tips membuat cv yang benar

8 Tips Cara Membuat CV yang Menarik di Mata Perekrut

Bagaimana cara membuat CV yang menarik? Buat kamu yang masih fresh graduate atau yang baru lulus sekolah pasti pernah kepikiran pertanyaan tersebut. Terkadang, perekrut butuh waktu tidak lebih dari 10 detik untuk menilai CV seseorang apakah layak untuk dipanggil ke tahap wawancara atau tidak.

Itulah mengapa kita harus tahu dan belajar tentang bagaimana cara membuat curriculum vitae yang menarik. Yuk disimak tips berikut ini, yang sudah di rangkum dari berbagai sumber.

1. Membuat CV Tidak Perlu Terlalu Panjang

Menurut totaljobs.com, CV yang bagus adalah CV yang singkat, padat, dan jelas ringkasannya. Jadi, tidak membingungkan perekrut saat membacanya.

Baca Juga: 7 Tips Latihan ‘Interview’ Kerja demi Pikat HRD

Kamu bisa membuat CV dengan padat mungkin, dan bagusnya paling banyak 2 halaman saja.

Jangan lupa mencantumkan data pribadi dengan jelas dan singkat. Kalau kamu ingin menyertakan deskripsi diri, usahakan perlihatkan apa yang jadi kelebihan kamu, supaya tidak terlalu panjang lebar.

2. Masukan Pengalaman yang Relevan

Cara selanjutnya untuk membuat CV yang menarik adalah mencantumkan beberapa pengalaman kerja selama ini.

Perlu dipastikan pengalaman yang kamu cantumkan tersebut, relevan dengan posisi yang kamu lamar.

Contohnya, kamu ingin melamar untuk posisi sales marketing. Kamu bisa memasukkan pengalaman sebagai sales di perusahaan sebelumnya. Dengan memasukkan pengalaman tersebut di CV, kamu akan memperoleh nilai tambah di mata perekrut.

Buat yang baru lulus dan belum pernah bekerja sebelumnya, kamu bisa mencantumkan hard skill atau soft skill yang kamu kuasai waktu kuliah.

Selain itu, pengalaman dalam berorganisasi juga bisa kamu masukan ke dalam CV. Apalagi jika kamu memegang jabatan yang cukup penting saat berorganisasi,. Kamu bisa tuliskan dengan detail apa yang kamu lakukan di sana dan memberikan dampak apa ke diri kamu.

3. Periksa Kembali Tata Bahasa yang Kamu Gunakan

CV-mu mau di tulis dalam bahasa apa? Indonesia atau Inggris? Bahasa apapun yang kamu gunakan, pastikan di CV kamu tidak ada typo dan grammar yang salah.

Supaya grammar-nya tidak salah, typo, dan lain-lain, kamu perlu membaca ulang cv kamu atau kamu bisa meminta bantuan teman.

4. Perhatikan Font Waktu Membuat CV

Cara ini mungkin terlihat kurang penting, tetapi dalam membuat CV yang menarik, pastikan font yang kamu pilih kelihatan profesional, bukan font yang sembarangan yang akhirnya membuat susah buat dibaca.

Baca Juga: Baru Nyemplung ke Dunia Kerja? Ini 7 Cara Kenali Bakat Sendiri

Pada dasarnya, font yang sering dipilih dalam membuat CV adalah Arial, Calibri, dan Times New Roman.

Selain itu, menurut prospects.ac.uk, font yang baik berukuran antara 10 sampai 12. Pemilihan font sangat penting agar perekrut saat membacanya tidak bingung dan pusing.

5. Masukan Kontak Kamu yang Dapat Dihubungi

Hal ini kadang terlewat oleh para pencari kerja. Dalam membuat CV mereka sering memasukan nomor handphone atau email yang jarang mereka pakai, bahkan sudah tidak aktif.

Padahal, kontak dalam CV sangat penting buat perekrut, untuk menghubungi kamu kalau lolos ke tahap selanjutnya.

Oleh karena itu, pastikan lagi kamu memasukan nomor ponsel yang aktif, begitu juga email.

Untuk email, jangan pernah membuat nama email yang terlihat tidak profesional. Cukup pakai nama pribadi kamu saja.

6. Masukan Pencapaian yang Pernah Kamu Raih

Kalau kamu memiliki pencapaian, maka hal tersebut bisa menjadi nilai plus kamu di mata rekrutmen. Kamu bisa tulis capaian atau penghargaan yang pernah kamu raih dengan detail, termasuk di tahun berapa, di mana, dan seberapa besar pengaruh pencapaian tersebut untuk perusahaan.

Baca Juga: 7 Tips Menjaga ‘Work-Life Balance’ Buat ‘Fresh Graduate’

7. Menggunakan Kata-kata yang Tepat

Pada dasarnya, cara terbaik dalam membuat CV yang menarik adalah memperhatikan penggunakan kata-kata.

Kamu bisa memilih kata yang memiliki power atau kekuatan. Sebab, menurut topuniversities.com, kata-kata yang dipilih dalam CV sangat memberikan pengaruh terhadap penilaian perekrut.

Jadi, apa yang dimaksud dengan kata-kata yang mempunyai kekuatan?

Singkatnya, dibanding kamu memilih kata ”pekerja keras” kamu dapat memakai kata “kreatif”.

Pasti para perekrut sudah sering membaca atau mendengar kata “pekerja keras”.

Coba bayangkan kalau kamu memilih menggunakan kata seperti “kreatif”. Maka, otomatis HRD akan melihatmu sebagai orang yang punya kreativitas dan bisa mengembangkan perusahaan ke depannya.

Jadi, jangan lupa gunakan kata-kata yang tepat, untuk kamu masukan ke CV.

8. Pilih Keyword yang Relevan dalam Membuat CV

Selain memasukan pengalaman yang relevan, cara lain untuk membuat CV yang menarik adalah memasukkan keyword yang relevan dengan posisi yang kamu incar.

Baca Juga: Apa itu ‘Life Skill’ dan Bagaimana Cara Mengembangkannya?

Contohnya seperti ini, kalau kamu ingin melamar sebagai Social Media Specialist. Mungkin, kamu dapat memasukan kata kunci seperti SEM, Digital Media Specialist, Digital Marketing, dan lain-lain.

Skill yang kamu tulis tersebut akan membantumu untuk meyakinkan perekrut kalau kamu merupakan pribadi yang berkualitas.

Selain itu, dengan memasukan keyword yang relevan akan memudahkan kamu di temukan oleh perekrut waktu mereka mencari kandidat di LinkedIn.

Itu dia delapan cara yang bisa kamu lakukan dalam membuat CV yang menarik. Kamu bisa memilih template CV yang simpel dan menarik, ya, supaya semakin memikat perhatian perekrut. Selamat mencoba!

Read More
mengatasi mental fatigue di tempat kerja

7 Cara Jitu Atasi ‘Mental Fatigue’ di Tempat Kerja

Apakah akhir-akhir ini kamu sering merasa stres dengan pekerjaan kantor? Kamu kurang bersemangat waktu berangkat kerja di pagi hari? Bila demikian, mungkin kamu mengalami mental fatigue.

Mental fatigue atau beban mental di tempat kerja itu bisa diatasi kok. Namun, memang butuh latihan serta proses alias tak bisa instan. 

Simak beberapa tips di bawah ini yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber!

1. Cari Tahu Penyebab Stres, Berguna Atasi Mental Fatigue

Tips paling penting dalam mengatasi mental fatigue adalah cari tau apa yang menyebabkan kamu jadi stres.

Bisa jadi ada masalah relasi dengan rekan kerja, istirahat yang kurang, beban kerja berlebih, atau karena pekerjaanmu bersifat sangat genting (contohnya petugas kesehatan di tengah pandemi COVID-19).

Kalau sudah menemukan penyebab kamu stres, kamu akan jadi gampang dalam menemukan solusinya.

2. Berpikir Realistis

Sifat perfeksionis serta ambisius ternyata bisa menimbulkan mental fatigue. Ya, punya target dan ekspektasi memang penting waktu bekerja.

Namun, kamu tetap harus realistis saat menentukan kapasitasmu sendiri. Tidak perlu menyanggupi semua tugas atau tenggat waktu yang diberikan.

Kamu harus paham, ada saatnya untuk jadi perfeksionis dan memastikan semua hal berlangsung sesuai rencanamu. Namun, ada saatnya kamu menjadi lebih fleksibel.

