Enggak Melulu Buruk, ‘Overthinking’ Kerjaan Punya Segudang Manfaat

manfaat overthinking

Overthinking adalah keadaan di mana seseorang cenderung merasakan kecemasan karena berpikir secara berlebihan. Biasanya itu dipicu dari berbagai kejadian tak mengenakkan di masa lalu, kesalahan yang masih kita sesali hingga hari ini, sampai ketakutan akan risiko gagal.

Kebanyakan orang relatif menganggap overthinking sebagai hal negatif. Padahal sebenarnya, kondisi ini punya berbagai manfaat secara fisik dan mental. 

Pengertian Overthinking

Dikutip dari Forbes.com, overthinking, problem solving, dan refleksi diri merupakan hal yang sangat berbeda. Dibanding problem solving dan refleksi diri, overthinking lebih bersifat lebih umum, yaitu memikirkan tentang segalanya dalam satu waktu.

Baca Juga: 8 Tips Cara Membuat CV yang Menarik di Mata Perekrut

Hal ini membuat kamu susah tidur pun cenderung merasakan cemas. Namun di sisi lain, sering overthinking berarti punya modal baik karena otak terbiasa berpikir kritis dan menampung semua kemungkinan.

Nah, kebiasaan overthinking tersebut harus kamu arahkan menjadi tindakan problem solving dan refleksi diri. Sehingga, overthinking yang kamu lakukan sebelum tidur dapat bermanfaat buat diri kamu.

Manfaat Overthinking yang Perlu Kamu Tahu

  1. Membuat kamu lebih kreatif

Dikutip dari Today.com, menurut Adam Perkins, Dosen Neurobiologi di King’s College London, orang-orang yang suka berpikir berlebihan atau overthinking umumnya akan lebih kreatif.

Overthinking menaikkan kemampuan seseorang dalam menemukan makna dari segala kejadian. Karena itulah mereka biasanya berimajinasi lebih baik. Salah satu manfaat overthinking satu ini adalah membuat seseorang bisa melahirkan karya original.

  1. Menyiapkan rencana dengan baik

Manfaat overthinking ini berarti orang-orang yang sering demikian selalu siap untuk hadapi situasi apapun berkat kebiasaannya memikirkan begitu banyak hal.

Bahkan, enggak jarang seorang overthinker bisa mendapatkan solusi dari permasalahan dengan cepat dibanding orang lain. Pasalnya, mereka sudah mempunyai rencana yang tepat untuk menghadapi segala hal.

  1. Membuat keputusan tepat

Overthinking membuat seseorang jadi takut kalau sampai ia melakukan kesalahan. Kebiasaan ini membuat overthinker selalu menimbang ulang berkali-kali yang ia pikirkan dalam kepalanya.

Baca Juga: Tidak Bekerja sampai Bukan Pemimpin, 4 Miskonsepsi Kodrat Perempuan

Memang hal ini terdengar seperti orang yang plin-plan. Akan tetapi, kondisi itu malah bisa menghindarinya dari kesalahan dalam menentukan pilihan.

Seorang overthinker yang sudah berpikir berulang kali bakal menimbang dampak negatif dan positif, sebelum akhirnya yakin dan memutuskan.

Sebaliknya, orang-orang yang terlalu cepat menentukan sesuatu malah lebih sering menyesal dibanding seorang overthinker.

  1. Selalu ingin sempurna

Orang yang overthinking selalu memikirkan tentang harinya.

Biarpun waktu kerja sudah selesai, seorang overthinker umumnya akan mengingat-ingat lagi seharian, apa saja yang sudah dilakukan. Ia juga memikirkan kira-kira apa yang bisa diperbaiki esok harinya.

Orang yang sering overthinking termasuk orang yang perfeksionis. Dengan begitu, mereka ingin semuanya bisa terlaksana dengan baik, sehingga tidak ada penyesalan nantinya.

Oleh karena itu, manfaat dari overthinking lainnya adalah sifat yang selalu ingin sempurna. Pasalnya, seseorang yang sering overthinking ingin memastikan hasil kerjanya bisa sebaik mungkin dan tidak ada kesalahan sedikitpun.

Bisa jadi, seorang overthinker lebih disenangi atasan dibanding karyawan yang lain.

  1. Melatih kemampuan observasi

Manfaat lainnya, seorang overthinker termasuk seorang observator atau pemerhati yang baik. Karena sering overthinking, mereka jadi lebih terbiasa memperhatikan hal-hal kecil dari sekitarnya.

Baca Juga: Dear ‘Fresh Graduate’, Siapkan Hal Ini untuk Masuk ke Dunia Kerja

Overthinker lebih tanggap dan cepat untuk melihat situasi dibanding orang yang cenderung santai dan tidak terlalu banyak berpikir. Lantaran termasuk orang yang teliti, overthinker dapat sangat pas bekerja sebagai peneliti,auditor, dokter, dan masih banyak yang lain.

  1. Menjaga relasi lebih baik

Karena punya kemampuan observasi, seorang overthinker dapat jadi teman atau rekan kerja yang dapat diandalkan.

Kebiasaan overthinking membuat mereka jadi sangat sensitif terhadap perasaan teman atau rekan kerja karena tidak ingin mengecewakan mereka.

Baca Juga: Dipromosikan, Bagaimana Menjaga Relasi dengan Rekan Kerja?

Tidak cuma itu, overthinking sangat bermanfaat saat dihadapkan pada masalah. Mereka akan menghabiskan waktu guna memikirkan solusi yang tepat dan berusaha tenang dalam menghadapinya.

  1. Gampang untuk introspeksi diri

Menurut verywellmind.com, sisi positif dari overthinking yang jarang disadari adalah membuat kamu jadi gampang untuk introspeksi diri. Kebiasaan overthinking akan membuatmu mudah mendapati kesalahan pada diri sendiri.

Dengan mengetahui lebih awal, maka kamu dapat melakukan introspeksi diri jadi dapat belajar dari kesalahan di masa lalu dan membenahi kekurangan yang ada. Tentunya setelah ini kamu dapat jadi pribadi dengan versi yang lebih baik dari sebelumnya.