7 Manfaat Olahraga Jalan Pagi Sebelum Berangkat Kantor

Kegiatan yang padat setiap harinya akan membuat kita terlalu lelah berolahraga. Apalagi buat pekerja yang harus datang ke kantor setiap hari atau Work From Office. Padahal sebenarnya ada olahraga yang tidak butuh banyak waktu dan tenaga, yaitu jalan pagi.

Olahraga jalan pagi sebelum bekerja ternyata punya banyak manfaat untuk tubuh serta pikiran. Dengan jalan pagi secara teratur, kamu bisa berpotensi tidur lebih nyenyak dan badan lebih bugar. Tak cukup sampai di sini, masih ada sejumlah manfaat olahraga lainnya untukmu.

Manfaat Olahraga Jalan Pagi Sebelum Bekerja

  1. Menambah energi

Manfaat jalan pagi yang pertama adalah bisa meningkatkan energi kamu. Dalam hal ini, energi yang meningkat bakal sangat membantu menjalani hari-harimu ketika di kantor.

Baca Juga: 7 Tips Kembali Produktif Usai Liburan Panjang

Ada beberapa kajian yang menunjukkan, orang dewasa yang rutin olah raga jalan pagi selama 20 menit di luar rumah, akan memperoleh energi lebih, dibandingkan mereka yang cuma berjalan 20 menit dalam ruangan.

Kalau kamu sekarang kerap merasa kurang bersemangat saat bangun di pagi hari, melakukan jalan pagi dapat menjadi aktivitas positif yang dapat dicoba.

  1. Meningkatkan suasana hati

Dikutip dari Healthline, dalam artikel yang berjudul The Benefits of Starting Your Day with a Walk, jalan pagi sebelum berangkat bekerja dapat meningkatkan suasana hati atau mood.

Olah raga jalan pagi selama 20 hingga 30 menit setidaknya 5 hari seminggu, punya manfaat:

  • mengurangi stres
  • menurunkan rasa cemas
  • mengurangi rasa kelelahan
  • meredakan gejala depresi atau mengurangi risiko depresi
  1. Bisa Membantu Berpikir Kreatif

Manfaat olahraga jalan pagi yang selanjutnya adalah membantu kamu untuk berpikir lebih kreatif. Alasannya, saat berjalan, kamu bisa melihat lingkungan dan aktivitas di sekeliling, sehingga bisa mendapatkan ide-ide cemerlang.

Selain bisa memantik untuk berpikir kreatif, jalan pagi juga bisa membuat otakmu lebih jernih. Pasalnya, saat jalan pagi, kamu bisa menghirup udara segar, mengamati suasana dengan warna hijau dari pepohonan.

Jadi, bila kamu mulai merasa kesulitan dan susah menemukan ide, jalan pagi sebelum berangkat bekerja mungkin bisa jadi jalan ninjamu.

Baca Juga: Apa itu Pekerja Kreatif dan Siapa Saja Mereka?

  1. Menurunkan risiko diabetes

Dikutip dari Halodoc, jalan kaki selama 30 menit setiap hari bisa membantu menaikkan kontrol gula darah serta membantu manajemen insulin pada diabetes tipe 2. Berjalan kaki akan membuat sel-sel dalam tubuh memanfaatkan glukosa yang tidak terpakai, sehingga lemak dalam tubuh bisa diolah dengan baik, dan menurunkan risiko obesitas.

  1. Menghilangkan rasa malas

Jalan pagi juga bisa menghilangkan rasa malas kamu. Terlebih jika dilakukan secara rutin, itu membantumu membakar kalori yang tersimpan di tubuh. Hal ini secara tidak langsung bisa mendorong tubuh jadi lebih aktif dan menyegarkan pikiran. Sehingga, kamu akan jadi lebih bersemangat dan produktif saat bekerja di kantor.

  1. Menaikkan fungsi otak

Olahraga jalan pagi juga bisa menaikkan fungsi otak. Pasalnya, sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuhmu berjalan lancar saat berolahraga. Tidak cuma itu saja, berjalan kaki juga akan mengurangi tingkat stres.

Baca Juga: ‘Holiday Stress’: Memahami Stres yang Datang Menjelang Liburan

  1. Membantu mengurangi berat badan

Dikutip dari Healthline, berjalan kaki di pagi hari sebelum pergi bekerja ternyata juga bisa membantu menurunkan berat badan.

Berjalan kaki dengan kecepatan sedang selama 30 menit dapat membuang sebesar 150 kalori. Kalau dikombinasikan dengan pola makan yang sehat serta latihan kekuatan, berat badanmu pun dapat berkurang secara efektif.

Read More
Mengembalikan produktivitas kerja setelah liburan

7 Tips Kembali Produktif Usai Liburan Panjang

Sejumlah pekerja merasa kesulitan mengembalikan produktivitas kerja mereka setelah liburan panjang Natal dan Tahun Baru. Hal ini sebenarnya relatif wajar, sebab biasanya kita masih terngiang-ngiang dengan suasana bersantai liburan yang lebih nyaman.

Meski wajar, kondisi susah kembali fokus 100 persen pada pekerjaan pascaliburan nyatanya tak bisa dibiarkan. Risikonya, pekerjaan bisa terbengkalai, produktivitas juga bakal menurun.

Supaya hal itu tidak sampai terjadi, berikut ini beberapa tips yang dapat mengembalikan produktivitas kerja di kantor setelah asyik liburan.

Tips Meningkatkan Produktivitas Kerja Setelah Liburan

  1. Membuat jadwal kerja di hari pertama

Dikutip dari Huffpost, banyak orang yang datang ke kantor setelah liburan malah jadi stres, karena melihat pekerjaan yang sudah menumpuk di mejanya. Bahkan, banyak juga yang jadi bingung lantaran tak mampu menemukan cara yang tepat untuk membereskan pekerjaan tersebut.

Baca Juga: Apa itu ‘Coping Mechanism’ dan Manfaatnya untuk Pekerja

Karena itulah, untuk mengembalikan produktivitas kerja setelah liburan, kamu perlu membuat jadwal pekerjaan dengan rapi di hari pertama kerja. Hal ini akan sangat membantu ketika menghadapi tumpukan pekerjaan yang menanti.

Membuat daftar sederhana di hari pertama juga akan membuat kamu lebih semangat. Sebab, dengan jadwal kerja yang jelas, pekerjaan akan jadi terasa lebih ringan dan tidak membebankan.

  1. Merapikan meja kerja

Cara selanjutnya untuk mengembalikan produktivitas kerja setelah liburan adalah dengan merapikan meja kerja.

Meja kerja yang rapi tentu akan membuat suasana hatimu jadi baik. Hasilnya, kamu akan jadi lebih semangat saat kembali bekerja di kantor.

  1. Menentukan goals baru

Cara berikutnya kamu dapat membuat goals baru. Dari daftar pekerjaan yang sudah dibuat setiap hari, pastikan kamu membuat target baru yang harus dicapai dari pekerjaan tersebut.

Mengapa hal ini dirasa penting? Sebab, dengan adanya tujuan baru, semangat kerjamu dapat kembali lagi dengan cepat.

