Pelecehan Verbal di Tempat Kerja: Apa yang Harus Kamu Lakukan?
Pelecehan verbal di tempat kerja terjadi ketika seseorang menggunakan kata-kata atau ucapan yang bertujuan untuk merendahkan, menghina, mengintimidasi, atau membuat suasana kerja jadi enggak nyaman. Bentuknya bisa berupa komentar pedas, sindiran, ancaman, atau candaan yang enggak pantas.
Meskipun tidak melibatkan kontak fisik, dampaknya tetap serius, baik untuk kondisi psikologis korban maupun dinamika kerja di tim secara keseluruhan.
Dikutip dari Happier Human, 11 Verbal Harassment Examples in the Workplace, secara sederhana, pelecehan verbal adalah perilaku tidak etis yang menggunakan komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan, untuk menyakiti seseorang secara emosional atau bahkan merusak karier mereka. Di dunia kerja, ini bisa datang dari siapa saja, mulai dari atasan ke bawahan, antar-rekan kerja, atau bahkan dari klien ke karyawan.
Baca Juga: Kenali Bentuk Kekerasan yang Sering Terjadi di Tempat Kerja
Contoh Pelecehan Verbal di Tempat Kerja
- Komentar yang Merendahkan:
Ucapan seperti, “Kamu tuh lambat banget, kayaknya enggak cocok deh kerja di sini,” bisa membuat seseorang merasa tidak dihargai dan menurunkan kepercayaan diri mereka.
- Sindiran atau Lelucon yang Enggak Pantas:
Candaan yang bernada diskriminatif, seksis, atau rasis sering kali dikemas sebagai humor, padahal sebenarnya menyakitkan dan merendahkan individu atau kelompok tertentu.
- Ancaman Verbal:
Kalimat seperti, “Kalau kamu enggak selesai tepat waktu, karier kamu bakal habis,” adalah contoh ancaman yang bikin korban merasa tertekan secara emosional.
- Bahasa Kasar di Depan Umum:
Memaki atau menggunakan kata-kata yang enggak sopan, apalagi di depan banyak orang, bisa mempermalukan korban dan merusak reputasi profesionalnya.
Kenapa Pelecehan Verbal Serius?
Meskipun tidak meninggalkan luka fisik, pelecehan verbal bisa menimbulkan dampak psikologis yang dalam. Korban bisa merasa cemas, kehilangan percaya diri, bahkan berujung depresi. Selain itu, suasana kerja yang dipenuhi pelecehan verbal bisa membuat semangat tim menurun drastis dan akhirnya menurunkan produktivitas perusahaan.
Baca Juga: Pelecehan Seksual di Industri Film dan Kenapa Perlu Lebih Banyak Pekerja Film Perempuan
Ciri-ciri Pelecehan Verbal
- Berulang: Biasanya pelecehan verbal tidak cuma terjadi sekali, tapi terus diulang sampai membuat korban merasa tidak punya jalan keluar.
- Bersifat Subjektif: Tidak semua orang merasakan dampak yang sama. Tapi kalau seseorang merasa terganggu atau tersakiti, itu tetap harus dihormati.
- Menyasar Individu atau Kelompok: Kadang pelecehan ini ditujukan ke satu orang, tapi tidak jarang juga menyerang satu tim secara keseluruhan.
Tanda-Tanda Kamu Menjadi Korban Pelecehan Verbal
Pelecehan verbal di kantor kadang susah dikenali, apalagi kalau bentuknya halus atau tersirat. Banyak orang bingung, “Ini pelecehan enggak, sih?” Padahal, memahami tanda-tandanya itu penting banget buat melindungi diri dan mencari solusi.
Dikutip dari Verywell Mind, How to Recognize and Cope With Verbal Abuse, berikut beberapa tanda yang bisa jadi alarm bahwa kamu mungkin sedang mengalaminya:
- Rasa Tidak Nyaman yang Terus-Menerus
Kalau setiap berinteraksi sama seseorang di kantor membuat kamu cemas atau tegang, itu bisa jadi tanda awal. Biasanya ini muncul gara-gara komentar, sindiran, atau ucapan yang sering merendahkan.
- Kepercayaan Diri Turun Drastis
Kata-kata negatif bisa membuat kamu merasa tidak kompeten atau bahkan tidak berharga. Kalau mulai sering ragu sama kemampuanmu sendiri atau takut membuat kesalahan kecil, itu mungkin karena efek pelecehan verbal.
