perbedaan generasi milenial dan generasi z di tempat kerja

Beda Generasi Milenial dan Generasi Z di Dunia Kerja

Generasi Z golongan pertama sudah masuk usia produktif alias usia kerja. Gelombang berikutnya pun makin dewasa dan siap menjajaki dunia kerja. Konteks waktu bikin tantangan dan situasi yang mereka hadapi sedikit-banyak berbeda.

Sebagai generasi yang ditandai dengan kelahiran internet, karakteristik ini juga tentu saja berbeda dengan generasi sebelum mereka, generasi milenial. Teknologi jadi salah satu faktor besar yang memengaruhi perbedaan tersebut. Contohnya, dalam cara berpikir dan menghadapi tugas atau pekerjaan tertentu.

Berikut beberapa info singkat mengenai dua generasi ini yang kami rangkumkan dari berbagai sumber untuk kamu. Simak, yuk!

Apa itu Generasi Milenial dan Generasi Z?

Dikutip dari businessinsider.com, secara garis besar generasi Y atau yang lebih populer dengan generasi milenial adalah orang yang lahir pada rentang tahun 1980 sampai 1995. Berarti pada tahun 2022, generasi milenial akan berada di rentang umur 27 sampai 42 tahun.

Lantas, mengapa mereka yang lahir di tahun tersebut masuk ke dalam generasi milenial? Jawabannya, generasi ini merupakan satu-satunya yang pernah melewati milenium kedua semenjak teori pertama kali dicetuskan sosiolog Karl Manheim di tahun 1923.

Baca Juga: Beban Pekerja Perempuan Generasi ‘Sandwich’ Berlapis

Sementara itu, untuk gen Z yang lahir pada tahun 1996 sampai 2015. Dengan begitu, rentang umur mereka dari 7 sampai 26 tahun pada tahun 2022. Mereka inilah generasi pertama yang sejak kelahirannya sudah dipengaruhi oleh kehadiran internet.

Faktor yang Membedakan Generasi Milenial dan Generasi Z

Selain dari rentang umur yang berbeda, berikut ini beberapa faktor yang memengaruhi perbedaan antara generasi milenial dan gen Z.

Perilaku ekonomi generasi milenial dan generasi Z

Dikutip dari aihr.com, generasi milenial dan gen Z mempunyai perbedaan pada tingkah laku dalam mengatur keuangan. Kedua generasi tersebut sama pedulinya terhadap keuangan dan berinvestasi, pada hal yang bisa menaikan karir mereka ke depannya, seperti mengejar pendidikan.

Baik milenial dan gen Z dikenal untuk mengoreksi kebiasaan finansial dari generasi sebelumnya. Namun, milenial lebih condong menggunakan uangnya untuk membeli produk atau layanan yang dapat memberikan pengalaman positif. Sementara, gen Z berfokus untuk menabung dan membeli produk praktis. Kalau kamu seorang marketing (markerter), kamu perlu memperhatikan karakter tersebut mengenai cara menggunakan uang.

Generasi milenial dan generasi Z mempunyai motivasi dalam berkarier yang berbeda

Memahami kemampuan kedua generasi dalam bekerja bisa memberikan sedikit gambaran akan keuangan dan apa motivasi sehari-harinya. Milenial dan gen Z berfokus pada pendidikan dan karir yang bertumbuh, tapi tetap memiliki sedikit perbedaan antara keduanya.

Dalam mencari pekerjaan, gen Z dewasa lebih termotivasi secara finansial kalau dibandingkan dengan kaum milenial. Banyak dari gen Z lebih melihat gaji daripada kelebihan lainnya dalam memilih perusahaan. Generasi tersebut juga akan berinvestasi dalam kursus keterampilan, kalau mengetahui akan memperoleh gaji yang lebih besar. Waktu mencari pekerjaan, generasi Z juga lebih agresif daripada milenial.

Durasi dalam mengkonsumsi konten di sosial media

Dalam hal melahap konten media sosial, kebiasaan milenial dan gen Z juga mempunyai perbedaan. Milenial akan memperhatikan konten dalam waktu 12 detik, sedangkan gen Z cuma berfokus pada konten dalam waktu 8 detik. Karena alasan itu, generasi Z lebih senang dengan konten video pendek, seperti Instagram Story. Sementara milenial lebih senang dengan konten yang berdurasi lebih panjang, seperti video detail atau mendengarkan podcast.