3. Kerjakan Pekerjaan yang Mendesak Dahulu

Menurut healthline.com, kita harus sering mengatur pikirkan serta tenaga.

Perlahan, atur prioritasmu dan tunda dulu pekerjaan yang sifatnya tidak begitu mendesak.

Kamu bisa berdiskusi dengan tim atau atasan, pekerjaan mana saja yang harus cepat diselesaikan dan mana yang bisa ditunda sementara waktu.

Lalu, bagi pekerjaanmu dalam beberapa tugas kecil supaya gampang untuk dipantau dan dikendalikan.

4. Istirahat yang Cukup, Merupakan Hal Penting Atasi Mental Fatigue

Istirahat merupakan hal penting buat mengatasi mental fatigue. Oleh sebab itu, kamu perlu mengatur waktu istirahat agar pekerjaanmu tidak tertunda dan berujung lembur.

Kamu bisa mencoba dua metode. Yang pertama, sediakan waktu istirahat singkat setiap beberapa jam.

Kedua, batasi jam kerjamu. Di luar jam yang sudah kamu tentukan, jangan tergoda buat mengecek email kantor atau melanjutkan bekerja. Kalau perlu, kamu bisa menggambil cuti beberapa hari.

5. Teknik Relaksasi Sederhana Atasi Mental Fatigue

Stres berkepanjangan bisa memberikan dampak buruk buat kesehatan fisik dan mental, kalau kamu tidak dapat mengelolanya dengan benar. Kondisi ini bisa mendatangkan berbagai penyakit, misalnya sakit kepala, gangguan kecemasan, sampai burnout.

Dikutip dari alodokter.com, ada beberapa teknik relaksasi yang dapat kamu coba. Namun tentu saja, setiap orang punya cara yang paling efektif yang berbeda-beda. Di antaranya adalah:

  • Latihan pernapasan
  • Meditasi
  • Yoga
  • Terapi Musik

6. Kelilingi Diri dengan Energi Positif

Mengelilingi diri kamu dengan orang-orang yang berpikir serta bersikap positif bisa membantumu untuk tetap fokus, pikiran jadi segar kembali, dan berenergi sepanjang hari. Hal ini pastinya akan mengoptimalkan semangat dan produktivitas kerja kamu.

Rasa lelah dan stres dalam bekerja bukanlah hal yang bisa dianggap remeh, karena bisa mempengaruhi produktivitas kerja maupun kualitas hidup. Kalau kamu merasa sedang mengalami mental fatigue, segeralah bergegas untuk mengatasinya.

7. Minta Bantuan Psikolog

Kamu sudah coba tips di atas untuk mengatasi mental fatigue, tapi tidak ada dampak yang berarti?

Itu berarti kamu butuh bantuan orang lain. Jika teman sekantor atau atasan dan keluarga dirasa tidak membantu, maka kamu perlu mengunjungi profesional.

Kamu bisa memulainya dengan datang ke psikolog untuk dibantu menemukan akar permasalahan dan mencari solusinya.

Read More
wawancara kerja untuk introvert

7 Tips Wawancara Kerja untuk Orang Introvert

interview kerja introvert Kesulitan berinteraksi dengan orang lain dapat menjadi masalah bagi kaumintrovert saat wawancara kerja. Untuk itu, kamu harus tahu tips interview kerja agar proses wawancara bisa berjalan lancar.

Orang-orang introver mudah merasa lelah saat terlalu lama melakukan interaksi dengan orang lain. Tentunya hal tersebut akan menyulitkan mereka saat melakukan wawancara kerja.

Untuk kamu yang termasuk introver, tidak perlu takut. Kamu tetap bisa berhasil dalam wawancarakerja, kok.

Tapi bagaimana caranya? Yuk, kita simak beberapa tips interview kerja untuk paraintrovert yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber di bawah ini!

1. Sediakan Waktu untuk Persiapan Wawancara Kerja

Tips interview kerja untuk introver yang pertama ini sangat penting. Dengan menyediakan waktu yang dipakai buat menyiapkan diri, maka kamu bisa tampil maksimal di hadapan HRD.

“Baterai” seorang introvert akan cepat habis bila berhubungan dengan orang lain dalam waktu yang lama.

Baca Juga: Sering Takut Sama Atasan Saat Pertama Kerja? Ini Tips untuk Atasi Masalahmu

Untuk itu, sebaiknya sebelum interview kamu sediakan waktu untuk menenangkan diri. Hal ini bertujuan agar kamu bisa lebih fokus dan lebih percaya diri dalam menghadapi para calon atasan.

2. Riset Perusahaan

Tidak cuma untuk introvert, tips interview kerja yang kedua ini patut dilakukan oleh semua orang. Pasalnya, salah satu kunci kesuksesan wawancara kerja adalah dengan melakukan riset yang mendalam.

Menurut flexjobs.com, ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam melakukan riset perusahaan. Misalnya dengan melihat laman resmi, mencari artikel yang membahas seputar perusahaan tersebut, sampai mencari review seseorang yang pernah bekerja di sana.

Selain itu, penting buat kamu untuk mencari tahu seputar pekerjaan yang kamu lamar. Contohnya, jika kamu melamar sebagai internal auditor. Pastikan kamu sudah paham cara bekerjanya dan tren mengenai internal auditor yang terbaru.

3. Tunjukan Sifat Introvert-mu Sebagai Kelebihan

Tips interview kerja untuk introvert yang selanjutnya adalah dengan berani menunjukkan sifat introvert-mu sebagai kelebihan.

Baca Juga: 10 Tips Buat Kamu yang Baru Lulus dan Mau Lamar Kerja

Saat kamu diminta oleh perekrut untuk menceritakan dirimu, hendaknya jangan ragu untuk mengatakan mengenai kepribadianmu.

Seperti yang dijelaskan oleh thebalancecareers.com, kamu dapat mengatakan kalau kamu merupakan seorang introvert. Lalu, buat kepribadianmu itu menjadi kelebihan yang bisa membuatmu lebih unggul dibanding kandidat yang lain.

Jelaskan kalau kepribadian introvert-mu itu membuat kamu bisa lebih teratur dan teliti. Selain itu, kamu juga mandiri karena sudah biasa melakukan riset dan memecahkan masalah secara mandiri.

4. Siapkan Obrolan Ringan

Seorang yang introver umumnya menghindari obrolan ringan karena terkesan basa-basi. Mereka lebih senang ke obrolan yang langsung ke poin utamanya.

Namun, biasanya para perekrut akan mengajak kamu membahas obrolan ringan terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara kerja.

Setelah obrolan ringan tersebut, kamu baru diberikan pertanyaan-pertanyaan serius tentang deskripsi pekerjaan dan budaya kerja di perusahan tersebut.

Karena itu, menurut themuse.com kamu perlu menyiapkan diri buat menjawab obrolan ringan dari para pencari pegawai. Hal ini terbilang penting supaya kamu dapat membangun hubungan yang baik dengan perekrut dan membuat mereka menyukaimu.

5. Ciptakan Kesan Pertama yang Baik

Supaya bisa memberikan kesan pertama yang baik, kamu dapat melakukan obrolan ringan dan menarik untuk memperlihatkan antusiasme tinggi.

Baca Juga: Maksimalkan Jadwal Kerja ‘Hybrid’ dengan Cara Ini

Saat kamu masuk ke ruangan wawancara, tunjukkan sikap yang sopan serta percaya diri. Kamu juga boleh menawarkan berjabat tangan ke perekrut dengan ramah. Hal tersebut pastinya akan membuat perekrut berpikir kamu merupakan seorang kandidat yang bersemangat, ramah, serta percaya diri.

Kalau kamu bisa memberikan kesan pertama yang baik, pastinya akan membuatmu lebih menonjol dan akan membuat perekrut gampang mengingatmu.

6. Beri Tahu Pencapaianmu

Banyak kaum introver yang merasa kurang nyaman dalam membicarakan pencapaian yang mereka raih. Namun saat wawancara kerja, mau tidak mau kamu perlu memperlihatkan hasil pencapaianmu. Hal ini bertujuan supaya perekrut tahu kalau kamu merupakan kandidat yang mereka cari.

Menurut topresume.com, perekrut akan mempertimbangkan kesuksesan serta hasil pencapaian kandidat tersebut dalam sesi wawancara kerja.

