Risa E. Rustam: Pemimpin Perempuan Perlu untuk Atasi Kesenjangan Gender di Tempat Kerja

kepemimpinan perempuan

Sebagai pemimpin perempuan, menurut ibu apa dampak atau pengaruhnya perempuan dalam jajaran direksi atau posisi strategis terhadap performa perusahaan? 

Sebuah studi tahun 2018 menyimpulkan bahwa perusahaan dengan kepemimpinan perempuan di level CEO sering kali perform better on the stock market dibandingkan yang dipimpin oleh laki-laki. Dan studi ini juga menemukan bahwa gender diversity di board room itu meningkatkan keuntungan secara finansial. 

Di samping itu, pada zaman sekarang, organisasi-organisasi yang dipimpin oleh tim yang inklusif cenderung membuat keputusan-keputusan yang lebih efektif dan hasilnya juga lebih baik. 

Nah, kalau bicara soal kualitas-kualitas yang dibutuhkan untuk memimpin, ada beberapa hal penting, seperti kemampuan untuk berkolaborasi, caring, empathize, berkomunikasi dengan baik. Kualitas-kualitas ini sifatnya feminin. Ini sangat membantu dalam membangun masa depan yang lebih sustainable. 

Untuk mewujudkan lebih banyak lagi kepemimpinan perempuan, perusahaan punya peran besar untuk mempromosikan ini. Dari perspektif Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia, menurut Ibu kebijakan apa yang bisa dipakai untuk mendukung karier perempuan sampai ia bisa jadi pemimpin?

Yang jelas, it has to start from equality, dan mengedepankan keberagaman serta inklusi. Perusahaan perlu memastikan bahwa semua karyawan, baik laki-laki maupun perempuan, diperlakukan secara fair serta diberikan akses yang sama terhadap kesempatan-kesempatan.

Sebagai pemimpin, kita harus menciptakan lingkungan di mana semua individu diakui secara setara dan diberikan reward sesuai kontribusi serta prestasinya masing-masing. 

Perusahaan juga perlu membuat kebijakan atau fasilitas pendukung bagi karyawan perempuan. Di bursa, kami menyediakan daycare untuk anak-anak balita karyawan menjelang dan setelah Lebaran saat kerja di kantor. Kita tahu pada momen itu, anak-anak di rumah enggak ada yang mengawasi karena ART biasanya pulang kampung, jadi kami menyediakan daycare untuk karyawan-karyawan perempuan yang punya balita supaya mereka bisa bekerja dengan tenang. 

Kami juga punya yang namanya employee assistance program, yang merupakan program konseling dengan psikolog, yang tidak hanya bisa diakses karyawan perempuan, tapi juga laki-laki. Mereka bisa konseling buat macam-macam isu, entah KDRT, pengendalian stres, marital problems, isu apa pun karena kadang-kadang, enggak bisa semuanya diceritakan ke sahabat atau keluarga. Penting untuk bisa mengeluarkan beban pikiran dan bicara dengan seorang profesional sehingga kerahasiaannya terjaga.