Kamu juga nantinya bisa mempunyai pandangan lebih jelas mengenai hal-hal yang harus kamu kerjakan di kantor.

Tujuan ini dapat dibuat dengan cara membandingkan target-target sebelumnya belum sempat terselesaikan.

  1. Menyelesaikan pekerjaan dengan bertahap

Untuk mengembalikan semangat di hari pertama masuk, sangat disarankan untuk tidak langsung berhadapan dengan pekerjaan yang berat. Supaya bisa kembali produktif setelah liburan, sebaiknya kamu menyelesaikan pekerjaan dengan bertahap, dari yang paling gampang sampai yang paling sulit.

Baca Juga: Habis WFH Terbit ‘Workcation’, Ini Fakta-fakta yang Perlu Kamu Tahu

Hal ini perlu dilakukan supaya pikiran dapat beradaptasi dengan deadline dan tumpukan pekerjaan. Bekerja dengan bertahap juga bisa menjadi cara yang tepat untuk menaikkan kualitas kerja setelah berlibur.

  1. Istirahat sebentar di sela-sela pekerjaan

Cara yang berikutnya adalah dengan mengambil waktu sebentar untuk istirahat di kantor. Istirahat di sini bukan berarti istirahat jam makan siang. Namun, kamu dapat mengambil jeda waktu singkat di saat pekerjaan yang menumpuk.

Dengan mengambil istirahat singkat seperti ini, kamu bisa jadi lebih fokus dan disiplin. Sederhananya, memaksa diri untuk bekerja di saat fisik dan mental masih belum siap cuma akan menurunkan kualitas kerja serta membuatmu stres.

  1. Datang ke kantor lebih pagi

Awali hari pertama kembali bekerja dengan datang ke kantor lebih pagi, paling tidak 20 menit lebih awal. Kamu dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk beradaptasi dengan lingkungan kantor yang telah lama ditinggalkan saat liburan.

Kamu dapat membuka kembali folder pekerjaan, untuk mencari tahu pekerjaan terakhir yang ditinggalkan.

  1. Memikirkan liburan yang selanjutnya

Supaya kamu jadi lebih semangat di hari pertama, coba pikirkan, ke mana kira-kira kamu akan liburan berikutnya? Kapan waktu yang tepat untuk kembali mengambil cuti dan melakukan perjalanan lagi? Merencanakan liburan selanjutnya dapat menaikkan produktivitas kerja kamu. Bahkan, lebih baik lagi kalau kamu dapat membuat rencana liburan selama satu tahun, kamu dapat mengatur keuangan dan membagi pekerjaan.

Itulah beberapa tips yang dapat kamu coba untuk meningkatkan produktivitas kerja setelah liburan. Intinya, di hari pertama setelah berlibur, sindrom pascaliburan memang susah untuk dihilangkan secara total.

Namun, jika kamu dapat melakukan tips-tips di atas dengan bertahap, dijamin semangat kerjamu akan kembali dengan sendirinya.

Read More
Mengembalikan produktivitas kerja setelah liburan

7 Tips Kembali Produktif Usai Liburan Panjang

Sejumlah pekerja merasa kesulitan mengembalikan produktivitas mereka setelah liburan panjang Natal dan Tahun Baru. Hal ini sebenarnya relatif wajar, sebab biasanya kita masih terngiang-ngiang dengan suasana bersantai liburan yang lebih nyaman.

Meski wajar, kondisi susah kembali fokus 100 persen pada pekerjaan pascaliburan nyatanya tak bisa dibiarkan. Risikonya, pekerjaan bisa terbengkalai, produktivitas juga bakal menurun.

Supaya hal itu tidak sampai terjadi, berikut ini beberapa tips yang dapat mengembalikan produktivitas kerja di kantor setelah asyik liburan.

Tips Meningkatkan Produktivitas Kerja Setelah Liburan

  1. Membuat jadwal kerja di hari pertama

Dikutip dari Huffpost, banyak orang yang datang ke kantor setelah liburan malah jadi stres, karena melihat pekerjaan yang sudah menumpuk di mejanya. Bahkan, banyak juga yang jadi bingung lantaran tak mampu menemukan cara yang tepat untuk membereskan pekerjaan tersebut.

Baca Juga: Apa itu ‘Coping Mechanism’ dan Manfaatnya untuk Pekerja

Karena itulah, untuk mengembalikan produktivitas kerja setelah liburan, kamu perlu membuat jadwal pekerjaan dengan rapi di hari pertama kerja. Hal ini akan sangat membantu ketika menghadapi tumpukan pekerjaan yang menanti.

Membuat daftar sederhana di hari pertama juga akan membuat kamu lebih semangat. Sebab, dengan jadwal kerja yang jelas, pekerjaan akan jadi terasa lebih ringan dan tidak membebankan.

  1. Merapikan meja kerja

Cara selanjutnya untuk mengembalikan produktivitas kerja setelah liburan adalah dengan merapikan meja kerja.

Meja kerja yang rapi tentu akan membuat suasana hatimu jadi baik. Hasilnya, kamu akan jadi lebih semangat saat kembali bekerja di kantor.

  1. Menentukan goals baru

Cara berikutnya kamu dapat membuat goals baru. Dari daftar pekerjaan yang sudah dibuat setiap hari, pastikan kamu membuat target baru yang harus dicapai dari pekerjaan tersebut.

Mengapa hal ini dirasa penting? Sebab, dengan adanya tujuan baru, semangat kerjamu dapat kembali lagi dengan cepat.

Kamu juga nantinya bisa mempunyai pandangan lebih jelas mengenai hal-hal yang harus kamu kerjakan di kantor.

Tujuan ini dapat dibuat dengan cara membandingkan target-target sebelumnya belum sempat terselesaikan.

  1. Menyelesaikan pekerjaan dengan bertahap

Untuk mengembalikan semangat di hari pertama masuk, sangat disarankan untuk tidak langsung berhadapan dengan pekerjaan yang berat. Supaya bisa kembali produktif setelah liburan, sebaiknya kamu menyelesaikan pekerjaan dengan bertahap, dari yang paling gampang sampai yang paling sulit.

Baca Juga: Habis WFH Terbit ‘Workcation’, Ini Fakta-fakta yang Perlu Kamu Tahu

Hal ini perlu dilakukan supaya pikiran dapat beradaptasi dengan deadline dan tumpukan pekerjaan. Bekerja dengan bertahap juga bisa menjadi cara yang tepat untuk menaikkan kualitas kerja setelah berlibur.

  1. Istirahat sebentar di sela-sela pekerjaan

Cara yang berikutnya adalah dengan mengambil waktu sebentar untuk istirahat di kantor. Istirahat di sini bukan berarti istirahat jam makan siang. Namun, kamu dapat mengambil jeda waktu singkat di saat pekerjaan yang menumpuk.

Dengan mengambil istirahat singkat seperti ini, kamu bisa jadi lebih fokus dan disiplin. Sederhananya, memaksa diri untuk bekerja di saat fisik dan mental masih belum siap cuma akan menurunkan kualitas kerja serta membuatmu stres.