Baca Juga: Kerja, Kerja, ‘Burnout’: Dilema Perempuan Karier

Jadi, coba tinggalkan dulu rasa tidak nyaman kamu waktu membicarakan pencapaian. Perlihatkan kalau kamu adalah kandidat yang pantas diterima di perusahaan tersebut.

7. Tunjukan Antusiasmu dengan Bertanya

Introvert jelas berbeda dengan ekstrovert. Rasa percaya diri yang dimiliki juga tidak setinggi ekstrovert, sehingga butuh menyusun kata-kata dulu sebelum akhirnya berbicara. Saat perekrut melemparkan pertanyaan, jawablah dengan jawaban yang logis, singkat, dan padat. Manfaatkan waktu yang disediakan rekruter untuk menyusun kata dengan baik.

Selain menjawab pertanyaan, kamu juga harus aktif bertanya. Tidak salah kalau memberikan beberapa pertanyaan kepada perekrut. Dengan begitu akan membuat sesi wawancara terasa hidup.

Introvert atau ekstrovert, pada dasarnya keduanya sama saja. Sama-sama punya kesempatan memperoleh pekerjaan yang baik dan layak di dunia kerja. Cuma saja para introvert harus lebih berusaha untuk mendapatkan pekerjaan, karena karakternya yang pendiam dan terkadang pemalu. Dengan melakukan beberapa tips di atas, diharapkan para introvert dapat lolos waktu interview kerja.

Read More
Persiapan magang

9 Jurus Penting Sebelum Sah Jadi Anak Magang

persiapan magang – Para mahasiswa semester akhir biasanya dituntut untuk ikut program magang. Selain jadi kesempatan meningkatkan soft skill mahasiswa, momen ini juga membuat mereka cenderung siap menghadapi dunia kerja nantinya.

Buat saya, magang merupakan kegiatan yang menyenangkan. Pasalnya, kamu bisa mendapatkan pengalaman serta relasi baru, pun kamu bisa belajar dunia kerja (yang kejam) itu seperti apa. Hehe.

Namun, apakah kamu sudah tahu, apa yang perlu dipersiapkan sebelum magang? Nah, berikut ini tips persiapan magang yang sudah kita rangkum dari berbagai sumber.

1. Persiapan Magang Paling Penting: Riset Perusahaan

Persiapan penting yang pertama sebelum mengikuti program magang adalah kamu harus riset perusahaan tersebut. Di sini, kamu harus mencari dan mempelajari budaya serta aturan yang ada dalam perusahaan tersebut.

Baca Juga: 7 Tips Latihan ‘Interview’ Kerja demi Pikat HRD

Informasi ini berguna buat kamu menjadi karyawan yang pas untuk kebutuhan organisasi.

Tidak cuma itu, kamu bisa mencari tahu review orang-orang yang pernah magang di perusahaan tersebut.

Dari hasil riset yang sudah kamu dapat, kamu bisa mulai mempersiapkan mental dan hal-hal penting lainnya yang akan membuatmu unggul selama magang.

2. Cari Tahu Job Description

Jika kamu sudah tahu detail perusahaannya seperti apa, sekarang kamu perlu mencari informasi mengenai tugas yang akan kamu kerjakan selama magang nanti. Dengan mengetahui detail pekerjaan waktu magang nanti, maka kamu bisa mendapatkan gambarannya.

Jangan lupa untuk selalu mau belajar di setiap kegiatan yang kamu ikuti. Ini akan sangat bermanfaat kedepannya.

3. Cari Tahu Rute atau Transportasi ke Kantor Tempat Magang

Dikutip dari careereducation.columbia.edu, mencari rute atau transportasi ke kantor merupakan salah satu persiapan penting sebelum memulai magang.

Kamu bisa mencari tahu rute terbaik ke kantor, satu hari sebelum. Hal ini sangat penting dilakukan supaya kamu tidak telat di hari pertama, karena kamu belum tahu letak posisi kantor.

Baca Juga: 10 Tips Buat Kamu yang Baru Lulus dan Mau Lamar Kerja

Kamu jadi punya gambaran juga ongkos yang perlu dikeluarkan selama magang berlangsung. Perhatikan juga biaya bensin bila kamu membawa kendaraan motor sendiri atau ongkos kendaraan umum.

4. Siapkan Beberapa Pertanyaan Penting

Menurut hercampus.com, persiapan magang selanjutnya adalah kamu perlu siapkan beberapa pertanyaan yang ingin kamu tanyakan.

Kamu harus selalu ingat, magang adalah momen paling tepat buat kamu mendapatkan skill baru serta serba-serbi kehidupan profesional.

Makanya kamu sangat perlu belajar dengan maksimal. Sediakanlah beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan keterampilan yang ingin kamu pelajari lebih mendalam nantinya. Kamu bisa menanyakan ke rekan kerja atau atasanmu di kantor.

5. Hubungi Calon Atasan Merupakan Persiapan Magang yang Penting

Sebagai langkah persiapan magang yang produktif, kamu dapat hubungi calon atasan nanti di kantor.

Bukan cuma untuk menanyakan kabar, di sini kamu dapat menanyakan apapun seputar kantor, seperti misalnya peraturan berpakaian kantor. Kamu juga perlu menanyakan dokumen penting apa saja yang perlu dibawa.

Jadi, menanyakan ulang ke calon atasan bisa menjadi langkah tepat supaya kamu tidak ada yang lupa di hari pertama magang.

6. Siapkan Dokumen Pribadi

Saat magang kamu akan di minta data pribadi. Biasanya data yang dibutuhkan seperti CV, fotokopi KTP, kartu mahasiswa, kartu keluarga, serta foto.

Baca Juga: 7 Tips Menjaga ‘Work-Life Balance’ Buat ‘Fresh Graduate’

Kadang perusahaan ada yang meminta surat keterangan sehat dari rumah sakit atau dokter. Jadi bagusnya kamu perlu mempersiapkan beberapa data penting tersebut sebelum kamu apply untuk magang.

7. Siapkan Pakaian yang Tepat

Menurut beberapa orang, mempersiapkan pakaian sebelum magang bukan hal yang penting.

Padahal, hal ini tidaklah benar. Sebab, selain untuk meninggalkan penilaian yang baik, perusahaan biasanya punya dress code atau aturan berpakaian sendiri.

Kamu tidak mau kan di hari pertama magang kamu salah kostum? maka dari itu siapkan baju yang sopan dan rapi. Jangan lupa cari tahu dress code di perusahaan tersebut dengan menanyakan HRD atau calon atasan kamu.

8. Persiapkan Fisik dan Mental

Sejatinya, program magang lumayan mirip dengan pekerjaan full-time.

Sebab, biarpun beban kerjanya tidak begitu berat, kamu tetap harus bekerja pada durasi yang sama dengan karyawan full-time.

Baca Juga: 9 Pekerjaan Bergaji Tinggi yang Cocok untuk Orang Introvert

Saat magang kamu bisa saja mendapatkan kritikan dari rekan kerja atau atasan kamu. Maka dari itu, supaya kamu tidak merasa lelah dan malah mau menyerah, mempersiapkan kesehatan mental serta fisik dirasa hal yang sangat penting.

9. Persiapan Magang dengan Membuat Target untuk Diri Sendiri

Persiapan terakhir yang penting sebelum magang adalah membuat target diri sendiri. Menurut careereducation.columbia.edu, membuat target akhir akan membuatmu jadi lebih fokus waktu menjalankan program magang.

Target ini bisa jadi pedoman tentang hal-hal yang harus kamu lakukan nantinya waktu magang. Untuk membuat target pribadi ini, kamu harus pikirkan secara matang.

Kamu pun bisa mendiskusikannya kepada atasan atau senior kamu di kantor. Sebab, dengan punya target yang jelas akan membuat kamu kelihatan profesional.

Mereka nantinya bisa saja memilih kamu menjadi karyawan full time bila ada posisi yang kosong.

Itulah beberapa persiapan magang yang bisa kamu siapkan nanti. Intinya, mempersiapkan magang dibutuhkan supaya kamu dapat belajar dan bekerja dengan maksimal.

Read More
pekerjaan yang cocok untuk orang introvert

9 Pekerjaan Bergaji Tinggi yang Cocok untuk Orang Introvert

Pekerjaan yang cocok untuk introvert sebenarnya sangat beragam. Apalagi sejatinya, orang dengan kepribadian introvert cenderung lebih bersemangat dan fokus. Berbeda dengan orang dengan kepribadian ekstrovert, mereka akan makin bersemangat waktu dikelilingi oleh banyak orang.

