Tahun ini kita sudah memasuki tahun kedua hidup dalam kondisi pandemi. Masih banyak kantor yang melakukan kerja jarak jauh atau work from home (WFH) dan sebagian juga sudah ada yang kembali melakukan aktivitas work from office, mudah-mudahan dengan protokol kesehatan yang ketat. Sepertinya kita tidak bisa memungkiri bahwa dunia ini enggak bakal kembali lagi seperti tahun 2019, ini fakta yang masih sulit banget kita hadapi.
Di awal pandemi tahun lalu kita memang masih sangat sulit untuk beradaptasi dengan gaya hidup baru kita, harus terjebak di rumah, tidak bisa traveling ketika liburan, tidak bisa nongkrong bareng teman-teman dan lain sebagainya. Sebagian dari kita bahkan mungkin mengalami cabin fever dan membuat kesehatan mental kita menurun dan membuat jenuh bekerja akibat terlalu lama tidak keluar rumah.
Apa itu Work Life Balance
Jadi, apa itu work life balance? secara singkat work life balance merupakan sebuah kondisi di mana individu memprioritaskan tuntutan karier dan tuntutan kehidupan pribadinya secara setara. Memang sekilas seperti mustahil dilakukan tetapi, sangat penting bagi kita untuk menjaga agar kita tidak berlebihan dalam bekerja dan berakhir sakit-sakitan.
Baca Juga: Tips Usaha Sendiri dari Pebisnis Perempuan Sukses Cynthia Tenggara
Bagi seorang fresh graduate yang belum memiliki pengalaman bekerja, penting bagi kamu untuk mulai membaca bagaimana kondisi kerja industri yang akan kamu masuki serta bagaimana untuk tetap sehat jasmani dan mental saat bekerja.
Kamu Perlu Mengatur Ekspektasi Kamu
Bagi beberapa orang kerja secara remot ini surga banget, tetapi bagi sebagian orang bekerja remot malah membuat mereka tertekan dan malah tidak se-produktif sebelum pandemi.
Saya pernah berada di kondisi tersebut dan hal ini membuat saya merasa sangat bersalah dan bersedih. Akan tetapi, saya kembali mengingat bahwa saat ini kondisinya berbeda, dan saya perlu mengatur ekspektasi saya serta memaafkan diri saya.
Untuk kamu yang baru memasuki dunia kerja pasti akan berbeda pengalamannya. Maka dari itu ada baiknya kamu pun juga mengatur pencapaianmu. Setiap hari kamu juga perlu membuat to do list agar kamu bisa melihat apa saja yang akan dan sudah kamu kerjakan hari itu.
Jika Kamu Bekerja dari Rumah Buatlah Tempat Khusus untuk Bekerja
Nah, bagi kamu yang baru saja masuk ke Nia kerja dan harus bekerja dari rumah, kamu perlu banget memperhatikan hal ini. Sebaiknya, kamu buat sudut khusus untuk bekerja agar kamu bisa memisahkan antara waktu bekerja dan waktu untuk berisitrahat. Jika kamu masih tinggal dengan orang tuamua, pastikan bahwa orang rumah tahu bahwa sudut tersebut tempat kamu bekerja.
Baca Juga: 12 Cara Hilangkan Jenuh dalam Bekerja Agar Tetap Produktif
Ciptakan Penanda Kapan Kamu Mulai Bekerja dan Berhenti Bekerja
Karena bekerja dari rumah, terkadang kita enggak sadar setelah bangun tidur kita langsung cek whatsapp kantor lalu buru-buru buka laptop. Ini enggak baik loh, sebab kita jadi merasa kalau kita itu non-stop bekerja tanpa ada istirahat sama sekali.
