5 Karakter Netflix yang Merepresentasikan Realitas Ibu Bekerja

Nestapa rasanya saat mendengar omongan tetangga dan kerabat yang menilai karakter ibu bekerja sebagai sosok yang kurang menyayangi anaknya, hanya karena mereka memutuskan untuk kembali berkarier. Situasi ini membuat perempuan pekerja seolah dihadapkan pada pilihan antara keluarga dan pekerjaan, lantas dianggap lebih mencintai kariernya dibandingkan sang buah hati. Padahal, setiap ibu pasti ingin hadir untuk anak-anaknya pada setiap kesempatan.

Tak hanya memperlihatkan kapabilitas perempuan dengan karier mereka yang melesat, sebagai sebuah medium, berbagai serial televisi mencoba merepresentasikan realitas yang dihadapi ibu bekerja melalui karakternya. Mulai dari kesulitan mereka untuk memahami anak, bekerja mati-matian untuk memenuhi kebutuhan mereka, hingga rela mengorbankan kehidupannya sendiri.

Berikut lima karakter dalam serial Netflix yang menggambarkan realitas ibu bekerja, sekaligus menjadi pengingat bagi kita untuk lebih mengapresiasi peran ibu dalam hidup sehari-hari.

(Spoiler alert)

1. Kate Mularkey – Firefly Lane

Dalam proses perceraiannya, Kate Mularkey (Sarah Chalke) mencoba untuk kembali bekerja di dunia jurnalisme. Walaupun berhasil kembali bekerja di sebuah majalah, perjalanan karakter ibu pekerja ini untuk memperoleh posisinya tidaklah mudah karena ia sudah tidak bekerja selama satu dekade terakhir. Selain itu, ia hampir melewatkan proses wawancara lantaran harus menjemput putrinya yang berulah di sekolah karena sedang melewati fase pemberontakan akibat perceraian orang tuanya.

Kate pun harus bekerja di bawah kepemimpinan seorang editor yang sangat mementingkan penampilan. Terlebih lagi, ia dimanfaatkan untuk mewawancarai Tully Hart (Katherine Heigl), seorang presenter ternama sekaligus sahabatnya, secara eksklusif.

Sumber: IMBD

Di tengah rumitnya kehidupan Kate sebagai individu, Firefly Lane menunjukkan kompleksnya realitas seorang ibu yang berusaha memberikan segalanya untuk seorang anak, mulai dari mengupayakan kehadirannya, menjalin hubungan baik dengan mantan suami, hingga kembali bekerja untuk mencari nafkah. Meskipun tak berjalan mulus, Kate tetap mencoba untuk memahami putrinya dan menunjukkan bahwa putrinya tersebut adalah prioritasnya.

Baca Juga: Sulitnya Gapai Impian Setelah Jadi Ibu

2. Jen Harding – Dead To Me

Setelah kematian sang suami, Jen Harding (Christina Applegate) harus berperan sebagai ibu tunggal untuk kedua anaknya. Kesehariannya semakin sulit untuk dijalani karena perempuan yang bekerja sebagai agen real estate di California ini masih dalam tahap kesedihan dan terus menyelidiki sosok yang membunuh suaminya dalam insiden tabrak lari. Belum lagi, ia harus menghadapi karakteristik para klien yang membuatnya harus menahan diri saat emosinya tak stabil.

Karakter Jen menampilkan bagaimana seorang ibu harus bersikap tegar di depan keluarganya, meskipun sebenarnya ia membutuhkan ruang untuk berkabung. Ditambah lagi, ia tidak memiliki teman bercerita sebelum bergabung dengan support group, yang akhirnya mempertemukannya dengan Judy Hale (Linda Cardellini).

Dalam menjalani peran sebagai ibu, Jen harus berurusan dengan tingkah laku putra sulungnya, Charlie, yang menginjak usia remaja. Ia terlibat dalam pengedaran narkoba, membawa senjata tersembunyi, pergi meninggalkan rumah, hingga mengendarai mobil tanpa SIM dan tanpa seizin Jen. 

Melalui serial ini, kita juga diingatkan untuk sebisa mungkin bersedia menjadi pendengar bagi orang-orang terdekat yang membutuhkan dukungan dan perhatian agar mereka tidak merasa sendirian.

Baca Juga: Seruan Agar Perempuan Berkarya Jangan Kecilkan Perempuan Tak Berdaya

Sumber: Netflix

3. Kang Hye-soo – Marriage Contract

Dalam drama Korea Marriage Contract, Kang Hye-soo (Uee) berjuang untuk merawat anaknya sekaligus membayar utang suaminya yang telah meninggal. Untuk menanggungnya dan memenuhi kebutuhan hidup, ia bekerja di restoran milik Han Ji-hoon (Lee Seo-jin) yang merupakan seorang konglomerat. Nahasnya, Hye-soo menderita tumor otak yang tak bisa dioperasi. Hal ini membuatnya memikirkan masa depan anaknya.