Cara pandang generasi milenial dan generasi Z terhadap teknologi

Perbedaan yang sangat terlihat jelas dari milenial dan generasi Z adalah keberadaan teknologi. Milenial tumbuh menggunakan DVD player, komputer dengan monitor cembung, ponsel yang belum berwarna, dan lainnya. Sedangkan, generasi Z sudah mengenal smartphone, WiFi, layanan aplikasi streaming, dan berbagai kemudahan teknologi lainnya. Pengaruh dari kemajuan teknologi, internet, dan sosial media memberikan dampak yang sangat besar dalam pertumbuhan generasi Z.

Pandangan terhadap teknologi yang berbeda juga akan sangat berdampak pada perilaku dari generasi milenial dan generasi Z.

Baca Juga: Dear Karyawan, Kamu Layak Dapat Insentif Jika…

Generasi milenial dan generasi Z memakai sosial media yang berbeda

Generasi milenial dan generasi Z memang sama-sama menyukai dan memakai media sosial. Namun, terdapat perbedaan dalam jenis media sosial yang digunakan. Generasi milenial, sebelumnya sempat memakai Friendster atau Tumblr. Di era sekarang, milenial lebih menikmati platform sosial media seperti Facebook, Instagram, LinkedIn, dan Twitter. Sementara generasi Z lebih senang memakai media sosial berbasis video, seperti Instagram, YouTube, dan TikTok.

TikTok yang terbilang masih baru merupakan salah satu sosial media dengan pertumbuhan paling cepat karena detonasi dari pengguna generasi Z. Generasi milenial dan generasi Z Tersebut juga mempunyai beberapa kemiripan dalam preferensi sosial media yang digunakan, seperti Instagram dan YouTube.

Generasi Z lebih hemat daripada generasi milenial

Generasi milenial lebih banyak menghabiskan uangnya untuk membeli suatu produk. Gen Z menghabiskan lebih sedikit uang waktu melakukan pembelian dan fokus pada pengeluaran yang lebih bertanggung jawab. Sebagian besar generasi Z belum mempunyai kekuatan untuk membeli, namun beberapa penelitian menyatakan kalau generasi tersebut bertujuan untuk mengeluarkan uang secara efisien kalau dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Generasi Z juga lebih sedikit melakukan belanja online kalau dibandingkan dengan kaum milenial, tetapi mereka lebih mengharapkan pelayanan ekstra waktu melakukan pembelian. Seperti, biaya gratis pengiriman atau adanya diskon tambahan. 

Walaupun milenial sedikit kurang hemat darpada generasi Z, bukan berarti mereka lebih gegabah, loh. Walaupun milenial memakai uang untuk membeli beberapa produk, mereka juga mempunyai penghasilan yang lebih banyak dari generasi sebelumnya. Selain itu, juga mereka termasuk ke dalam kelompok usia yang paling berpendidikan dan optimis dengan masa depan.

Perbedaan Generasi Milenial dan Generasi Z di Dunia Kerja

Secara umum, kedua generasi ini sangat dibutuhkan di dunia kerja karena kemampuan mereka dalam beradaptasi dengan kondisi baru lumayan baik, serta kemampuan yang lebih tinggi dalam berinovasi dan memanfaatkan teknologi.

Untuk detailnya, berikut ini beberapa perbedaan antara gen Z dan milenial dalam dunia kerja yang dirangkum dari indeed.com:

Generasi Z Lebih Kompetitif Dibanding Generasi Milenial

Dalam kelompok, milenial bisa dikatakan lebih kolaboratif dan mengarah pada kerja tim. Mereka ingin bekerja dalam lingkungan yang mengedepankan inklusi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Di sisi lain, Gen Z dapat dikatakan didefinisikan oleh daya saingnya. Mereka lebih senang bekerja sendiri dan dinilai berdasarkan kemampuan diri mereka sendiri dan bukan dari tim mereka.

