Baca cerita sebelumnya di sini.
Kembali dengan cerita Indah. Di tengah prosesnya beradaptasi dalam menjalani peran sebagai ibu baru, ia mendapat kabar baik tentang promosi jabatan yang diraihnya dan menjadi sebuah dilema.
Indah sempat merasa kebingungan tentang posisi barunya itu, apalagi itu akan banyak menyita waktunya, dan mungkin akan membuatnya semakin sulit menghabiskan waktu dengan sang putri yang masih kecil. Beruntung suaminya tidak pernah menyalahkan Indah, dan mau bernegosiasi peran dengannya.
Dilema ibu bekerja yang dialami Indah mungkin juga dialami banyak perempuan di luar sana: Sulitnya membagi waktu sebagai seorang ibu sekaligus ingin mencapai posisi strategis di tempat kerja. Tapi mungkin, tidak semua orang seberuntung Indah yang punya pasangan suportif.
Banyaknya perempuan karir sekarang ini dilema. Sebagai ibu bekerja terkadang harus memlih antara pekerjaan atau rasa bersalah terhadap anak-anak karena tidak bisa menjaga atau mengawasi mereka setiap harinya.
Bila anak di titipkan ke orang lain, kadang juga orang tua akan merasa kawatir dan tidak fokus dalam bekerja. Bahkan Ibu yang bekerja dari rumah atau WFH bisa merasakan hal yang sama. Karena tetap tidak bisa menjaga anak-anak sambil menyelesaikan tugas kantor.
Coba kita telusuri permasalahan ini, agar kita bisa mendapatkan solusi secara tepat dan obyektif. Supaya kita dapat mengubah sudut pandang kita terhadap masalah
yang sedang terjadi ini.
Yuk coba kita lihat masalah yang mendasarinya:
Dilema Ibu Bekerja buat Mendapatkan income tambahan
Dari 20 tahun terkahir, perkantoran yang di kuasai kaum pria pria secara signifikan sudah
berevolusi diisi kaum perempuan, bahkan perempuan ada yang bisa menduduki jabatan manajerial. Anggapan usang tentang perempuan yang sudah menikah cuma bisa dirumah mengurusi segala macam urusan rumah tangga sudah ketinggalan jaman.
Buat para Ibu yang bekerja di rumah-pun mereka harus meluangkan waktu untuk tidak mengurusi anak-anak waktu mereka ada pekerjaan penting di kantor. Jika tidak, pekerjaan kantor mereka malah jadi berantakan karena fokus menjaga anak-anak.