Kemudian, ia mengetahui bahwa ibu dari atasannya itu membutuhkan transplantasi hati. Ji-hoon pun berencana untuk menikahi si pendonor secara kontrak agar prosesnya terjadi secara legal. Oleh karena itu, Hye-soo menawarkan diri untuk menikahi Ji-hoon dengan sebuah imbalan, yakni menerima sejumlah uang yang cukup untuk menafkahi anaknya hingga dewasa agar ia tak perlu khawatir jika meninggal akibat penyakitnya.

Keputusan yang diambil oleh Hye-soo menggambarkan ketulusan cinta seorang ibu terhadap anaknya dan bersedia melakukan apa saja untuk masa depan yang terjamin, meskipun jalan yang dipilih berisiko untuk nyawanya.

Baca Juga: 6 Alasan Kenapa Pemimpin Perempuan Seperti Jacqueline Carlyle Sungguh Keren

Kang Hye-soo karakter ibu bekerja dalam Marriage Contract
Sumber: MBC

4. Karakter Ibu Bekerja Choi Won-deok dalam Serial Start-Up

Sejak kedua orang tua Seo Dal-mi (Bae Suzy) bercerai dan sang ayah meninggal, Choi Won-deok (Kim Hae-sook) yang merupakan neneknya memberikan figur ibu untuk perempuan tersebut. Agar cucu kesayangannya tidak kesepian, ia rela berbohong sepanjang hidup dengan meminta Han Ji-pyeong (Kim Seon-ho) berperan sebagai teman penanya.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Won-deok bekerja sekaligus memiliki sebuah gerai corn dog. Ia pun memutuskan untuk menjual gerainya agar Dal-mi dapat melanjutkan pendidikan, meski pada akhirnya cucunya itu memilih untuk keluar dan melakukan berbagai pekerjaan paruh waktu untuk memberikan neneknya sebuah food truck.

Selelah apa pun Won-deok usai mencari nafkah dan mempersiapkan dagangan untuk keesokan harinya, ia selalu memberikan Dal-mi ruang untuk menceritakan keluh kesahnya. Dengan setia, Won-deok mendukung cucunya dalam merealisasikan ide dan mimpi-mimpinya, serta percaya akan kesuksesan yang akan diraih.

Karakter ibu bekerja Won-deok
Sumber: Neflix

Karakter Won-deok dalam drama Korea Start-Up merefleksikan bagaimana seorang ibu—dalam cerita ini nenek—akan bersikeras untuk memberikan yang terbaik bagi masa depan anaknya, dan memberikan dukungan yang tak melulu bersifat materi, tetapi juga moral. 

5. Georgia Miller – Ginny and Georgia

Dalam serial Netflix Ginny and Georgia, karakter Georgia Miller (Brianne Howey) tampaknya menjadi ibu idaman bagi setiap anak. Cara pendekatannya yang santai dan memosisikan diri sebagai teman dalam menyikapi kehidupan sosial anak sulungnya, Ginny Miller (Antonia Gentry), telah membangun kepercayaan di antara mereka. Bahkan, dengan mudahnya Ginny dapat menceritakan pengalaman mabuk pertamanya dan Georgia meminta agar mereka berdiskusi sebelum putrinya melakukan hubungan seks untuk pertama kali.

Walaupun demikian, masa remajanya yang kelam—saat ia dilecehkan dan harus berjuang untuk bertahan hidup—membuat Georgia bersikap protektif terhadap putrinya. Sesulit apa pun situasinya, Georgia berusaha untuk menghidupi dan melindungi Ginny, sekalipun ibu dari kekasihnya ingin mengambil hak asuh karena menilai dirinya belum siap menjadi orang tua.

GINNY & GEORGIA (L to R) DIESEL LA TORRACA as AUSTIN, BRIANNE HOWEY as GEORGIA, and ANTONIA GENTRY as GINNY in episode 101 of GINNY & GEORGIA Cr. COURTESY OF NETFLIX © 2020

Pengalamannya itu memotivasi Georgia untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Ia mengajak kedua anaknya hidup nomaden dan pindah ke Wellsbury, Massachusetts, kota tempat ia bekerja di kantor walikota. Pekerjaan itu didapatkannya berkat kecerdikannya dalam memberikan solusi atas sebuah permasalahan dalam diskusi orang tua.Sosok cool mom seperti yang direpresentasikan oleh Georgia tentunya kerap didambakan. Namun, caranya menyikapi kehidupan anak-anaknya kembali menarik kita untuk melihat latar belakangnya yang menjadi salah satu faktor dirinya bersikap demikian. Sama seperti para ibu lainnya, Georgia ingin memiliki keterikatan dengan anak-anaknya melalui caranya sendiri dan menjamin mereka menjalani kehidupan yang lebih baik.

Read More