Bekerja Setelah Melahirkan

Dear Mama, Ini Tips untuk Kembali Kerja Setelah Cuti Melahirkan

Kembali bekerja setelah cuti melahirkan bisa jadi tantangan tersendiri buat kebanyakan perempuan karier. Tantangan ini enggak cuma melibatkan aspek profesional tetapi juga personal. Persiapan yang matang sangat penting agar proses transisi ini berjalan dengan lancar. 

Dalam artikel ini, kita bakal kupas tuntas berbagai tips yang dapat membantu perempuan karier mempersiapkan diri kembali bekerja. 

Tips Kembali Bekerja Setelah Melahirkan 

Berikut beberapa tips kembali bekerja setelah melahirkan, sebagaimana dilansir dari beberapa sumber: 

Mengelola Ekspektasi 

Dikutip dari Motherly, How to make going back to work after maternity leave a smooth transition, setelah cuti melahirkan, kamu mungkin akan kembali ke lingkungan kerja yang sedikit berbeda. Tugas dan tanggung jawab mungkin telah dialihkan sementara kepada rekan kerja lain. Mungkin juga ada perubahan dalam tim atau struktur organisasi. Ini adalah hal yang wajar dan perlu dihadapi dengan pikiran terbuka dan fleksibel. 

Salah satu cara untuk mengelola ekspektasi adalah dengan menerima adaptasi sebagai bagian dari proses ini. Kamu mungkin memerlukan waktu untuk kembali menyesuaikan diri dengan ritme dan dinamika pekerjaan. 

Selain itu, kehidupan pribadimu juga pasti berubah. Kehadiran anak membawa rutinitas baru yang memengaruhi waktu dan energi. Dengan dukungan suami, kamu bisa menempa kesabaran dan penerimaan diri. Tak perlu langsung berekspektasi kembali ke performa kerja yang sama seperti sebelum cuti. Berikan diri kamu waktu untuk beradaptasi dengan peran baru sebagai ibu sekaligus pekerja. Jangan terlalu keras pada dirimu. 

Komunikasi yang terbuka dan jujur dengan atasan dan rekan kerja sangat penting untuk mengelola ekspektasi. Sebelum kembali bekerja, ada baiknya untuk mengatur pertemuan dengan atasan untuk mendiskusikan status proyek yang sedang dikerjakan, serta perubahan yang terjadi selama kamu cuti. Jelaskan kondisi dan kebutuhan kamu, seperti mungkin memerlukan jam kerja fleksibel atau kesempatan untuk bekerja dari rumah sesekali. 

Dengan rekan kerja, penting untuk memperbarui hubungan profesional dan menunjukkan kamu siap untuk kembali berkontribusi. Tanyakan tentang perkembangan proyel yang sedang berjalan dan cari tahu bagaimana kamu bisa membantu. Ini akan menunjukkan inisiatif dan komitmen kamu untuk kembali terlibat sepenuhnya. 

Baca Juga: ‘Matahara’, Kekerasan Ibu Pekerja yang Marak di Jepang 

Merencanakan Kembali ke Rutinitas Kerja 

Ketika kembali bekerja setelah cuti melahirkan, salah satu langkah terpenting adalah membuat jadwal yang fleksibel. Dikutip dari Indeed, 10 Tips for Returning to Work After Parental Leave, fleksibilitas dalam jadwal kerja bisa membantu kamu menyeimbangkan antara tuntutan pekerjaan dan kebutuhan keluarga. Bicarakan dengan atasan kamu tentang kemungkinan bekerja dari rumah beberapa hari dalam seminggu. Bisa juga mempertimbangkan opsi untuk menyesuaikan jam kerja agar lebih cocok dengan rutinitas baru kamu di rumah. 

Selain itu, perencanaan harian yang baik juga dapat membantu. Buatlah to-do list untuk setiap hari kerja, urutkan berdasarkan prioritas, dan pastikan kamu memiliki waktu istirahat yang cukup. Dengan jadwal yang terstruktur namun fleksibel, kamu dapat mengurangi stres dan meningkatkan produktivitas kerja

Menentukan prioritas adalah kunci untuk mengelola pekerjaan secara efektif setelah kembali dari cuti melahirkan. Identifikasi tugas-tugas yang paling penting dan mendesak untuk diselesaikan. Fokus pada tugas-tugas tersebut terlebih dahulu sebelum beralih ke pekerjaan lain yang kurang prioritas. 

Membangun Dukungan Keluarga 

Ketika kembali bekerja setelah cuti melahirkan, dukungan dari keluarga menjadi sangat krusial. Mereka adalah fondasi utama yang dapat membantu kamu menjalani transisi ini dengan lebih lancar. 

Diskusikan dengan pasangan tentang bagaimana kalian berdua dapat berbagi tugas rumah tangga dan tanggung jawab pengasuhan anak. Misalnya, siapa yang akan mengurus anak di pagi hari, siapa yang menyiapkan makanan, atau siapa yang akan mengurus pekerjaan rumah tangga tertentu. Kerja sama yang baik dengan pasangan, membagi tugas perawatan, dapat mengurangi beban dan stres yang kamu rasakan. 

Selain pasangan, kamu juga bisa meminta bantuan dari anggota keluarga lainnya seperti orang tua atau saudara. Mereka bisa membantu mengurus anak atau tugas rumah tangga lainnya. Dukungan dari keluarga besar dapat memberikan kamu waktu tambahan untuk beristirahat atau fokus pada pekerjaan. 

Baca Juga: Kiat-kiat Kantor Dukung Kesehatan Mental Karyawan yang Patut Dicoba 

Menjaga Kesehatan Mental 

Kesehatan mental adalah aspek yang sering kali terlupakan ketika seseorang kembali bekerja setelah cuti melahirkan. Padahal, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Dikutip dari Linkedin, Navigating the Transition: Tips for Maintaining Positive Mental Health When Returning to Work from Maternity Leave, berikut adalah beberapa cara untuk menjaga kesehatan mental kamu selama proses ini: 

Mencari Dukungan Emosional 

Setelah melahirkan, perasaan cemas, stres, bahkan depresi postpartum bisa muncul. Sangat penting untuk mencari dukungan emosional dari orang-orang terdekat seperti pasangan, keluarga, atau teman. Berbagi perasaan dan pengalaman dengan orang yang kamu percayai bisa membantu mengurangi beban emosional yang kamu rasakan. 

Berbicara dengan Profesional 

Jika perasaan cemas atau depresi terasa berat dan berkepanjangan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater. Mereka bisa memberikan terapi dan dukungan yang tepat untuk membantu kamu mengatasi perasaan tersebut. Banyak perusahaan juga menyediakan program bantuan karyawan yang bisa kamu manfaatkan. 

Baca Juga: Hak Pekerja Perempuan di Indonesia yang Perlu Diketahui 

Melakukan Aktivitas Relaksasi 

Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang dapat membantu kamu lebih rileks dan meredakan stres. Meditasi, yoga, dan latihan pernapasan dalam adalah beberapa contoh aktivitas yang bisa kamu coba. Aktivitas ini tidak hanya membantu menenangkan pikiran, tetapi juga memberikan waktu untuk diri sendiri di tengah kesibukan sehari-hari. 

Read More