  1. Datang ke kantor lebih pagi

Awali hari pertama kembali bekerja dengan datang ke kantor lebih pagi, paling tidak 20 menit lebih awal. Kamu dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk beradaptasi dengan lingkungan kantor yang telah lama ditinggalkan saat liburan.

Kamu dapat membuka kembalifolder pekerjaan, untuk mencari tahu pekerjaan terakhir yang ditinggalkan.

  1. Memikirkan liburan yang selanjutnya

Supaya kamu jadi lebih semangat di hari pertama, coba pikirkan, ke mana kira-kira kamu akan liburan berikutnya? Kapan waktu yang tepat untuk kembali mengambil cuti dan melakukan perjalanan lagi? Merencanakan liburan selanjutnya dapat menaikkan produktivitas kerja kamu. Bahkan, lebih baik lagi kalau kamu dapat membuat rencana liburan selama satu tahun, kamu dapat mengatur keuangan dan membagi pekerjaan.

Itulah beberapa tips yang dapat kamu coba untuk meningkatkan produktivitas kerja setelah liburan. Intinya, di hari pertama setelah berlibur, sindrom pascaliburan memang susah untuk dihilangkan secara total.

Namun, jika kamu dapat melakukan tips-tips di atas dengan bertahap, dijamin semangat kerjamu akan kembali dengan sendirinya.

Read More
Kelebihan dan Kekurangan dari Work from Anywhere

‘Work from Anywhere’, Apa Untung Ruginya?

Sebagai karyawan, dulu setiap harinya kita harus datang ke kantor untuk bekerja dan berkoordinasi dengan rekan lain. Namun, setelah pandemi, sistem kerja mau tidak mau harus berubah, untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Akhirnya muncul istilah work from home (WFH) dan work from anywhere (WFA).

Apa sebenarnya work from anywhere itu? Apakah cara kerjanya sama dengan WFH dan WFO? Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Pengertian Work from Anywhere

Work from anywhere adalah bekerja secara fleksibel, di mana perusahaan mendorong produktivitas kerja karyawannya dengan cara bekerja secara bebas dari mana saja, asal tetap terhubung dan sejalan dengan kultur dan tujuan perusahaan.

Istilah tersebut datang setelah kasus Covid-19 mereda dan pemerintah akhirnya melonggarkan aturan keluar rumah buat masyarakat. Namun, rupanya banyak perusahaan yang masih mempraktikkan sistem kerja remote dan tidak mewajibkan karyawannya bekerja dari kantor.

Baca Juga: Tips Mengatasi ‘Work Anxiety’ atau Rasa Cemas di Tempat Kerja

Dengan demikian, mereka yang sudah merasa jenuh bekerja dari rumah, memilih untuk keluar rumah dan bekerja dari cafe atau mencari workplace. Bahkan, ada yang memilih untuk menginap di hotel, demi menghilangkan kejenuhan bekerja di rumah, tetapi masih aman dari Covid-19.

Mana yang Lebih Baik antara WFH, WFO, atau WFA?

Mana kira-kira yang lebih nyaman antara work from office, work from home, dan work from anywhere? Tentu saja kenyamanan sistem kerja bergantung pada preferensi setiap orang, sehingga sangat subjektif.

Untuk work from office misalnya. Sistem kerja itu mewajibkan kita untuk datang ke kantor setiap hari. Jika jam kerja di kantor kamu mulai jam 8.00 pagi dan kamu datang pada jam 8.10, sudah pasti kamu terlambat dan dapat mengalami pemotongan gaji. Ini belum termasuk dengan rasa lelah berdesak-desakan di moda transportasi umum atau macet-macetan berkendara membelah kota.

Sebaliknya, work from home dan work from anywhere tak mewajibkan kamu datang ke kantor. Namun, work from anywhere akan terasa lebih fleksibel dalam pemilihan tempat, yang ditentukan oleh rasa nyaman karyawan sendiri.

Baca Juga: Habis WFH Terbit ‘Workcation’, Ini Fakta-fakta yang Perlu Kamu Tahu

Dari sisi perusahaan, sistem work from anywhere atau work from home punya manfaat tersendiri. Selain bisa menghemat biaya operasional, seperti biaya penyewaan gedung kantor, perusahaan juga tahu mana karyawan yang loyal dalam pekerjaannya. Jadi, meski tidak dipantau secara langsung dengan bertemu setiap hari, mereka dapat mencapai target kerja dengan baik.

Kelebihan dan Kekurangan Work From Anywhere

Lalu, apa kelebihan dan kekurangan dari WFA? Berikut manfaat yang bisa kamu jika menerapkan sistem kerja WFA:

  1. Kamu jadi lebih hemat biaya

Manfaat WFA yang pertama adalah kamu akan jadi lebih hemat. Kamu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli bensin kendaraan atau bayar biaya transportasi untuk pergi ke kantor.

Kalau dari sisi perusahaan, mereka juga lebih menghemat dengan tidak perlu menyediakan fasilitas kerja, seperti wifi atau makan siang. Sama-sama untung, bukan?

  1. Dapat kerja sambil traveling

Kelebihan dari work from anywhere yang selanjutnya adalah kamu dapat bekerja sambil traveling. Pasalnya, dengan WFA, kamu jadi dapat bekerja dari mana saja, asalkan ada akses internet. Bahkan kalau merasa nyaman, kamu juga dapat bekerja dari dalam kendaraan umum seperti kereta.

  1. Kamu jadi lebih fleksibel dalam mengatur jam kerja

Sebelum adanya sistem work from home atau work from anywhere, perusahaan membayar karyawan berdasarkan jam kerja. Tidak peduli apakah kamu sedang produktif atau tidak memanfaatkan jam kerja, aturan ini sudah berlaku tetap.

Akan tetapi, sejak work from anywhere diterapkan, kamu dapat jadi lebih fleksibel mengatur jam kerja. Jika sedang bersemangat, kamu bisa saja membereskan pekerjaan 8 jam kerja dalam waktu 4 jam WFA. Sisa waktunya dapat kamu manfaatkan untuk hal lain, seperti belajar hal baru, melakukan hobi, atau mengurus keluarga.

Kekurangan dari Sistem WFA

Setelah membahas kelebihan dari work from anywhere, kali ini kita juga akan membahas kekurangannya dari sistem ini. Karena tren bekerja WFA bisa dibilang masih baru, sangat wajar kalau tidak semua orang siap melakukannya.

Baca Juga: Bisa Kerja dari Mana Saja yang Kamu Pilih, Tertarik Jadi ‘Digital Nomad’?

Jadi, buat kamu yang memang ingin mencoba WFA, coba cari tahu solusi dari kekurangan-kekurangan work from anywhere di bawah ini ya.

  1. Work Life Balance dapat terganggu

Menurut beberapa orang, work from anywhere merupakan sistem kerja yang dapat membuat kita jadi lebih produktif dengan waktu kerja lebih singkat. Namun, ada beberapa orang yang malah susah melakukan manajemen waktu, WFA akhirnya dapat mengganggu work life balance.

Kalau kamu termasuk workaholic, WFA juga berpotensi membuatmu jadi kesusahan memisah jam kerja dan istirahat. Akhirnya, tanpa terasa kamu akan bekerja dari siang sampai malam, sampai lupa untuk beristirahat.