Nah, apa saja pekerjaan yang pas buat introvert? Yuk simak rangkuman dari dari berbagai sumber.

Menjadi Personal Chef

Kamu ternyata sangat senang memasak? Kalau ia, menjadi koki pribadi merupakan pekerjaan yang pas buat kamu coba.

Baca Juga: Tanda Kamu Tidak Suka Pekerjaanmu dan Apa yang Harus Kamu Lakukan

Tidak seperti chef profesional yang biasanya harus bekerja di dapur yang besar, personal chef bisa bekerja dalam lingkungan yang lebih tenang.

Umumnya mereka akan bekerja di dapur pribadi kepunyaan klien dengan di bantu 1 sampai 2 orang.

Selain itu, personal chef juga punya wewenang lebih buat mengeluarkan kreativitas dan kemampuan yang mereka miliki.

Kedua hal tersebut sangat penting buat orang introvert supaya jadi lebih nyaman dan meningkatkan kariernya ke depan.

Pekerjaan Introvert Gaji Besar: Programmer

Di zaman digital ini, perusahaan teknologi informasi sudah sangat berkembang. Mereka banyak membutuhkan programmer. Profesi ini dinilai cocok, lho, untuk pekerja introvert.

Mengapa begitu? Sebab, enggak seperti jenis pekerjaan lainnya, programmer bisa menyelesaikan pekerjaan mereka dari rumah atau WFH.

Karena bekerja di depan layar komputer saja dan tidak begitu banyak berinteraksi dengan orang lain, pekerjaan ini bisa mendorong orang dengan kepribadian introvert untuk jadi seseorang yang lebih produktif serta inovatif.

Pekerjaan introvert satu ini juga tidak mengharuskan untuk sering berinteraksi dengan rekan kerja. Deskripsi pekerjaan mereka juga umumnya sudah tersedia dalam brief harian yang singkat.

Admin

Pekerjaan yang cocok untuk orang introvert selanjutnya adalah admin. Mengapa bisa cocok? karena pekerjaan seorang admin akan lebih gampang buat dikerjakan tanpa bantuan orang lain. Pekerjaan yang menyangkut administrasi akan lebih cepat selesai kalau dikerjakan oleh satu orang saja.

Baca Juga: Sekadar Mengingatkan, Pekerjaan Bukan Satu-satunya Identitasmu

Maka dari itu, pekerjaan admin dirasa sangat pas buat orang dengan kepribadian introvert.

Data Analyst

Seorang ilmuwan, pebisnis atau bahkan pemerintah saat melakukan riset, mereka perlu bantuan seorang data analyst buat membantu menganalisis sumber dan menyiapkan rencana pengkajian.

Nah, pekerjaan ini sangat cocok buat para introvert yang suka mengkaji hal baru dan memiliki latar belakang penelitian yang kuat.

Bidang pekerjaan ini juga mengutamakan metode kerja mandiri atau dalam sebuah grup kecil. Hal ini diterapkan, supaya meredam perbedaan opini yang berlebihan.

Data analyst pun umumnya mampu menyelesaikan tugas mereka secara mandiri tanpa perlu diawasi secara ketat dari atasan.

Hal ini merupakan keuntungan buat para introvert yang umumnya memilih keadaan lingkungan yang tidak kaku untuk menunjukkan kemampuannya secara maksimal.

Video Editor

Seorang video editor setiap harinya lebih dekat dengan komponen non-fisik seperti tulisan, gambar, serta special effects. Mereka juga dituntut untuk berpikir lebih kreatif.

Baca Juga: Ketika Pekerjaan yang Kita Impikan Tak Sesuai dengan Harapan

Buat kamu yang merasa introvert serta kreatif, video editor merupakan profesi yang pas. Pasalnya, pekerjaan ini tidak begitu banyak berinteraksi dengan orang lain dan butuh ketenangan.

Dikutip dari id.indeed.com, di Indonesia, rata-rata gaji seorang video editor bisa mencapai 65 juta rupiah per tahun, dan bila di kota besar seperti Jakarta, gajinya bisa sampai 74 juta per tahun.

Fotografer Profesional

Pekerjaan ini juga dirasa sangat cocok buat para introvert yang punya pemikiran kreatif. Fotografer profesional umumnya cuma mengarahkan atau memberi ide gaya untuk para model, supaya menghasilkan foto yang bagus. Tidak ada percakapan panjang lebar untuk menjelaskan.

Mungkin tidak cuma si fotografernya saja, tetapi si modelnya pun tidak membutuhkan banyak interaksi dengan orang lain.

Orang Introvert Cocok Menjadi Penulis atau Editor

Seorang penulis atau editor akan lebih banyak bekerja sendiri dalam menyelesaikan setiap pekerjaanya. Misalnya saat melakukan riset atau mencari informasi, menulis, dan mengedit tulisan orang lain.

Kedua profesi ini memungkinkan untuk membuat jadwal bekerja sendiri, selama bisa memenuhi deadline. Menjadi penulis atau editor bisa bekerja dimana saja.

Baca Juga: 10 Tips Buat Kamu yang Baru Lulus dan Mau Lamar Kerja

Orang yang suka menulis, punya pemikiran kreatif, suka sekali dengan detail, dan mampu bekerja dengan minim pengawasan dapat berkembang dengan pesat di bidang ini.

Akuntan

Seorang akuntan setiap harinya bekerja dekat dengan angka serta rumus, sudah pasti mereka butuh ruangan yang tenang supaya bisa fokus menyelesaikan pekerjaan mereka. Kalau ruangan kerja mereka tidak kondusif, pastinya akan membuat mereka hilang konsentrasi.

Ini akan jadi kesempatan emas buat kamu para introvert yang hebat dalam bidang akuntansi. Selain dapat bekerja dalam ruangan yang tenang, sendirian, kamu akan merasa lebih nyaman karena tidak akan banyak berkomunikasi dengan orang lain atau rekan kerja.

Social Media Specialist Pekerjaan buat Para Introvert yang Sekarang Banyak Dicari

Menjadi social media specialist merupakan salah satu pekerjaan yang cocok buat para introvert. Meski terdengar paradoks, para social media specialist ini tidak harus “menjadi sosial”

Tugas mereka seperti ke strategi konten dalam setahun, tema konten, dan membuat iklan sosial media. Profesi ini akan menghabiskan banyak waktu mereka di depan layar laptop atau komputer.

Itulah beberapa contoh pekerjaan yang cocok buat para introvert, dan tidak menutup kemungkinan untuk peluang karier lain yang dapat disesuaikan serta dikembangkan.

Read More
Tips Latihan Interview Kerja

7 Tips Latihan ‘Interview’ Kerja demi Pikat HRD

Kamu sudah banyak melempar lamaran dan akhirnya mendapatkan panggilan interview dari human resource development (HRD)? Jangan langsung senang dulu. Agar lebih siap, tak tergagap ketika menghadapi HRD, kamu bisa latihan interview matang-matang. Persiapan ini juga termasuk menyusun antisipasi pertanyaan yang mungkin diberikan HRD. Apalagi mengingat, kebanyakan fresh graduate sering merasa grogi dalam menghadapi wawancara kerja, sehingga hasilnya tak maksimal.

Sebelum mulai berlatih interview, kamu perlu mengetahui fakta berikut. Ternyata recruiter lebih mementingkan kepribadian dibanding pengalaman kerja calon karyawan.

Baca Juga: Pentingnya Social Intelligence di Dunia Kerja dan Cara Meningkatkannya

Menurut topinterview.com, kepribadian pelamar kerja memberikan dampak yang sangat besar, diikuti dengan keterampilan dan pengalaman. Sebaliknya, pendidikan tidak memberikan pengaruh yang besar.

Dalam hal kepribadian, menurut catatan getsmarter.com, perusahaan cenderung membenci calon karyawan yang tidak jujur, tidak bisa diandalkan, arogan, dan punya pemikiran sempit.

Tips Latihan Interview Kerja Supaya Lancar Menghadapinya

  1. Paham Kelemahanmu

Dikutip dari avatarjo.co.uk, waktu latihan interview, kamu sadar apa saja kelemahanmu. Contohnya saat berbicara terdengar terbata-bata, terlalu lambat, atau cepat. Dari sana kamu bisa mulai memperbaikinya pelan-pelan.

