Masih Sulit Cari Kerja? Mungkin Beberapa Trik Ini Bisa Dicoba

Tips Buat Kamu yang Masih Susah Cari Kerja

Di zaman sekarang, cari kerja tuh enggak semudah yang orang bayangkan. Banyak yang berpikir, asal punya gelar dan semangat, kerjaan pasti datang sendiri. Padahal kenyataannya, persaingan di dunia kerja super ketat. Setiap hari, ribuan orang ngincer posisi yang jumlahnya terbatas banget. Bahkan untuk lowongan level pemula, bisa aja kamu harus bersaing sama ratusan pelamar lain yang sudah punya pengalaman kerja atau portofolio yang lebih oke.

Apalagi kalau kamu baru lulus kuliah, baru resign, atau lagi coba masuk ke bidang yang benar-benar baru. Tantangannya jadi dua kali lipat lebih berat. Rasa stres, insecure, sampai minder kadang muncul tanpa sadar dan bikin kita mulai ragu sama kemampuan diri sendiri.

Belum lagi tekanan dari sekitar—pertanyaan keluarga yang enggak ada habisnya soal “kapan mulai kerja?”, teman-teman yang sudah duluan sukses, atau standar sosial yang bikin kamu merasa ketinggalan jauh. Semua itu bisa bikin proses cari kerja terasa kayak beban berat yang enggak habis-habis.

Kalau kamu lagi merasa stuck dalam proses cari kerja, mungkin ini saatnya buat ubah strategi. Bisa jadi kamu perlu pendekatan baru yang lebih kreatif, entah itu dari cara kamu melamar, tempat kamu cari info lowongan, sampai bagaimana kamu menampilkan skill kamu biar makin standout.

Nah, ada beberapa tips yang bisa kamu coba kalau kamu merasa kesulitan cari kerja. Ini dia rangkumannya dari laman Indeed, 12 Tips for When You’re Having Trouble Finding a Job. Yuk, simak bareng-bareng!

Baca Juga: 8 Tips Cara Membuat CV yang Menarik di Mata Perekrut

Strategi Meningkatkan Peluang Mendapatkan Pekerjaan

Proses cari kerja bukan cuma adu cepat kirim lamaran. Yang paling siap dan paling nyambung dengan kebutuhan perusahaan lah yang biasanya dipilih. Kalau selama ini kamu hanya mengandalkan satu cara, misalnya cuma rutin upload CV ke situs lowongan tanpa berpikir panjang, mungkin sekarang waktunya kamu upgrade strategi.

Ada beberapa langkah konkret yang bisa kamu lakukan supaya peluang dapat kerja impian makin besar.

  1. Bikin CV & Surat Lamaran yang Enggak Generik

CV itu bukan cuma dokumen formal yang numpuk data doang. Anggap saja CV itu kayak ‘brosur’ buat jualan diri kamu ke perusahaan. Jadi, usahakan tampil maksimal!

Sesuaikan isi CV dengan posisi yang kamu lamar. Hindari pakai satu template untuk semua lowongan. Enggak semua recruiter cari hal yang sama.

Tonjolkan hasil kerja, bukan cuma tugas. Contohnya: daripada menulis “handle media sosial,” lebih impactful kalau kamu tulis “menaikan engagement Instagram sebesar 35% dalam 2 bulan.”

Gunakan desain simpel tapi tetap profesional. Pilih template CV yang clean, enggak norak, tapi enak dibaca.

Surat lamaran juga harus personal. Jangan asal copy-paste. Tunjukkan kalau kamu benar-benar mengerti posisi dan perusahaan yang kamu incar.

Baca Juga: Badai PHK di Perusahaan ‘Startup’, Bagaimana Menghadapinya?

  1. Upgrade LinkedIn dan Jejak Digitalmu

Sekarang ini, HR dan recruiter enggak cuma lihat CV saja. Mereka juga mengintip profil online kamu buat dapat gambaran lebih luas soal kepribadian dan kredibilitas kamu.

Banyak orang bikin LinkedIn cuma formalitas, habis itu ditinggalkan. Padahal, platform ini bisa jadi jalan ninja buat dapat kerja. Enggak sedikit kok, perusahaan yang langsung rekrut dari sana tanpa publish lowongan di mana-mana.