  1. Sangat bergantung pada akses internet

Kekurangan selanjutnya dari sistem ini adalah kamu jadi sangat bergantung pada akses internet. Waktu WFA, kamu harus bisa membereskan semua pekerjaan secara online, mulai dari setor pekerjaan sampai meeting. Bila tidak ada jaringan internet yang baik, tentu itu akan menghambat kamu dalam menyelesaikan pekerjaan nantinya.

  1. Meningkatnya risiko terkena depresi

Work from anywhere dapat meningkatkan risiko terkena chronic loneliness atau kesepian kronis. Pada awal WFA, kamu mungkin merasa bahagia karena dapat mengatur jam kerja.

Akan tetapi, tanpa adanya manajemen waktu dan sosial yang baik, kamu justru berpotensi kehilangan koneksi dengan lingkungan sekitar. Akhirnya, kamu dapat merasa kesepian dan berisiko mengalami depresi.

Read More
pengertian fatigue management

Apa itu ‘Fatigue Management’: Tips Atasi Lelah Berlebih di Tempat Kerja

fatigue management – Kamu pernah enggak merasakan lelah yang sangat saat bekerja? Saking lelahnya, pekerjaan jadi terbengkalai dan kamu bingung dan kerap meragukan banyak hal. “Ngapain aku masih di sini, apa yang lagi aku cari?”

Jika merasakan itu di lingkungan kerja, bisa jadi kamu mengalami fatigue. Dari hasil penelitian National Safety Council, 69 persen pekerja pernah mengalami fatigue di tempat kerja. Karena itu, fatigue management merupakan suatu hal yang penting dilakukan.

Secara sederhana, cara kerja fatigue management adalah perusahaan mesti punya mitigasi dalam menangani problem fatigue para pekerjanya. Strategi ini penting, sebab fatigue tidak cuma berpengaruh pada produktivitas kerja, tapi juga kesehatan mental buat para pekerja.

Supaya hal tersebut jangan sampai terjadi, kenali lebih dalam apa itu fatigue management dan bagaimana melakukannya di tempat kerja.

Pengertian Fatigue Management

Fatigue management adalah usaha untuk mencegah terjadinya fatigue atau rasa lelah, capek, tidak bersemangat, serta turunya motivasi kerja.

Baca Juga: ‘Digital Fatigue’: Kelelahan Digital dan Cara Tepat Mengatasinya

Menurut Psychology Today, fatigue di kantor merupakan penurunan kapasitas kinerja secara mental dan fisik seseorang.

Workplace fatigue ini penyebabnya pun beragam. Berikut beberapa penyebab dari workplace fatigue:

  • insomnia
  • lingkungan kerja yang tidak mendukung untuk fokus
  • jam kerja yang berlebihan

National Safety Council juga melakukan penelitian yang menunjukkan, 13 persen masalah atau kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja disebabkan oleh fatigue. Ini jadi bukti kalau fatigue management di tempat kerja sangat penting dilakukan oleh perusahaan serta para pekerja.

Strategi Fatigue Management yang Dapat Diterapkan di Tempat Kerja

Berikut ini beberapa strategi untuk menjalankan fatigue management dan mengurangi stres di tempat kerja yang dirangkum dari beberapa sumber:

  1. Atur jadwal dan jam kerja karyawan

Ada banyak pekerja yang sukarela untuk bekerja lembur, maka sangat penting perusahaan untuk memberikan kejelasan dalam kebijakan tim atau perusahaan mengenai jam kerja.

Baca Juga: Apa itu ‘Zoom Fatigue’ dan Bagaimana Cara Menghadapinya?

Perusahaan dapat memberikan arahan ke setiap manajer yang ada di setiap divisi, dengan memberikan batasan mengenai jam kerja, jadwal shift kerja, sampai deadline yang dibuat dalam timnya.

Akan sangat bagus juga bila diberikan sosialisasi mengenai pentingnya work-life balance.

  1. Lakukan komunikasi dengan karyawan

Sangat penting buat perusahaan untuk meningkatkan komunikasi dengan karyawan yang ada. Dalam fatigue management, perusahaan dapat melakukan pendekatan dan membuat kebijakan untuk memfasilitasi komunikasi yang baik. Contohnya, dengan melakukan survei, kuisioner, atau menggunakan kotak saran.

Banyak karyawan yang tidak mengetahui apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan solusi dari perasaan fatigue di tempat kerja.

Dengan adanya kebijakan dan pendekatan untuk komunikasi yang lebih baik akan membantu karyawan untuk mendapatkan solusi nantinya.

  1. Memberikan edukasi ke karyawan mengenai istirahat yang cukup

Istirahat dapat menjadi cara mengurangi risiko terjadinya fatigue di tempat kerja. Perusahaan dapat membuat semacam program edukasi kepada karyawannya mengenai pentingnya istirahat.

Saat perusahaan dapat memberikan edukasi tentang hal ini, karyawan akan jadi lebih paham mengenai batasan, juga kebutuhan mereka dalam hal istirahat. Jadi produktivitas kerja mereka juga dapat meningkat.

Baca Juga: 7 Cara Jitu Atasi ‘Mental Fatigue’ di Tempat Kerja

  1. Perusahaan lakukan penilaian tingkat fatigue

Dalam melakukan penilaian, perusahaan dapat melakukan beberapa metode berikut ini:

  • survei: cara yang pertama ini untuk mengidentifikasi area mana yang menyebabkan karyawan stres di tempat kerja dan menyebabkan kelelahan serta hilangnya motivasi dalam bekerja.
  • one-on-one: ini adalah cara penilaian dengan pendekatan yang lebih personal, cara ini dapat dilakukan oleh manajer, yang akan langsung berbicara ke setiap anggota di divisinya.
  • one-to-ten shout outs: cara ini menggunakan semacam survei, dengan mengkategorikan apa yang karyawan rasakan dengan skala angka 1-10 (1 paling buruk dan 10 paling baik)
  1. Membuat program kesejahteraan untuk karyawan

Program ini bisa dibuat berbagai bentuk. Contohnya, dibuat kelas olahraga di kantor seminggu sekali, perusahaan menyediakan alat olah raga, atau mengadakan medical check up sebulan sekali buat para karyawan.

Bukan cuma dengan menyediakan fasilitas saja, fatigue management juga dapat berbentuk dorongan pada anggota tim kamu untuk dapat berkonsultasi. Tepatnya, ketika ada masalah atau perusahaan dapat melakukan kampanye tentang inisiatif yang berkaitan dengan kesejahteraan.

Read More
metode pengambilan keputusan di perusahaan

7 Metode Pengambilan Keputusan di Perusahaan

metode pengambilan keputusan – Pernah galau enggak, sih waktu harus memutuskan hal penting di perusahaan tempatmu bekerja. Tenang saja, kamu enggak sendiri karena hal ini relatif lazim dialami banyak karyawan.

Tak cuma atasan, kemampuan membuat keputusan juga penting dimiliki oleh semua karyawan. Memang pengambilan keputusan sering kali merupakan hal yang susah dilakukan, karenanya perlu banyak pertimbangan.