  1. Buat Daftar Pertanyaan serta Jawabannya

Kamu bisa memulai mencari tahu contoh pertanyaan apa saja yang umum ditanyakan HRD tentang posisi yang kamu lamar.

Misalnya, kamu melamar posisi sebagai sales executive. Berarti kamu bisa mencoba mencari pertanyaan interview yang biasa ditanyakan untuk sales executive lewat internet.

Baca Juga: Sering Takut Sama Atasan Saat Pertama Kerja? Ini Tips untuk Atasi Masalahmu

Setelah punya beberapa contoh pertanyaan, kamu dapat membuat pertanyaan yang tepat.

Kamu tidak perlu sampai menghafal sama persis jawabannya, karena bisa membuang waktu kamu. Menurut thebalancecareers.com, kamu cukup mengingat poin-poin pentingnya saja.

  1. Rajin Berlatih

Tips selanjutnya yang tidak kalah penting adalah rajin berlatih sebelum melaksanakan interview kerja.

Kamu bisa meminta teman atau anggota keluarga kamu buat mencoba mewawancarai kamu. Di kesempatan itu kamu bisa melatih jawaban yang sebelumnya kamu sudah persiapkan.

Selain itu, kamu juga bisa melatih cara berbicara, gaya bahasa, serta body gesture. Kamu bisa memakai gerakan tangan waktu sedang menjawab pertanyaan.

Lakukan ini secara rutin supaya kamu bisa terbiasa dan siap dalam menghadapi interview nanti.

  1. Cari Tahu Proses Wawancara

Tips selanjutnya saat latihan untuk interview kerja adalah mencari tahu prosesnya. Seperti hal pertama yang harus dilakukan? Apakah kamu perlu bersalaman dengan HRD atau langsung duduk di depannya?

Hal-hal seperti ini perlu kamu ketahui lebih dalam. Apalagi kalau kamu merupakan fresh graduate yang belum pernah interview kerja sebelumnya.

Baca Juga: 7 Tips Menjaga ‘Work-Life Balance’ Buat ‘Fresh Graduate’

Kamu bisa bertanya kepada teman-teman kamu yang sebelumnya pernah interview atau yang sudah keterima kerja.

Bila kamu sudah mendapatkan gambarannya, kamu bisa mencoba mempraktikkannya nanti secara langsung dari awal sampai akhir prosesnya.

  1. Rekam Dirimu Waktu Berlatih

Kamu juga bisa merekam proses latihan interview kerja yang sudah kamu lakukan.

Kamu dapat merekamnya memakai ponsel, kamera laptop, atau bahkan kamera DSLR. Dari hasil rekaman tersebut, kamu bisa lihat langsung bagaimana cara kamu berbicara serta gerak tubuhmu. Kalau dirasa ada bagian yang kurang, kamu bisa langsung memperbaikinya.

  1. Melatih Bahasa Tubuh serta Gerak Bibir

Melatih bahasa tubuh saat latihan interview kerja merupakan salah satu tips yang harus kamu perhatikan.

Karena bahasa tubuh akan menunjukkan rasa percaya diri kamu. Kalau kamu kelihatan tidak nyaman serta kurang antusias, perekrut bisa melihat bahasa tubuhmu dengan detail.

Baca Juga: Masalah Kepercayaan Diri Masih Hantui Perempuan Pemimpin Bisnis

Oleh sebab itu, sangat penting melatih bahasa tubuhmu dengan baik. Saat suasana terasa tegang, usahakan atur bahasa tubuh, jangan sampai kamu terlihat gugup.

Selain itu, kamu perlu melatih gerak bibir dengan melakukan senam mulut. Hal ini dilakukan supaya artikulasi lancar waktu kamu sedang berbicara berhadapan dengan perekrut.

  1. Berlatih Jauh-jauh Hari

Tips terakhir dalam melaksanakan latihan interview kerja adalah berlatih dari jauh-jauh hari. Karena perekrut biasanya akan meminta berkas ataupun portofolio waktu interview nanti.

Makanya kalau kamu latihan waktunya terlalu berdekatan dengan jadwal interview, dikhawatirkan kamu malah lupa mempersiapkan berkas yang harus dibawa nanti.

Itu dia beberapa tips yang bisa kamu lakukan waktu melaksanakan latihan untuk interview kerja. Tetap semangat dalam menunggu jadwal interview-mu.

Terakhir, kamu harus selalu optimis bisa lolos ke tahap interview nantinya.

Read More
Pentingnya Kecerdasan Emosional dalam Dunia Kerja

Mengenal Kecerdasan Emosional yang Penting di Dunia Kerja

Kecerdasan emosional atau yang lebih dikenal sebagai EQ (emotional quotient) sekarang ini menjadi salah satu pertimbangan bagi perusahaan mencari karyawan. Seseorang yang punya kecerdasan emosional akan mampu mengenali dan mengerti emosi diri sendiri serta orang lain.

Kecerdasan emosional sangat bermanfaat bagi pekerja. Hal ini bisa membantu kita dalam membuat keputusan, dapat memecahkan sebuah masalah, dan berkomunikasi dengan teman atau rekan kerja

Lalu, bagaimana kecerdasan emosional di tempat kerja dapat memberikan pengaruh untuk karier kamu kedepannya? Simak ulasannya di bawah ini.

Kenapa Kecerdasan Emosional Sangat Penting di Tempat Kerja?

Kalau seseorang punya EQ yang tinggi, berarti orang tersebut bisa mengenali dan mengontrol emosi seperti saat ia sedang frustrasi atau sedih. Dan ternyata, kemampuan ini bisa kita latih.

Baca Juga: Apa itu ‘Life Skill’ dan Bagaimana Cara Mengembangkannya?

Dikutip dari Verywell Mind, dalam sebuah survei terhadap beberapa perekrut pekerja dinyatakan, hampir 75 persen responden memperlihatkan bahwa mereka lebih mengutamakan EQ daripada IQ dari calon karyawan. Hal ini menunjukan bahwa EQ dinilai lebih penting dalam merekrut karyawan daripada kemampuan teknis mereka.

Berikut alasan pentingnya kecerdasan emosional di tempat kerja.

Membuat karyawan dapat bekerja di bawah tekanan

Sudah sedikit dijelaskan di atas, salah satu ciri seseorang yang mempunyai EQ tinggi adalah mereka dapat memahami apa yang sedang mereka rasakan dan mengaturnya.

Hal ini dapat menjadi sangat berguna bagi karyawan saat mereka bekerja di bawah tekanan. Mereka tidak membiarkan rasa stres atau sedih karena hal di luar pekerjaan memengaruhi kehidupan profesionalnya.

Orang dengan kecerdasan emosional tinggi mampu memisahkan mana yang jadi urusan pribadi dan urusan pekerjaan kantor, dan bisa mengatur perasaannya dengan baik.

Seseorang dengan kecerdasan emosional bisa menjadi pemimpin yang baik

Menurut Harvard Business Review, EQ menjadi salah satu kunci seseorang bisa menjadi pemimpin yang baik.

Baca Juga: 4 Cara Hadapi ‘Mansplaining’ dan Interupsi dari Rekan Kerja

Sebagai pemimpin, seseorang harus bisa mengatur, mengarahkan, dan didengarkan banyak orang.

Seseorang yang punya kecerdasan emosional tinggi bisa melakukan itu semua secara lebih efektif. Pasalnya, mereka bisa menjadi pendengar yang baik, dapat berempati, dan mencari solusi dari permasalahan dengan kepala dingin.

Meskipun begitu, keterampilan serta kemampuan teknis tetap menjadi aspek penting lain yang perlu diperhatikan untuk bisa menjadi pemimpin.

Mampu menemukan solusi dengan cepat

Mempunyai kecerdasan emosional di dunia kerja juga penting karena hal itu membantu kita memecahkan masalah. Waktu mendapati masalah, orang dengan kecerdasan emosional tinggi akan lebih cepat mendapatkan solusi. Pasalnya, mereka umumnya mempunyai kemampuan problem solving yang baik.

Waktu mereka mendapati masalah kecil ataupun besar, mereka bisa menyelesaikannya dengan tenang.

Hal ini disebabkan mereka bisa mengontrol diri serta pikiran dengan baik, sehingga tidak membiarkan perasaan seperti marah atau sedih memengaruhi proses pencarian solusi.

Mereka tidak berarti menjadi orang yang suka memendam perasaan dan meledak di saat yang tidak menentu. Akan tetapi, orang dengan EQ tinggi tetap dapat mengekspresikan perasaannya pada waktu dan tempat tertentu.

