Pernahkah kamu merasa takut untuk mengambil risiko karena khawatir bakal ditolak mentah-mentah? Fear of rejection atau takut ditolak adalah perasaan yang sangat umum. Namun , itu bisa menjadi penghalang besar dalam mencapai kesuksesan karier nantinya.
Mengapa begitu penting untuk mengatasi rasa takut ini? Mari kita eksplorasi lebih dalam.
Mengapa Fear of Rejection Perlu Diatasi?
Rasa takut ditolak bisa menghambat potensi kita untuk berkembang. Jika kita selalu takut ditolak, kita mungkin akan melewatkan banyak peluang berharga yang bisa membawa kita ke puncak kesuksesan. Selain itu, rasa takut ini bisa mempengaruhi kesehatan mental kita, membuat kita merasa cemas dan tidak berharga.
Baca Juga: ‘Quarter Life Crisis’: Pengertian, Tanda, dan Cara Mengatasinya
Memahami Fear of Rejection
Fear of rejection adalah ketakutan yang berlebihan terhadap penolakan sosial, baik itu dari teman, keluarga, atau lingkungan kerja. Perasaan ini bisa sangat mengintimidasi dan membuat kita ragu untuk mencoba hal baru. Menurut Psychology Today, How to Conquer the Fear of Rejection, fear of rejection dapat menyebabkan seseorang menghindari situasi yang berpotensi menimbulkan penolakan, sehingga membatasi peluang dan perkembangan diri.
Tanda-Tanda Fear of Rejection
Beberapa tanda umum dari fear of rejection termasuk merasa cemas sebelum presentasi, menghindari situasi sosial, dan takut untuk mengungkapkan ide atau opini di tempat kerja. Jika kamu sering merasa seperti ini, mungkin kamu mengalami ini.
Medical News Today, Fear of rejection: What it is and how to overcome it, menyebutkan tanda-tanda fear of rejection juga bisa meliputi rasa rendah diri dan kecenderungan untuk mencari persetujuan terus-menerus dari orang lain.
Dampak Negatif Fear of Rejection pada Karier
- Menghambat Pertumbuhan Karier
Rasa takut ditolak bisa menghambat pertumbuhan karier seseorang dengan cara membuatnya ragu untuk mengambil inisiatif atau menerima tantangan baru. Ketika kita merasa takut ditolak, kita cenderung untuk menghindari situasi-situasi yang menuntut keberanian dan inovasi.
Akibatnya, kita bisa melewatkan banyak kesempatan untuk belajar dan berkembang. Sebuah studi yang dipublikasikan di Harvard Business Review, Preventing Rejection at Work, menunjukkan bahwa individu yang terlalu takut ditolak cenderung tidak mencapai potensi penuh mereka karena selalu bermain aman dan tidak mau mengambil risiko besar.
- Menurunkan Produktivitas
Rasa takut ditolak juga dapat berdampak langsung pada produktivitas kerja. Ketika kita terlalu fokus pada ketakutan akan penolakan, kita bisa menjadi tidak fokus dan kurang efisien dalam menyelesaikan tugas-tugas kita. Ini bisa membuat kita lebih lambat dalam bekerja dan mengurangi kualitas hasil kerja kita.
Sebuah artikel di Forbes, How To Overcome Your Fear Of Rejection, menyebutkan bahwa karyawan yang memiliki rasa takut ditolak yang tinggi sering kali mengalami penurunan produktivitas karena mereka terlalu khawatir tentang bagaimana pekerjaan mereka akan diterima oleh orang lain.
- Mengurangi Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri adalah kunci kesuksesan dalam karier. Namun, fear of rejection bisa merusak kepercayaan diri kita secara signifikan. Ketika kita sering merasa takut ditolak, kita mulai meragukan kemampuan dan nilai diri kita sendiri.
Ini bisa menghalangi kita untuk mengambil langkah-langkah berani dan membuat kita merasa tidak layak untuk mencapai tujuan-tujuan besar. Masih dari artikel Psychology Today, individu dengan fear of rejection yang tinggi cenderung memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah, yang pada gilirannya menghalangi mereka untuk mencapai kesuksesan dalam karier mereka.
Baca Juga: Sering Takut Sama Atasan Saat Pertama Kerja? Ini Tips untuk Atasi Masalahmu
Mengapa Fear of Rejection Perlu Diatasi
Pentingnya Keberanian Mengambil Risiko
Mengambil risiko adalah bagian dari proses mencapai kesuksesan. Dengan mengatasi rasa takut ditolak, kita akan lebih berani untuk mengambil langkah besar dan mengejar impian kita.