Kamu perlu memastikan untuk membuat jeda-jeda tersebut, usahakan jika istirahat makan siang, tinggalkan saja ponsel-mu dan makanlah dengan khidmat. Jangan juga makan siang di depan laptop, tentunya jadi enggak nikmat. Memiliki jeda 10-15 menit dari pekerjaan dapat membuat kamu merasa refreshed dan siap untuk kembali produktif.
Ciptakan Rutinitas Baru Supaya Terbentuknya Work Life Balance
Membuat rutinitas baru dan menjadwalkan apa saja yang akan kamu lakukan dalam sehari itu, bisa angket loh membantu kamu dalam bekerja. Dengan kedua hal ini kita merasa punya kontrol dalam hidup kita dan tidak hilang arah ketika bekerja. Tetapi yang perlu kamu ingat adalah buatlah jadwalmu dengan sedikit fleksibilitas.
Ciptakan Work Life Balance dengan Berbaik Hati pada Diri Anda
Bagi kamu yang masih fresh graduate mungkin kondisi kerja seperti ini merupakan hal yang tidak pernah kamu bayangkan. Kamu merasa dengan bekerja di rumah malah membuatmu bekerja terus menerus dan tidak ada rekan kerja yang bisa kamu ajak ngobrol. Hal ini membuat kesehatan mentalmu menurun bahkan mengalami burnout.
Baca Juga: Mahalnya Biaya Ibu Bekerja, Sebagian Putuskan ‘Resign’
Jika kamu merasa seperti ini, kamu perlu menyadari bahwa penting untuk kamu memantau emosi dan kondisi fisikmu dan jangan lupa untuk melakukan self care dengan cara menonton filmkah, mendengarkan musik, atau membaca komik atau pun novel. Akan tetapi, jika hal ini tetap tidak mempan dan kamu masih mengalami burnout, sebaiknya kamu perlu mencari bantuan profesional dan berkonsultasi ke psikolog.
Atur Pola Makan dan Berolahraga
Poin ini masih berhubungan untuk menjaga kesehatan jasmani dan mental kita loh. Dengan makan yang teratur juga sehat serta mengurangi snack ini bisa membuat kamu lebih sehat dan hormonmu menjadi teratur.
Baca Juga: Kenyamanan, Kesempatan Kerja bagi Perempuan: Kunci Adaptasi Perusahaan Era Pandemi
Ada beberapa makanan dan minuman yang bis memicu perasaan cemas dan gelisah misalnya, minuman yang mengandung kafein. Selain itu, dengan berolahraga secara teratur kita juga dapat membuat peredaran darah kita lebih lancar.
Kurangi Penggunaan Media Sosial
Tips terakhir untuk mendapatkan work life balance tentunya berkaitan dengan digital well being kamu. Karena pandemi, aktivitas digital orang semakin meningkat apalagi dengan adanya work from home, ini yang mbikin kita semakin susah lepas dari gadget. Mungkin sebagian dari kita menganggap main hape dikala istirahat itu merupakan hiburan, tetapi ini enggak baik loh.
Baca Juga: 5 Tips Jadi HRD Profesional untuk Lingkungan Kerja Setara
Alih-alih merasa segar, ketika kita melihat media sosial kita yang bising banget apalagi kalau kamu mengikuti akun-akun yang suka ribut dan julid, wah itu sih malah bikin kita kembali emosi. Daripada kesehatan mental kita terganggu, lebih baik kita puasa medsos dulu deh.
Sebaiknya atur juga berapa lama kamu membuka setiap media sosial kamu agar kamu lebih sadar ketika membuka medsos tersebut. daripada bermain ponsel dan melihat medsos, mungkin kamu bisa membaca buku atau tidur ayam 10 sampai 15 menit saja untuk mengistirahatkan mata sejenak. Nah itu beberapa tips untuk mendapatkan work life balance atau keseimbangan kehidupan kerja yang bisa kalian coba terapkan untuk sekarang ini. Intinya, apa pun yang terlalu berlebihan itu tidaklah baik, termasuk bekerja terlalu keras.