Tak jarang keputusan yang kurang tepat, akan menghasilkan solusi kurang efektif. Nah, agar bisa membantu kamu melakukannya, ada beberapa metode pengambilan keputusan yang bisa kamu lakukan.

Metode-metode yang  biasa disebut sebagai teknik mengambil keputusan, dipakai untuk mendapatkan solusi efektif. Tidak cuma itu saja, beberapa metode ini juga akan membantumu jadi lebih percaya diri atas keputusan yang diambil.

Agar lebih jelas, berikut ini beberapa contoh metode pengambilan keputusan, yang sudah kami rangkum dari beberapa sumber.

7 Metode Pengambilan Keputusan

  1. Decision matrix

Metode decision matrix bisa membantumu dalam mengevaluasi berbagai pilihan dengan menyeluruh dalam menentukan keputusan.

Baca Juga: 7 Gaya Kepemimpinan yang Disukai Karyawan

Dikutip dari Indeed, kamu perlu membuat tabel dengan beberapa kolom.

Setiap kolom berisi beragam keputusan yang sekiranya akan kamu ambil. Lalu, kolom lainnya berisi alasan serta faktor mengapa opsi tersebut perlu dipilih.

Lewat informasi yang didapat dari decision matrix, kamu bisa mendapat urutan dari setiap alternatif keputusan lewat kepentingan dan kebutuhanmu.

  1. Trial and error

Trial and error adalah alat pengambilan keputusan ‘aktif’ yang memungkinkan kamu untuk menguji berbagai opsi dan menilai hasilnya. Metode pengambilan keputusan ini melibatkan uji coba terhadap opsi keputusan tersebut dan mengevaluasi setiap manfaat secara langsung.

Trial and error sangat pas digunakan untuk membuat keputusan dalam skala dan dampak yang tidak terlalu besar, serta keputusannya dapat ditarik kembali.

  1. Analisis SWOT

Metode pengambilan keputusan yang umum digunakan adalah analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats). Analisis SWOT akan sangat membantu dalam menilai setiap aspek dari opsi keputusan yang ada.

Baca Juga: Pengertian Pola Pikir Kreatif dan Bagaimana Cara Meningkatkannya

Lewat penelitian yang mendalam dari berbagai sudut pandang, ini akan membuat kamu dapat mengetahui apa yang jadi kekuatan serta kelemahan dari setiap keputusan.

Dari sana, kamu bisa memaksimalkan kekuatan dan kesempatan setiap pilihan serta meminimalisasi kelemahan juga ancaman yang dimiliki.

  1. Pareto analysis

Pareto analysis merupakan metode pengambilan keputusan di mana kamu menilai setiap alternatif. Lewat metode ini, kamu bisa mengurutkan alternatif berdasarkan prioritas yang ada.

  1. Metode multivoting

Multivoting adalah metode yang sangat berguna apa lagi kalau ingin dilakukan secara kolaboratif.

Metode tersebut membantu kelompok mempersempit opsi dengan memilih keputusan sesuai kebutuhan setiap individu di dalamnya. 

6. Cost-benefit analysis

Cost-benefit analysis merupakan metode pengambilan keputusan yang bisa dipakai ketika kamu berhadapan dengan pilihan yang punya dampak finansial. Misalnya, untung rugi perusahaan, untung rugi karyawan, biaya produksi, dan sejenisnya.

Metode ini akan membantumu menilai biaya dari setiap opsi mana yang lebih menguntungkan, tapi biaya yang dikeluarkan paling rendah. 

  1. Konsultasi

Cara selanjutnya adalah dengan berkonsultasi. Kamu bisa mengundang orang lain untuk memberikan saran agar lebih mudah mengambil keputusan. Dalam hal ini, kamu dapat menggunakan jasa seperti konsultan atau rekan kerja lain yang lebih paham.

Metode pengambilan keputusan macam ini biasanya memang tidak diwarnai banyak perdebatan, tetapi akan butuh waktu yang lebih lama. Pasalnya, kamu perlu mempertimbangkan berbagai saran yang masuk.

Read More
pengertian holiday stress

‘Holiday Stress’: Memahami Stres yang Datang Menjelang Liburan

Tidak terasa sebentar lagi kita akan berganti tahun, musim liburan menjelang. Biasanya, orang-orang akan senang menyambut hari libur mereka, dan mempersipakan perjalanan liburan tahun baru bersama orang-orang terdekat. Namun, ternyata perasaan senang itu tidak dialami semua orang.

Ada teman saya yang setiap menjelang akhir tahun justru merasa sedih dan kurang semangat. Ternyata, fenomena itu biasa disebut holiday stress.

Holiday stress ternyata sering dialami oleh banyak orang. Perasaan stres atau rasa sedih yang dialami tiap orang akan berbeda, mulai dari ringan sampai depresi berat.

Nah, agar lebih paham tentang hal ini, berikut penjelasan lengkapnya mengenai holiday stress, dan cara tepat untuk mengantisipasinya.

Pengertian Holiday Stress

Holiday stress adalah stres atau perasaan negatif yang yang muncul sekitar akhir tahun, atau menjelang liburan. Menurut Healthline, holiday stress ini bisa menyerang siapa saja, bahkan anak-anak.

Penyebab hal ini biasanya karena ada tekanan atau keharusan untuk berupaya semaksimal mungkin untuk acara liburan nantinya. Karena banyak orang yang memilih akhir tahun untuk menjadi momen untuk berkumpul dengan keluarga atau bersenang-senang.

Baca Juga: Apa itu ‘Post Graduation Blues’ yang Sering Serang ‘Fresh Graduate’

Belum lagi, akhir tahun menjadi waktu yang sibuk buat banyak perusahaan, sehingga tekanan kerja jadi semakin tinggi.

Semua hal-hal tersebut yang berujung pada holiday stress yang harus dihindari.

Meskipun kamu tidak mengalami hal ini, kamu dapat memperhatikan orang yang di sekelilingmu dan membantu mereka kalau memperlihatkan tanda-tandanya.

Berikut ini beberapa tanya yang muncul:

Tanda di atas memang umum dan mungkin dapat berarti hal lain.

Akan tetapi, coba perhatikan kapan tanda-tanda ini muncul dan apakah perilakunya berbeda dari biasanya.

Cara Tepat Mengantisipasi Holiday Stress

Supaya hal ini tidak sampai terjadi, berikut beberapa cara, dikutip dari Verywell Mind, yang bisa kamu lakukan sebelum musim liburan datang.

Hal-hal ini akan membantu kamu merencanakan akhir tahun, menekan stres, dan mengelola keuangan dengan baik.

1. Tentukan budget yang akan kamu keluarkan

Agar kondisi finansialmu tetap aman sehabis liburan, tips menghindari holiday stress yang pertama adalah menentukan budget. Selain itu, penting untuk menghindari emotional spending atau membeli hal yang tidak begitu penting.

Kamu juga perlu ingat kalau tidak wajib untuk memaksakan diri membeli barang mahal sebagai hadiah untuk orang lain. Yang terpenting adalah niat serta rasa tulus yang bisa tersampaikan.