Gen Z Merupakan Multi-taskers yang Baik

Meski dianggap sebagai generasi yang susah untuk fokus, generasi Z mempunyai keunggulan yaitu multi-tasking yang lebih baik. Dengan kemajuan teknologi yang mereka nikmati dari ia kecil, generasi Z dapat bekerja dengan cepat dan efisien.

Mereka sudah terbiasa dengan teknologi. Mereka juga sudah terbiasa menyelesaikan tugas dan bermain dalam waktu bersamaan sehingga lebih cekatan mencari cara tercepat untuk menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini akan bisa menguntungkan perusahaan nantinya.

Pola Pikir

Saat mengambil sebuah keputusan, generasi milenial condong lebih menggunakan pola pikir yang optimis dibandingkan gen Z yang lebih senang menghindari resiko. Ini karena generasi ini melihat bagaimana tidak stabilnya generasi milenial, oleh karenanya, gen Z cenderung sangat berhati-hati dibandingkan milenial.

Baca Juga: Untung Rugi Kerja di Perusahaan ‘Startup’

Generasi milenial dianggap mempunyai pola pikir yang lebih imajinatif dan berjiwa entrepreneur. Sedangkan gen Z cenderung memilih jalan yang aman lewat jalur yang sudah terbentuk dengan baik, Sehingga jenjang kesuksesannya sudah lebih terjamin.

Privasi

Milenial berkembang dengan akses yang luas ke internet tanpa pengetahuan penuh akan isu privasi di dalam dunia online. Sedangkan gen Z sudah lebih memiliki pemahaman akan dunia online, termasuk dengan masalah privasi. Hasilnya, milenial bisa lebih terbuka dalam menyatukan kehidupan kerja dan pribadi. Sedangkan gen Z lebih senang membedakan antara kehidupan kerja dan pribadi mereka.

Keadaan Finansial

Milenial dan gen Z sama-sama termotivasi secara finansial. Gen Z melihat keberhasilan secara finansial sebagai cara untuk berkembang. Sedangkan milenial melihatnya sebagai usaha untuk menjejaki ketertinggalan mereka.

Milenial lebih didukung untuk berhutang supaya bisa mendapatkan pendidikan yang baik, lalu masuk ke dunia kerja yang belum tentu menjamin. Sedangkan gen Z lebih berani untuk menunda pendidikan dan memilih untuk mencari pengalaman kerja terlebih dahulu. Dan baru mengejar pendidikan waktu keadaan finansial mereka sudah menjadi lebih baik.

Profesionalitas

Kalau membicarakan profesionalitas, milenial berkembang dengan pandangan yang masih terbatas. Contohnya, orang yang memiliki tato, punya piercing banyak dan memakai baju kasual tidak terlihat profesional dan susah mendapatkan pekerjaan. Makanya, milenial lebih condong untuk berpenampilan formal di tempat kerja.

Baca Juga: Enggak Pede dengan Gaji dan Profesimu? Kamu Perlu Baca Ini

Sedangkan gen Z sudah jauh lebih terbuka. Mereka lebih melihat ke karakter, kemampuan dan performa seseorang dalam bekerja, dibandingkan cuma melihat penampilan luar saja yang dipakai untuk menilai profesionalitas. Makanya, gen Z bisa saja tampil dengan lebih kasual di tempat kerja kalau dibandingkan dengan milenial.

Pendidikan

Perbedaan generasi milenial dan generasi Z juga dapat terlihat dari cara mereka memandang pendidikan. Kebanyakan milenial tumbuh dengan menganggap kuliah adalah sebuah keharusan, terutama untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Sedangkan gen Z lebih mencari alternatif lain untuk menaikan kemampuan atau skill mereka di luar pendidikan formal.

Jadi para milenial lebih berfokus pada apa yang mereka peroleh di bangku sekolah, universitas dan tempat kursus pendidikan akademis. Sedangkan gen Z lebih terdorong untuk belajar dari platform apa saja. Seperti video tutorial, webinar, hingga pengalaman kerja. Dengan bekal ini, mereka berharap bisa meraih tujuan pribadi dengan cara mereka sendiri.

Read More