Pelajaran Karier Berharga dari Film The Devil Wears Prada

Tips Karier yang Kita Pelajari dari Film “The Devil Wears Prada”

Film The Devil Wears Prada bukan sekadar hiburan receh, tapi juga menunjukkan betapa kerasnya dunia kerja, khususnya di industri mode. Dengan visual warna-warni yang memanjakan mata, penonton tipis-tipis diberikan tips relevan untuk mereka yang sedang berjuang membangun karier atau menyesuaikan diri di tempat kerja baru

Terlebih, dunia kerja sering dianggap seperti medan perang penuh tekanan, persaingan, dan ekspektasi tinggi. Itulah yang dialami Andy Sachs, tokoh utama dalam film ini. Sebagai lulusan baru yang bermimpi jadi jurnalis, Andy harus menghadapi kenyataan pahit saat terjebak di dunia fashion sebagai asisten pribadi Miranda Priestly, editor legendaris yang terkenal keras dan perfeksionis. Perjalanan Andy yang penuh tantangan menjadi cerminan lika-liku dunia kerja yang relatable bagi banyak orang. 

Kenapa The Devil Wears Prada relate buat para pekerja? Sebab, film ini enggak hanya bicara soal gaya hidup ambis dan glamor, tapi juga dinamika di tempat kerja. Mulai dari teknik beradaptasi dengan lingkungan baru, menghadapi atasan yang demanding, sampai perjuangan mencari keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi, semuanya disajikan secara realistis. 

Lebih dari itu, film ini menyampaikan pesan tentang pentingnya memiliki visi dan tujuan dalam karier. Tidak peduli seberapa berat tantangan yang dihadapi, jika kita punya arah yang jelas dan tetap setia pada nilai-nilai pribadi, kita bisa membuat keputusan terbaik untuk masa depan. 

Magdalene mengajak kamu untuk sama-sama membedah tips karier dari The Devil Wears Prada yang bisa diterapkan dalam keseharian. Apakah kamu sedang menghadapi atasan yang keras, mencoba memahami budaya kerja yang baru, atau berjuang untuk menyeimbangkan hidup pribadi dan profesional? Kamu harus baca ini sampai selesai. 

Baca Juga: ‘Girl Boss’ di Film Indonesia: Stereotipikal atau Tidak? 

Pelajaran Penting dari Film The Devil Wears Prada 

Film The Devil Wears Prada menawarkan banyak pelajaran penting yang relevan untuk kamu yang sedang menjajaki dunia kerja. Perjalanan Andy Sachs sebagai asisten Miranda Priestly memberikan insight menarik tentang tantangan, pembelajaran, dan pentingnya menemukan keseimbangan dalam hidup. Dikutip dari Leaderonomics, Career Lessons from The Devil Wears Prada, berikut beberapa pelajaran yang bisa kita ambil: 

  • Pahami Budaya Kerja 

Memasuki lingkungan kerja baru sering kali membutuhkan adaptasi dengan budaya kerja dan norma yang ada. Hal ini dialami Andy saat harus bekerja di industri mode yang sama sekali tidak akrab baginya. Tantangan ini mengingatkan kita bahwa memahami budaya kerja adalah langkah pertama untuk bertahan dan berkembang di tempat baru. 

  • Fleksibilitas adalah Kunci 

Awalnya, Andy merasa bak “alien” di lingkungan kerja majalah Runway. Mulai dari cara berpakaian hingga ritme kerja, semuanya bertolak belakang dengan jati dirinya. Namun, ia memutuskan untuk belajar dan beradaptasi. Fleksibilitas dan kemauan untuk belajar membantunya menghadapi situasi baru, bahkan bersinar dalam pekerjaannya. 

  • Komunikasi Efektif Membuka Jalan 

Salah satu pengalaman terbesar Andy adalah belajar memahami perintah Miranda yang njlimet dan penuh ekspektasi. Dalam dunia kerja, kemampuan membaca situasi, memahami kebutuhan, dan menyampaikan ide secara jelas adalah kunci keberhasilan. 

Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Perempuan Karier di Asia 

  • Belajar dari Pemimpin yang Keras 

Miranda Priestly mungkin terlihat menakutkan, tapi melalui gaya kepemimpinannya yang tegas, Andy mempelajari nilai-nilai seperti ketelitian, disiplin, dan standar kerja yang tinggi. Meskipun sulit, bekerja dengan pemimpin seperti ini bisa membantu kita mengasah potensi maksimal. 

  • Pengembangan Diri itu Penting 

Awalnya, Andy tidak tahu apa-apa soal mode, tapi memanfaatkan pekerjaannya untuk belajar dan berkembang. Dari yang awalnya clueless, ia bertransformasi menjadi seseorang yang bisa memberikan kontribusi nyata. Pelajaran ini mengingatkan kita untuk melihat pekerjaan sebagai peluang untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi diri. 

  • Keseimbangan Karier dan Kehidupan Pribadi 

Film ini juga menyoroti betapa sulitnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, terutama jika pekerjaan terlalu menuntut. Andy menghadapi dilema ini dan akhirnya mengambil keputusan penting untuk hidupnya. 

Baca Juga: 4 Film yang Gambarkan ‘Ageism’ terhadap Perempuan Pekerja 

  • Tahu Kapan Harus Berhenti 

Walaupun Andy mampu menghadapi tantangan pekerjaan, ia sadar pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai hidupnya. Keputusannya untuk berhenti adalah pengingat, tahu kapan harus berkata “cukup” adalah langkah penting untuk menjaga kebahagiaan dan kesehatan mental

  • Jangan Sekadar Mengejar Status 

Awalnya, Andy menganggap bekerja untuk Miranda adalah tiket emas menuju karier jurnalistik impiannya. Namun ia segera menyadari, status tinggi tidak selalu berarti kepuasan pribadi. Pelajaran ini mengajarkan kita untuk mengejar tujuan yang benar-benar sejalan dengan passion dan nilai hidup kita. 

  • Prioritaskan Kebahagiaan 

Pada akhirnya, Andy memilih meninggalkan pekerjaannya demi mengejar karier yang lebih sesuai dengan dirinya. Keputusan ini menunjukkan kebahagiaan bukan hanya soal pencapaian profesional, tetapi juga tentang merasa puas dengan apa yang kita lakukan setiap hari. 

Read More