Kata siapa karyawan tidak bisa dapat kepuasan tambahan selain gaji bulanan? Adalah insentif yang bisa didapatkan oleh para pekerja sebagai bentuk kompensasi, pun sebagai apresiasi atas prestasi yang baik. Kompensasi ini penting untuk dianggarkan lantaran dapat menaikan produktivitas kerja, serta mengerek dedikasi pekerja.
Sebagai pekerja, kamu perlu tahu apa itu insentif, bagaimana cara mendapatkannya, serta dalam kondisi apa kamu laik menerima. Simak penjelasan lengkap mengenai insentif di bawah ini yang sudah Magdalene rangkum dari berbagai sumber.
Pengertian Insentif
Menurut Achievers.com, insentif adalah tambahan pemasukan di luar gaji yang diperoleh karyawan atas prestasi dalam pekerjaannya. Tak hanya menguntungkan karyawan, perusahaan pun juga memperoleh keuntungan signifikan. Pasalnya, insentif diyakini membuat karyawan kian terpacu untuk terus berprestasi.
Baca Juga: Apa itu ‘Information Overload’ dan Kenapa Penting Dipahami Pekerja
Jenis Insentif
Pada dasarnya, insentif adalah apresiasi berupa uang atau objek bernilai. Namun, pada perusahaan yang sedang berkembang atau startup, penghargaan seperti makan bersama atau pujian saat rapat juga dapat dianggap sebagai kompensasi.
Intinya, semua bentuk pemberian tersebut harus dapat membuat karyawan merasa dihargai. Kompensasi yang diberikan juga harus dapat memotivasi pekerja untuk secara konsisten menghasilkan kinerja terbaiknya.
Jenis-jenis Insentif
Finansial
Menurut Indeed.com, jenis insentif pertama yang paling sering ditawarkan oleh perusahaan adalah insentif finansial. Persis seperti namanya, bentuk kompensasi ini diberikan dalam bentuk uang di luar gaji pokok pekerja.
Baca Juga: Ketimpangan Gender dan Kerentanan Perempuan di Sektor Pertambangan
Jenis tunjangan tersebut juga dapat diberikan berdasarkan keuntungan perusahaan serta hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan.
Beberapa contoh insentif finansial yang umum diterima oleh para pekerja, yakni asuransi kesehatan, Jaminan Hari Tua (JHT), atau reimbursement untuk keperluan pendidikan pribadi dan keluarga.
Nonfinansial
Jenis kompensasi yang lain yang menjadi hak para pekerja adalah insentif nonfinansial. Kompensasi yang ini umumnya diberikan dalam bentuk lain selain uang. Mirip dengan insentif finansial, kompensasi yang disediakan tentu harus dapat menunjang kesejahteraan karyawan.
Berikut ini merupakan beberapa hal yang dapat diberikan perusahaan sebagai insentif non-finansial.
- naik jabatan
- pujian secara terbuka
- asuransi kesehatan mental
- lingkungan kerja yang tidak toksik
- makan bersama
- peluang perkembangan karier
Sosial
Masih dilansir dari Indeed.com, bentuk insentif terakhir yang layak didapat karyawan adalah insentif sosial. Bentuk tunjangan ini biasanya tidak akan dirasakan secara langsung oleh para pekerja.
Itu diberikan supaya karyawan dapat mempunyai hubungan yang baik dengan rekan kerja dan atasan.
Baca Juga: Untung Rugi Kerja di Perusahaan ‘Startup’
Adapun bentuk-bentuk insentif sosial yang bisa didapat oleh para pekerja, di antaranya:
- acara makan bersama di tempat kerja
- merayakan ulang tahun
- sesi bonding atau team building bersama teman satu divisi
- testimoni performa karyawan
Indikator Pemberian Insentif
Karena insentif adalah bonus, tidak berarti semua karyawan otomatis mendapatkannya. Bahkan, untuk dapat memperoleh kompensasi, ada beberapa indikator yang harus dicapai pekerja.
Disitir dari Thebalancecareers.com, berikut sejumlah indikator pemberian insentif yang sering diterapkan perusahaan.
- Kualitas kerja: Indikator ini memaparkan kualitas kerja dan prestasi yang berhasil diperoleh oleh pekerja.