Selain LinkedIn, jejak digital kamu di platform lain juga bisa jadi bahan pertimbangan, lho. Yuk, cek beberapa hal ini:

  • Googling nama kamu sendiri. Lihat hasilnya, apakah ada info yang bikin kamu terlihat enggak profesional?
  • Atur privasi akun sosial media. Aktif di IG atau TikTok? Enggak masalah. Tapi kalau kontennya pribadi banget, saran di-private saja dulu.
  • Bersihkan postingan yang berpotensi negatif. Hindari unggahan yang isinya nyinyir, kasar, atau bisa menyinggung orang lain.

Ingat, dunia maya itu ibarat etalase. Apa yang kamu tampilkan bisa membentuk kesan, entah itu positif atau sebaliknya. Kamu enggak harus jadi orang yang super formal, tapi pastikan persona onlinemu konsisten dengan citra profesional yang kamu bangun.

  1. Terbuka dengan Peluang Freelance atau Kerja Paruh Waktu

Kalau kamu merasa cari kerja full-time tuh rasanya kayak mencari jarum di tengah jerami, tenang—kamu enggak sendirian. Banyak kok yang lagi berjuang hal yang sama, apalagi di tengah situasi ekonomi yang naik turun seperti sekarang. Tapi, bukan berarti kamu harus menyerah duluan.

Dunia kerja zaman sekarang itu luas banget. Tidak melulu soal kerja kantoran dari jam 9 sampai 5. Justru, banyak peluang lain yang lebih fleksibel dan bisa jadi batu loncatan yang keren buat karier kamu.

Salah satu opsi yang bisa kamu pertimbangkan adalah kerja freelance atau part-time. Terutama kalau kamu punya keahlian tertentu kayak desain, menulis, membuat website, mengelola medsos, atau kemampuan digital lainnya.

Kenapa freelance bisa jadi pilihan bagus?

  • Waktunya fleksibel, kamu bisa kerja dari mana saja.
  • Potensi penghasilannya oke, apalagi kalau proyekmu banyak.
  • Bisa jadi ajang menambah portofolio dan jam terbang.

Kamu bisa ambil lebih dari satu klien atau proyek sekaligus (asalkan tetap teratur dan enggak burnout).

Ada banyak platform freelance yang bisa kamu coba, seperti Freelancer, Upwork, Sribulancer, dan lainnya. Mulai saja dulu, bangun reputasi pelan-pelan.

Selain itu, kerja part-time juga layak banget dicoba sebagai solusi sementara. Ada banyak lowongan paruh waktu di bidang retail, F&B, jadi tutor, sampai customer service. Meski kelihatannya sederhana, pekerjaan seperti ini bisa melatih skill profesional kamu, lho—terutama soal tanggung jawab dan kerja tim.

Baca Juga: Dear ‘Fresh Graduate’, Siapkan Hal Ini untuk Masuk ke Dunia Kerja

  1. Mental Sehat dan Rasa Percaya Diri Itu Kunci

Ditolak waktu melamar kerja? Wajar banget. Tapi yang penting adalah bagaimana kamu menyikapinya.

Coba ubah mindset kamu. Daripada berpikir, “Kayaknya aku enggak cukup bagus,” lebih baik berpikir, “Mungkin belum rezekinya sekarang, tapi pasti ada tempat yang lebih cocok buat aku.”

Rasa percaya diri itu penting banget. Percaya atau enggak, HRD bisa menangkap vibe kamu dari CV, email, sampai wawancara. Orang yang pede biasanya kelihatan lebih meyakinkan dan gampang diingat.

Satu hal penting lainnya: jangan kebanyakan membandingkan diri sama orang lain. Di era media sosial, melihat teman posting soal kerjaan baru atau promosi bisa bikin kamu merasa ketinggalan. Tapi ingat ya, semua orang punya timeline-nya sendiri.

Membandingkan diri cuma bakal bikin kamu makin down dan ragu sama kemampuan sendiri. Mending fokus aja ke prosesmu, perbaiki sedikit demi sedikit, dan tetap semangat. Kamu enggak tahu perjuangan lengkap orang lain, jadi jangan pakai itu sebagai standar buat nilai dirimu sendiri.

Website | + posts

Kevin merupakan SEO Specialist di Magdalene, yang sekarang bercita-cita ingin menjadi dog walker.

About Kevin Seftian

Kevin merupakan SEO Specialist di Magdalene, yang sekarang bercita-cita ingin menjadi dog walker.

View all posts by Kevin Seftian →