Cara Tepat Mengatasi Gaji yang Hanya Numpang Lewat

mengatasi gaji yang numpang lewat

Buat yang sudah kerja, siapa sih yang nggak senang saat tanggal gajian? Bisa langsung bayar cicilan dan keadaan keuangan jadi stabil lagi. Sayangnya, yang sering kejadian adalah gaji malah numpang lewat saja.

Ya, kebiasaan paycheck to paycheck cycle pasti sering dialami oleh banyak pekerja. Apa lagi buat yang jadi sandwich generation. Gaji yang yang didapat tidak jarang sudah habis dipertengahan atau bahkan di minggu pertama untuk bayar kebutuhan pribadi dan keluarga.

Alhasil, jadi kebingungan karena harus mencari pinjaman ke sana-kemari untuk bertahan hidup. Nah, sebenarnya kenapa hal ini bisa dapat terjadi? Apakah ada cara yang bisa mengatasinya? Berikut penjelasan lengkapnya.

Penyebab Gaji Numpang Lewat

Dikutip dari Investopedia, Living Paycheck to Paycheck: Definition, Statistics, How to Stop, gaji numpang lewat bisa menjadi masalah yang kompleks, dan memahami penyebabnya adalah langkah penting menuju solusi yang efektif. Berikut adalah beberapa faktor umum yang dapat menyebabkan gaji hanya numpang lewat:

Kurangnya Kenaikan Gaji yang Signifikan

Salah satu penyebab utama adalah ketidaksesuaian antara tingkat kenaikan gaji dengan biaya hidup yang terus meningkat. Jika kenaikan gaji tidak sebanding dengan inflasi atau naiknya biaya hidup, maka kemungkinan besar gaji kamu akan terasa stagnan.

Tidak Adanya Insentif atau Bonus yang Memadai

Kurangnya insentif atau bonus yang memadai juga dapat menjadi penyebab gaji numpang lewat. Jika penghargaan yang diberikan tidak sebanding dengan dedikasi dan kontribusi karyawan, hal ini bisa menciptakan ketidakpuasan dan kekecewaan.

Baca Juga: ‘Lookism’ dan Diskriminasi di Tempat Kerja: Pekerja ‘Good Looking’ Lebih Sejahtera

Ketidaksetaraan Gaji Antar-Jenis Pekerjaan atau Industri

Terkadang, perbedaan besar dalam tingkat gaji antar industri atau jenis pekerjaan dapat menjadi faktor penyebab. Seseorang mungkin merasa bahwa pekerjaan yang dilakukan seharusnya memberikan penghasilan yang lebih besar, tetapi struktur gaji dalam industri tersebut mungkin tidak mendukung hal tersebut.

Keterbatasan Peluang Kenaikan Jabatan

Jika ada keterbatasan dalam peluang kenaikan jabatan atau promosi, karyawan mungkin merasa bahwa tidak ada insentif yang cukup untuk meningkatkan kinerja mereka. Hal ini dapat mengakibatkan gaji yang tidak berubah atau meningkat dengan sangat lambat.

Tidak Memiliki Sumber Penghasilan Tambahan

Bergantung hanya pada gaji bulanan dari pekerjaan utama dapat menyebabkan keterbatasan finansial. Tidak memiliki sumber penghasilan tambahan, seperti investasi atau bisnis sampingan, dapat memperkuat perasaan bahwa gaji hanya numpang lewat.

Tidak Memiliki Rencana Keuangan yang Jelas

Kurangnya perencanaan keuangan dapat menyebabkan gaji hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa pandangan jangka panjang. Tanpa tujuan keuangan yang jelas, pengeluaran mungkin tidak terkendali, menyebabkan gaji terasa tidak mencukupi.

Baca Juga: 9 Pekerjaan Bergaji Tinggi yang Cocok untuk Orang Introvert

Dampak Psikologis dan Finansial

Gaji yang hanya numpang lewat tidak hanya berdampak pada keuangan seseorang tetapi juga menciptakan dampak yang mendalam pada kesejahteraan psikologis. Stres finansial menjadi salah satu dampak paling nyata, di mana kekhawatiran sehari-hari tentang pemenuhan kebutuhan dasar seperti makan, tempat tinggal, atau pendidikan dapat menciptakan tekanan emosional yang berkepanjangan.

Rasa ketidakpuasan dan frustrasi juga muncul ketika individu merasa bahwa usaha dan dedikasi mereka dalam pekerjaan tidak diimbangi dengan penghasilan yang memadai. Perasaan ini dapat merembet ke dalam motivasi yang rendah dan produktivitas kerja yang terganggu, menciptakan lingkungan kerja yang kurang produktif.

Dampak psikologis lainnya termasuk kemungkinan munculnya gangguan kesehatan mental. Stres berkelanjutan akibat keterbatasan finansial dapat memicu kondisi seperti kecemasan dan depresi, mempengaruhi tidak hanya kesehatan mental tetapi juga kualitas hidup secara keseluruhan. Adanya beban ekonomi yang tinggi dapat membuat seseorang merasa terjebak dalam siklus sulit untuk dilepaskan.

Dari sisi finansial, gaji numpang lewat dapat menyulitkan akses terhadap layanan keuangan. Keterbatasan ini mencakup kesulitan mendapatkan pinjaman atau kredit, yang dapat mempersulit perencanaan keuangan jangka panjang.

Kurangnya dana darurat juga menjadi masalah, meninggalkan seseorang rentan terhadap keadaan darurat keuangan yang tidak terduga. Rencana keuangan jangka panjang, seperti menabung untuk pendidikan anak atau merencanakan pensiun, dapat terhambat atau tertunda karena keterbatasan sumber daya finansial.

Cara Mengatasi Gaji Numpang Lewat

Dikutip dari Forbes, 9 Ways To Stop Living Paycheck To Paycheck, mengatasi gaji yang hanya numpang lewat merupakan tantangan yang membutuhkan strategi dan perubahan dalam pengelolaan finansial. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi situasi ini:

Evaluasi Keuangan Pribadi

Mulailah dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi dengan cermat keuangan pribadi kamu, dengan cara mencatat pemasukan dan pengeluaran yang nantinya akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang keadaan keuangan kamu. Pahami dengan baik di mana pengeluaran terbesar kamu dan cari potensi dimana kamu dapat menghemat.

Meningkatkan Keterampilan

Untuk meningkatkan daya saing di pasar kerja, pertimbangkan untuk meningkatkan soft skill dan memperoleh sertifikasi tambahan. Pelajari tren industri dan identifikasi keterampilan yang paling dicari, sehingga kamu dapat lebih dilirik oleh perusahaan atau mungkin mengejar peluang karir baru.

Baca Juga: Enggak Pede dengan Gaji dan Profesimu? Kamu Perlu Baca Ini

Mencari Penghasilan Tambahan

Selain pekerjaan utama, cari peluang penghasilan tambahan. Kamu dapat mencoba menjadi freelancer, proyek sampingan, atau bahkan menciptakan sumber penghasilan pasif. Pendapatan tambahan dapat membantu mengimbangi tidak memadainya gaji utama.

Melakukan Budgeting

Merencanakan anggaran dengan teliti sangat penting. Selain itu, perbarui anggaran secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam situasi keuangan kamu. Hindari pengeluaran impulsif dan alokasikan gaji dengan bijaksana agar memenuhi kebutuhan prioritas.

Perubahan Gaya Hidup

Pertimbangkan perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengelola pengeluaran. Ini bisa melibatkan pengurangan biaya makan di luar, mencari alternatif transportasi yang lebih ekonomis, atau membatasi pengeluaran pada hal-hal yang tidak esensial.