Dunia kerja yang makin dinamis, menuntut kita para “budak korporat” untuk selalu berpikir kreatif. Pola pikir yang juga familier dengan sebutan divergent thinking ini sebenarnya sudah mulai populer sejak medio 1950-an.
Apa sih sebenarnya divergent thinking itu dan bagaimana implementasinya dalam pekerjaan? Yuk, simak penjelasan lengkap kami berikut ini, yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.
Apa yang Dimaksud dengan Divergent Thinking?
Menurut Binus.ac.id, divergent thinking adalah kapabilitas berpikir kreatif untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah di waktu yang singkat.
Baca Juga: Afirmasi Positif dalam Pekerjaan dan Apa Pentingnya
Senada, menurut Airfocus.com, divergent thinking adalah proses berpikir untuk mendapatkan banyak solusi, jawaban, atau ide unik.
Dari dua referensi di atas, dapat disimpulkan divergent thinking merupakan cara berpikir yang cenderung spontan, kreatif, dan visioner.
Apa Bedanya Divergent Thinking dengan Convergent Thinking?
Menurut Psychologytoday.com, dalam convergent thinking, semua kemungkinan solusi diperhitungkan berdasarkan informasi yang sudah diketahui secara pasti. Maka, umumnya pola pikir convergent akan menghasilkan satu gagasan atau solusi yang terbaik. Pola pikir ini sangat tepat diterapkan buat permasalahan yang memang butuh pemecahan secara logis. Atau contohnya menjawab soal pilihan ganda.
Sementara itu, dalam divergent thinking, kamu dituntut untuk lebih kreatif waktu melihat suatu permasalahan. Kamu bisa saja mendapatkan banyak solusi sekaligus, tidak cuma satu. Karena itu, metode berpikir ini lebih membutuhkan brainstorming dan keterbukaan.
Baca Juga: Rupa-rupa Manajemen di Tempat Kerja, Kantormu Tipe Mana?
Contoh perbedaan divergent thinking dengan convergent thinking adalah sebagai berikut:
- Convergent: kalau layar monitor komputer di kantor bermasalah, solusinya adalah dengan memanggil teknisi untuk memperbaiki monitor
- Divergent: kalau monitor di kantor rusak, cari tahu dulu akar permasalahannya lalu pikirkan semua solusi yang mungkin. Misalnya cari video cara memperbaiki monitor yang blank di YouTube, tanya ke rekan kerja di kantor yang terakhir menggunakan monitor tersebut, atau menelepon teknisi untuk langsung memperbaikinya.
Pentingnya Divergent Thinking
- Membuka Peluang Mendapatkan Solusi Terbaik
Divergent thinking dapat memberikan peluang seluasnya untuk segala kemungkinan terbaik.
Dengan pola pikir yang biasanya, kamu mungkin tidak akan terpikirkan solusi yang out of the box.
- Membuat Kamu Lebih Fleksibel
Melatih divergent thinking adalah cara yang bagus supaya kamu dapat lebih adaptif dan fleksibel dalam menghadapi keadaan sesulit apa pun.
Ini pastinya sangat penting karena perkembangan teknologi yang sangat cepat di dunia kerja.
Baca Juga: Dear ‘Fresh Graduate’, Siapkan Hal Ini untuk Masuk ke Dunia Kerja
Semua permasalahan yang timbul dapat dibilang merupakan tantangan baru yang butuh solusi baru pula.
- Membuat Tim jadi Lebih Bersemangat
Semakin banyak kemungkinan solusinya, setiap anggota tim akan memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan ide mereka. Jadi bukan cuma satu atau dua orang saja yang dapat memberikan ide.
Hal ini dapat membantu membangun semangat dan solidaritas tim dalam mencapai satu tujuan bersama.
Cara Menerapkan Pola Pikir Divergent
Ingat, divergent thinking merupakan pola pikir yang harus kamu latih terus-menerus, tidak bisa instan, ya.
Karena itu, coba beberapa tips yang dikutip dari berbagai sumber ini secara rutin, ya.
- Membuat Mind Map
Menurut Indeed.com, dengan membuat mind map, kamu dapat melihat masalah utamanya secara visual, di tengah-tengah.
Baca Juga: Tersandera ‘Glass Cliff’, Perempuan Pekerja Sulit Berkembang
Dari situ, kamu dapat membuat cabang serta turunan sebanyak-banyaknya. Bahkan setiap cabang bisa kamu cabangkan lagi tanpa batas.
Ini akan lebih efektif dalam menciptakan banyak ide dibanding memakai tabel untuk membandingkan plus minus berbagai solusi.
2. Mencoba Sesuatu yang Beda dari Biasanya
Sesekali, coba cara lain dalam menyelesaikan pekerjaan meskipun kamu sudah terbiasa dengan cara yang selama ini kamu terapkan.
Contohnya, kamu selalu memberikan laporan ke atasanmu dalam bentuk tabel angka. Sekarang coba untuk membuat laporan dalam bentuk visual.
- Teratur Membuat Jurnal
Kalau kamu teratur membuat jurnal, kamu akan terbiasa menuliskan bermacam ide yang tiba-tiba muncul. Pasalnya, ide dapat datang kapan saja dan di mana saja. Bahkan waktu kamu lagi sedang tidak meeting dengan tim.
Baca Juga: Kerja, Kerja, ‘Burnout’: Dilema Perempuan Karier
- Sering Melakukan Brainstorming
Biasakan untuk melakukan brainstorming dengan rekan kerjamu, baik yang satu divisi ataupun tidak.
Brainstorming akan memunculkan ide-ide yang lebih beragam dan mungkin yang belum pernah terpikirkan oleh kamu saat mencari solusi sendirian.
Nah, itulah penjelasan mengenai divergent thinking yang sudah kami rangkum untukmu.
Ternyata melatih pola pikir divergent tidak begitu susah, bukan? Yang penting kamu sudah mulai melatih diri demi karier yang terus menanjak naik.
Kevin merupakan SEO Specialist di Magdalene, yang sekarang bercita-cita ingin menjadi dog walker.