zoom fatigue – Kasus COVID-19 mulai meningkat, sehingga banyak perusahaan mengevaluasi (lagi) sistem kerja mereka. Pekerja yang dulu harus menghabiskan waktu lima hari seminggu, kini diminta bekerja dari rumah (work from home (WFH)). Tak sedikit juga perusahaan yang mengganti kebijakan menjadi WFH secara permanen. Ada juga yang memilih sistem kerja hybrid atau memadukan antara kerja dari rumah dan kantor.
Meski bisa memangkas waktu perjalanan karena tidak perlu ke kantor, WFH tak selamanya menyenangkan. Apalagi hampir semua komunikasi dan rapat dilakukan lewat zoom atau aplikasi video conference lain. Rapat lewat zoom yang dilakukan sepanjang hari juga bisa bikin sakit kepala (zoom fatigue).
Kenapa zoom fatigue bisa terjadi? Bagaimana cara tepat menangani zoom fatigue? Yuk, kita bahas selengkapnya di bawah ini!
Pengertian Zoom Fatigue dan Penyebabnya
Dikutip dari Psychology Today, zoom fatigue adalah perasaan sangat lelah karena terlalu sering memakai aplikasi meeting online atau obrolan video. Meski istilah ini memakai kata Zoom, tetapi zoom fatigue sendiri juga mencakup orang-orang yang menggunakan aplikasi video conference lain, misalnya skype, google meet, dan yang lainnya.
Baca Juga: Apa itu ‘Cultural Fit’ dan Manfaatnya untuk Para Pekerja?
Penyebab dari zoom fatigue sudah diteliti oleh Profesor Jeremy Bailenson, pendiri Stanford Virtual Human Interaction Lab (VHIL). Dari hasil penelitian yang dimuat di jurnal Technology, Mind and Behavior pada 2021. Di antaranya:
- Tubuh jarang bergerak
Ketika kita melakukan percakapan lewat telepon atau audio, kita masih dapat berjalan-jalan atau setidaknya kita masih bisa bergerak. Namun, saat rapat lewat video dan menyalakan kamera, maka mau tidak mau kita harus berada di posisi yang sama supaya kamera bisa menjangkau kita.
Posisi kita yang hanya duduk dan melihat layar, membuat perasaan penat dan pegal gampang muncul. Belum lagi ada adanya faktor radiasi cahaya dari layar serta pencahayaan ruangan yang memengaruhi penglihatan.
- Kontak mata yang terlalu lama serta jarak yang terlalu dekat dengan layar
Sudah banyak penelitian yang menyebut layar ponsel maupun komputer punya dampak yang buruk pada mata kita. Jika dalam meeting tatap muka, kita dapat mengalihkan kontak mata sebentar pada orang-orang di sekitar, hal itu tidak bisa dilakukan dalam meeting online.
Selain itu, saat tengah berperan jadi pembicara di meeting, kamu hanya bisa melihat tampilan antarmuka dalam jarak dekat. Hal itu membuat seakan-akan seluruh pandangan terarah kepada kita. Keadaan tubuh yang harus standby di depan komputer juga membuat kita seolah diawasi oleh orang lain. Inilah kenapa kamu selalu khawatir dan bisa jadi sampai stres.
- Terus menerus melihat diri sendiri layaknya sedang bercermin di sepanjang meeting
Dalam hasil penelitiannya, Bailenson juga menyebutkan efek dari zoom meeting yang membuat kita terus menerus melihat diri sendiri seperti sedang bercermin. Ada kecenderungan lebih khawatir tentang bagaimana diri kita dilihat dari oleh orang lain. Sementara, saat bertemu langsung, kita hanya bisa melihat orang lain.
Baca Juga: Apa itu ‘Self Acceptance’ dan Pengaruhnya di Dunia Kerja?
Ia melanjutkan bahwa kekhawatiran akan penampilan di depan orang lain itu bisa menimbulkan dampak negatif secara emosional. Apalagi jika orang tersebut sudah punya masalah kepercayaan diri. Hal ini membuat orang seringkali memaksakan diri dan berpikir keras untuk mengatur cara bergerak atau merespons. Jika harus berhadapan dengan layar komputer seharian saja sudah melelahkan, apalagi jika terus memikirkan tampilan kita di hadapan orang lain.
Cara Sederhana yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Lelah karena Meeting Online
Meski zoom fatigue diakibatkan berbagai macam faktor, namun’ bukan berarti tidak bisa diatasi. Berikut tips yang sudah dirangkum Magdalene.
- Cobalah sedikit-sedikit menggerakan tubuh saat meeting
Untuk mengatasi rasa pusing karena harus zoom meeting berjam-jam, cobalah untuk menggerakkan badan sedikit-sedikit agar tidak kaku. Kamu bisa memulai dengan berjalan di sekitar rumah atau peregangan secukupnya.
Saat sedang bergerak, ujar Professor Jeremy Bailenson, kamu dapat mematikan mode kamera sesaat. Jika kamu punya waktu banyak akan lebih baik untuk berolahraga ringan.
- Kurangi kontak mata dengan peserta rapat yang lain
Agar tidak terlalu stress karena terus-terusan terjadi kontak mata ketika meeting, kamu bisa mencoba untuk mengecilkan layar zoom kamu, sehingga peserta rapat jadi terlihat lebih kecil. Kamu pun jadi bisa membatasi kontak mata dan bisa mengurangi rasa terintimidasi.
- Kurangi durasi video conference
Supaya kamu tidak merasa lelah karena sering melakukan meeting online, kamu dapat mencoba mengurangi durasi meeting online. Caranya sebelum meeting berlangsung, kamu dapat membuat rangkuman tentang poin-poin yang akan kamu sampaikan.
Baca Juga: 8 Cara Sederhana Memberikan Motivasi untuk Rekan Kerja
Selain itu, kamu bisa mengusulkan efektivitas meeting dengan peserta meeting lebih sedikit. Sebab, terlalu banyak peserta akan membuat kewalahan dan tidak efektif.
- Hindari multitasking dan pilih di tempat yang tenang
Mengerjakan pekerjaan lain saat kamu dengan melakukan video conference akan membuat pikiran terbagi. Hal itu akan berpotensi membuatmu cepat lelah. Untuk menghindarinya kamu bisa mengurangi kegiatan lain dan fokus pada hal-hal yang akan disampaikan pada saat rapat.
Selain itu, sudah banyak penelitian yang membuktikan, multitasking justru membuat kita mudah burnout karena banyaknya pekerjaan yang dilakukan dalam satu waktu.
Kevin merupakan SEO Specialist di Magdalene, yang sekarang bercita-cita ingin menjadi dog walker.