- Menghindari Orang Tertentu
Coba cek, kamu sering tidak sengaja menjauh dari seseorang di kantor? Atau malas ikut rapat karena takut kena kritik? Perilaku ini biasanya muncul sebagai respon terhadap pelaku pelecehan verbal.
- Emosi dan Perilaku Berubah
Pelecehan verbal bisa bikin kamu:
- Cepat marah atau gampang frustrasi.
- Cemas berlebihan atau merasa depresi.
- Susah tidur karena terus-terusan memikirkan kejadian di tempat kerja.
- Dipermalukan di depan umum
Kalau kamu sering dikritik atau direndahkan di depan rekan kerja, itu jelas pelecehan. Kritik seperti ini biasanya enggak ada tujuan membangun, cuma mau bikin kamu malu.
- Produktivitas Menurun
Jadi malas kerja? Atau tidak fokus waktu ngerjain tugas? Ini bisa jadi efek pelecehan verbal yang bikin kamu kehilangan motivasi.
- Jadi Target Sindiran atau Lelucon Tak Pantas
Lelucon seksis, komentar merendahkan, atau candaan yang enggak sopan sering dianggap “cuma bercanda,” tapi dampaknya bisa bikin hati sakit. Kalau ini sering terjadi, jangan ragu menganggapnya sebagai bentuk pelecehan verbal.
Baca Juga: Awas, Kekerasan Seksual Hantui Perempuan Pelamar Kerja
Cara Menghadapi Pelecehan Verbal di Tempat Kerja
Menghadapi pelecehan verbal di kantor memang bukan hal mudah. Rasanya bisa membuat frustasi dan emosi. Tapi penting banget buat kamu ingat bahwa semua orang berhak punya lingkungan kerja yang aman dan nyaman, bebas dari intimidasi atau ucapan yang tidak pantas.
Dengan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa melindungi diri sekaligus menyelesaikan masalah ini dengan lebih tenang. Masih dari Verywell Mind, berikut ini beberapa tips untuk menghadapi pelecehan verbal di tempat kerja:
- Kenali Pelecehan Verbal dengan Jelas
Langkah awal adalah paham kalau kamu sedang jadi korban. Apakah kamu sering dapat kritik tajam yang tidak membangun, komentar yang menyakitkan, atau ancaman terselubung? Kalau iya, sadari bahwa itu nggak wajar dan enggak bisa dibiarkan.
- Tetap Tenang, Jangan Balas Emosi
Sangat wajar kalau kamu emosi menghadapi pelecehan, tapi coba tahan diri untuk tidak merespons dengan marah. Reaksi emosional justru bisa membuat situasi makin keruh. Sebaliknya, usahakan tetap profesional dan tanggapi dengan kepala dingin.
- Buat Batasan yang Tegas
Kadang, pelaku enggak sadar kalau perilakunya membuat orang lain tersakiti. Jadi, penting untuk bilang langsung dan tegas, tapi tetap sopan.
- Catat Semua Kejadian
Setiap kali ada insiden, langsung catat detailnya. Tuliskan tanggal, waktu, tempat, apa yang dikatakan, dan siapa saja yang ada di situ. Kalau suatu saat kamu butuh bukti untuk melapor, catatan ini bakal sangat membantu.
- Ngobrol Langsung dengan Pelaku
Kalau memungkinkan, coba ajak pelaku bicara empat mata. Jelaskan gimana perilakunya berdampak ke kamu, tanpa menyerang secara personal. Hindari juga konfrontasi di depan banyak orang supaya suasana tetap kondusif.
- Laporkan ke HR atau Atasan
Kalau udah coba bicara baik-baik tapi tidak ada perubahan, langkah berikutnya adalah melapor ke HR atau atasan. Sebagian besar perusahaan punya aturan jelas soal pelecehan, jadi jangan ragu untuk menggunakan hakmu.
- Cari Dukungan Rekan Kerja
Curhatlah ke teman kantor yang kamu percaya. Siapa tahu mereka juga pernah ngalamin hal serupa atau melihat apa yang terjadi padamu. Dukungan dari mereka bisa bikin kamu merasa lebih kuat dan enggak sendirian menghadapi masalah ini.
Ingat, kamu enggak harus menghadapi ini sendirian. Jangan takut untuk mengambil tindakan karena kenyamanan dan kesehatan mentalmu itu penting.
Read More