Apa itu ‘Retail Therapy’: Aku Belanja maka Aku Ada

pengertian retail therapy penghilang stres

Saat pikiran sedang sumpek, beberapa orang memilih menghibur diri dengan cara belanja. Dari sana munculah istilah retail therapy. Terapi ini dipilih karena dinilai bisa mengatasi suasana hati yang buruk dengan cepat.

Magdalene merangkum fakta-fakta tentang apa itu retail therapy itu. Apa saja keuntungan serta sampai batas mana belanja bisa menjadi terapi stres.

Apa itu Retail Terapy?

Dikutip dari Webmd.com, retail therapy adalah keadaan di mana kamu memutuskan untuk berbelanja agar merasa lebih baik. Masih dari sumber yang sama, sebanyak 62 persen orang yang berbelanja bertujuan untuk menyenangkan diri sendiri. Sisanya, sebanyak 28 persen pilih berbelanja untuk merayakan sesuatu.

Baca Juga: ‘Digital Fatigue’: Kelelahan Digital dan Cara Tepat Mengatasinya

Pertanyaannya, apakah benar menghabiskan uang untuk belanja bisa membantu seseorang merasa lebih baik? Dikutip dari Health.clevelandclinic.org, psikolog klinis Scott Bea sepakat. Menurutnya, menambahkan barang ke keranjang ketika belanja online atau datang langsung ke toko favorit di mal selama beberapa jam, bisa memberikan dorongan psikologis dan emosional. Dalam hematnya, belanja online bisa membuat kamu merasa jauh lebih bahagia.

Manfaat Retail Therapy

Dikutip dari Webmd.com, ada beberapa manfaat retail therapy asal dilakukan secara sewajarnya dan tidak berlebihan. Keuntungan yang dimaksud antara lain:

  1. Membantu Kamu Merasa Pegang Kendali

Kesedihan sering dihubungkan sebagai sebuah perasaan yang tidak bisa kita kontrol. Para ahli mengatakan, membeli barang-barang yang kamu senangi, bisa 40 kali lebih efektif dalam memberi rasa kendali dalam hidup dibanding tidak berbelanja sama sekali.

Baca Juga: ‘Burnout’ di Tempat Kerja, Ini Ciri dan Tips Mengatasinya

  1. Interaksi sosial

Belanja ke luar rumah seperti ke mal akan membuat kamu bertemu dengan orang lain. Momen seperti ini dapat menjadi medium kamu untuk berinteraksi sosial.

Meskipun kamu pergi sendirian, kamu akan tetap bertemu dengan orang lain di jalan atau saat mengantri di kasir. Kegiatan belanja masih dapat mempunyai sisi-sisi interaksi dengan masyarakat.

  1. Menabung Bisa Jadi Terapi

Saat kamu memilih untuk menabung untuk membeli suatu barang yang kamu idam-idamkan, ini dapat melepaskan hormon dopamin yang dapat menjadi aspek terapeutik bagi pelakunya.

  1. Mengalihkan Stres

Keluar rumah dan pergi berbelanja dapat mengalihkan pikiran kamu dari apa pun yang membuat kamu jadi stres dan sedih.

Dengan melihat-lihat barang yang dipajang dengan menarik di toko, ternyata dapat membawa kamu menjauh dari realita yang sedang dihadapi. Hal ini juga berlaku saat kamu memilih belanja secara online. Produk yang di foto sedemikian menarik di halaman penjual akan mengalihkan perhatian kamu dari rasa stres.

  1. Memberikan Rasa Bahagia

Kamu bisa memperoleh dorongan emosional dan psikologis dari mendatangi department store atau bahkan browsing toko online.

Hal tersebut punya hubungan erat dengan produksi hormon dopamin dalam otak yang akan datang waktu kamu berbelanja. Tetapi kadang-kadang tidak perlu sampai kamu harus belanja, cukup memasukan barang ke keranjang di akun e-commerce itu bisa memancing otak untuk melepaskan hormon dopamin, dan membuat kamu merasa lebih baik.

Tips Retail Therapy Supaya Tidak Kebablasan

Sekarang kamu sudah tahu apa itu retail therapy dan apa manfaatnya. Namun kamu harus tetap berhati-hati saat melakukan kegiatan ini. Jika tidak, bukannya bisa mengobati suasana hati kamu tapi malah kamu harus menghadapi permasalahan baru yaitu pengeluaran jadi tidak terkendali atau impulsive buying.

Berikut ini beberapa tips sederhana yang bisa kamu coba waktu melakukan retail therapy.

  1. Buat Catatan Barang yang Diinginkan dan Dibutuhkan

Tips pertama kamu bisa membuat catatan yang isinya barang-barang yang kamu dibutuhkan dan diinginkan. Jadi waktu kamu mulai berbelanja dalam rangka retail therapy, barang tersebut dibeli bukan karena kepingin saja. Tapi ada unsur kebutuhan juga. Dengan membuat batasan seperti ini, kamu akan terhindar dari penyesalan setelah membeli barang ujung-ujungnya tidak kamu pakai.

  1. Pikirkan dengan Matang Sebelum Akhirnya Membayar

Melakukan retail therapy bukan berarti jadi alasan buat kamu untuk bisa membeli banyak barang supaya menghilangkan stres. Coba pikirkan dengan matang, kalau kamu membeli barang ini, kamu merasa bahagia atau enggak.

Baca Juga: ‘Sunday Scaries’: Rasa Cemas Hari Minggu yang Serang Pekerja

Kalau kamu masih enggak yakin, lebih baik kamu tunggu beberapa waktu sebelum akhirnya membeli barang tersebut. mudah bukan?

  1. Tentukan Anggaran yang Akan Kamu Gunakan untuk Retail Therapy

Jangan sampai kamu overspending bikin pengeluaranmu membengkak. Apalagi kalau kamu sampai menghabiskan limit kartu kredit. Kamu harus sesuaikan anggaran yang akan kamu pakai untuk belanja. Jangan sampai kamu jadi lebih besar pasak daripada tiang.

  1. Mencari Diskon atau Promo

Retail Therapy berbahaya kalau dilakukan tanpa perhitungan. Namun, itu sangat mungkin memberikan keuntungan lantaran membantumu jadi konsumen pintar.

Seperti situasi sekarang ini banyak toko online atau offline yang memberikan banyak diskon dan promo. Jadi kamu harus pintar-pintar memilih tempat belanja untuk retail therapy, toko mana yang lebih banyak memberikan promo. Kesehatan mental terjaga, dompet pun aman.