu beristirahat

Biarpun orang dengan pola pikir kreatif kelihatan sangat produktif dan bisa terus membuat ide baru, tapi pastinya mereka juga butuh waktu istirahat.

Terlalu memaksakan diri untuk terus berpikir bisa meningkatkan stres, otak merupakan sumber energi dari tubuh.

Kalau kamu kurang beristirahat, nantinya kamu tidak dapat bekerja dengan efektif. Istirahat cukup juga bantu kamu mendapatkan ide dan informasi dengan baik.

  1. Manajemen distraksi

Orang-orang yang mempunyai pola pikir ini akan lebih baik dalam manajemen distraksi.

Distraksi ini dapat muncul dari lingkungan kerja atau dari pekerjaan lainnya.

Contoh sederhananya, kamu dapat mencoba membereskan pekerjaan yang yang termudah dulu dan menyelesaikannya satu per satu.

Setiap orang pastinya berbeda dalam manajemen distraksi, meski begitu kamu harus mampu menentukan pengaruhnya terhadap pola pikirmu.

  1. Bertemu orang-orang baru

Ini menjadi salah satu cara yang sederhana supaya terbentuk pola pikir yang kreatif. Pasalnya, individu berbeda akan mempunyai sudut pandang yang juga berbeda mengenai segala hal. Ini akan membuatmu tertular untuk selalu mempunyai pola pikir berbeda alias kreatif.

Mendatangi tempat-tempat baru sangat membantu untuk bisa bertemu dengan orang baru pula. Pelajari juga budaya atau norma berbeda yang dapat jadi inspirasi kamu. Tempat baru yang kamu datangin juga mempunyai tantangan yang berbeda. Ini bisa melatih otak menyelesaikan tantangan itu sambil mencari solusinya.

Itu dia beberapa informasi mengenai pola pikir kreatif atau creative mindset. Creative mindset ini akan sangat berguna dalam dunia kerja, terlepas dari bidang apa pun pekerjaanmu.

Read More