Membantu karyawan untuk bekerja dalam tim dengan baik

Bila kamu mempunyai kecerdasan emosional tinggi, kamu akan mudah bekerja sama dengan orang lain.

Orang dengan EQ tinggi akan gampang menghadapi perubahan dan beradaptasi, serta tidak lupa juga mengatur emosi.

Dengan begitu, mereka enggak akan menjadi beban untuk tim bisa berkembang.

Mampu menjadi pendengar yang baik

Salah satu karakter yang dimiliki seseorang dengan kecerdasan emosional tinggi adalah mereka lebih gampang buat berempati.

Nah, karakter ini sangat penting buat dimiliki di dunia kerja, dan hal tersebut bisa diasah dengan cara berlatih menjadi pendengar yang baik.

Dikutip dari Mindful, salah satu ciri dari pendengar yang baik adalah mereka biasanya menanyakan apa yang ada di pikiran orang lain, benar-benar mendengarkan, dan merespons orang tersebut sesuai porsinya.

Saat ada orang lain yang berbicara, pendengar yang baik enggak akan langsung memotong dan mengeluarkan pendapatnya begitu saja. Mereka akan sabar menunggu gilirannya untuk berbicara.

Pasti kamu sendiri merasa tidak senang kan, jika kamu belum selesai berbicara, namun rekan kerja atau atasan tiba-tiba memotong begitu saja?

Ciri seseorang dengan kecerdasan emosional, ia dapat menerima kritikan dari orang lain

Salah satu ciri seseorang dengan EQ tinggi adalah punya self-awareness yang tinggi.

Dengan begitu, mereka sangat paham dengan kelemahan dan kelebihan yang ada dirinya, dan bagaimana cara memanfaatkan kelebihannya itu.

Ketika mendapatkan sebuah kritikan, mereka akan mendengarkannya, lalu mereka akan melihat langsung ke diri sendiri, dan akan menerima kritik tersebut dengan baik, bukan malah menyalahkan orang lain.

Mereka enggak merasa bahwa sebuah kritik merupakan serangan, tetapi melihatnya sebagai sebuah dorongan untuk bisa memperbaiki diri.

Nah, itu dia penjelasan mengenai mengapa kecerdasan emosional sangat penting di dunia kerja.

Jika kamu ingin bisa sukses dalam berkarier, kamu bisa mulai meningkatkan soft-skill yang satu ini dengan mulai mengatur emosi dan lebih mengenal diri sendiri.

Read More
social intelligence di dunia kerja

Pentingnya Social Intelligence di Dunia Kerja dan Cara Meningkatkannya

Semua orang yang bekerja di suatu perusahaan pasti ingin punya hubungan yang baik dengan rekan kerja. Nah, supaya kamu bisa memiliki hubungan baik tersebut kamu harus punya yang namanya kecerdasan sosial atau social intelligence.

Jika kamu punya kecerdasan sosial, kamu akan bisa merasakan perasaan orang lain. Karena itu, orang-orang yang punya social intelligence akan lebih gampang menjalin hubungan baik dengan rekan kerja atau atasan.

Enggak cuma itu, ada segudang manfaat lain yang bisa diperoleh kalau kamu punya kemampuan ini. Salah satunya adalah kamu bisa jadi lebih percaya diri saat masuk  lingkungan kerja baru.

Baca Juga: 7 Self Reward yang Baik untuk Diri Sendiri Tanpa Biaya Mahal

Penasaran dan ingin tahu apa sih yang dimaksud dengan social intelligence? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Apa Itu Social Intelligence atau Kecerdasan Sosial?

Dikutip dari IntelligentChange, social intelligence adalah kemampuan untuk mengamati, memahami, dan mengelola emosi dalam berbagai konteks sosial. Saat seseorang dapat mengelola emosi dengan baik, ia bisa jadi lebih bijak dalam berhubungan dengan orang lain.

Menurut Daniel Goleman, penulis buku Emotional Intelligence and Social Intelligence: The New Science of Human Relationships, kecerdasan sosial tidak dimiliki sejak lahir. Kecerdasan bisa terbentuk lewat beberapa kondisi seperti pendidikan, hubungan keluarga, lingkungan dan sebagainya. 

Baca Juga: Apa itu ‘Life Skill’ dan Bagaimana Cara Mengembangkannya?

Social intelligence bisa dipelajari oleh siapa pun. Biasanya, kemampuan ini bisa berkembang lewat pengalaman meraih keberhasilan atau kegagalan dalam lingkungan sosial.

Ciri Seseorang Memiliki Social Intelligence

Dikutip dari Psychology Today, berikut ini beberapa ciri seseorang memiliki social intelligence.

Paham tentang norma-norma sosial

Salah satu ciri seseorang yang cerdas secara sosial adalah mereka paham tentang norma-norma sosial sehingga mereka dapat menempatkan diri dengan baik.

Mereka sangat paham cara berinteraksi dan selalu bersikap bijaksana saat bersama orang lain.

Mahir dalam berkomunikasi secara verbal

Seseorang yang punya kecerdasan sosial akan mahir berkomunikasi secara verbal atau punya kemampuan percakapan yang sangat baik.

Baca Juga: 7 Tips Menjaga ‘Work-Life Balance’ Buat ‘Fresh Graduate’

Ia bisa melakukan percakapan dalam berbagai macam situasi. Namun, perkataan yang ia lontarkan tidak cuma basa-basi saja.

Mereka juga sangat bijaksana dalam mengeluarkan kata-kata yang dikeluarkan dari mulutnya karena mereka sangat bisa memahami perasaan orang lain yang mereka ajak berbicara.

Orang yang memiliki social intelligence mampu menjadi pendengar yang baik

Kemampuan komunikasi merupakan salah satu kelebihan yang dipunyai seseorang dengan kecerdasan sosial yang baik.

Enggak cuma mahir berkomunikasi secara verbal, mereka pun bisa jadi pendengar yang baik. Mereka akan selalu mendengarkan dan memperhatikan apa yang diucapkan oleh lawan bicaranya.

Bisa memahami emosi orang lain

Ciri lain orang yang punya kecerdasan sosial adalah sering mengamati orang-orang di sekitarnya. Karena itu, mereka lebih gampang dalam memahami situasi orang lain.

Baca Juga: 7 Tips Menjaga ‘Work-Life Balance’ Buat ‘Fresh Graduate’

Enggak cuma orang yang punya kecerdasan emosional, seseorang yang punya social intelligence juga lebih gampang dalam memahami emosi orang lain.

Itulah mengapa ketika kamu mempunyai kecerdasan emosional sekaligus social intelligence kamu akan gampang berteman dan menjaga hubungan dengan siapa pun.

Orang dengan social intelligence tidak suka berdebat

Orang dengan social intelligence juga sangat paham bahwa berdebat atau menyudutkan orang lain bukanlah solusi. Mereka bukan orang yang akan langsung menolak ide dari orang lain. Justru, mereka akan mencoba mendengarkan dengan pikiran terbuka meski ada ketidaksetujuan secara pribadi.

Cara Meningkatkan Social Intelligence

Kalau kamu ingin mengembangkan kemampuan yang satu ini, kamu dapat mencoba beberapa tips yang dikutip dari VerywellMind berikut ini.

Selalu perhatikan sekitar

Seseorang dengan kecerdasan sosial yang tinggi akan selalu memperhatikan hal-hal yang ada di sekelilingnya. Mereka memperhatikan dengan detail bagaimana orang-orang di sekitarnya waktu sedang berinteraksi.

Dengan begitu mereka akan lebih gampang buat berkomunikasi dan menentukan sikap kepada orang yang ada di sekelilingnya.

Tingkatkan kecerdasan emosionalmu

Social intelligence serta kecerdasan emosional memang berhubungan. Namun, kecerdasan emosional lebih tentang bagaimana seseorang bisa mengatur emosinya sendiri dan punya empati kepada orang lain.

Nah, kalau kecerdasan emosionalmu sudah baik, pastinya akan jadi lebih gampang bagi kamu untuk mengendalikan emosi negatif waktu berinteraksi di lingkungan sosial.

Menghargai perbedaan budaya

Perbedaan budaya bukanlah suatu hal yang perlu dihindari, malah semestinya kita hargai. Tiap orang dengan berbagai latar budaya punya keunikan tersendiri, dan hal itu bisa kita pelajari.