2. Berani untuk menolak

Di akhir tahun, mungkin kamu banyak menerima ajakan dari teman atau keluarga untuk ikut ke berbagai acara.

Kamu boleh saja, kok, menolaknya kalau memang sudah merasa lelah secara mental dan fisik. Kamu dapat memberanikan diri untuk menolak dengan mengatakan tidak secara tegas.

Ini lebih baik dibanding mengikuti semua acara namun kamu jadi merasa stres dan terlalu lelah waktu akhirnya harus kembali bekerja nantinya.

3. Buat rencana

Aktivitas liburan dan akhir tahun dapat menjadi lumayan padat. Oleh karena itu, cara selanjutnya untuk menghindari holiday stress adalah membuat rencana terlebih dahulu.

Baca Juga: 4 Penyebab ‘Mood Swing’ Saat Bekerja dan Cara Mengatasinya

Buatlah daftar aktivitas yang ingin kamu lakukan dengan teman atau keluarga saat liburan nanti. Jangan lupa juga untuk mencatat kira-kira budget yang akan dikeluarkan nantinya.

4. Menentukan skala prioritas

Kalau menjelang akhir tahun pekerjaanmu masih banyak yang perlu diselesaikan, kamu dapat mengatasinya dengan cara menyusun prioritas. Caranya dengan membuat daftar pekerjaan dengan skala prioritas, pekerjaan apa saja yang perlu diselesaikan sebelum liburan dan tuliskan juga deadline dari setiap pekerjaan.

Bila sudah membuat skala prioritas, tapi masih ada pekerjaan yang sebenarnya masih dapat ditunda untuk dikerjakan setelah liburan, jangan ragu untuk meminta izin kepada atasan supaya ia dapat memberikan kelonggaran kepadamu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut setelah libur akhir tahun.

Setelah itu, kamu dapat membereskan pekerjaan yang sudah akan mendekati deadline lebih dahulu. Biarpun kelihatan sederhana, faktanya cara ini sangat efektif untuk menekan stres.

Read More
Badai PHK massal Startup

Badai PHK di Perusahaan ‘Startup’, Bagaimana Menghadapinya?

Makin hari makin sering kita mendengar kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di berbagai perusahaan startup. Bahkan di antara perusahaan tersebut, ada yang sudah punya nama besar, dengan jumlah karyawan tak sedikit. Sebut saja Ruangguru, Meta, Twitter, Shopee, sampai salah satu perusahaan marketplace besar di Indonesia, GoTo.

Tak tanggung-tanggung, jumlah karyawan yang dirumahkan mencapai ribuan orang sekaligus. Kendati dijanjikan diberi pesangon dan sejumlah tunjangan lainnya, tapi kasus PHK massal di GoTo dan perusahaan lain ini patut jadi sorotan.

Biasanya, perusahaan startup seperti GoTo, punya alasan PHK yang mirip-mirip. Mulai dari mengubah strategi usaha, sampai melakukan penghematan karena perusahaan harus bersiap hadapi resesi ekonomi yang diprediksi terjadi tahun depan. Resesi ini sendiri agak ngeri-ngeri sedap, mengingat anggaran kas mereka juga sedang tak cukup baik-baik saja. Laporan keuangan resmi yang dirilis di Meta misalnya menyebutkan, pada kuartal 3 2022, pendapatan Meta ambles sebesar 4 persen year-on-year pada kuartal 3 2022, menjadi US$27,7 miliar, dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$29 miliar.

Aspek Hukum dari Badai PHK Massal Perusahaan Startup

Dikutip dari Hukum Online, Andy William Sinaga, Advokat sekaligus Sekretaris Eksekutif Labor Institute Indonesia bilang, perusahaan harus memerhatikan ketentuan yang jelas terkait perusahaan, termasuk PHK, jam kerja, upah, lembur, dan bonus.

Sayangnya, dalam pengamatan Andy, banyak perusahaan startup yang tidak memberikan perlindungan kerja memadai untuk karyawan. Karena banyak perusahaan startup yang pemiliknya tidak berada di Indonesia dan menjalankan aktivitas kerja secara daring, karyawan cenderung sulit menuntut pertanggungjawaban. Terlebih ketika pemilik usaha melakukan pelanggaran terhadap perlindungan tenaga kerja.

Baca Juga: Apa Itu Startup Bubble dan Mengapa Startup Melakukan PHK Besar-besaran?

Di Indonesia sebenarnya sudah punya regulasi yang mengatur hubungan kerja dan perlindungan tenaga kerja, seperti Undang Undang (UU) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja serta UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Lalu, bagaimana dalam kasus PHK? Apa yang bisa karyawan lakukan? Upaya yang bisa kita lakukan bila terjadi PHK sepihak adalah pekerja bisa mengajukan perjanjian bersama atau menyelesaikan perkara di Pengadilan Hubungan Industrial.

Menurut UU Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, PHK sah waktu perusahaan dan pekerja memang setuju. Pekerja yang memang dirinya tidak terima di PHK secara sepihak, bisa mencoba melakukan dua cara tersebut.

Korban PHK sepihak tanpa ada alasan dalam hal ini memang masih punya kewajiban dan hak yang harus diperjuangkan. Karena itulah, perusahaan mesti paham dan berkomitmen untuk tak semena-mena melakukan PHK.

Tips Mempersiapkan Diri Menghadapi PHK

Mendengar peringatan kalau perusahaan akan melakukan PHK (pemutusan hak kerja) massal, tentu membuat kita sebagai karyawan akan kaget serta stres. Meskipun begitu, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mempersiapkan diri sejak ada desas-desus atau memang pihak perusahaan memberitahukan secara resmi.

Di bawah ini, beberapa persiapan yang bisa kamu coba untuk lakukan.

  1. Mempunyai dana darurat

Persiapan pertama untuk menghadapi badai PHK adalah dengan mempunyai dana darurat. Sebaik apa pun posisi dan kinerja kamu selama ini, ada kemungkinan keuangan perusahaan tiba-tiba terganggu atau malah perusahaan bangkrut, lalu mau tidak mau perusahaan harus melepas banyak karyawannya.

Baca Juga: Apa itu Surat Peringatan Kerja? dan Cara Tepat dalam Menanggapinya

Kalau hal ini terjadi secara tiba-tiba, mencari pekerjaan baru pasti butuh waktu bukan? Di sinilah fungsi dana darurat sebenarnya.

Dengan dana darurat, paling tidak kamu dapat bertahan hidup setidaknya 6 sampai 12 bulan (tergantung tanggungan) tanpa belum adanya pemasukan tetap.

Setelah akhirnya bisa memperoleh pekerjaan baru, usahakan untuk tetap menyisihkan uang dari gaji untuk disimpan sebagai dana darurat, ya.

  1. Mempelajari skill yang relevan dengan bidangmu

Persiapan selanjutnya untuk menghadapi PHK, kamu dapat mempersiapkan diri dengan mempelajari beragam skill yang relevan dengan bidang pekerjaanmu.

Kamu bisa mengikuti kursus dengan sertifikasi. Karena sertifikasi yang kamu sudah kamu miliki nantinya, dapat menjadi nilai tambah saat melamar kerja di tempat baru.