- Efisiensi pekerjaan: Indikator efisiensi pekerjaan memperlihatkan cara kerja karyawan serta ketuntasan tanggung jawab yang mereka miliki.
- Jabatan atau level senioritas: Besaran kompensasi juga sering dihitung lewat level senioritas karyawan. Urgensi ini didasari oleh kebutuhan kualitas hidup yang baik seiring usia yang bertambah.
- Keadilan dan kelayakan: Keadilan serta kelayakan karyawan bisa ditentukan dengan melakukan penilaian jabatan dan kinerja sehingga intensif yang diberikan bisa cair dengan lebih tepat.
Indikator terakhir ini dinilai sangat penting. Sebab, kalau perusahaan gagal memberikan kompensasi dengan adil, mereka akan mengalami kerugian yang lumayan besar. Contohnya, karyawan jadi merasa kurang dihargai dan kualitas kerja mereka bisa menurun.
Manfaat Insentif
Pemberian tunjangan tidak cuma akan menguntungkan pekerja saja, tetapi perusahaan juga. Apa saja manfaat insentif yang dirasakan pegawai dan perusahaan? Magdalene juga telah merangkumnya di bawah ini:
Manfaat untuk Karyawan
Motivasi Kerja Meningkat
Pengaruh kompensasi adalah naiknya motivasi kerja dan semangat karyawan dalam bekerja. Mereka umumnya memperoleh dorongan etos kerja lebih tinggi dan berusaha sebaik mungkin dalam memberikan usaha untuk perusahaan.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Buku Motivasi untuk Perempuan Pekerja
Menerima Pendapatan Selain Gaji
Selain itu, karyawan juga untung lantaran menerima pendapatan tambahan selain gaji. Pastinya hal ini dapat meningkatkan pemasukan dan bisa dipakai oleh karyawan untuk memenuhi keperluan lainnya.
Merasa lebih Dihargai
Insentif merupakan tanda terima kasih perusahaan kepada prestasi pekerjanya. Dalam hal ini, usaha karyawan diukur secara kualitatif dan kuantitatif dengan adanya fasilitas tunjangan. Imbas dari semua ini, karyawan akan merasa dimanusiakan dan dianggap ada. Sehingga, ini berpeluang menambah rasa kepemilikan mereka terhadap perusahaan tempatnya bekerja.
Manfaat untuk Perusahaan
Buat perusahaan, beberapa manfaat insentif, yaitu:
Kinerja Karyawan Jadi Lebih Baik
Memberikan dorongan motivasi dari perusahaan kepada pekerja. Harapannya, pemberian uang kompensasi dapat mendorong kinerja karyawan semakin baik. Sehingga, ini berpengaruh kepada kemajuan perusahaan.
Pekerja Jadi Lebih Menghormati Atasan
Manfaat lainnya adalah karyawan makin menghormati atasan. Dengan adanya uang kompensasi, karyawan jadi merasa lebih dihargai, sehingga rasa hormat mereka pada atasan pun meningkat.
Rasa Memiliki Karyawan Kepada Perusahaan Meningkat
Ketika perusahaan menghargai prestasi dan kerja keras pekerjaannya lewat dukungan kompensasi, artinya perusahaan mempunyai rasa kepemilikan karyawan sangat besar. Perusahaan tidak cuma menuntut pekerjanya agar bekerja dengan baik, tetapi ada hubungan kerja sama dan saling menghargai antara pekerja serta perusahaan.
Baca Juga: Generasi Milenial Sering Jadi Kutu Loncat, Apa Alasannya?
Turnover Karyawan Rendah
Adanya uang tunjangan dapat membuat pekerja merasa nyaman dengan perusahaan. Akhirnya, turnover karyawan pun akan turun.
Karyawan Sukarela Mengerjakan Sesuatu di Luar Tugasnya
Terakhir, manfaat kompensasi untuk perusahaan adalah karyawan sukarela mengerjakan sesuatu di luar tugasnya. Waktu pekerja mendapatkan kompensasi, maka akan muncul rasa balas jasa dan dorongan menaikkan kualitas kinerjanya untuk perusahaan.
Setelah menyimak penjelasan di atas, apabila kamu merasa sudah cukup berprestasi, jangan ragu untuk ajukan insentif pada atasan atau HRD di kantor, ya.
Kevin merupakan SEO Specialist di Magdalene, yang sekarang bercita-cita ingin menjadi dog walker.