Dengan menghargai budaya orang lain, kamu akan lebih gampang buat memahami karakteristik dan kebiasaan yang sering orang lain lakukan.

Belajar active listening

Active listening juga merupakan suatu hal yang enggak bisa dipisahkan dari social intelligence. Jadi, kalau kamu ingin menaikan kemampuan yang satu ini, maka kamu harus mampu melakukan active listening.

Salah satu cara untuk menaikkan kemampuan active listening-mu adalah dengan selalu memperhatikan baik-baik apa yang dibicarakan oleh lawan bicara.

Baca Juga: Cara Menemukan Karier yang Tepat untuk Para Fresh Graduate

Selain itu, cobalah untuk tidak menyela lawan bicaramu waktu ia sedang berbicara.

Saat kamu melakukan hal tersebut, pasti akan lebih gampang buat kamu memahami infomasi yang sedang disampaikan oleh lawan bicaramu.

Hargai orang-orang yang ada di sekitarmu

Salah satu cara paling gampang untuk meningkatkan social intelligence adalah dengan selalu menghargai orang-orang yang ada di sekitar kamu.

Kamu bisa memulainya dengan berlatih cara berkomunikasi yang efektif lewat orang terdekatmu terlebih dahulu. Jika kamu berhasil menjaga hubungan dengan orang terdekat, tentu kamu enggak akan kesusahan buat menjaga hubungan baik dengan orang lain.

Read More
Self Reward yang Baik untuk Diri Sendiri Tanpa Biaya Mahal

7 Self Reward yang Baik untuk Diri Sendiri Tanpa Biaya Mahal

Setelah sekian lama dan bersusah payah melakukan suatu pekerjaan, kita tentu senang bila mendapat apresiasi dari orang lain. Sikap menghargai yang ditujukan orang lain itu seperti angin segar yang pada akhirnya bisa memompa semangat kita untuk kemudian kembali mengerjakan berbagai hal lainnya. Namun, kita perlu ingat bahwa bukan hanya orang lain yang bisa menghargai diri kita. Kita pun bisa, bahkan perlu melakukannya, salah satunya dengan memberi self reward.

Self reward adalah bentuk penghargaan kepada diri sendiri atas usaha yang dilakukan dan ini wajar dilakukan. Bukan berarti dalam melakukannya kita jadi berlebihan memanjakan diri sampai lupa batasan kemampuan finansial dan melupakan tanggung jawab di depan. Kita perlu melakukan ini sewajarnya, yang terpenting adalah tujuan utamanya tercapai: Menyegarkan pikiran kembali supaya tidak stres.

Banyak orang berpikir bahwa melakukan self reward itu sama dengan berfoya-foya sepuas hati. Padahal, self reward yang baik tidak mesti boros, lho. Nah, berikut ini beberapa contoh self reward murah meriah yang bisa kamu pilih.

1. Bermain Game

Jika kamu sudah merasa lelah dan penat dengan kerjaan, kamu bisa menghadiahi diri sendiri dengan memainkan game kesukaan kamu.

Sekarang ini, bermain game tidak perlu memakai console atau lewat PC. Kamu tinggal nyalakan smartphone dan kamu bisa langsung bermain game.

Baca Juga: Sering Takut Sama Atasan Saat Pertama Kerja? Ini Tips untuk Atasi Masalahmu

Main game bisa membuat kamu jadi lebih santai dan bisa melupakan pekerjaanmu sejenak. Selain itu, menurut WebMD, teryata bermain game bisa membuat otak kita tetap aktif untuk berpikir, melatih fokus, dan menganalisis dengan cepat.

Alhasil, kamu bisa menjadi lebih fokus serta produktif dalam bekerja nantinya. Namun, kamu tetap perlu ingat batasan waktu dalam bermain game, ya. Untuk game yang berbayar, jangan sampai kamu “kalap” mengeluarkan uang untuk mendapat berbagai fitur premium dalam game kesukaanmu. Selain itu, kamu juga perlu menghindari bela-belain begadang main game semalaman, sehingga besoknya malah jadi sangat lelah untuk lanjut bekerja.

2. Mengambil Cuti

Banyak orang bilang kalau cuti itu bagusnya dipakai buat liburan ke tempat jauh saja. Namun, sebenarnya, kita bisa mengambil cuti dan mengisinya dengan bersantai di rumah. 

Sebisa mungkin kamu jangan memikirkan pekerjaan selama cuti. Jangan lupa matikan laptop dan notifikasi handphone yang berhubungan dengan pekerjaan. Kamu bisa memilih melakukan hal yang kamu senangi selama berlibur di rumah, misalnya melakukan hobi yang sempat lama terabaikan karena terlalu sibuk bekerja.

3. Tidur Siang Salah Satu Contoh Self Reward yang Murah

Meski terkesan remeh, tidur siang bisa menjadi opsi self reward yang baik untuk kamu ambil, lho. Selain bisa mengembalikan energi yang sudah terkuras setelah bekerja, tidur siang juga mampu mengembalikan semangat kerjamu, bahkan bila kamu melakukannya selama 15-30 menit saja. Dalam artikel VeryWell Mind dikatakan, tidur siang selama 20 menit bisa membuat tubuh dan pikiranmu lebih segar dibanding meminum secangkir kopi.

Baca Juga: 7 Tips Menjaga ‘Work-Life Balance’ Buat ‘Fresh Graduate’

Sementara, menurut Psychology Today, tidur siang di sela-sela bekerja membawa berbagai dampak positif buat kamu. Di antaranya:

  • menurunkan stres
  • meningkatkan kreativitas dan memancing cara berpikir baru
  • meningkatkan performa dalam bekerja
  • menaikkan konsentrasi kerja
  • meningkatkan daya ingat
  • menjaga kesehatan tubuh

4. Ngobrol dengan Orang Rumah

Apakah selama work from home (WFH) kamu jadi jarang ngobrol dengan orang rumah? Coba kamu tinggalkan laptop sejenak, lalu keluar dari kamar hanya untuk ngobrol sebentar dengan orang-orang di rumah atau kos kamu. Mungkin selama ini mereka juga mau mengajak ngobrol kamu, tetapi karena kamu terlihat sibuk, mereka jadi mengurungkan niatnya.

Dengan mengobrol, kita bisa lepas sebentar dari rutinitas harian dan mengejar kabar terbaru terkait kehidupan orang-orang sekitar kita. Hal ini baik untukmu, tak hanya sebagai penyegar pikiran, tetapi juga untuk menjaga relasimu dengan mereka.

5. Bermain dengan Hewan Piaraan

Kalau kamu di rumah punya peliharaan seperti anjing atau kucing, ajaklah mereka bermain sejenak.

Bermain dengan hewan peliharaan dapat membantu menaikkan hormon bahagia dan mengurangi stres. Menurut Help Guide, bermain dengan hewan peliharaan bisa menurunkan tekanan darah saat kamu sedang stres.

Baca Juga: 10 Tips Buat Kamu yang Baru Lulus dan Mau Lamar Kerja

Kalau kamu tidak punya hewan peliharaan, kamu bisa mencoba menonton di YouTube video-video binatang dengan tingkah laku mereka yang lucu. Menurut NBC News, menonton video hewan peliharaan seperti kucing sangat bermanfaat buat kesehatan mental kamu, loh.

6. Keluar Rumah dapat Jadi Self Reward Kamu Saat WFH

Selama WFH ini, coba deh kamu hitung berapa kali kamu keluar rumah untuk sekadar mencari udara segar?

Jika cuaca sedang cerah, kamu bisa keluar kamar atau rumah untuk mencari udara segar dan merilekskan pikiran. Boleh juga kamu manfaatkan waktu tersebut untuk berolahraga ringan seperti jogging keliling kompleks sambil mengajak hewan peliharaan kamu jalan-jalan.

Baca Juga: Kerja Jarak Jauh Kian Populer, Tapi Potensi Stres Saat Melakukannya Juga Besar

Jalan kaki atau jogging bisa jadi pilihan self reward tanpa perlu mengeluarkan biaya, dan ini bisa membantu meningkatkan mood kamu. Manfaat lainnya, tubuh kamu tentu saja menjadi lebih sehat dan ototmu tak begitu kaku lagi setelah berjam-jam duduk di depan laptop.

