Dipromosikan, Bagaimana Menjaga Relasi dengan Rekan Kerja?

Bagi sebagian orang, menerima promosi untuk jabatan baru menjadi kemajuan karier yang patut dibanggakan. Namun, situasi akan berbeda apabila pencapaian itu menyebabkan kehilangan rekan kerja, seperti dialami Founder dan CEO dari The Tolan Group, Tim Tolan.

Kepada Wall Street Journal (WSJ) ia menceritakan, setelah menjabat sebagai wakil presiden perusahaan yang memantau pekerjaan mantan rekan kerjanya, Tolan sering menyaksikan mereka pergi makan siang bersama. Perlakuan mereka berubah setiap dirinya masuk ke ruangan kerja.

“Begitu saya menghampiri, mereka langsung diam,” tuturnya.

Berdasarkan penelitian Narratives of Workplace Friendship Deterioration (2004) oleh Patricia Sias dkk., peneliti dari University of Arizona, AS, promosi jabatan adalah salah satu faktor utama yang memperburuk pertemanan di lingkungan kerja. Mereka jadi menjauh dan relasi dengan rekan kerja tak lagi sama seperti dulu.

Mengutip WSJ, ini merupakan tantangan yang membutuhkan keseimbangan dalam mempertahankan hubungan dengan teman-teman lama, menjalin pertemanan baru, sekaligus mengeksplorasi aspek lainnya dalam posisi tersebut.

Baca Juga: Benarkah Kita Dilarang Berteman Dekat dengan Orang Kantor?

Karenanya, kami merangkum empat hal yang dapat dilakukan agar pertemanan di lingkungan kerja dapat dipertahankan, ketika kamu menerima promosi jabatan.

1. Atur Emosi dan Terima Perubahan Relasi Rekan Kerja

Kemungkinan terjadinya perubahan relasi merupakan hal utama yang membebani pikiran, ketika terpilih menduduki jabatan baru di saat kolega lain juga berupaya mendapatkannya. Tentunya ini bukan perkara mudah, dan seandainya hubungan dapat diperbaiki, akan membutuhkan usaha dan waktu.

Namun,yang sebaiknya pertama kali dilakukan justru mengembalikan keseimbangan emosional dalam diri sendiri. Melansir Harvard Business Review, dalam situasi penuh tekanan, seseorang cenderung merasa cemas hingga terdampak pada cara berpikirnya.

Karena itu, peringatkan diri sendiri, kamu memiliki kemampuan dan layak menerima promosi tersebut. Dan ini hanya satu dari sekian loncatan karier yang akan dilalui, sehingga terdapat kemungkinan peristiwa serupa terjadi kembali.

Kemudian, persiapkan diri untuk menjelaskan kepada teman-teman, mengapa kamu menerima tawaran posisi tersebut.

2. Komunikasikan Ketidaknyamanan

Kecanggungan atau merasa tidak nyaman dalam hubungan pertemanan umumnya dialami ketika salah satu pihak dipromosikan untuk jabatan baru. Namun, saling mengetahui perasaan satu sama lain perlu dibicarakan untuk menghindari kerusakan hubungan. Lewat obrolan tersebut, sampaikan kamu tidak ingin situasi di lingkungan kerja ataupun perbedaan kedudukan, memengaruhi kualitas pertemanan.

Selain itu, mengutamakan perasaan rekan kerja dibandingkan promosi yang diterima merupakan hal yang perlu menjadi pusat perhatian untuk sementara waktu, meskipun sebenarnya memperoleh jabatan baru bukan suatu kesalahan.

Baca Juga: Pelajaran dari ‘Buffy the Vampire Slayer’ Soal Lingkungan Kerja Toksik

Kamu dapat bersikap empati, mengakui perasaannya, dan menanyakan bagaimana situasi ini memengaruhinya. Bahkan menurut Sias, perilaku ini menunjukkan rasa hormat terhadap mereka. Yang perlu diingat, hindari bersikap defensif jika responsnya menunjukkan kecemburuan.

“Validasi perasaannya, respons dengan kata-kata yang membuat mereka merasa didengarkan,” ujar Melody Wilding, pelatih eksekutif dan pekerja sosial bersertifikat, dikutip HuffPost. Namun, bukan berarti perasaan mereka menjadi tanggung jawab kamu.

Pun dengan memperbaiki relasi dan memiliki hubungan sosial yang positif di lingkungan kerja, akan membuat seseorang lebih bahagia dan terlibat di dalam pekerjaannya.

3. Diskusikan Tujuan Kariernya

Meskipun tampak sulit diterima, peranmu sebagai atasan justru dapat membantu mereka menyusun tujuan kariernya. Bukan dengan memberikan perlakuan khusus, melainkan memanfaatkan akses yang dimiliki untuk mengembangkan pekerja secara umum sebagai sumber daya.

Misalnya mengusung pelatihan, memberikan penugasan, menyampaikan insight dan feedback untuk meningkatkan kinerja, hingga mendengarkan aspirasi untuk mencapai tujuan perusahaan dan mereka sebagai individu.

Baca Juga: 10 Hal yang Tidak Boleh Kamu Katakan Terhadap Rekan Kerja di Kantor

Melansir CNBC, melalui beberapa kegiatan tersebut, mereka dapat menyalurkan energinya untuk aktivitas yang produktif, dibandingkan fokus memikirkan perasaannya. Kemudian, tunjukkan dukunganmu terhadap kariernya melalui tindakan.

4. Atur Batasan pada Pertemanan Relasi Rekan Kerja

Kenaikan jabatan bisa menimbulkan asumsi di antara pekerja lainnya, bahwa ada privilese yang dimiliki teman dekatmu. Misalnya bernegosiasi shift kantor, atau berbagi informasi konfidensial yang seharusnya tidak diketahui, lewat kebiasaan lama seperti makan siang bersama dan mengobrol di pantry.

Untuk menghindari prasangka demikian, Jessica Methot, seorang peneliti manajemen sumber daya manusia di Rutgers University, AS, menyarankan agar peran rekan kerja dilihat secara objektif.

Tujuannya, menempatkan interaksi personal supaya tidak menimbulkan persepsi “anak emas” dalam hubungan tersebut. Pun di sisi lain, sosok teman dekat ini perlu memahami, kedekatannya dengan kolega yang menjadi atasannya bukan berarti mereka pantas meminta perlakuan khusus.

Maka itu, kebiasaan lama seperti makan siang bersama dan mengobrol di pantry sebaiknya dihentikan. Tentunya lewat sebuah diskusi agar tidak terjadi kesalahpahaman, dan profesionalitas pun terbentuk dalam lingkup ruang kerja.