Di dunia keuangan, bagaimana kondisi kesenjangan gendernya? Apakah hal ini juga berpengaruh dalam pengalaman Ibu menjadi pemimpin?
Selama ini saya bekerja di perusahaan-perusahaan yang, lagi-lagi, beruntungnya, merangkul keberagaman dan inklusif. Tapi secara umum, kalau bicara kesenjangan gender di industri keuangan, tantangannya serupa dengan di industri lain. Memang perempuan dan laki-laki start-nya sama, tapi makin ke atas, perempuan makin sedikit jumlahnya, sampai sekarang.
Baca Juga: Tantangan Perempuan dalam Sektor Bisnis dan Pemerintahan
Mungkin juga ini karena ada perempuan-perempuan di perusahaan keuangan yang terintimidasi oleh “cerita-cerita horor” tentang orang-orang yang harus mengorbankan work-life balance–nya untuk mengejar karier. Ada juga persepsi bahwa women have to be ruthlessly competitive untuk mengejar promosi atau kesempatan-kesempatan. Tapi sebetulnya kan enggak mesti begitu untuk bisa sampai di posisi puncak.
Sebenarnya banyak ruang bagi perempuan di sektor keuangan, terlepas dari “cerita-cerita horor” miskonsepsi dan mispersepsi. You can stand out, perempuan tetap bisa tampil dan berprestasi di industri yang didominasi oleh laki-laki dengan menjadi percaya diri dan mengandalkan pengetahuan serta kemampuan kita. Itu sudah dibuktikan oleh banyak perempuan di Indonesia, meskipun gender parity, gender inequality, dan gender bias itu masih ada.