Dampak Positif pada Kesehatan Mental
Mengatasi fear of rejection juga bisa membawa dampak positif pada kesehatan mental kita. Kita akan merasa lebih tenang, bahagia, dan percaya diri dalam menghadapi berbagai situasi.
Mengatasi fear of rejection sangat penting karena berbagai alasan yang signifikan, baik untuk perkembangan pribadi maupun profesional. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa kita perlu mengatasi rasa takut akan penolakan:
- Meningkatkan Kemampuan Mengambil Risiko
Keberanian untuk mengambil risiko adalah salah satu kunci utama dalam mencapai kesuksesan. Dalam dunia kerja, sering kali kita dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan berani, seperti mengajukan ide baru, mengajukan promosi, atau mengambil proyek besar.
Dengan mengatasi fear of rejection, kita menjadi lebih berani untuk mengambil risiko ini, yang pada gilirannya bisa membuka peluang baru dan membawa kita lebih dekat pada tujuan karier kita.
- Membuka Peluang Baru
Saat kita takut ditolak, kita cenderung menghindari peluang yang bisa membawa kita ke level berikutnya dalam karier. Ini termasuk menghindari aplikasi pekerjaan baru, berbicara di depan umum, atau mengambil proyek-proyek yang menantang. Dengan mengatasi fear of rejection, kita membuka diri terhadap peluang-peluang ini dan meningkatkan kemungkinan untuk berhasil.
- Meningkatkan Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri adalah fondasi dari kesuksesan di banyak bidang kehidupan, termasuk karier. Dengan mengatasi rasa takut akan penolakan ini, kita bisa membangun dan memperkuat kepercayaan diri kita. Ini akan membuat kita lebih percaya diri dalam mengambil inisiatif, menyuarakan pendapat, dan menunjukkan kemampuan kita di tempat kerja.
Baca Juga: Merasa Stagnan dan Hilang Semangat, Apa Itu ‘Sophomore Slump’ di Tempat Kerja?
Cara Mengatasi Fear of Rejection
Mengatasi fear of rejection adalah langkah penting untuk mencapai kesuksesan dalam karier. Dikutip dari Healthline, 10 Tips for Overcoming Your Fear of Rejection, berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan:
Mengubah Pola Pikir
- Berpikir Positif
Berpikir positif adalah langkah pertama dalam mengatasi fear of rejection. Fokus pada hal-hal baik yang bisa terjadi daripada kemungkinan penolakan. Misalnya, daripada berpikir “Apa yang akan terjadi jika saya ditolak?”, coba ubah menjadi “Bagaimana jika ini adalah kesempatan saya untuk sukses?”. Berpikir positif bisa membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional .
- Mengubah Perspektif tentang Penolakan
Penolakan bukanlah akhir dari segalanya. Cobalah melihat penolakan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang, bukan sebagai kegagalan.
Setiap penolakan bisa menjadi pelajaran berharga yang membantumu menjadi lebih baik di masa depan. Penting untuk memahami bahwa penolakan adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan .
Meningkatkan Kepercayaan Diri
- Mencapai Tujuan Kecil
Mulailah dengan mencapai tujuan-tujuan kecil untuk membangun kepercayaan diri. Setiap pencapaian kecil akan membuatmu merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan lebih besar. Misalnya, jika kamu takut berbicara di depan umum, mulailah dengan presentasi kecil di depan teman-teman dekat sebelum mencoba berbicara di depan banyak orang.
- Memahami Kekuatan dan Kelemahan Diri
Kenali kekuatan dan kelemahanmu. Dengan memahami diri sendiri, kamu bisa lebih mudah mengatasi rasa takut ditolak dan fokus pada pengembangan diri. Tuliskan apa saja kekuatanmu dan bagaimana kamu bisa memanfaatkannya untuk mencapai tujuanmu. Begitu juga dengan kelemahan, carilah cara untuk memperbaikinya atau mengurangi dampaknya.
Membangun Dukungan Sosial
- Mencari Mentor
Mentor bisa memberikan bimbingan dan dukungan yang kamu butuhkan untuk mengatasi fear of rejection. Carilah seseorang yang bisa membantumu melihat potensi dan kelebihanmu. Memiliki mentor akan sangat membantu dalam meningkatkan kepercayaan diri dan memberikan perspektif baru tentang penolakan.
- Bergabung dengan Komunitas
Bergabung dengan komunitas yang mendukung bisa memberimu rasa memiliki dan mengurangi rasa takut ditolak. Temukan orang-orang yang memiliki minat yang sama dan saling mendukung satu sama lain. Misalnya, bergabung dengan kelompok profesional di bidangmu bisa memberimu dukungan dan motivasi untuk terus berkembang.
Kevin merupakan SEO Specialist di Magdalene, yang sekarang bercita-cita ingin menjadi dog walker.