Bisa saja kan, saat melamar kerja ada banyak pesaing dengan pengalaman kerja yang sama denganmu, namun kamu jadi lebih unggul di mata perusahaan, karena mempunyai sertifikasi lebih.

  1. Tetap bersikap positif

Meskipun kamu sudah mengetahui kalau akan ada PHK, kamu tetap harus menghadapinya, dengan bersikap positif di kantor. Kamu tetap harus membereskan setiap pekerjaanmu, dan sebaiknya jangan sampai menjelekkan perusahaan atau atasan kamu di kantor. 

  1. Memperbarui CV dan portofolio

Dikutip dari Forbes, kamu perlu untuk terus memperbarui CV dan portofolio. Mengapa begitu? Ini dilakukan agar kamu bisa sat set sat set menemukan peluang kerja baru jika terjadi PHK sepihak dan mendadak.

Baca Juga: Balada Budak Korporat dan Solusi Lawas Jadi PNS

  1. Membuat catatan keuangan pribadi

Setelah perusahaan sudah mengumumkan kamu termasuk salah satu pekerja yang terkena PHK, makan penting untuk membuat catatan keuangan pribadi

Kamu juga harus mengurangi pengeluaran yang dirasa kurang penting agar dapat fokus pada kebutuhan primer.

Kamu pun dapat mencari tahu mengenai pesangon PHK yang seharusnya perusahaan berikan.

      6. Merefleksi diri

Persiapan terakhir yang dapat kamu lakukan untuk menghadapi badai PHK adalah dengan merefleksikan diri. Memang, kamu harus fokus dalam mencari pekerjaan lagi. Namun, waktu ini dapat juga kamu manfaatkan untuk mencari tahu apa yang apa yang sebenarnya menjadi tujuan kamu.

Setelah lama berkarier, mungkin kamu sadar kalau mau mencoba bekerja freelance sambil membuat usaha sendiri? Intinya, pergunakan waktu ini untuk lebih mengenali dirimu lebih baik lagi.

Read More
apa itu career switch

Simak Hal Ini Sebelum Putuskan ‘Career Switch’

Saya pernah ada di fase sangat membenci pekerjaan saya. Jenuh dengan rutinitas yang sama di kantor, akhirnya memicu saya untuk berganti posisi kerja (career switch). Pernahkah kamu merasakannya juga?

Career switch artinya pindah posisi pekerjaan serta jenjang karier. Contohnya, saya berganti karier dari yang sebelumnya tiga tahun bekerja sebagai sales marketing lalu menjajal profesi di tempat lain. Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa bosan sekaligus menantang diri untuk belajar hal baru.

Dikutip dari CNBC, ternyata banyak pekerja di Amerika yang melakukan career switch saat pandemi. Ini didorong oleh maraknya pemutusan hubungan kerja, sehingga mereka berpikir untuk mengubah arah kemudi.

Survei yang dilakukan Harris Poll mendapati dari 903 pekerja, separuhnya ingin melakukan perubahan karier.

Mungkin kamu juga berpikir untuk berpindah karier dan bekerja di bidang yang berbeda dengan pekerjaan yang sekarang kamu geluti. Jika iya, sebaiknya kamu perlu mempelajari seluk beluk career switch lebih dulu.

Apa itu Career Switch?

Menurut The Guardian, career switch adalah tindakan seseorang untuk mencapai posisi pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan lingkup posisi sekarang.

Baca Juga: 7 Pertimbangan Sebelum Memutuskan resign untuk Mulai Bisnis

Career switch tak berarti harus pindah dari perusahaan saat ini. Bisa saja seorang karyawan ingin pindah dari divisinya kini ke divisi lain dalam perusahaan yang sama. Contohnya, karyawan dari divisi finance ingin pindah ke pemasaran di perusahaan yang sama.

Career switch mungkin dapat menyebabkan penurunan posisi bahkan gaji. Pasalnya, seseorang harus belajar lagi sistem kerja dan keterampilan baru, atau dianggap belum ada pengalaman di posisi teranyarnya.

Meski begitu, menurut Forbes, hal ini dapat kamu cegah dengan mengikuti kursus atau kelas online.

Penyebab Seseorang Memutuskan untuk Berpindah Karier

Alasan terbesar seseorang memutuskan untuk career switch adalah merasa jenuh dengan pekerjaannya sekarang. Namun, ada beberapa alasan lain seseorang akhirnya memutuskan untuk mengubah kariernya.

  1. Mencari work-life balance

Karena pandemi, banyak perusahaan yang akhirnya memilih untuk work from home, yang membuat para pekerja merasa waktu kerjanya terasa fleksibel.

Baca Juga: Habis WFH Terbit ‘Workcation’, Ini Fakta-fakta yang Perlu Kamu Tahu

Sampai sekarang ini, sistem WFH digemari karena pekerja jadi lebih fleksibel dalam menyeimbangkan waktu kerja dan kehidupan pribadinya.

Karena itu, banyak pekerja yang akhirnya memutuskan untuk berpindah karier karena merasa ada posisi lain yang bisa memberikan work-life balance lebih baik.

  1. Merasa tidak cocok dengan budaya perusahaan sekarang

Merasa tidak cocok dengan budaya perusahaan juga menjadi alasan utama mengapa karyawan memutuskan untuk career switch. Faktor internal yang biasa dipermasalahkan karyawan adalah lingkungan kerja toksik.

Contoh lingkungan kerja toksik, yakni rekan kerja yang suka bergosip dan drama, hingga membuat kamu terganggu saat bekerja.

  1. Kepuasan kerja

Selain dua alasan di atas, kepuasan kerja juga dapat menjadi alasan kuat untuk bertukar karier dan posisi kerja.

Kepuasan kerja tentu diidamkan karyawan yang memang sudah bekerja dengan keras dan berdedikasi cukup lama di dalam perusahaan. Mereka ingin memperoleh apresiasi yang setimpal karena hasil kerjanya selama ini.

Namun, ketika sudah menunggu lama dan perusahaan tampak tidak peduli, mereka mungkin merasa jadi tidak diapresiasi. Jika sudah begini, kemungkinan ia akan memutuskan untuk keluar, dan pindah ke perusahaan lain yang bisa memberi kesempatan lebih besar.

Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Career Switch

Pindah dari suatu bidang ke bidang yang lainnya tentu bukan permasalahan yang gampang. Perlu keinginan belajar dari awal dan kemungkinan turun jabatan. Jika memang kamu sudah yakin melakukannya, berikut persiapan penting yang mesti kamu perhatikan.

  1. Evaluasi diri sendiri

Kalau kamu memang sudah berniat untuk berganti karier dan ingin mencoba hal baru, langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah dengan evaluasi diri.

Baca Juga: 8 Cara Sederhana Memberikan Motivasi untuk Rekan Kerja

Kamu perlu mengevaluasi diri dari beragam aspek. Salah satunya melihat kembali kemampuan dan pengalaman yang sudah dimiliki sekarang. Kamu juga perlu memikirkan jenis dan sistem pekerjaan yang memang kamu inginkan.