7. Nonton Serial Favorit Menjadi Pilihan Self Reward yang Baik

Setelah menyelesaikan pekerjaan, menyediakan waktu sebentar untuk nonton drama Korea atau film favorit tentu tidak ada salahnya. Carilah tontonan yang genre-nya ringan buat menyegarkan pikiranmu.

Dengan menonton serial favorit, kita bisa “menghilang” sejenak dari rutinitas kantor yang membuat kita jenuh. Namun, sama seperti bermain game, kamu tetap perlu ingat ya, untuk tidak kebablasan binge watching sampai lupa makan, mandi, atau bersiap-siap untuk bekerja esok harinya.  

Ada banyak cara buat memberikan self reward yang baik atas kerja kerasmu, termasuk dengan hal-hal simpel tadi yang bisa membahagiakan dirimu sendiri tanpa mengeluarkan biaya mahal.

Read More
perasaan languishing

Perasaan Languishing yang Banyak Terjadi Karena WFH

Selama pembatasan kegiatan luar rumah dalam masa pandemi Covid-19 diberlakukan, pernah enggak kamu merasa jenuh dan tidak semangat melakukan apa pun? Perasaan yang sedang kamu alami ini mungkin saja termasuk languishing.

Istilah ini sebetulnya bukan istilah mendis. Languishing merupakan istilah populer dalam psikologi untuk menggambarkan beberapa emosi negatif yang mungkin kamu alami dan masih susah untuk kamu jelaskan.

Berikut ini beberapa hal tentang languishing yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber yang perlu kamu ketahui. 

Apa Itu Perasaan Languishing?

Dikutip dari Jstor, istilah languishing pertama kali diperkenalkan oleh sosiolog Corey Keyes sebagai antitesis dari flourishing (berkembang). Hal ini sering dideskripsikan sebagai perasaan cemas, tidak tenang, jenuh bekerja, dan hal-hal yang umumnya membuat kita tak bahagia.

Baca Juga: Sering Takut Sama Atasan Saat Pertama Kerja? Ini Tips untuk Atasi Masalahmu

Perlu dicatat bahwa languishing tidak sama dengan gangguan kecemasan atau depresi. Languishing lebih merujuk kepada rangkaian emosi, bukan termasuk penyakit mental. Akan tetapi, mereka yang pernah mengalami depresi atau gangguan kecemasan akan lebih gampang terserang languishing.

Gejala yang Muncul Jika Kamu Mengalami Languishing

Gejala languishing yang dialami akan berbeda-beda pada tiap orang. Ada orang yang merasa kalau ia susah untu fokus pada pekerjaan dan perlu waktu agak lama untuk menyelesaikannya. Sementara, ada juga orang yang merasa tidak semangat dalam melakukan pekerjaan apa pun.

Perasaan languishing ini dapat memengaruhi emosi, cara kamu membuat keputusan, dan  kepada diri sendiri dan orang lain di lingkunganmu.

Baca Juga: 10 Tips Buat Kamu yang Baru Lulus dan Mau Lamar Kerja

Berikut ini beberapa gejala yang muncul bila seseorang terkena languishing.

  • Gelisah, namun tidak sampai cemas dan gugup
  • Merasa tidak punya semangat dalam melakukan berbagai hal
  • Tidak merasa sedih, namun tidak juga merasa bahagia
  • Merasa kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan, dan butuh waktu lebih banyak untuk menyelesaikannya
  • Merasa asing dengan kehidupan, kegiatan, serta lingkungan sekitarnya
  • Kehilangan hasrat pada hobi serta passion
  • Merasa hidup membosankan dan tidak jarang merasa kehilangan tujuan hidup
  • Merasa sangat lelah dan enggak tertarik pada hal apa pun

Cara Mengatasi Perasaan Languishing

Kalau kamu biarkan perasaan languishing terus berlanjut, tentu nantinya hal itu bisa menggangu produktivitas kerjamu sehingga ini mempengaruhi karier kamu ke depannya.

Bahkan, efek yang lebih parahnya bisa mempengaruhi kesehatan mental kamu nantinya. Maka itu, kamu harus cepat-cepat deh, mengatasinya supaya tidak memburuk.

Berikut ini beberapa tips menghilangkan perasaan languishing dengan memprioritaskan diri kamu.

1. Ganti suasana kerja

Suasana kerja ternyata bisa memberikan pengaruh kepada mood kamu dalam bekerja. Buktinya, lingkungan kerja sering jadi faktor seseorang bertahan atau resign dari perusahaan.

Jika kantor kamu sekarang masih menerapkan WFH, kamu perlu memikirkan untuk memisahkan ruang kerja dengan ruangan untuk kamu beristirahat.

Kamu juga bisa mencoba suasana kerja baru, mulai dari hal simpel saja. Contohnya, kamu bisa mengganti warna dinding di ruang kerja atau menambahkan dekorasi. Bisa juga sesekali kamu pergi ke kafe untuk mencari suasana baru dalam bekerja.

Baca Juga: 7 Tips Menjaga ‘Work-Life Balance’ Buat ‘Fresh Graduate’

2. Ambil cuti

Merasa bosan dan susah untuk fokus pasti sangat berpengaruh pada pekerjaan kamu. Karena itu jika memungkinkan, ambillah cuti beberapa hari.

Memang, sih, beberapa orang merasa sayang buat menghabiskan cuti di masa pandemi seperti sekarang ini karena kegiatan di tempat jauh juga masih dibatasi. Namun, cuti sangat berguna untuk kesehatan mental.

Waktu cuti bisa dipakai untuk bersantai di rumah dan melakukan sesuatu hal yang tidak sempat kamu lakukan saat sedang bekerja. Perlu digarisbawahi, cuti enggak selalu harus traveling.

Esensinya, kamu bisa melupakan sejenak pekerjaan sehari-hari dan mengisinya waktunya dengan hal-hal yang kamu senangi.

Memasak, menonton tv, atau melakukan hobi yang kamu senangi bisa jadi opsi buat menyegarkan pikiran.

3. Belajar hal baru

Ternyata saat kita belajar hal baru, akan ada pengaruh positif buat otak yang muncul, sekaligus membuat kita jadi lebih fokus.

Tantangan baru bisa bikin kamu jadi lebih bersemangat. Apalagi, di masa pandemi ini banyak kursus-kursus online yang dibuka, baik yang berbayar maupun gratis.

4. Membuat jurnal mengurangi perasaan languishing

Menulis dalam jurnal atau buku harian memang bermanfaat buat kesehatan mental, termasuk untuk mengatasi perasaan languishing.

Baca Juga: 11 Akibat Buruk Terlalu Percaya Diri di Tempat Kerja

Menulis jurnal bisa menolongmu mengeluarkan emosi serta isi pikiranmu. Ini juga dapat menjadi salah satu cara untuk mencatat segala hal positif yang terjadi sehari-hari. Dengan begitu, diharapkan kamu bisa lebih berpikir positif.

5. Jangan mengasingkan diri dari lingkungan

Waktu mengalami perasaan languishing, keinginan buat menarik diri dari segala bentuk hubungan sosial sangat besar.

Namun, tetap berhubungan dengan sahabat serta keluarga dapat menjadi cara tepat untuk membantu kamu tetap merasa terhubung.

Ini juga bisa membuat kamu merasa didukung oleh mereka. Pastinya, ini sangat bagus buat kesehatan mental kamu.

6. Terapi dengan profesional

Bila kamu sudah melakukan berbagai cara, namun perasaan languishing tidak juga hilang, pergi ke terapis profesional adalah jawaban paling tepat.

Kamu bisa konsultasi ke psikolog. Mereka pasti dapat membantu kamu menggali apa yang kamu rasakan dan menemukan solusinya.

Baca Juga: Bertanya pada Bos Saat ‘Performance Review’, Kenapa Tidak?

Dikutip dari Hopkins Guide, menurut Magavi, seorang psikiater dari Johns Hopkins Medicine, menjelaskan bahwa metode cognitive behavioral therapy dalam konseling psikologi bisa membantu seseorang untuk berpikir positif.

Dalam situasi normal saja, perasaan languishing sering menyerang beberapa orang. Apalagi kalau mereka ternyata punya riwayat masalah mental.

Makanya, enggak heran di masa pandemi seperti sekarang, perasaan ini juga banyak muncul. Mengetahui bahwa kamu kamu tidak sendirian dan ada beragam solusi yang bisa diaplikasikan seperti disampaikan di atas tadi, pastinya akan memuat kamu jadi lebih baik.

Read More