Apa itu ‘Post Graduation Blues’ yang Sering Serang ‘Fresh Graduate’
Selepas lulus kuliah, saya cemas bukan kepalang. Penyebabnya karena belum ada panggilan seleksi kerja dari semua perusahaan yang saya lamar. Setelah cari tahu, ternyata apa yang saya rasakan itu termasuk bentuk dari post graduation blues atau post-grad depression.
Perasaan ini memang wajar terjadi, karena setelah lulus kuliah, kita semua akan berhadapan dengan kehidupan nyata di dunia kerja. Hal yang mungkin tak cukup familier selama belajar teori di kampus.
Namun, berangkat dari pengalamanku, sebaiknya kamu jangan sampai terlalu lama larut dalam post graduation blues. Pasalnya, itu akan cenderung membuatmu rugi sendiri. Magdalene telah merangkum serba-serbi post graduation blues dan cara tepat untuk menghadapinya.
Pengertian Post Graduation Blues
Dikutip dari Healthline, post graduation blues adalah perasaan depresi yang muncul saat mahasiswa sudah lulus kuliah dan masuk ke fase hidup baru. Hal ini bisa terjadi karena banyaknya perubahan yang terjadi dalam satu waktu, sehingga cenderung muncul rasa tertekan hingga depresi.
Baca Juga: ‘Post-Graduate Depression’: Saat Lulusan Baru Berteman dengan Depresi
Setelah lulus kuliah, banyak sekali yang tidak mempunyai tujuan, atau bingung mau apa yang dilakukan selanjutnya.
Umumnya post graduation blues ditandai dengan munculnya perasaan sedih, kesepian, dan motivasi yang menurun. Apa lagi saat mengetahui teman seangkatan sudah ada yang mendapat pekerjaan impian.
Penyebab Terjadinya Post Graduation Blues
Kamu tidak akan langsung merasakan post graduation blues tepat setelah lulus, dan tidak semua orang merasakannya. Hal ini lantaran setiap orang punya respons berbeda dalam menghadapi kehidupan setelah kuliah.
Berikut ini beberapa penyebab yang dapat menimbulkan post graduation blues:
1. Kontak dengan teman berkurang
Saat masih kuliah, kamu setiap harinya bertemu dan berhubungan dengan teman-teman. Ikut kelas bareng, mengerjakan tugas, atau sekadar nongkrong.
Ketika akhirnya lulus, kamu akan merasa kangen dengan momen-momen tersebut. Kebiasaan itu bakal membuat kamu bergantung dengan mereka secara emosional.
Baca Juga: Ratusan Kali Melamar Kerja, Ditolak karena Gendut
Setelah lulus, kamu juga tidak bisa rutin menghubungi mereka lagi. Karena mungkin beberapa dari mereka sudah ada yang sibuk dengan pekerjaannya.
2. Proses mencari kerja
Waktu-waktu yang paling terasa berat pascalulus adalah fase mencari kerja. Post graduation blues seringkali muncul kepada lulusan yang mulai merasakan tidak mempunyai ambisi untuk bekerja pada perusahaan impian.
Banyak dari lulusan baru yang terjebak dengan keinginannya untuk bisa bekerja di perusahaan besar impian, dan saat gagal, itu membuatnya depresi. Mereka yang belum mempunyai pengalaman, ditambah persaingan yang ketat, akhirnya membuat mereka makin tak yakin dengan diri.
Belum lagi dari faktor luar seperti keadaan ekonomi serta pandemi, yang dapat memperparah hal ini.
3. Merasa bingung dan tidak ada kepastian
Setelah lulus, perasaan bingung dan tidak ada kepastian tentang apa yang akan terjadi dapat menjadi pemicu depresi lainnya.
Kamu akan mulai mempertanyakan, apakah ilmu selama ini di bangku kuliah sudah cukup, apakah dengan kemampuan sekarang ini bisa mendapatkan pekerjaan impian, serta pertanyaan tidak pasti lainnya. Ujung-ujungnya kamu jadi terlalu menganalisis banyak hal dan mempertanyakan kemampuan diri sendiri.
4. Rutinitas yang berubah
Perubahan yang terjadi setelah lulus kuliah dapat memberikan efek yang besar pada rutinitas kamu. Misalnya, kalau kuliah di luar kota, mungkin kamu jadi tidak ingin kembali ke kampung halaman dan memilih untuk bekerja di luar kota.
Namun, bila kamu belum mendapatkan pekerjaan, mau tidak mau harus kembali dahulu ke rumah. Hal seperti ini tentunya akan membuat perubahan rutinitas. Kebiasaan baru dapat menjadi tantangan tersendiri.
Baca Juga: Merasa Kehilangan Saat Teman Kerja Resign, Apa yang Bisa Dilakukan?
Cara Hadapi Post Graduation Blues
Depresi ini tidak dapat tiba-tiba hilang dengan cepat. Namun, ada beberapa hal yang dapat membantu kamu supaya dapat menghadapinya.
Berikut ini beberapa strategi yang bisa kamu terapkan dalam menghadapi post graduation blues:
- Jaga hubungan dengan teman kuliah
Kendati sudah berpisah pada pilihan karier yang berbeda, tetap berhubungan lewat media sosial dan sesekali bertemu, dapat menjaga kualitas hubunganmu dengan teman.
Selain agar memiliki hubungan baik, berbicara dan mengobrol dengan teman-teman kuliah dapat membantu kamu untuk tidak merasa terlalu kesepian.
- Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain
Kita semua pasti pernah melihat keberhasilan orang lain yang mendapatkan pekerjaan beberapa saat setelah lulus kuliah. Tapi kita tidak dapat melihat mereka yang tidak lolos masa percobaan.
Maka dari itu, membandingkan diri dengan orang lain lewat kesuksesan atau kegagalan yang kamu alami cuma akan menimbulkan stres dan itu yang bisa membuat kamu jadi depresi.
- Membuat tujuan jangka pendek
Tidak harus rumit, kalau kamu memang merasakan post graduation blues dan mengalami masa-masa sulit, coba mulai melangkah dengan perlahan dengan membuat tujuan jangka pendek.
Contohnya, kamu mulai rutinitas baru dengan bangun lebih awal dan berolahraga. Mempunyai tubuh yang sehat juga membantu kamu untuk berpikir positif.
- Ikut berbagai kursus keterampilan
Kamu dapat mencari kursus untuk melatih keterampilanmu. Contohnya kelas public speaking untuk melatih keterampilan waktu wawancara kerja, kursus menjahit, memasak, dan lainnya. Selain untuk menaikan keterampilan, kamu juga bisa mendapat koneksi baru.
Semasa kuliah mungkin kamu lebih banyak belajar teori ilmu di bidang yang kamu tekuni. Karena itulah, kamu dapat memakai waktu ini untuk mempelajari hal baru sambil menunggu panggilan kerja.
Read More