  1. Mencari peluang pekerjaan yang diinginkan

Kalau kamu sudah punya alasan yang kuat untuk pindah karier, hal yang bisa kamu lakukan selanjutnya adalah mencari peluang kerja yang dapat menunjang tujuanmu ke depannya.

Hal penting yang perlu kamu pastikan juga adalah apakah keterampilan dan pengalamanmu sekarang ini dapat digunakan untuk melamar pekerjaan yang memang kamu minati itu.

Bila pertanyaan tersebut sudah terjawab, barulah kamu dapat membuat rencana career switch.

  1. Susun rencana career switch

Supaya persiapan career switch-mu bisa berjalan dengan lancar, kamu dapat membuat tahapan yang harus dilalui dan dilakukan dalam sebuah action plan.

Salah satu hal yang penting kamu sertakan dalam rencana ini adalah dengan menyiapkan dokumen lamaran, seperti CV serta portofolio.

Mungkin kamu juga perlu untuk belajar skill baru, baik otodidak atau dibantu mentor.

Read More
arti kata fear mongering yang viral di twitter

Arti Kata ‘Fear Mongering’ yang Viral, Kenapa Pekerja Harus Tahu

Belum lama ini istilah fear mongering viral di Twitter. Frasa ini dipakai saat orang-orang membicarakan isu ancaman resesi global di mana ekonomi dunia bakal tertatih-tatih di 2023. 

Supaya masyarakat bersiap bila terjadi krisis ekonomi, beberapa influencer finansial berusaha memberikan edukasi. Isinya tak jauh-jauh dari apa saja yang bisa kita persiapkan untuk menghadapinya.

Namun, sebagian lainnya justru berpendapat kalau ancaman resesi di 2023 tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, kehebohan yang berlebihan ini cuma membuat rasa takut berlebihan, persis seperti tujuan fear mongering.

Jadi, sebenarnya apa itu fear mongering dan apakah dampaknya selalu negatif?

Pengertian Istilah Fear Mongering

Dikutip dari Kompas, fear mongering adalah tindakan yang dilakukan hanya untuk membuat orang atau sekelompok orang merasa takut. Sementara kita tahu, takut yang berlebih akan membuat kesehatan mental menjadi terganggu.

Baca juga: Dian Eka Purnama Sari: Perempuan Pengusaha yang Lawan Stereotip

Seseorang yang akhirnya terpengaruh, bakal memakai segala kekuatannya supaya terhindar dari bahaya yang disebarkan dan akhirnya mengabaikan ancaman lainnya. Contohnya dapat kita lihat pada isu resesi sekarang ini.

Banyak orang yang akhirnya menahan untuk mengeluarkan uangnya karena takut tidak bisa bertahan dengan krisis ekonomi yang akan datang. Tanpa disadari, hal ini justru bisa membuat roda perekonomian terhenti.

Akibatnya, banyak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tidak dapat bertahan karena daya beli masyarakat berkurang.

Dampak Positif Fear Mongering

Kita sebagai masyarakat, perlu menyadari dampak positif dan negatif dari fear mongering, supaya dapat menapis dampak negatifnya dan memaksimalkan efek positifnya saja.

Berikut ini beberapa dampak positif dari fear mongering yang perlu diketahui, terutama dari kelas pekerja.

1. Mengubah perilaku kurang baik

Dampak positif yang pertama adalah mampu mengubah perilaku kurang baik yang selama ini susah dihilangkan. Orang-orang yang tadinya mempunyai gaya hidup konsumtif atau impulsive buying, sekarang jadi bisa menahan beli barang yang kurang diperlukan, karena ada dorongan untuk menabung.

Mereka jadi merasa khawatir kalau sampai krisis benar-benar terjadi, dan mereka tidak punya aset untuk bertahan.

Baca Juga: 4 Hal yang Tidak Kita Bicarakan saat Membicarakan Penyakit Mental

2. Menjadi lebih waspada

Karena banyak berita buruk, sebagai manusia kita pasti ingin dapat terhindar dari bahaya yang ada. Di lain sisi, kampanye menjual ketakutan ini efektif untuk menaikan kewaspadaan kita dibanding menggunakan pesan imbauan biasa.

Contohnya dapat dilihat pada pandemi Covid-19. Meskipun ada saja yang melanggar melanggar protokol kesehatan, bahaya itu terus disebarkan oleh media sukses. Sehingga, ini membuat masyarakat konsisten menjaga protokol kesehatan.

3. Menaikkan kesadaran

Memang tidak semua orang di masyarakat peduli dengan isu besar yang ada sekarang ini, padahal dampaknya dapat mempengaruhi kehidupan mereka secara langsung.

Ini termasuk isu resesi 2023. Kendati dianggap menimbulkan ketakutan yang tak perlu, keramaian mengenai krisis global di 2023 berhasil mencuri perhatian banyak orang. Tidak terkecuali masyarakat yang mungkin tadinya tidak begitu acuh dengan berita ekonomi.

Hasilnya, banyak orang yang mencari tahu apa itu resesi, strategi terbaik apa yang bisa dilakukan, serta belajar mengenai investasi.

Dampak Negatif Fear Mongering

Tidak cuma memberikan dampak positif, berikut ini beberapa dampak negatif dari fear mongering.

1. Percaya dengan berita hoaks

Dikutip dari Psychology Today, rasa takut dan gelisah dapat membuat kita berpikir berkali-kali mengenai suatu informasi.

Akan tetapi, bila dalam proses tersebut kita sedang merasa takut, kita akan cenderung mencari informasi yang mendukung kepercayaan kalau berita buruk tersebut memang terjadi.

2. Membuat kita jadi tidak rasional

Ada perbedaan antara waspada dan tidak rasional. Waktu pandemi, kewaspadaan kamu terlihat saat memutuskan untuk mengurangi aktivitas sosial, dan mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan mencuci tangan.

Bukan malah jadi takut berlebihan dengan melakukan panic buying, atau bahkan mengucilkan orang-orang terkena Covid-19.

Baca Juga: Kesehatan Mental Pekerja Rentan Selama Pandemi, Ini yang Bisa Dilakukan Perusahaan

Keputusan yang tidak rasional ini disebabkan oleh rasa takut berlebihan akibat fear mongering. Jadi, saat kamu merasa takut, segera jernihkan pikiranmu dan coba untuk menyaring informasi supaya tetap bisa berpikir rasional.

3. Mempengaruhi kesehatan mental dan fisik

Rasa takut yang terus menerus dapat membuat stres dan berpengaruh pada kekebalan tubuh. Imun tubuh yang melemah akan membuat kita menjadi rentan akan berbagai gangguan kesehatan fisik dan juga mental.

Pikiran dan hati yang bahagia merupakan kunci untuk kesehatan kita. Ketika kamu merasa ketakutan, sikap optimis dalam diri dapat berubah menjadi pesimis. Hal inilah yang akhirnya bisa menurunkan semangat kamu.

Intinya, fear mongering adalah teknik manipulasi yang bisa memberikan dampak positif dan negatif. Semoga penjelasan di atas bisa membuatmu jadi jauh lebih bijak dalam menyikapi segala hal, termasuk ancaman krisis global.

Terjadi atau tidak, belajar mengatur uang merupakan hal penting untuk dipelajari.

Read More