Untuk teman-teman di kota besar, mereka mungkin jauh dari isu hutan atau lingkungan karena sekitarnya adalah hutan beton. Apa yang bisa mereka lakukan untuk merawat lingkungan?
Sebenarnya sangat sederhana yang bisa dilakukan teman-teman kota besar. Mulai jaringan dengan para petani, membeli langsung barang-barang mereka. Hal-hal yang kecil sangat mudah bisa dilakukan bersama-sama, seperti menanam di lahan-lahan terlantar walaupun sedikit. Bisa juga dengan menanam di pot-pot ramah lingkungan, banyak sekali contohnya.
Di Mampang Prapatan, banyak sekali kampung-kampung yang sangat hijau, yang dipenuhi bunga-bunga, dan tanaman itu sangat sederhana. Lalu bisa juga berusaha tidak menggunakan AC, tidak banyak menggunakan kipas angin. Ini juga dapat dilakukan oleh teman-teman di daerah perkotaan.
Perlahan-lahan harus ada perubahan gaya hidup juga ya, Kak?
Iya, apalagi di musim pandemi ini, gerakan menanam menjadi massif dilakukan di kota-kota besar.
Ada lagi pesan yang ingin Kak Nissa sampaikan terkait pelestarian lingkungan?
Yang harus kita sekarang adalah mengatasi kebiasaan-kebiasaan kecil yang merusak lingkungan. Membuang sampah pada tempatnya, menanam apa pun itu, akan membawa keberkahan bagi kita. Percayalah, jika kita menanam tanaman, apa pun itu jenisnya, kita telah memberikan oksigen pada semua makhluk hidup, kepada manusia, pada lingkungan.
Kita berharap dengan menanam, tanaman bukan hanya sekadar memberikan [kita dan makhluk hidup lainnya] oksigen, tetapi [tanaman ini] juga dapat menyelamatkan lingkungan dari banjir, dari longsor. Itu yang penting untuk melestarikan lingkungan